Disusun oleh :
Hera
Rana
Zelta
Zyga
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
Soal:
Evidence-based Medicine (EBM) jurnal yang berjudul The SelfRegulation Model of Illness Applied to Smoking Behavior in Lung Cancer
Langkah 1: Rumuskan masalah klinis pasien
Intervention
Bagaimanakah keefektifan pemberhentian kebiasaan merokok
terhadap stadium kanker dan kelangsungan hidup pasien?
Comparison
Manakah yang efektif antara berhenti merokok dengan tidak
berhenti merokok dalam kelangsungan hidup dan meningkatkan
stadium kanker?
Clinical outcome
Apakah
dengan
menghentikan
kebiasaan
merokok
dapat
Pudmed.langkah-
Infection"
Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories
Pada kotak Category, pilih Diagnosis
Pada kotak Scope, pilih Broad
Lalu pilih jurnal yang sesuai
Validity (V): bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari desain
studi, cara peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur
variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor
perancu (confounding factor).
Berikut
hasil
yang
didapat
dari
sumber
bukti
yang
relevan
and
acute/chronic
timeline
(p=0.018)
mean
scores
dapat
diaplikasikan.
Citical appraisal :
Judul makalah
1. Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu pendek?
Judul makalah tidak terlalu panjang dan tepat menggambarkan isi
makalah. Tidak semua metoda untuk mendeteksi infeksi Helicobacter
judul. Letak dari judul memang sudah ditengah. Di makalah ini pengarang
lebih dari dua dan sudah dipisahkan dengan koma. Pada pengarang
terakhir tidak dipisahkan dengan kata dan.
Abstrak
1. Apakah merupakan abstrak satu paragraf, atau abstrak terstruktur?
Abstrak memberikan uraian lebih terperinci untuk aspek masalah, metode,
temuan, dan interpretasi. Setiap aspek dapat terdiri dari dua sampai tiga
kalimat. Abstrak pada makalah ini terdiri dari satu paragraf dan sudah
memberikan uraian yang terperinci semua aspek sudah ada.
2. Apakah sudah tercakup komponen IMRAD(Introduction, Method,
Result, Discussion)?
Iya, sudah mencakup komponen IMRAD.
a. Introduction :Tes anitigen Helicobacter pylori (HpSA) menawarkan
metode non-invasif yang berguna untuk mendiagnosis infeksi tanpa
mengorbankan binatang.
b. Metode : Dalam studi ini, tikus jantan C57BL / 6 yang terinfeksi
Helicobacter pylori ATCC 49503 (1 108 CFU / mouse) dengan
inokulasi intragastrik tiga kali dengan selang 2 hari, dan spesimen tinja
yang terinfeksi Helicobacter pylori dikumpulkan 1, 3, 5, 7, 14, 21 hari
setelah infeksi untuk menilai keandalan tes HpSA.
c. Hasil : Lima dari enam spesimen positif pada 5-21 hari setelah infeksi,
dan kepekaan dari tes HpSA adalah 83,33%.
d. Interpretasi : Tes kit HpSA akan berguna dan efektif untuk memantau
Helicobacter pylori pada berbagai hewan laboratorium, Helicobacter
pylori dapat dengan mudah dipantau tanpa mengorbankan binatang.
3. Apakah secara keseluruhan abstrak informatif?
Iya, abstrak secara keseluruhan sudah informatif. Sebagai pembaca saya
sudah mengetahui jika metode tes antigen hasil kepekaannya sama dengan
metode uji urease cepat dan genom DNA polymerase chain reaction
Pendahuluan
1. Apakah Pendahuluan terdiri dari 2 paragraf atau 2 bagian?
Suatu pendahuluan harus dapat menjawab pertanyaan : Apa yang telah
saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting?
Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi
ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?
Fungsi Pendahuluan adalah:
u masalah yangdiselidiki
Menjelaskan dengan ringkas dasar pemikiran atau alasan dan pendeka
tan, dan jika mungkin hasil yang mungkin diperoleh dari studi tersebut.
Pendahuluan pada makalah ini terdiri dari 6 paragraf.
Apa yang telah saya pelajari?
Helicobacter pylori merupakan bakteri Gram-negatif, microaerobic, spiral
bakteri dengan flagela kutub yang tinggal di dekat permukaan mukosa
lambung manusia.
Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting?
Sejak penemuan H. pylori pada tahun 1983, telah menjadi salah satu
bakteri patogen yang paling umum pada manusia menyebabkan gastritis
kronis
dan
penyakit
ulkus
peptikum
dan
berhubungan
dengan
adenokarsinoma lambung
Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan
studi ini?
H. pylori menghasilkan sejumlah besar urease untuk mengkatalisis
hidrolisis urea. Urease menetralkan asam lambung dengan menghasilkan
amonia dari urea, yang penting untuk kelangsungan hidup H. pylori dalam
host [12,13]. Dengan demikian, sebuah diagnosis pylori H. didasarkan
pada mendeteksi urease.
13C-urea
breath
test
(UBT)
adalah
tes
non-invasif
paling
Bagian pertama menjelaskan Helicobacter pylori itu sendiri dan kondisikondisi yang didapatkan adanya Helicobacter pylori. Alasan dilakukannya
penelitian adalah Helicobacter pylori telah menjadi salah satu bakteri
patogen yang paling umum pada manusia menyebabkan gastritis kronis
dan penyakit ulkus peptikum dan berhubungan dengan adenokarsinoma
lambung. Serta adanya peningkatan minat telah diarahkan pada tes noninvasif, dibandingkan dengan metode invasif endoskopi berbasis (histologi
dan uji urease cepat), sebagai metode non-invasif tidak memerlukan
penilaian endoskopi
3. Apakah paragraf atau bagian kedua menyatakan hipotesis atau
tujuan penelitian, dan desain yang digunakan?
Iya, bagian kedua menyatakan hipotesis, tujuan, dan desain yang
digunakan.
Hipotesis : Metode non-invasif dapat mendiagnosis infeksi Helicobacter
pylori seperti metode invasif tanpa mengorbankan binatang.
Tujuan : Untuk mengevaluasi sensitivitas dan spesifisitas dari tes antigen
Helicobacter pylori metode deteksi kit untuk memantau berbagai jenis
hewan laboratorium tanpa pengorbanan.
Desain : Menggunakan SD Bioline H. pylori Ag Kit (SD, Inc, Yongin,
Korea) untuk mendeteksi infeksi H. pylori pada C57BL / 6 tikus.
4. Apakah Pendahuluan didukung oleh pustaka yang kuat dan relevan?
Iya, pada awal paragraf dijelaskan Helicobacter pylori dan juga
diikutsertkan berbagai penemuan-penemuan ilmiah seperti :
Metode
1. Apakah disebut desain, tempat,dan waktu penelitian?
Tidak ada penjelasan desain, tempat dan waktu penelitian pada makalah
tersebut. Hanya dijelaskan tikus ditempatkan di sebuah ruangan dengan
kondisi lingkungan yang konstan (22 2 ; 40-70% kelembaban relatif,
12 jam siklus terang-gelap, 150-300 lux kecerahan). Setelah membaca
makalah ini, saya mengetahui bahwa desain penelitiannya adalah
eksperimental. Namun penulis tidak dengan jelas menyebutkannya.
2. Apakah disebut populasi sumber ( populasi terjangkau)?
Tikus jantan C57BL / 6 (berat, 20-24 g) diperoleh dari Samtako Bio Korea
(Osan, Korea). Semua hewan percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur
operasi standar dan telah disetujui oleh Kelembagaan Perawatan Hewan
dan Penggunaan Komite Wonkwang University, Korea (Persetujuan No
WKU-1201).
Populasi yang digunakan tersirat pada makalah ini, tidak ada kalimat yang
dengan tegas menjelaskan populasi sumber (populasi terjangkau).
3. Apakah kriteria pemilihan ( inklusi dan eksklusi) dijelaskan?
Tidak dijelaskan secara rinci apa kriteria inklusi dan eksklusinya. Namun
yang saya tangkap dari makalah ini yang termasuk kriteria inklusi adalah :
Menurut saya akan lebih baik lagi jika di buat poin-poin apa saja kriteria
inklusi dan eksklusinya.
4. Apakah cara pemilihan subyek ( teknik sampling ) disebutkan?
Tidak dijelaskan bagaimana cara pemilihan subyek, langsung disebutkan 6
tikus jantan. Tidak ada teknik sampling.
5. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan dan disebut pula
alasannya?
Tidak disebutkan dan tidak ada rumus yg digunakan untuk pengambilan
besar sampel.
6. Apakah perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai?
Tidak ada rumus yang digunakan.
7. Apakah komponen-komponen rumus besar sampel diisi dengan
angka-angka yang masuk akal?
Tidak ada rumus besar sampel, sehingga tidak bisa diidentifikasi apakah
angka-angkanya masuk akal.
8.
teknik
pengukuran
tidak
dirinci,
apakah
disebutkan
rujukannya?
Teknik pengukuran menyebutkan Satu garis merah menunjukkan negatif
dan garis ganda merah mengindikasikan pylori H. hasil positif.
10. Apakah pengukuran dilakukan secara tersamar?
Tidak, pada makalah dijelaskan peneliti menggunakan antigen kit untuk
menentukan H. pylori jangkauan deteksi. Setelah inokulasi akhir H. pylori
ke C57BL / 6 tikus, peneliti mengumpulkan spesimen tinja pada hari 1, 3,
5, 7, 14, dan 21. Tinja mengandung sedikit air. Inkubasi spesimen tinja
dalam larutan pengencer selama 30 menit dengan vortexing setiap 10
menit. Kemudian, ditempatkan 100 uL sampel pada Bioline H. pylori Ag
perangkat deteksi kit SD. Pada hari 1, tidak ada hasil positif. Namun, rasio
positif meningkat pada hari-hari 3 (16,7% [1/6]), 5 (66,7% [4/6]), dan 7-21
(83,3% [5/6]).
11. Apakah dilakukan uji keandalan pengurangan (kappa)?
Tidak dilakukan uji keandalan pengurangan (kappa).
12. Apakah definisi istilah dan variabel penting dikemukan?
Tidak disebutkan variabel dependen dan independen yang bisa
mempengaruhi jalannya penelitian ini.
Hasil
HpSA kit :Pada hari 1, tidak ada hasil positif. Namun, rasio positif
meningkat pada hari-hari 3 (16,7% [1/6]), 5 (66,7% [4/6]), dan 721 (83,3% [5/6]).
perut.
Lima dari enam spesimen biopsi lambung yang positif dengan uji
urease cepat pada hari ke 21. Kami tidak mendeteksi reaksi positif
dilakukan
analisis
yang
semula tidak
direncanakan
Diskusi
1. Apakah semua hal yang relevan dibahas?
Iya, semua hal yang relevan sudah dibahas. Dari bagaimana infeksi
Helicobacter pylori dan perawatan. Serta diagnosis infeksi H pylori dapat
dibuat dengan tes baik invasif dan non-invasif.
2. Apakah sering diulang hal yang yang dikemukan pada hasil?
Tidak, pengulangan tidak benar-benar sama. Penulis mendiskusikan hasil
penelitian dengan menggunakan kata-kata sendiri. Walaupun yang dibahas
mencakup hasil penelitian.
3. Apakah
dibahas
keterbatasan
penelitian,
dan
kemungkinan
pembahasan
dilakukan
menghubungkannya
dengan
pertanyaan penelitian?
Iya, pembahasan sudah dilakukan dengan menghubungkan dengan
pertanyaan penelitian.
Intervention
Pemeriksaan penunjang apakah yang terbaik atau menjadi gold
standar dalam mendeteksiinfeksi H. Pylori?
Tes antigen HpSA untuk mendiagnosis infeksi H. pylori mungkin
menawarkan
metode
mengorbankan hewan.
Comparison
Manakah yang efektif
non-invasif
antara
yang
H.
Pylori
berguna
stool
tanpa
antigen
ketidaknyamanan
dilakukan
yang
dan
tidak
signifikan
dan
Uji urease cepat dan genom DNA PCR adalah tes invasif dan memerlukan
pengorbanan hewan untuk mendeteksi H. pylori dalam sampel biopsi
lambung, sedangkan tes HpSA noninvasif.
9. Apakah kesimpulan didasarkan pada data penelitian?
Iya, didasarkan pada hasil penelitian. Bisa dilihat dari tabel berikut ini :
uji urease cepat dan genom DNA PCR. Hasil mengkonfirmasikan juga
memiliki sensitivitas 83,33%. Namun, uji urease cepat dan genom DNA
PCR adalah tes invasif dan memerlukan pengorbanan hewan untuk
mendeteksi H. pylori dalam sampel biopsi lambung, sedangkan tes HpSA
noninvasif.
13. Apakah hasil tambahan tersebut dianalisis secara statistik?
Tidak dikatakan bahwa hasil tambahan tersebut dianalisis secara statistik.
14. Apakah disebutkan generalisasi hasil penelitian?
Iya, disebutkan secara general hasil penelitian HpSA kit, biopsi dan uji
urease cepat serta ekstraksi DNA genomik dan PCR.
15. Apakah disertakan saran penelitian selanjutnya, dengan anjuran
metodologis yang tepat?
Iya, peneliti menyarankan H. pylori stool antigen kit berguna dan efektif
untuk memantau H. pylori di berbagai laboratorium hewan termasuk tikus.
Menerapkan
kit
HpSA
mungkin
strategi
non-invasif
Daftar pustaka
1. Apakah daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal?
paling
alfabetis
Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda,
2. Apakah semua yang tertulis pada daftar pustaka tertera pada nas,
dan sebaliknya?
Iya, semua yang tertulis pada daftar pustaka tertera pada narasi dan
sebaliknya.
Lain-lain
1. Apakah keseluruhan makalah ditulis denan bahasa yang lancar, enak
dibaca, informatif, hemat kata, dan efektif?
Menurut saya, keseluruhan makalah ditulis dengan bahasa yang mudah di
mengerti dan enak dibaca. Informasi yang disajikan sudah lengkap dan
efektif.
2. Apakah makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas?
Makalah ditulis dengan ejaan yang taat asas.
Perhatikan
nilai
kekuatan
bukti yang
bisa
diharapkan
dari sebuah
desain studi
ketika
melakukan
Critical
Appraisal
Gambar 1. Hierarki Metode Penelitian
Berdasarkan hierarki metode penelitian di atas dapat dilihat bahwa:
-
Validity
Berdasarkan hierarki metode penelitian dapat dilihat bahwa animal
research berada di tingkat kedua dari bawah yang menandakan
validitasnya tidak kuat. Untuk menegakan suatu diagnosis yang tepat
harus dilakukan penelitian dengan desain cross sectional. Supaya kita
dapat melihat hasilnya pada satu waktu.
Importance
Temuan ini sangat penting untuk memilih apakah H. Pylori stool
antigen atau endoscopyyang lebih efektif dalam mendeteksi infeksi H.
pylory
Applicability
Temuan ini sangat dapat diaplikasikan dalam penelitian kami. Apabila
kami mendapatkan pasien dengan muntah, mual, nyeri ulu hati, mutah
darah, dan buang air besar merah kehitamankami mencurigai pasien
mengalami infeksi Helicobacter pylori. Kami akan menganjurkan
pasien untuk melakukan tes antigen HpSA. Karena tidak perlu
dilakukan endoskopi yang menimbulkan ketidaknyamanan spesimen
bisa diambil dari tinja pasien.