Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum ke - 9 Hari, tanggal : Rabu, 11 November 2020

MK. Toksikologi Veteriner Kelompok : 4 / Paralel 6


Dosen : Dr. Siti Sa’diah, Ssi, Apt, Msi

PENENTUAN DOSIS LETAL 50 (LD-50)

Anggota Kelompok:

Tigrisia Faathira B04170086


Nadira Fadilah B04170087
Danny Bagus Wibowo4 B04170088
Lintang Wulandari B04170089
Adib Susilo Adi B04170090

BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI


DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI, DAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
IPB UNIVERSITY
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2


PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A. Dasar teori.......................................................................................................... 3
B. Tujuan ................................................................................................................ 3
METODE ..................................................................................................................... 3
A. Alat dan Bahan ................................................................................................... 3
B. Langkah Kerja .................................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 4
SIMPULAN .................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 5

2
PENDAHULUAN

A. Dasar teori
Prinsip dari LD50 (Lethal Dose 50) tidak lain untuk menghitung ataupun
mengamati dari pemberian dosis suatu bahan (umumnya dinyatakan sebagai
jumlah bahan per unit berat badan) yang dapat mematikan 50% hewan uji (Gad
2014). Penghitungan jumlah hewan uji yang mati setelah 24 jam pemberian dosis
tunggal merupakan faktor penentu LD50 (Sulastra dan Khaerati 2020). Perbedaan
hasil LD50 terhadap spesies yang berbeda mungkin juga akan menghasilkan
perbedaan dari segi absorbsi, metabolism dan mekanisme toksisitas suatu zat.
Adanya perbedaan faktor LD50 terhadap spesies tertentu, seperti jenis diet / status
nutrisi, rute dan kecepatan pemberian zat, volume dari pelarutan zat, umur, jenis
kelamin, berat dan strain hewan, kemurnian zat, jumlah hewan yang digunakan,
sifat dan penyebab kematian dan lamanya waktu hewan tersebut diamati, serta
adanya puasa atau tidak yang akan mempengaruhi metabolism hewan uji. (Gad
2014).
Menurut Mustapa et al. tahun 2018, untuk menentukan LD50 secara tepat,
perlu pemilihan suatu dosis yang memungkinkan untuk membunuh sekitar
separuh jumlah hewan uji, dosis lain yang akan membunuh lebih dari separuh dan
dosis ketiga yang akan membunuh kurang dari separuh dari jumlah hewan uji.
Biasanya pengamatan dilakukan selama 24 jam, kecuali pada kasus tertentu
selama 7-14 hari. Pengamatan tersebut, meliputi: gejala-gejala klinis, tentunya
jumlah hewan uji yang mati, dan dapat melihat gambaran histopatologi organ.

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan menguasai salah satu metode untuk menentukan
LD-50 secara akut, mampu menjelaskan faktor yang memengaruhi nilai LD-50,
dan mengetahui manfaat penentuan LD-50 dari suatu obat atau racun.

METODE

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan
hewan, spuid, 16 ekor katak (dibagi dalam empat kelompok), dan bahan uji-
xenobiotika (Stiknin, Caffein, Kardizol).

B. Langkah Kerja
Kelompok praktikum dibagi menjadi empat kelompok besar, masing-
masing kelompok mendapat empat ekor katak. Katak yang sudah dibagikan
kemudian ditimbang dan diperoleh bobot badan masing-masing katak sebesar ±
30 gram. Katak diinjeksi secara subkutan (saccus limphatikus). Setiap kelompok
akan menguji LD50 dengan bahan uji striknin. Dosis yang akan diinjeksikan pada
praktikum ini berbeda-beda setiap kelompoknya yaitu kelompok 1 menguji LD50
pada dosis terendah yaitu 0.1 ml, kelompok 2 menguji LD50 pada dosis 2x lipat
dosis terendah yaitu 0.2 ml, kelompok 3 menguji LD50 pada dosis 3x dosis
terendah yaitu 0.4 ml , dan kelompok 4 menguji LD 50 pada dosis 4x dosis
terendah yaitu 0.8 ml. Dosis yang diberikan merupakan suatu dosis kelipatan
biometrik. Kematian yang terjadi dalam waktu 100 menit dicatat dan dihitung.

3
LD50 dilakukan berdasarkan rumus berikut:
log LD50 = log Dα + d (f+1)
Mengetahui kisaran LD-50 digunakan rumus: log LD50 ± 2 d. Df
Keterangan:
Dα : dosis terkecil yang digunakan
D : logaritma kelipatan
F : faktor pada tabel (dicari pada n=4, k=3, n= jumlah mencit/kelompok)
k : jumlah kelompok mencit – 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Injeksi larutan D pada kelompok 4


Mencit Dosis Jumlah mencit mati
1 2mg/kg BB 1
2 4mg/kg BB 2
3 8mg/kg BB 2
4 16mg/kg BB 3

Tabel 2. Penggolongan ketoksikan senyawa akut


No. Kelas LD50 (mg/kg BB)
1 Luar biasa toksik 1 atau kurang
2 Sangat toksik 1-50
3 Cukup toksik 50-500
4 Sedikit toksik 500-5.000
5 Praktis tidak toksik 5.000-15.000
6 Relative kurang berbahaya Lebih dari 15.000
Perhitungan:
Log LD50 = logDα + d(f+1)
Log LD50 = 𝑙𝑜𝑔𝐷α + 𝑑 (𝑓 + 1)
= 𝑙𝑜𝑔2 + 𝑙𝑜𝑔2 (0,5 + 1)
= 0,301 + 0,301(1,5)
= 0,301 + 0,4515
= 0,7525
LD50 = antilog log LD50
= antilog 0,7525
= 5,655 mg/kgBB

Kisaran LD50 = antilog (log LD50 ± 2 d.Df)


Kisaran LD50 terendah = antilog (𝑙𝑜𝑔5,655 − (2 × 0,301 × 0,88976)
= antilog (0,7524 − 0.5356)
= antilog 0,2168
= 1,6474 mg/kg BB
Kisaran LD50 tertinggi = antilog (𝑙𝑜𝑔5,655 + (2 × 0,301 × 0,88976)
= antilog (0,7524 + 0.5356)
= antilog 1,288
= 19,4088 mg/kg BB
Nilai kisaran LD50 = (1,6474 mg/kg BB – 19,4088 mg/kg BB)

4
Keterangan:
D = Dosis terkecil yang diberikan
d = log dari kelipatan dosis
f = faktor pada tabel weil (dicari pada n=4, k=3, n= jumlah mencit/kelompok)
df = dicari pada tabel weil (n=4, k=3)

Uji toksisitas adalah uji yang dirancang untuk menentukan efek toksik suatu
senyawa yang akan terjadi pada waktu yang singkat setelah pemberian takaran tertentu.
Data kuatitatif diperoleh LD50, data LD50 dapat digolongkan sebagai bahan yang sangat
toksik hingga tidak toksik. Sedangkan untuk data kualitatif yang diperoleh meliputi
penampakan klinis, morflogis, dan mekanisme efek toksik (Khan et al. 2008) . LD50
dapat dipengaruhi oleh dosis, rute pemberian, spesies, umur, jenis kelamin pada
umumnya wanita lebih tahan terhadap racun daripada laki-laki, kemudian umur, biasanya
anak-anak dan kaum lanjut usia, berat badan, kondisi fisik (sehat dan tidak sehat) (Akbar
2018). Metode yang dapat digunakan untuk menguji LD50 selain Thompson and Weil
dan Probit Analysis adalah metode Reed dan Muench, Trevan, Karber dan Perhitungan
Grafik Litchfield dan Wilcoxon (Jumain et al.2018).
Enam belas ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan untuk uji toksisitas
akut. Masing-masing perlakuan kelompok I (2 mg/Kg BB), kelompok II (4 mg/Kg BB),
kelompok III (8 mg/Kg BB), kelompok IV (16mg/kg BB). Penetapan dosis LD50 striknin
pada mencit ialah 5,655 mg/kgBB. Dengan nilai kisaran LD50 tertinggi ialah 19.4088
mg/kg BB dan LD50 terendah 1.6474 mg/kg BB . Dengan nilai tersebut dapat dilihat
bahwa striknin pada mencit termasuk ke kelas sangat toksik. hal ini sesuai dengan
pernyataan roth (2015) bahwa striknin masuk ke dalam kelompok sangat toksik. Karena
pada dosis 4 mg/kg BB jumlah mencit yang mati hampir setengah dari sample. 2 dari 4
mencit sudah mati. Dan angka dosis 4 mendekati nilai LD50 pada striknin. Dinilai sangat
toksik adalah ketika dosis kecil saja sudah cukup mematikan hewan coba Menurut Wang
et al.( 2004) pada manusia dosis mematikan striknin dilaporkan 50-100 mg, namun ada
beberapa kasus juga yang mematikan di antara dosis 15 sampai 30 mg, dan pada anak
anak dosis 5 sama 10 mg juga sudah mematikan.

SIMPULAN

Lethal Dose 50 termasuk kedalam uji toksisitas akut yang dipengaruhi oleh
spesies, strain, jenis kelamin, umur, berat badan, kesehatan nutrisi, dan isi perut hewan
coba. Nilai LD50 dari larutan D sebesar 5,655 mg/kgBB dengan kisaran nilai LD50 1,6474
mg/kg BB – 19,4088 mg/kg BB termasuk dalam kategori toksik ringgan sehingga relatif
aman untuk diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar AY. 2018. Uji toksisitas ekstrak biji papaya (Carica papaya. L) pada tikus putih galur
wistar dan dikembangkan menjadi poster pembelajaran biologi [Thesis]. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Gad SC. 2014. LD50/LC50 (Lethal Dosage 50/Lethal Concentration 50). Encyclopedia
of Toxicology, 58–60.

5
Jumain, Syahruni, Farid FT. 2018. Uji toksisitas dan LD50 ekstrak etanol daun kirinyuh
(Euphatorium odoratum Linn) pada mencit (Mus musculus). Media Farmasi.
14 (1) : 65-71
Khan A, Rahman M, Islam MS. 2008. Antibacterial, antifungal and cytotoxic activities
of amblyone isolated from Amorpphophallus campanulatus. Indian J
Pharmacol.40(1): 41-4.
Mustapa M A, Tuloli TS, dan Mooduto AM. 2018. Uji Toksisitas Akut Yang Diukur
Dengan Penentuan Ld50 Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Terhadap Mencit (Mus musculus) Menggunakan Metode
Thompson-Weil. FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI. 1(1): 1-
10.
Roth K. 2015. Strychnine : From Isolation to Total Synthesis-Part 1 [Chemistryviews.org]
Sulastra CS dan Khaerati K. 2020. Toksisitas Akut Dan Lethal Dosis (Ld50) Ekstrak
Etanol Uwi Banggai Ungu (Dioscorea Alata L.) Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus). Jurnal Ilmiah Medicamento. 6(1): 10-14.
Wang Z, Zhao J, He Y, Guo D. 2004 Analysis of Strychinine and Brucine in Postmortem
Speciments by RP-HPLC: A Case Report of Fatal Intoxication. Journal of
Analyticak Toxicology. 28: 141-145.

Anda mungkin juga menyukai