Anda di halaman 1dari 13

BLOK 10

LEARNING OBJECTIVE SKENARIO 5: KULIT

“Bercak Putih pada Kulitku”

DISUSUN OLEH:

NAMA : INCE GUNAWAN RAHMAN


STAMBUK : N101 19 150
KELOMPOK : 12 (Dua Belas)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

2022
1. MH tipe PB, MH tipe MB, PV, HP1, vitiligo ?

MH (Morbus HPI
PERBEDAAN MH (Morbus Hansen) PV
Hansen) (Hiperpigmentasi Vitiligo
UTAMA tipe PB (Pitiriasis Versikolor)
tipe MB Pascainflamasi)
EPIDEMIOLOGI Insiden kusta di dunia Insiden kusta di dunia Pitiriasis versikolor Hiperpigmentasi Vitiligo merupakan
pada tahun 2016 pada tahun 2016 (PV) merupakan pascainflamasi (HPI) kelainan kulit
berdasarkan data WHO berdasarkan data infeksi jamur adalah suatu depigmentasi yang
mengalami peningkatan, WHO mengalami superfisial yang hipermelanosis reaktif umum, memiliki
yakni dari 211.973 pada peningkatan, yakni bersifat kronik, dan suatu keadaan perkiraan prevalensi
tahun 2015 menjadi dari 211.973 pada ditandai dengan akibat dari peradangan. antara 0,5-2% dari
214.783 di tahun 2016. tahun 2015 menjadi adanya makula HPI dapat menurunkan populasi di seluruh
Angka prevalensi kusta di 214.783 di tahun 2016. hipopigmentasi kualitas hidup, dunia.' Prevalensi
Jawa Timur pada Angka prevalensi maupun khususnya pada pasien penyakit bervariasi
tahun 2015 adalah 0,99 kusta di Jawa Timur hiperpigmentasi yang berkulit gelap. HPI bisa menurut wilayah
per 10.000 penduduk dan pada disertai dengan skuama mengenai semua tipe geografis dan usia.
meningkat pada tahun tahun 2015 adalah halus. Prevalensi PV kulit, namun individu Survei epidemiologi
2016 menjadi 1,03 per 0,99 per 10.000 lebih tinggi (kurang dengan kulit berwarna selama beberapa
10.000 penduduk. Tipe penduduk dan lebih sebesar 50%) di lebih rentan, termasuk dekade terakhir
kusta Multibacillar (MB) meningkat pada tahun daerah tropis yang orang Asia, kulit hitam, menyoroti pola
lebih sering ditemukan di 2016 menjadi 1,03 per bersuhu hangat dan orang Latin, dan India pewarisan non-
wilayah Jawa Timur 10.000 penduduk. Tipe lembab. Penyakit ini Amerika.Etnik kulit Mendelian dari vitiligo
daripada tipe Paucibacillar kusta Multibacillar terjadi pada kedua berwarna dilaporkan dan komorbiditas
(PB), namun demikian (MB) lebih sering jenis kelamin dimana lebih dari 30% autoimun terkait, yang
tipe kusta Paucibacillar ditemukan di wilayah rasio antara pria dan populasi di Amerika kemungkinan terkait
(PB) di Jawa Timur dari Jawa Timur Dari pada wanita hampir sama Serikat, oleh karena dengan patofisiologi
tahun 2015-2017 tipe Paucibacillar atau sedikit lebih tinggi itu, pengenalan vitiligo berupa
mengalami kenaikan (PB), namun demikian pada pria. Insiden penyakit kulit yang autoimun.Insiden
(Tami,2019). tipe kusta Paucibacillar pitiriasis versikolor di sering mengenai pasien vitiligo yang dirasakan
(PB) di Jawa Timur berbagai rumah sakit dengan kulit berwarna mungkin lebih tinggi
dari pendidikan di dan pilihan pada populasi dengan
tahun 2015-2017 Indonesia berkisar pengobatannya penting jenis kulit yang lebih
mengalami kenaikan antara 8,8 % – diketahui untuk praktik gelap, karena lebih
(Tami,2019). 7 38,2 % dokterspesialis mudah dideteksi sesuai
(Widyawati,2017). kulit.Pada penelitian tipe warna kulit. Dalam
dari 1412 pasien studi prevalensi selama
menunjukkan delapan tahun di
diskromia adalah Yunani, dengan
diagnosis terbanyak sebagian besar pasien
kedua pada pasien kulit memiliki tipe kulit
hitam (19,9%). Fitzpatrick III dan di
Temuan serupa juga atasnya mendominasi,
dilaporkan diantara vitiligo ditemukan lebih
pasien orang Hispanik sering didiagnosis pada
(6-7,5%) musim semi dan musim
(whardani,2016). panas (64,4%)
dibandingkan dengan
musim dingin dan
musim gugur (35,6%),
sebagian besar
kemungkinan karena
lesi vitiligo lebih
mudah diidentifikasi
pada kulit yang lebih
gelap (Listiawan2021).
ETIOLOGI Penyakit kusta (Lepra, Penyakit kusta (Lepra, Pityriasis versicolor Etiologi HPi adalah Patogenesis vitiligo
Morbus Hansen) adalah Morbus Hansen) merupakan penyakit infeksi sangat kompleks.
penyakit infeksi menahun adalah kulit yang diakibatkan sepertidermatofitosis Penyebab pasti sampai
yang disebabkan oleh penyakit infeksi dari infeksi superfisial atau eksema virus, saat ini masih belum
bakteri dari organisme menahun yang jamur pada lapisan reaksi alergi seperti diketahui. Beberapa
intraseluler obligat disebabkan oleh stratrum korneum yang gigitan serangga teori diajukan untuk
Mycobacterium leprae bakteri dari organisme disebabkan oleh genus ataudermatitis kontak, menjelaskan hilangnya
(M. leprae), yang primer. intraseluler obligat Malassezia.Genus dari penyakit melanosit epidermis,
Penyakit ini menyerang Mycobacterium leprae jamur Malassezia papuloskuamous yaitu:
syaraf tepi, kulit, mukosa (M. leprae), yang awalnya dikenal seperti psoriasis atau 1. Hipotesis
(mulut), saluran primer. Penyakit ini dengan liken planus,akibat Autoimun
pernapasan bagian atas, menyerang syaraf tepi, nama Pityrosporum induksi obat seperti 2. Hipotesis
sistem retikulo endotelia, kulit, mukosa yang merupakan jamur reaksi hipersensitivitas, Neurohumoral
mata, otot, tulang, dan (mulut), saluran lipofilik sebagai flora cedera kulit karena 3. Autotoksik
testis (Zuhriana,2018). pernapasan bagian normal pada manusia. iritasi danluka bakar 4. Pajanan Bahan
atas, sistem retikulo Akan tetapi, pada akibat prosedur Kimia
endotelia, mata, otot, kondisi tertentu, jamur kosmetik. Namun 5. Genetik
tulang, dan testis ini merupakan kondisi penyebab umum HPI (Diana,2018).
(Zuhriana,2018). patologis yang di kulit adalahakne
menyerang manusia, vulgaris, dermatitis
khususnya pada atopi, dan impetigo.
lapisan stratum Bahkan HPI
korneum. Awalnya merupakan segala
hanya dianggap sisayang sering pada
satu spesies saja, yakni akne pasien berkulit
Malassezia furfur. gelap (whardani,2016).
Namun, saat ini,
menurut tinjauan
analisis genetik, telah
ditemukan berbagai
spesies yang berbeda
hingga mencapai 17
spesies (Radila,2022).
PATOFISIOLOGI Pada orang-orang yang Pada orang-orang yang Pada kulit manusia HPI dihasilkan dari Patofisiologi lesi
kontak dengan kuman kontak dengan kuman terdapat flora normal produksi berlebih vitiligo, terjadi
lepra, kebanyakan akan lepra, kebanyakan yang berhubungan melanin atau penurunan atau tidak
timbul infeksi subklinis. akan timbul infeksi Dengan terjadinya penyebaran pigmen adanya
Mereka akan sembuh subklinis. Mereka akan pitiriasis versikolor yang tidak teratur melanosit fungsional di
sempurna tanpa sembuh sempurna yang dapat berubah setelah inflamasi kulit. kulit. Banyak
menunjukkan gejala- tanpa menunjukkan jika berada Peningkatan produksi mekanismepatofisiologi
gejala klinis. Pada orang- gejala gejala klinis. pada lingkungan, suhu, dan transfer melanin ke untuk vitiligo,
orang yang imunitasnya Pada orang-orang yang dan kelembaban yaitu keratinosit terdapat diantaranya teori
kurang, setelah terinfeksi imunitasnya kurang, Pityrosporum pada HPI di epidermis. autoimun
dapat timbul tanda-tanda setelah terinfeksi dapat orbiculare Walaupun mekanisme penghancuran
lepra tipe indeterminate, timbul tanda-tanda yang berbentuk oval. pasti belum diketahui, melanosit, cacat di
yang hanya bersifat lepra tipe Munculnya pitiriasis peningkatan aktivitas struktur dan fungsi
sementara sebelum indeterminate, yang versikolor ketika melanosit distimulasi melanosit, paparan
akhirnya masuk ke dalam hanya bersifat Malassezia furfur oleh prostanoid, radikal bebas,
spektrum penyakit. sementara sebelum berubah bentuk sitokin, kemokin, dan penurunan melanosit,
Selanjutnya bergantung akhirnya masuk ke menjadi bentuk miselia mediator inflamasi metabolit
dari imunitasnya, maka dalam spektrum karena adanya faktor lainnya seperti spesies autocytotoxic, rusaknya
seorang penderita akan penyakit. Selanjutnya predisposisi yaitu oksigen reaktif yang protein lipid membran
menderita lepra tipe PB bergantung dari faktor eksogen dan dikeluarkan selama di melanosit, cacatnya
atau tipe MB. Jika imunitasnya, maka endogen. Faktor proses inflamasi. faktor pertumbuhan
imunitas baik, ia akan seorang penderita akan eksogen meliputi panas HPI di dermis melanosit, perusakan
menjadi lepra PB. Jika menderita lepra tipe dan kelembaban, dihasilkan dari neurokimia
kurang baik, akan menjadi PB atau tipe MB. Jika sehingga pitiriasis kerusakan yang melanosit,dan etiologi
lepra MB imunitas baik, ia akan versikolor banyak diinduksi oleh virus (Tabri,2016).
(Soebono.2020). menjadi lepra PB. Jika dijumpai didaerah inflamasi pada
kurang baik, akan tropis dan musim keratinosit basal,
menjadi lepra MB panas didaerah sub sehingga menyebabkan
(Soebono.2020). tropis. Faktor eksogen produksi melanin
lainnya adalah dalam jumlah besar.
tertutupnya kulit oleh Pigmen bebas
pakaian atau kosmetik kemudian difagosit
sehingga terjadi oleh makrofag yang
peningkatan kosentrasi disebut melanofag pada
CO2, mikrofilaria, dan dermis bagian atas dan
pH. menghasilkan tampilan
warna biru-abu pada
lokasi yang terjadi
memar
(whardani,2016).
TANDA & 1) Bercak atau makula 1) Berwarna Manifestasi klinis yang Gambaran klinis HPI 1. Timbul bercak
GEJALA dengan warna keputihan. kemerahan. ditimbulkan dari nampak sebagai putih seperti
2) Ukurannya kecil dan 2) Tersebar merata di pityriasis versicolor makula atau bercak susu/kapur onset
besar, batas tegas, dan seluruh badan, kulit adalah berupa lesi yang sismetris tidak sejak lahir.
terdapat di satu atau tidak terlalu kasar, terjadi pada permukaan atau asimetris, berbatas 2. Tidak ada gejala
beberapa tempat di badan batas makula tidak kulit. Lesi tersebut tegas atau difus subjektif, kadang
(pipi, punggung, dada, begitu jelas. berupa makula, plak, berwarna coklat atau sedikit terasa gatal.
ketiak, lengan, pinggang, 3) Terjadi penebalan atau papul folikular coklat gelap bila 3. Progresivitas lesi:
pantat, paha, betis atau kulit dengan warna dengan beragam warna terletak di epidermis dapat bertambah
pada punggung kaki). kemerahan, dan tanda seperti hipopigmentasi, dan berwarna biru luas/menyebar,
3) Permukaan bercak awal terdapat pada hiperpigmentasi, keabuan atau
tidak berkeringat. Kusta cuping telinga dan sampai eritem, jika terletak di dermis lambat/menetap,
tipe ini Wajah berskuama halus dan distribusi sesuai kadang timbul
jarang menular tetapi (Zuhriana,2018). diatasnya, dan dengan lokasi bercak sewarna
apabila tidak segera dikelilingi oleh bagian dermatosis inflamasi putih pada lesi
diobati kulit yang normal sebelumnya tanpa diberikan
menyebabkan sehingga dapat dengan (Praharsini,2016). pengobatan
kecacatan(Zuhriana,2018) mudah dibedakan. (repigmentasi
. Lokasi-lokasi yang spontan).
sering diserang oleh 4. Bisa didapatkan
penyakit ini adalah riwayat vitiligo
permukaan dada, pada keluarga (10-
meluas ke lengan atas, 20%).
leher, punggung, dan 5. Bisa didapatkan
tungkai atas atau riwayat penyakit
bawah. Umumnya, autoimun lain pada
penderita merasakan pasien atau
gatal ringan saat keluarga
berkeringat. Gejala (Widaty,2017).
yang ditimbulkan
apabila
individu terserang
dapat berupa
asimptomatik ataupun
simptomatik seperti
gatal-gatal pada area
infkesi(Radila,2022).
PEM. FISIK Diagnosis penyakit kusta Diagnosis penyakit Diagnosis penegakkan Pemeriksaan klinis Pemeriksaan fisik
ditetapkan berdasarkan kusta ditetapkan pityriasis versicolor dimulai dengan Ditemukan adanya
temuan satu dari tiga berdasarkan temuan dapat menilai batas, bentuk, makula berwarna putih,
tanda kardinal kusta satu dari tiga tanda berdasarkan dari dan kedalaman kadang-kadang
berikut ini, yaitu: kardinal kusta berikut gambaran klinis dan pigmentasi, ditunjang ditemukan tepilesi yang
a. Kelainan kulit atau lesi ini, yaitu: menemukan dari jamur oleh penggunaan meninggi, eritema dan
yang khas kusta, dapat a. Kelainan kulit atau itu sendiri. Temuan dermatoscope atau gatal disebut
berbentuk lesi yang khas klinis dari pityriasis lampu Wood. Jika inflamatoar. Daerah
hipopigmentasi atau kusta, dapat versicolor dapat dilihat melanin terdeposit di yangsering terkena
eritema yang mati rasa berbentuk dari karakteristik lesi epidermis, lesi adalah bagian ekstensor
(anestesi) hipopigmentasi pada kulit (eritem, cenderung cokelat, tulang terutama di atas
b. Penebalan saraf perifer atau eritema yang hiperpigmentasi atau tapi melanin di dermis jari,periorifisial sekitar
disertai dengan mati rasa (anestesi) hipopigmentasi, menyebabkan lesi mata, mulut dan
gangguan fungsi saraf b. Penebalan saraf plak). Sedangkan, berwarna abu-abu atau hidung, tibialis anterior
akibat peradangan perifer disertai untuk penemuan jamur abu-abu - birugelap.Di dan pergelangan tangan
(neuritis) kronis. dengan gangguan penyebab pityriasis bawah lampu Wood, bagian fleksor. Lesi
c. Adanya basil tahan fungsi saraf akibat versicolor dapat lesi epidermal bilateral dapat simetris
asam (BTA) pada peradangan menggunakan kerokan berbatas tegas bila ataupun asimetris.
kerokan jaringan kulit (neuritis) kronis. kulit yang dicampur ditekan (Tyas,2015). Mukosa jarang terkena,
(slit skin smear). c. Adanya basil tahan dengan KOH 10-20% kadang-kadang
asam (BTA) pada pada daerah lesi yang mengenai genital
kerokan jaringan kemudian diwarnai eksterna, puting
kulit (slit skin dengan pewarnaan biru susu, bibir dan gingiva
smear). metilen, tinta parker (Tyas,2015).
atau biru laktofenol.
Lalu preparat
diindentifikasi dibawah
mikroskop, ciri khas
yang ditemukan pada
pityriasis versicolor
adalah gambaran
“spaghetti and meat
balls” (Radila,2022).
TATALAKSANA A.Pasien Pausibasiler A.Pasien Multibasiler Tatalaksana dari 1. Hidrokuinon Topikal
(PB) untuk Dewasa (MB) untuk Dewasa pityriasis versicolor Hidrokuinon masih 1. Kortikosteroid
Pengobatan Bulanan Pengobatan Bulanan yakni dengan menjadi pilihan topikal1
Hari pertama (obat minum Hari pertama (obat pemberian obat topikal terbaik dalam 2. Calcineurin
di depan petugas) diminum di depan seperti ketokonazol, mengobati inhibitor
a. 2 kapsul rifampisin @ petugas) selenium melasma.Terapi (takrolimus,
300 mg (600 mg) a. 2 kapsul rifampisin sulfit, atau sampo zink kombinasi yang pimekrolimus)
b. 1 tablet dapson/DDS @ 300 mg (600 mg) pyrition yang paling terkenal (Widaty,2017).
100 mg b. 3 tablet lampren @ diaplikasikan selama adalah formula
Pengobatan Harian : 100 mg (300 mg) 5-10 menit setiap hari Kligman yang
hari ke-2 s.d. ke-28 c. 1 tablet dapson/DDS selama 1-4 minggu. mengandung
1 tablet dapson/DDS 100 100 mg Untuk krim imidiazole hidrokuinon 5%,
mgSatu blister untuk 1 Pengobatan Harian: diaplikasikan satu kali tretinoin 0,1%, dan
bulan. Dibutuhkan 6 Hari Ke-2 s.d ke-28 atau dua kali perhari deksametason 0,1%,
blister yang diminum a. 1 tablet lampren 50 selama 1-4 minggu. selain itu banyak
selama 6-9 bulan. mg Pada pengobatan dipakai formulasi
b. 1 tablet sistemik digunakan atau modifikasi
B. Dosis MDT PB untuk dapson/DDS 100 mg flukonazole 300 mg campuran lainnya
Anak (Umur 10-15 Satu blister untuk 1 selama 1-2 minggu. seperti dengan
Tahun) bulan. Dibutuhkan 12 Profilaksis dari glycolic acid(GA)
Pengobatan Bulanan blister yang pityriasis versicolor atau vitamin C.
hari pertama (obat diminum selama 12-18 yakni 2. Azelaic acid
diminum di depan bulan 16. dengan menggunakan Terapi dengan
petugas) ketokonazol, selenium azelaic acid (AA)
a. 2 kapsul rifampisin 150 B. Dosis MDT MB sulfit, atau sampo zink memberikan efek
mg dan 300 mg untuk Anak (Umur pyrition yang antiproliferatif dan
b. 1 tablet dapson/DDS 50 10-15 Tahun) diaplikasikan 5-10 sitotoksik pada
mg Pengobatan Bulanan menit sebanyak 1-4 melanosit yang
Pengobatan Harian: hari pertama (obat kali perbulan dimediasi melalui
Hari ke-2 s.d. ke-28 diminum di depan (Radila,2022). hambatan aktivitas
Tablet dapson/DDS 50 mg petugas) oxidoreduktase
Satu blister untuk 1 bulan. a. 2 kapsul rifampisin mitokondrial dan
Dibutuhkan 6 blister yang 150 mg dan 300 mg sintesis DNA.
diminum selama 6-9 b. 3 tablet lampren @ 3. Kojic acid
bulan(Zuhriana,2018). 50 mg (150 mg) Kojic acid berperan
c. 1 tablet dapson/DDS sebagai inhibitor
50 mg tirosinase dan
inhibisi aktivitas
Pengobatan Harian: katekolase tirosinase.
Hari ke-2 s.d. ke-28 Obat ini sering
a. 1 tablet lampren 50 dikombinasikan
mg selang sehari dengan obat lain
b. 1 tablet seperti hidrokuinon,
dapson/DDS 50 mg antioksidan dan GA
Satu blister untuk 1 (Praharsini,2016).
bulan. Dibutuhkan 12
blister yang diminum
selama 12-18 bulan.
Bagi dewasa dan anak
usia
10-14 tahun tersedia
paket dalam bentuk
blister.
Dosis anak
disesuaikan dengan
berat badan anak.
a. Rifampison: 10-15
mg/kgBB
b. Dapson: 1-2
mg/kgBB
c. Lampren: 1
mg/kgBB
(Zuhriana,2018).
KOMPLIKAS Salah satu komplikasi Salah satu komplikasi Komplikasi Infeksi Hiperpigmentasi Vitiligo tidak menular.
penyakit ini adalah penyakit ini adalah pitiriasis versikolor biasanya tidak memicu Hal ini tidak
kecacatan yang kecacatan yang adalah bentuk komplikasi apapun. mengancam jiwa.
disebabkan langsung oleh disebabkan langsung dermatofitosis Namun, ada beberapa Penyakit ini dapat
aktivitas penyakit, oleh aktivitas penyakit, noninvasif yang perawatan pasca menyebabkan
terutama terutama umumnya menghilangkan trauma psikologis yang
kerusakan akibat respons kerusakan akibat asimtomatik. penggelapan warna luar biasa, terutama
jaringan terhadap M. respons jaringan Sayangnya, tingkat kulit.Komplikasi yang pada orang dengan
leprae dan kecacatan terhadap M. leprae dan kekambuhan cukup bisa dipicu pasca kulit berwarna
akibat adanya kerusakan kecacatan akibat tinggi, hingga 80% melakukan prosedur (Tabri,2016).
saraf (Gunawan,2018). adanya kerusakan saraf (Schlossberg,2013). menghilangkan
(Gunawan,2018). hiperpigmentasi adalah
kulit sensitif.
PROMOTIF DAN 1. Menjaga Daya Tahan 1. Menjaga Daya 1. Pasien Pitiriasis Pasien juga Menjelaskan bahwa:
EDUKASI Tubuh Tahan Tubuh versikolor sebaiknya diedukasi 1. Vitiligo
2. Perhatikan Ventilasi 2. Perhatikan disarankan untuk untuk menghindari merupakan
Lingkungan sekitar : Ventilasi tidak menggunakan matahari dan penyakit kulit
Kuman lepra bertahan Lingkungan pakaian yang menggunakan topi atau kronis, progresif,
hidup di luar tubuh sekitar : Kuman lembab dan tidak pakaian protektif. sulit ditebak
manusia selama 24-48 lepra bertahan berbagi Asupan perjalanan
jam atau bisa lebih, hidup di luar tubuh penggunaan barang makanan kaya vitamin penyakitnya, tetapi
tergantung pada suhu manusia selama 24- pribadi dengan D, seperti salmon, dapat diobati dan
sekitarnya. Karena 48 jam atau bisa orang lain. minyak hati ikan, dan tidak menular.
semakin panas udara di lebih, tergantung 2. pengobatan harus makanan yang kaya 2. Lesi baru dapat
luar, semakin cepat pada suhu dilakukan secara vitamin D, dan timbul akibat
bakteri lepra mati sekitarnya. Karena menyeluruh, tekun suplementasi vitamin D gesekan, garukan,
3. Hindari berpergian ke semakin panas dan konsisten, dapat diberikan atau trauma tajam
daerah endemic kusta udara di luar, karena angka (whardani,2016). dan trauma tumpul
4. Pakai masker dan jaga semakin cepat kekambuhan tinggi repetitif.
kebersihan bakteri lepra mati (Widyawati,2017). 3. Respon terapi
(Zuhriana,2018). 3. Hindari berpergian setiap pasien
ke daerah endemic berbeda-beda, dan
kusta membutuhkan
4. Pakai masker dan waktu serta tenaga
jaga kebersihan yang tidak sedikit
(Zuhriana,2018). untuk mengetahui
terapi yang paling
efektif untuk setiap
pasien.
4. Terapi vitiligo
membutuhkan
kesabaran karena
respons terapi bisa
cepat maupun
lambat
(Widaty,2017).
DAFTAR PUSTAKA

Diana, R., Mulianto, N. 2018. Modalitas Terapi Topikl Vitiligo. Volume 45 No 7.


Viewed on 3 Maret 2021. From : Cdkjournal.com.

Gunawan,H.dkk. 2018. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT


KUSTA DAN KOMPLIKASINYA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI JATINANGOR, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT.
Volume 7 No. 2. viewed on 3 Maret 2021. From: Unpad.ac.id.

Listiawan, Y. 2021. Tatalaksana Terkini Virtigo. Surabaya: Airlangga University Press

Whardani,P.H., Rahmadewi. 2016. Pilihan terapi Hiperigmentasi pascainflamasi pada


kulit berarna. Volume 28. N0 3. Viewed on 3 Maret 2022. From : unair.ac.id.

Praharsini,I. 2016. TROPICAL SKIN INFECTIONS. BALI: IDI

Radila, W. 2022. HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE INDIVIDU DENGAN


KEJADIAN PITYRIASIS VERSICOLOR : SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA.
Volume 3 No. 2. Viewed on 3 Maret 2022. From :
http://jurnalmedikahutama.com.

Soebono,H. dkk. 2020. Dermatologi dan Venerologi. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.

Schlossberg,D. 2013. Infections of the Head and Neck. Springer

Tami,M. 2019. HUBUNGAN ANTARA KUSTA TIPE PAUSI BASILER DENGAN


ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN KUSTA DI JAWA TIMUR.
Volume 7 NO.1 Viewed on 3 Maret 2021. From :
http://journal.unair.ac.id/index.php/JBE/.

Tabr, F., Firmansyah,R.B.F. 2016. TATALAKSANA BERCAK PUTIH PADA KULIT


ANAK. Makassar: Al Hayatun Mufida.

Tyas,M., Basuki, R., Ratnaningrumn, K. 2015. Buku Ajar Sistem Integumen. Semarang :
FK UMS

Widyawati., Prasetyowati., Subakir. 2017. Kajian Mengenai Spesies Mallassezia dan


Warna Lesi Pitiriasis Versikolor. Volume 2 No 3. Viewed on 3 Maret 2021. From :
undip.ac.id.
Widaty,S.dkk. 2017. Panduan Praktis Klinis. PERDOSKI

Zuhriana, K. Paramata,N., Dulahu, W. dkk. 2018. KUPAS TUNTAS PENYAKT


KUSTA. Gorontalo : Ideas Publishing

Anda mungkin juga menyukai