Praktikum 2
Anggota kelompok:
2. Jumlah wabah dari tiga penyakit tertentu yang dicatat selama 20 tahun
adalah sbb :
Pertanyaan :
a. Gambarkan jumlah wabah dari penyakit-penyakit tersebut
terhadap waktu (tahun)!
Wabah di Daerah
60
50
40
30
20
10
Penyakit 1 : sporadik
Penyakit pertama hanya terjadi di waktu-waktu tertentu dan tidak memiliki
pola tetap, maka penyakit 1 termasuk ke dalam penyakit sporadik. Sporadik
adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah
menurut perubahan waktu. Sporadik juga termasuk jenis penyakit yang tidak
tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama, dan pada suatu saat
dapat terjadi epidemik. Frekuensinya yang tidak teratur menyebabkan
kejadiannya sulit diramalkan.
Penyakit 2 : endemik
Penyakit 2 memiliki grafik yang cenderung tetap, maka tergolong ke
dalam pola endemik. Endemik merupakan kejadian penyakit yang
biasa terjadi dalam jumlah yang relatif sama atau sedikit sekali terjadi
penyimpangan dari keadaan biasanya sehingga kejadiannya dapat
diperkirakan.
Penyakit 3 : propagated epidemik
Penyakit 3 terlihat mengalami kenaikan di waktu tertentu. Kejadian
kenaikan kasus dan frekuensi penyakit dalam periode waktu tertentu
secara bertahap dan memerlukan waktu relatif panjang disebut dengan
propagated epidemik
3. Pada tahun 2016 satu rangkaian survai untuk menilai prevalensi penyakit
PMK pada sapi dilaksanakan pada sejumlah propinsi di Indonesia. Hasil
survai dapat dilihat sbb:
Pertanyaan :
Dilihat dari insidensi yang ada, terlihat bahwa awal kasus ada pada
minggu ke 6, dan meningkat pada minggu ke 7 sekitar 2 kasus. Dengan
adanya kasus ini, terlihat adanya upaya pencegahan sehingga dapat
menurun hingga miinggu ke 9. Tetapi kasus kembali menaik pada minggu
ke 10 dan 11, menurun kembali satu tingkat pada minggu ke 12 hingga 14.
Hal ini terjadi fluktuatif, kemungkinan pencegahan yang dilakukan saat itu
kurang maksimal.
Dapat kita ketahui bahwasannya kasus ini dapat dinilai infektif,
karena kasus dapat bertambah dalam kurun waktu yang lumayan singkat.
Kemudian terjadi peningkatan secara signifikan pada minggu ke 15, yaitu
sekitar 5 kasus ditemukan. Hingga pada minggu ke 17 mencapai
puncaknya, yaitu 8 kasus. Pada minggu ke 19, 20, dan 21 terjadi penurunan
yang sangat signifikan. Hal ini diperkirakan telah adanya upaya
pencegahan maksimal atau ditemukannya obat/vaksin sehingga kasus
dapat terus menurun dan akhirnya mencapai titik 0 pada minggu ke 24.
Kemudian kembali ditemukan kasus pada minggu ke 28 hingga 31 namun
tidak begitu signifikan dikarenakan ada kemungkinan masyarakat di suatu
tempat sudah mengetahui upaya pencegahan kasus tersebut.
Hingga pada minggu 31 dan seterusnya, tidak ditemukan kasus
kembali. Jika insidensi suatu penyakit tinggi, maka perlu diadakannya
suatu pencegahan maksimal agar penularan tidak terus terjadi. Perlu
diadakannya suatu kontrol di lingkungan, individu, dan agen (seperti
dalam epidemiological triad), gangguan/manipulasi diantara ketiga ikatan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencegah maupun mengendalikan
penyakit. Jika insidensi suatu penyakit rendah, bisa jadi kasus tersebut
akan meningkat seiring waktu, sehingga perlu untuk mengetahui kriteria
agen penyakit tersebut agar dapat dilakukan pencegahan secepatnya.
Peningkatan jumlah kasus dalam suatu jangka waktu pada suatu
daerah apabila meningkat terus menerus akan menjadi tersebar luas dan
sulit dikendalikan, sehingga akan berdampak kepada semakin tingginya
kasus penyakit pada daerah yang lebih luas, sehingga dibutuhkan
pencegahan agar kasus tersebut dapat dikendalikan dengan baik.
Daftar Pustaka
Novita R. 2019. Kajian Potensi Tripanosomiasis sebagai Penyakit Zoonosis
Emerging di Indonesia. Jurnal Vektor Penyakit.13(1): 21-32.
Prahasta E. 2011. Tutorial Arcgis Desktop untuk Bidang Geodesi dan Geomatika.
Bandung (ID): CV Informatika.
Putra AANBU, Putra IKGD, Wibawa KS. 2019. Identifikasi sel human African
Trypanosomiasis pada sel darah dengan menggunakan K-Means
clustering. Jurnal Ilmiah Merpati. 7(3): 170-181.