Anda di halaman 1dari 36

PARASITOLOGI

Disusun oleh :
Nyamuk
1. Ilfa Alfiani A (G0C215001)
2. Sunarsih (G0C215005)
3. Lorensia W (G0C215009)
4. Cahya Muthia (G0C215013)
5. Nurul Arti O (G0C215020)
6. Yuli Setiyani (G0C215024)
7. Evita Apriliani (G0C215028)
8. Laras Ivana (G0C215034)
9. Dewi Sarasati (G0C215038)
10. Kristiana Tri N(G0C215042)
11. Septin Puji L (G0C215063)
PROGRAM STUDI
12. Cicik Sriwati (G0C215067)
D III ANALIS KESEHATAN JALUR KHUSUS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Apa itu Nyamuk?
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera;
genera termasukAnopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus,
Aedes, Sabethes, Wyeomyia,Culiseta, danHaemagoggus untuk
jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700
spesies.

Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing,


dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm.

Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai “Mosquito”,


berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa
Portugis yang berarti lalat kecil.
Macam - macam Nyamuk :

1. Nyamuk Anopheles
2. Nyamuk Culex sp
3. Nyamuk Aedes aegypti
1. Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles sp adalah nyamuk vektor penyakit
malaria. Di dunia kurang lebih terdapat 460 spesies yang
sudah dikenali, 100 diantaranya mepunyai kemampuan
menularkan malaria dan 30-40 merupakan host dari parasite
Plasmodium yang merupakan penyebab malaria di daerah
endemis penyakit malaria
Klasifikasi
• Kingdom        : Animalia
• Phylum           : Arthropoda
• Class               : Hexapoda / Insecta
• Sub Class        : Pterigota
• Ordo                : Diptera
• Familia            : Culicidae
• Sub Famili       : Anophellinae
• Genus              : Anopheles
Spesies Anopheles
1. Anopheles sundauicus
2. Anopheles aconitus
3. Anopheles barbirostris
4. Anopheles kochi
5. Anopheles maculatus
6. Anopheles subpictus
7. Anopheles balabacensis
Morfologi
 Telur  Larva
Telur anopheles diletakkan satu Larva anopheles tampak
persatu di atas permukaan air mengapung sejajar dengan
sehingga seperti membentuk permukaan air, spirakel pada
perahu yang bagian bawahnya posterior abdomen, tergel plate
konveks, bagian atasnya konkaf pada tengah sebelah dorsal
dan mempunyai sepasang abdomen dan sepasang bulu
pelampung pada lateral. palma pada lateral abdomen.
 Pupa
Pupa anopheles mempunyai tabung
pernafasan berbentuk seperti trompet yang
lebar dan pendek , digunakan untuk
mengambil oksigen dari udara

 Nyamuk Dewasa
Nyamuk dewasa pada jantan memiliki ruas
palpus bagian apikal berbentuk gada (club
form) pada betina ruasnya mengecil. Sayap
bagian pinggir (kosta dan vena I ) ditumbuhi
sisik-sisik sayap berkelompok membentuk
belang hitam putih, ujung sayap membentuk
lengkung. Bagian posterior abdomennya
melancip.
Malaria merupakan penyakit yang dapat bersifat akut
maupun kronik, malaria disebabkan oleh protozoa dari
genus plasmodium.

Sampai sekarang dikenal 4 jenis plasmodium :


• Plasmodium falciparum sebagai penyebab Malaria
Tropika.
• Plasmodium vivaks sebagai penyebab penyakit
Malaria Tertiana.
• Plasmodium malariae sebagai penyebab penyakit
Malaria Quartana.
• Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit
Malaria yang hampir serupa dengan Malaria Tertiana.
Siklus Hidup
Dalam daur hidup Plasmodium mempunyai 2 hospes, yaitu
vertebrata dan nyamuk.
Ada 2 siklus hidup pada nyamuk :
1. Siklus aseksual didalam hospes vertebrata dikenal
sebagai skizogoni 
2. siklus seksual yang terbentuk sporozoit disebut
sebagai sporogoni.
Siklus Hidup
Perilaku Nyamuk
 Perilaku saat menghisap darah
Hanya nyamuk betina yang sering menghisap darah nyamuk
Anopheles sering menghisap darah diluar rumah dan suka menggigit
diwaktu senja sampai dini hari (Eksofagik) serta mempunyai jarak terbang
sejauh 1,6 Km sampai dengan 2 Km.

 Perilaku pada waktu hinggap dan beristirahat


Nyamuk Anopheles lebih suka hinggap di batang-batang rumput, di alam
atau luar rumah (Eksofilik) yaitu tempat-tempat lembab, terlindung dari
sinar matahari, gelap.

  Perilaku pada saat berkembang biak (Breeding Place)


Nyamuk Anopheles dapat berkembang biak ditempat-tempat yang airnya
tergenang seperti sawah, irigasi yang bagian tepinya banyak ditumbuhi
rumput dan tidak begitu deras airnya.
Diagnosis Atas Dasar Pemeriksaan Laboratorium 

 Pemeriksaan dengan mikroskop


Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk menentukan:
a. Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
b. Spesies dan stadium plasmodium
c. Kepadatan parasit

 Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)


Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria,
dengan menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk dipstik
Tes ini sangat bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi
kejadian luar biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab
serta untuk survey tertentu.
Pengendalian Nyamuk Anopheles
• Penggunaan kawat kasa pada ventilasi.
• Menggunakan kelambu pada waktu tidur.
• Menggunakan zat penolak (Repellent).
• Penimbunan tempat-tempat yang dapat menimbulkan
genangan air.
• Pengaturan dan perbaikan aliran air.
• Pembersihan tanaman air dan semak belukar.
• Pengaturan kadar garam misalnya pada pembuatan
tambak ikan atau udang.
2. Nyamuk Culex sp

Nyamuk Culex sp merupakan golongan serangga


penular (vektor). Nyamuk dari genus Culex sp
dapat menyebarkan penyakit Japanese Encephalitis
(radang otak), dan Filariasis. Japanese Encephalitis
(JE) adalah suatu penyakit yang menyerang
susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus.
Klasifikasi
• Kingdom : Animalia
• Filum : Arthropoda
• Class : Insecta
• Ordo : Diftera
• Genus : Culex Sp.
• Spesies : - Culex fatigans,
- Culex pipiens,
- Culex Tritaeniorchincus
Morfologi
• Telur
• Larva
Telur berwarna coklat, panjang
dan silinder, vertical pada Pada stadium jentik nyamuk
Culex mempunyai siphon yang
permukaan air, tersementasi pada
mengandung bulu- bulu siphon
susunan 300 telur.Panjang (siphonal tuft) dan pekten, sisir
susunan biasanya 3 – 4mm dan atau comb dengan gigi- gigi sisir
lebarnya 2 – 3mm Telur.Telur (comb teeth), segmen anal dengan
culex diletakkan secara berderet- pelana tertutup dan tampak
deret rapi seperti kait dan tanpa tergantung pada permukaan air.
pelampung yang berbentuk
menyerupai peluru senapan.
• Pupa • Nyamuk Dewasa
Stadium pupa Culex mempunyai Nyamuk dewasa dapat berukuran
tabung pernafasan yang 4 – 10 mm (0,16 – 0,4 inci). Dan
bentuknya kelihatan sempit dan dalam morfologinya nyamuk
panjang, digunakan untuk memiliki tiga bagian tubuh
pengambilan oksigen. umum: kepala, dada, dan perut.
Nyamuk ini memiliki warna
hitam kadang - kadang coklat.
Siklus Hidup
Siklus Hidup pada Filariasis
Perilaku Nyamuk
 Tempat berkembang biak
Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat misalnya di air
bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got terbuka dan empang ikan.
 Perilaku makan
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam
hari. Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang peliharaan, unggas, kambing,
kerbau dan sapi.
 Kesukaan beristirahat
Setelah nyamuk menggigit orang atau hewan nyamuk akan beristirahat selama
2 - 3 hari. Setiap spesies mempunyai kesukaan beristirahat yang berbeda-beda.
Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah.
 Aktifitas menghisap darah
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam
hari (nocturnal). Nyamuk Culex sp menggigit beberapa jam setelah matahari
terbenam sampai sebelum matahari terbit. Dan puncak menggigit nyamuk ini
adalah pada pukul 01.00-02.00.
Nyamuk betina menghisap darah untuk proses pematangan telur, Nyamuk
jantan tidak memerlukan darah tetapi hanya menghisap sari bunga.
Pengendalian Nyamuk Culex sp
• Mengubur kaleng-kaleng atau tempat-tempat sejenis
yang dapat menampung air hujan misalnya got dan
potongan bambu.
• Pemasangan kelambu dan pemasangan perangkap
nyamuk baik menggunakan cahaya lampu dan raket
pemukul.
• Pembersihan tanaman air dan rawa-rawa.
• Mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai
tempat perindukan nyamuk dan membersihkan
semak-semak di sekitar rumah.
3. Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat
membawa virus dengue penyebab penyakit demam
berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan
pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan
chikungunya.

Aedes aegypti adalah nyamuk yang termasuk dalam


subfamili Culicinae, famili Culicidae, ordo Diptera,
kelas Insecta. Nyamuk ini berpotensi untuk
menularkan penyakit demam berdarah dengue
(DBD).
Klasifikasi
• Kerajaan : Animalia
• Filum : Arthropoda
• Kelas : Insecta
• Ordo : Diptera
• Famili : Culicidae
• Genus : Aedes
• Upagenus : Stegomyia
• Spesies : Aedes aegypti
Morfologi
• Larva
Ukuran 0,5 – 1 cm, Gerakannya
berulang-ulang dari bawah ke
• Telur permukaan air untuk bernafas,
Telur Aedes aegypti berukuran kemudian turun kembali ke bawah
kurang lebih 50 mikron, berwarna dan seterusnya. Pada waktu
hitam dan bentuknya bulat istirahat, posisinya hamper tegak
panjang atau berbentuk jorong lurus dengan permukaan air. Pada
(oval) menyerupai torpedo, segmen abdomen tidak dijumpai
mempunyai tekstur dinding yang rambut berbentuk kipas. Sepasang
menyerupai sarang lebah. rambut atau tidak dijumpai pada
corong udara (siphon).
• Pupa • Nyamuk Dewasa
Ciri morfologi yang khas yaitu Nyamuk demam berdarah
memiliki tabung atau terompet mempunyai lingkaran putih di
pernafasan yang berbentuk pergelangan kaki dan bintik –
segitiga. Pada pupa terdapat bintik putih di tubuhnya. Di alam,
kantong udara yang terletak nyamuk berumur 7 – 10 hari.
diantara bakal sayap nyamuk Akan tetapi, di laboratorium
dewasa dan terpasangsayap dengan kondisi lingkungan yang
pengayuh yang saling menutupi optimal dan makanan yang cukup,
sehingga memungkinkan pupa nyamuk tersebut dapat bertahan
untuk menyelam cepat. hidup hingga satu bulan.
Siklus Hidup
Perilaku Nyamuk
 Menghisap darah
Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia (anthropophilic) daripada darah
binatang dan nyamuk jantan hanya tertarik pada cairan mengandung gula
seperti pada bunga. Aedes aegypti  memiliki kebiasaan menghisap darah pada
jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara 15.00-17.00 WIB. Malam harinya
lebih suka bersembunyi di sela-sela pakaian yang tergantung atau gorden,
terutama di ruang gelap atau lembab. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit
berulang kali. Nyamuk ini memang tidak suka air kotor seperti air got atau
lumpur kotor tapi hidup di dalam dan di sekitar rumah.

 Tempat istirahat
Pada malam hari setelah menggigit dan selama menunggu waktu pematangan
telur, nyamuk Aedes aegypti (betina maupun jantan) beristirahat di dalam
rumah pada benda-benda yang tergantung seperti pakaian gelap yang
bergelantungan di ruangan yang tidak terang, kelambu, kopiah, dan pada
tempat-tempat gel.
 Tempat Perkembangbiakan
a. Tempat penampungan air (TPA) yaitu tempat menampung air guna
keperluan sehari-hari seperti drum, tempayan, bak mandi, bak WC dan
ember.
b. Bukan tempat penampungan air (non TPA) yaitu tempat-tempat yang
biasa digunakan untuk menampung air tetapi bukan untuk keperluan
sehari-hari seperti tempat minum hewan piaraan, kaleng bekas, ban bekas,
botol, pecahan gelas, vas bunga dan perangkap semut.
c. Tempat penampungan air alami (TPA alami) seperti lubang pohon,
lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon
pisang dan potongan bambu.
Pengendalian Vektor Penyakit
Program yang paling sering dikampanyekan di Indonesia
adalah 3 M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.

• Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva


nyamuk yang berkembang di dalam air dan tidak ada telur
yang melekat pada dinding bak mandi.

• Menutup tempat penampungan air, sehingga tidak ada nyamuk


yang memiliki akses ke tempat itu untuk bertelur.

• Mengubur barang bekas, sehingga tidak dapat menampung air


hujan
Perbedaan Telur
Perbedaan Larva
Perbedaan Pupa
Perbedaan Keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai