Anda di halaman 1dari 7

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO 1
Blok 11

“ADA APA DENGAN DIRIKU”

DISUSUN OLEH :

Nama : Gilbert Akbar Tanriono


Stambuk : N10119143
Kelompok : 12

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULUAKO
PALU
2022
1. Klasifikasi dari diagnosis
Jawab:
Klasifikasi skizofrenia:
Skizofrenia dapat digolongkan menjadi dua jenis yakni positif dan negatif.
Kebanyakan klien dengan gangguan ini mengalami campuran kedua jenis gejala.
1. Gejala positif meliputi halusinasi, waham, asosiasi longgar, dan perilku
yang teratur atau aneh.
2. Gejala negatif meliputi emosi tertahan (efek datar), anhedonia, avilisi,
alogia, dan menarik diri.
Terdapat beberapa jenis dari skizofrenia adalah :
1. Skizofrenia paranoid Gejala yang mencolok adalah waham primer, disertai
dengan waham waham sekunder dan halusinasi. Dengan pemeriksaan yang
teliti ternyata adanya gangguan proses berfikir, gangguan afek emosi dan
kemauan. Sebuah.
a. Ciri-ciri utama adalah waham yang simetris atau halusinasi pendengaran
b. Individu ini dapat penuh curiga, argumentative, kasar, dan agresif.
C. Perilaku kurang regresif, kerusakan lebih sedikit, dan prognosisnya lebih
baik disbanding jenis-jenis lain
2. Skizofrenia hebefrenik (Disorganized schizophrenia)
Permulaannya secara perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada
masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang menyolok adalah gangguan
proses berfikir, gangguan psikomotor seperti menerims, neologisme atau
perilaku kekanak-kanakan sering terdapat, waham dan halusinasi banyak
sekali.
a. Cirri-ciri utamanya adalah percakapan dan perilaku yang kacau serta afek
yang datar atau tidak tepat, gangguan asosiasi juga banyak terjadi.
b. Individu tersebut juga mempunyai sikap yang aneh, mengabaikan hygiene
dan penampilan diri.
c. Awitan biasanya terjadi sebelum usia 25 tahun dapat bersifat kronisd.
Perilaku agresif, dengan interaksi sosial dan kontak dengan realitas yang
buruk
3. Skizofrenia katatonik
Timbulnya pertama kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering
didahului oleh stres emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau
stupor katatonik.
a. Ciri-ciri utamanya ditandai dengan gangguan psikomotor, yang melibatkan
imobilitas atau justru aktivitas yang berlebbihan
b. Strupor katatonik. Individu ini dapat menunjukkn ketidakaktifan,
negativism, dan kelenturan tubuh berlebihan (postur abnormal)
c. Catatonic excitement melibatkan agitasi yang ekstrim dan dapat disertai
dengan ekolalia dan ekopraksia
4. Skizofrenia simplek
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir sukar
di temukan, waham dan halusinasi jarang di dapat, jenis inisiasi timbulnya
perlahan-lahan.
5. Episode Skizofrenia Akut
Gejala skizofrenia timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan
mimpi. Kesadarannya mungkin berkabut. Dalam keadaan ini timbul perasaan
seakan-akan dunia luar maupun dirinya sendiri berubah, semuanya seakan-
akan mempunyai suatu arti yang khusus baginya
6. Skizofrenia Residual
Keadaan skizofrenia dengan gejala primernya bleuler, tetapi tidak jelas adanya
gejala-gejala sekunder. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan
skizofrenia.
7. Skizofrenia Skizo Aktif
Disamping gejala skizofrenia terdapat menonjol secara bersamaan juga gejala-
gejala depresi (skizo depresif) atau gejala mania (psiko-manik). Jenis ini
cenderung untuk menjadi sembuh tanpa defek, tetapi mungkin juga timbul
serangan lagi
Sumber:
Yunita,R.,Isnawati,L.A.,Addiarto,W.2019.Buku ajar psikoterapi self help group pada
keluarga pasien skizofrenia.Sulawesi selatan:Yayasan ahmar cendekia Indonesia

2. Pengertian abstraksi
Jawab:
Abstraksi memiliki arti dalam bidang ilmu psikologi.
1. Proses atau perbuatan memisahkan
2. Pengabstrakan
3. Keadaan linglung
4. Metode untuk mendapatkan kepastian hukum atau pengertian melalui penyaringan
terhadap gejala atau peristiwa
Sumber:
KBBI (kamus besar Bahasa indonesia

3. Multiaxis dari gaungguan jiwa


Jawab:
Klasifikasi diagnosis dibuat menurut DSM-IV-TR. Sebuah klasifikasi multiaxial
singkat dengan 5 axis yang seharusnya terdapat semua diagnosis.
 Axis I Sindroma klinis (misalnya gangguan mood, skizofrenia, gangguan
cemas menyeluruh) dan kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis.
 Axis II Gangguan kepribadian, retardasi mental, dan mekanisme pembelaan
ego.
 Axis III Beberapa kondisi klinis (misal: epilepsi, penyakit jantung, gangguan
endokrin). Axis IV Psikososial dan masalah lingkungan (misal: cedera,
kematian, dan kematian rasa cinta)
 Axis V Assesment global yang ditunjukkan pasien selama wawancara (misal:
sosial/pekerjaan, fungsi psikologis). Skala mulai 100 (fungsi tertinggi) sampai
1 (gangguan fungsi menyeluruh)

Sumber:
Wicaksono,W.I.2016.Gejala gangguan jiwa dan pemeriksaan psikiatri dalam praktek
klinis.Malang:media nusa creative

4. Prognosis dari gaungguan jiwa


Jawab:
Prognosis bergantung kepada tatalaksana penyakit yang mendasarinya
Salah satu contoh pada penyakit skizofrenia Prognosis pada laki laki cenderung lebih
buruk dari pada perempuan. Buruknya prognosis pada laki-laki dikaitkan dengan
respon yang buruk pada pengobatan, dan tingkat keresistenan yang tinggi. Tingginya
tingkat keresistenan terhadap pengobatan skizofrenia pada laki-laki karena tingkat
sensitivitas dari reseptor dopamin terhadap antagonisme dopamin neuroleptik yang
lebih besar pada wanita, hal tersebut kemungkinan karena efek antidopaminergik dari
esterogen alami.Selain itu, usia onset skizofrenia terjadi lebih dini pada pria dibanding
wanita dan secara umum, hasil akhir pasien skizofrenik wanita lebih baik dibanding
hasil akhir pasien skizofrenik pria

Sumber:
Widyarti,E.P.,Limantara,S.,Khatimah,H.2019. GAMBARAN FAKTOR PROGNOSIS
PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM
.Vol 2(3).Viewed on 18 March 2022.From:
http://digilib.ulm.ac.id › archive › digital › detailed
5. Pemeriksaan fisik mental
Jawab:
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan status mental Yang harus di lakukan
I. Deskripsi Umum

1. Penampilan(istilahyangbiasadigunakan: 1.Mengamati bentuk tubuh, postur,


tampak sehat, sakit, agak sakit, ketenangan, pakaian, dandanan,
kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, rambut, dan kuku, tanda kecemasan
seperti anak-anak, kacau dsb.)
2.Mengamati dan/atau memeriksa cara
2. Perilakudanaktivitaspsikomotor(termasu berjalan, gerakan dan aktivitas pasien
k di sini adalah manerisme, tiks, gerakan saat wawancara.
stereotipik, hiperaktivitas, agitasi,
retardasi, fleksibilitas, rigiditas dll.) 3.Mengamati dan merasakan sikap dan
jawaban pasien saat wawancara
3. Sikapterhadappemeriksa(bekerjasama, psikiatrik
bersahabat, menggoda, apatis,
bermusuhan, merendahkan, dll.)

II. Mood dan Afek

A. Mood (adalah emosi yang meresap dan terus- a. Menanyakan tentang suasana
menerus mewarnai persepsi seseorang terhadap perasaan pasien.
dunia. Digambarkan dengan depresi, kecewa, “Bagaimana perasaan anda akhir-akhir
mudah marah, cemas, euforik, meluap-luap, ini ?” (pertanyaan terbuka) “Apakah
ketakutan dsb.) anda merasa sedih ?” (pertanyaan
tertutup)

b. Mengamati variasi ekspresi wajah,


B. Afek(adalahresponemosionalpasienyang irama dan nada suara, gerakan tangan,
tampak, digambarkan sebagai meningkat, dan pergerakan tubuh.
normal, menyempit, tumpul dan datar)
c.Mengamati keserasian respon
C. Keserasian(serasiafekatautidakserasiafek) emosional (afek) terhadap masalah
subjektif yang didiskusikan pasien

III. Pembicaraan Mengamati selama proses wawancara


Logorrhea : bicara yang banyak sekali,
(digambarkan dalam kecepatan produksi bicara, bertalian dan logis
dan kualitasnya, seperti banyak bicara, tertekan, Flight of idea : pembicaraan dengan
lambat, gagap, disprosodi, spontan, keras, kata- kata yang cepat dan terdapat
monoton, mutisme, dsb.) loncatan dari satu ide ke ide yang lain,
ide-ide cenderung meloncat/ sulit
dihubungkan.

Asosiasi longgar : pergeseran gagasan-


gagasan dari satu subjek ke subjek lain
yang tidak berhubungan, jika berat,
pembicaraan menjadi kacau atau
membingungkan (inkoheren)

IV. Gangguan Persepsi (halusinasi, ilusi, Menanyakan tentang gangguan


depersonalisasi, derealisasi) persepsi yang pernah atau sedang
dirasakan oleh pasien. “Apakah anda
pernah mendengar suara atau bunyi
lain yang tidak dapat didengar oleh
orang lain?

“Apakah anda dapat atau pernah


melihat sesuatu yang tampaknya tidak
dilihat orang lain?.

V. Pikiran Menanyakan sesuatu permasalahan


untuk menilai bentuk dan isi pikiran
A. Proses atau bentuk pikiran (termasuk disini pasien. Waham kejar : “Apakah anda
realistik, nonrealistik, autistik, irasional, dll.) merasa orang- orang memata-matai
anda?”
B. Isi pikiran (termasuk waham, preokupasi,
obsesi, fobia, dsb.) Waham cemburu : “Apakah anda takut
pasangan anda tidak jujur? bukti apa
yang anda miliki?”
Waham bersalah : “Apakah anda
merasa bahwa anda telah melakukan
kesalahan yang berat?” Apakah anda
merasa pantas mendapat hukuman?”

“Apakah anda merasa pikiran anda


disiarkan sehingga orang lain dapat
mendengarnya?” (waham siar pikir).
“Apakah anda merasa pikiran atau
kepala anda telah dimasuki oleh
kekuatan atau sumber lain di luar?”
(waham sisip pikir)

“Apakah anda merasa bahwa pikiran


anda telah diambil oleh kekuatan atau
orang lain?” (waham penarikan pikiran)

VI. Sensorium dan kognitif 1.engamatan dan pemeriksaan secara


objektif (kuantitatif dengan glasgow
1. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran coma scale)
(sadar, pengaburan, somnolen, stupor,
koma, letargi,keadaan fugue/fugue 2.Menanyakan tentang waktu, tempat,
state) orang dan situasi. “Sekarang hari apa?
2. Orientasi (terhadap waktu, tempat, tanggal, siang/malam? jam berapa
orang dan situasi) sekarang? Di mana kita saat ini?
3. Daya ingat (daya ingat jauh/ remote kerjanya apa?”
memory, daya ingat masa lalu yang
belum lama/ recent past memory, “Siapa yang mengantar/ menunggui
anda? anda kenal mereka ?”
daya ingat yang baru saja/ recent
memory serta penyimpanan dan daya
ingat segera/ immediate retention and “Bagaimana suasana saat ini? ramai?”
recall memory)
4. Konsentrasi dan perhatian 3.Menilai daya ingat dengan
5. Kapasitas membaca dan menulis menanyakan data masa anak-anak,
6. Kemampuan visuospasial peristiwa penting yang terjadi pada
7. Pikiran abstrak masa muda.
8. Sumber informasi dan kecerdasan Peristiwa beberapa bulan yang lalu,
(dengan memperhitungkan tingkat Peristiwa beberapa hari yang lalu, apa
pendidikan dan status sosial ekonomi yang dilakukan kemarin, apa yang
pasien) dimakan untuk sarapan, makan siang
dsb.

4. Meminta pasien untuk mengulangi


enam angka maju kemudian mundur.
Mengulang tiga kata, segera dan tiga
sampai lima menit kemudian.

Pasien diminta mengurangi 7 secara


berurutan dari angka 100. Pasien
diminta mengeja mundur suatu kata
sederhana

5. Pasien diminta membaca dan


mengikuti apa yang diperintahkan serta
menulis kalimat sederhana tapi
lengkap.

6. Pasien diminta mencontoh suatu


gambar, seperti jam atau segilima.

7.Menanyakan arti peribahasa


sederhana, persamaan dan perbedaan
benda.

8. Pasien diminta menghitung uang


kembalian setelah dibelanjakan, jarak
antar kota

Sumber:
Fanani,M.,Nugroho,I.I.,Setyaningrum,R.H.,et all.2018.Keterampilan diagnostic dan
terapeutik pemeriksaan psikiatri hubunga dokter-pasien dan Teknik
wawancara.fakultas kedokteran univetsitas sebelas maret Surakarta tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai