Disusun oleh :
Adi Nugraha DJA
1218011003
1218011158
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
Soal:
minggu
Intervention
Diagnosis : sinusitis infeksi. Dokter memberi obat antibotik,
Clinical outcome
Setelah pemberian antibiotik dan kortikosteroid maka gejala yang
timbul pada pasien berkurang.
Pudmed.langkah-
Validity (V): bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari desain
studi, cara peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur
variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor
perancu (confounding factor).
Berikut
hasil
yang
didapat
dari
sumber
bukti
yang
relevan
and
acute/chronic
timeline
(p=0.018)
mean
scores
dapat
diaplikasikan.
Citical appraisal :
Judul makalah
1. Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu pendek?
Judul makalah tidak terlalu panjang dan tepat menggambarkan isi
makalah.
2. Apakah judul menggambarkan isi utama penelitian?
Judul makalah sesuai dengan isinya karena memang di dalam makalah di
jelaskan tentang sinusitis infeksi dan terapinya.
Abstrak
1. Apakah merupakan abstrak satu paragraf, atau abstrak terstruktur?
Abstrak memberikan uraian lebih terperinci untuk aspek masalah, metode,
temuan, dan interpretasi. Setiap aspek dapat terdiri dari dua sampai tiga
kalimat. Abstrak pada makalah ini terdiri dari satu paragraf dan sudah
memberikan uraian yang terperinci semua aspek sudah ada.
Pendahuluan
1. Apakah Pendahuluan terdiri dari 2 paragraf atau 2 bagian?
u masalah yangdiselidiki
Menjelaskan dengan ringkas dasar pemikiran atau alasan dan pendeka
tan, dan jika mungkin hasil yang mungkin diperoleh dari studi tersebut.
Pendahuluan pada makalah ini terdiri dari 6 paragraf.
Apa yang telah saya pelajari?
Helicobacter pylori merupakan bakteri Gram-negatif, microaerobic, spiral
bakteri dengan flagela kutub yang tinggal di dekat permukaan mukosa
lambung manusia.
Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting?
Sejak penemuan H. pylori pada tahun 1983, telah menjadi salah satu
bakteri patogen yang paling umum pada manusia menyebabkan gastritis
kronis
dan
penyakit
ulkus
peptikum
dan
berhubungan
dengan
adenokarsinoma lambung
Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan
studi ini?
H. pylori menghasilkan sejumlah besar urease untuk mengkatalisis
hidrolisis urea. Urease menetralkan asam lambung dengan menghasilkan
amonia dari urea, yang penting untuk kelangsungan hidup H. pylori dalam
host [12,13]. Dengan demikian, sebuah diagnosis pylori H. didasarkan
pada mendeteksi urease.
13C-urea
breath
test
(UBT)
adalah
tes
non-invasif
paling
Metode
1. Apakah disebut desain, tempat,dan waktu penelitian?
Tidak ada penjelasan desain, tempat dan waktu penelitian pada makalah
tersebut. Hanya dijelaskan tikus ditempatkan di sebuah ruangan dengan
kondisi lingkungan yang konstan (22 2 ; 40-70% kelembaban relatif,
12 jam siklus terang-gelap, 150-300 lux kecerahan). Setelah membaca
makalah ini, saya mengetahui bahwa desain penelitiannya adalah
eksperimental. Namun penulis tidak dengan jelas menyebutkannya.
2. Apakah disebut populasi sumber ( populasi terjangkau)?
Tikus jantan C57BL / 6 (berat, 20-24 g) diperoleh dari Samtako Bio Korea
(Osan, Korea). Semua hewan percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur
operasi standar dan telah disetujui oleh Kelembagaan Perawatan Hewan
dan Penggunaan Komite Wonkwang University, Korea (Persetujuan No
WKU-1201).
Populasi yang digunakan tersirat pada makalah ini, tidak ada kalimat yang
dengan tegas menjelaskan populasi sumber (populasi terjangkau).
3. Apakah kriteria pemilihan ( inklusi dan eksklusi) dijelaskan?
Tidak dijelaskan secara rinci apa kriteria inklusi dan eksklusinya. Namun
yang saya tangkap dari makalah ini yang termasuk kriteria inklusi adalah :
Menurut saya akan lebih baik lagi jika di buat poin-poin apa saja kriteria
inklusi dan eksklusinya.
4. Apakah cara pemilihan subyek ( teknik sampling ) disebutkan?
Tidak dijelaskan bagaimana cara pemilihan subyek, langsung disebutkan 6
tikus jantan. Tidak ada teknik sampling.
5. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan dan disebut pula
alasannya?
9. Bila
teknik
pengukuran
tidak
dirinci,
apakah
disebutkan
rujukannya?
Teknik pengukuran menyebutkan Satu garis merah menunjukkan negatif
dan garis ganda merah mengindikasikan pylori H. hasil positif.
Hasil
1. Apakah disertakan tabel deskripsi subyek penelitian?
Tidak ada tabel deskripsi subyek penelitian.
2. Pada uji perbandingan, apakah karakteristik subyek yang penting
sebelum intervensi dibandingkan kesetaraannya?
Pada makalah ini dilakukan uji perbandingan selain dengan tes antigen
HpSA kit juga dilakukan biopsi dan uji urease cepat serta ekstraksi DNA
genomik dan PCR.
3. Apakah dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan ini?
Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan.
4. Apakah disebutkan jumlah subyek yang diteliti?
Iya, tabel dan ilustrasi tersebut memang diperlukan. Ketika ada suatu
hambatan bahasa pembaca dapat melihat hasil penelitian dari tabel tersebut
tanpa harus membaca deskripsi hasil.
10. Apakah semua hasil didalam tabel disebutkan pada narasi?
Iya, semua hasil penelitian baik dari HpSA kit, biopsi dan uji urease cepat
serta ekstraksi DNA genomik dan PCR dideskripsikan dengan jelas.
11. Apakah semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil?
Iya, semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil.
HpSA kit :Pada hari 1, tidak ada hasil positif. Namun, rasio positif
meningkat pada hari-hari 3 (16,7% [1/6]), 5 (66,7% [4/6]), dan 7-
21 (83,3% [5/6]).
Biopsi dan uji urease cepat :Menunjukkan reaksi positif (warna
merah) 21 hari setelah inokulasi akhir, menunjukkan infeksi bakteri
di
perut.
Lima dari enam spesimen biopsi lambung yang positif dengan uji
urease cepat pada hari ke 21. Kami tidak mendeteksi reaksi positif
dilakukan
analisis
yang
semula tidak
direncanakan
Diskusi
1. Apakah semua hal yang relevan dibahas?
Iya, semua hal yang relevan sudah dibahas. Dari bagaimana infeksi
Helicobacter pylori dan perawatan. Serta diagnosis infeksi H pylori dapat
dibuat dengan tes baik invasif dan non-invasif.
2. Apakah sering diulang hal yang yang dikemukan pada hasil?
Tidak, pengulangan tidak benar-benar sama. Penulis mendiskusikan hasil
penelitian dengan menggunakan kata-kata sendiri. Walaupun yang dibahas
mencakup hasil penelitian.
3. Apakah
dibahas
keterbatasan
penelitian,
dan
kemungkinan
pembahasan
dilakukan
menghubungkannya
dengan
pertanyaan penelitian?
Iya, pembahasan sudah dilakukan dengan menghubungkan dengan
pertanyaan penelitian.
Rumuskan masalah klinis pasien
Intervention
Pemeriksaan penunjang apakah yang terbaik atau menjadi gold
standar dalam mendeteksiinfeksi H. Pylori?
Tes antigen HpSA untuk mendiagnosis infeksi H. pylori mungkin
menawarkan
metode
mengorbankan hewan.
Comparison
Manakah yang efektif
non-invasif
antara
H.
yang
Pylori
berguna
stool
tanpa
antigen
ketidaknyamanan
dilakukan
yang
dan
tidak
signifikan
dan
Iya, peneliti menyarankan H. pylori stool antigen kit berguna dan efektif
untuk memantau H. pylori di berbagai laboratorium hewan termasuk tikus.
Menerapkan
kit
HpSA
mungkin
strategi
non-invasif
paling
Daftar pustaka
1. Apakah daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal?
Iya, daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal.
alfabetis
Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda,
2. Apakah semua yang tertulis pada daftar pustaka tertera pada nas,
dan sebaliknya?
Iya, semua yang tertulis pada daftar pustaka tertera pada narasi dan
sebaliknya.
Lain-lain
Perhatikan
nilai
kekuatan
bukti yang
bisa
diharapkan
dari sebuah
desain studi
ketika
melakukan
Critical
Appraisal
Gambar 1. Hierarki Metode Penelitian
Berdasarkan hierarki metode penelitian di atas dapat dilihat bahwa:
-
Validity
Berdasarkan hierarki metode penelitian dapat dilihat bahwa animal
research berada di tingkat kedua dari bawah yang menandakan
validitasnya tidak kuat. Untuk menegakan suatu diagnosis yang tepat
harus dilakukan penelitian dengan desain cross sectional. Supaya kita
dapat melihat hasilnya pada satu waktu.
Importance
Temuan ini sangat penting untuk memilih apakah H. Pylori stool
antigen atau endoscopyyang lebih efektif dalam mendeteksi infeksi H.
pylory
Applicability
Temuan ini sangat dapat diaplikasikan dalam penelitian kami. Apabila
kami mendapatkan pasien dengan muntah, mual, nyeri ulu hati, mutah
darah, dan buang air besar merah kehitamankami mencurigai pasien
mengalami infeksi Helicobacter pylori. Kami akan menganjurkan
pasien untuk melakukan tes antigen HpSA. Karena tidak perlu
dilakukan endoskopi yang menimbulkan ketidaknyamanan spesimen
bisa diambil dari tinja pasien.