BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
typhosa, namun ada tidaknya kuman ini di dalam tubuh bukan merupakan titik
kuman penyebab penyakit ini, baik secara langsung melalui kultur maupun
usus, atau robeknya usus. Dengan antibiotik dan perawatan penunjang, angka
terjadi perbaikan dalam 2-3 hari dan penyembuhan dalam 7-10 hari.
sebagian wilayah dunia, seperti bekas negara Uni Soviet, anak benua India,
prevalensi demam thypoid mencapai 358-810 per 100.000 populasi pada tahun
2007 dengan 64 % penyakit ditemukan pada usia 3-19 tahun. Dan angka
mortalitas bervariasi antara 3,1 – 10,4 % pada pasien rawat inap. Morbiditas di
1
2
seluruh dunia, setidaknya 17 juta kasus baru dan hingga 600.000 kematian
kasus per juta populasi per tahun di Amerika latin. Hingga 1000 kasus per juta
populasi per tahun di beberapa negara di Asia. Penyakit ini jarang dijumpai di
Amerika Utara, yaitu sekitar 400 kasus dilaporkan tiap tahun di United State,
demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap
tahun. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009, demam tifoid atau
inap di rumah sakit tahun 2009 yaitu sebanyak 80.850 kasus, yang meninggal
paratifoid juga menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat
inap di rumah sakit tahun 2010 yaitu sebanyak 41.081 kasus, yang meninggal
274 orang dengan Case Fatality Rate sebesar 0,67 %. Menurut Riset
Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007, prevalensi tifoid klinis nasional sebesar
1,6%. Sedang prevalensi hasil analisa lanjut ini sebesar 1,5% yang artinya ada
kasus tifoid 1.500 per 100.000 penduduk Indonesia. Tifoid klinis dideteksi di
Masyarakat, 2013).
sebagian lolos masuk ke dalam usus dan selanjutnya berkembang baik. Bila
respons imunitas humoral mukosa (lgA) usus kurang baik maka kuman akan
lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit terutama oleh makrofag
di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah
Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala –gejala
klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat,dari
asimtomatik himgga kematian. Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini
ditemukaan keluhaan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada
umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anareksia, mual,
4
Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga
malam hari.
S.typhi ini jauh lebih banyak serta sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi
rata-rata 62% diAsia dan 35% di Afrika dengan mortalitas rendah 2-5% dan
sekitar 3% menjadi kasus karier. Di antara demam tifoid yang sembuh klinis,
pada 20% di antaranya masih ditemukaan kuman S.typhi setelah 2 bulan dan
kejadian luar biasa ( KLB) yang terjadi di Jawa Tengah, pada tahun 2003
sumber yaitu pasien dengan demam typhus dan pasien dengan carier. Pasien
carier adalah orang yang sembuh dari demam typhus dan terus mengekspresi
5
salmonella thypi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun (Depkes,
2008).
Purwodadi angka kejadian typhoid di didapatkan 1314 kasus pada tahun 2013
ini, dan penyakit ini ikut masuk dalam 10 kasus terbesar dalam 1 tahun ini.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum :
typhoid.
2. Tuan Khusus :
benar.
C. RUMUSAN MASALAH
menurut Gordon?
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
4. Bagi Pembaca
memperkuat hasil penelitian. Alat ukur pengumpulan data tersebut antara lain
1. Wawancara
2. Pengamatan ( observasi )
perubahan atau hal- hal yang akan diteliti. Dalam metode ini instrumen
3. Dokumentasi
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut
dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumenter.
F. SISTEMATIKA
teoritis.
atau aplikatif.