Anda di halaman 1dari 20

EFISIENSI PACKING

Konsep HETP
 Konsep HETP (Height Equivaent of a
Theoritical Plate) diperkenalkan untuk
memungkinkan perbandingan efisiensi antara
kolom packing dan kolom plate. HETP
didefinisikan sebagai:
HETP = H/n n= jumlah plate ideal
 Nilai HETP yang sama dapat diperoleh untuk
kolom plate jika spasi tray/plat diketahui:
HETP (tray kolom) = 100S/E
S = spasi plate, E = efisiensi plate
Faktor yang Mempengaruhi
Mempengaruhi HETP (1)
1. Tipe dan ukuran Packing. Secara umum efisiensi packing
meningkat (HETP RENDAH) ketika:
Luas packing per satuan volume meningkat. Efisiensi meningkat jika
ukuran packing menurun (random packing) atau ukuran saluran
rendah/dangkal (structured) packing
Permukaan packing terdistribusi lebih baik
2. Beban uap dan cair. Untuk operasi L/V konstan dalam wilayah
preloading, umumnya:
Beban cairan dan uap memiliki efek kecil terhadap HETP random
packing
HETP meningkat dengan beban (loading) dalam structured packing
3. Distribusi. Distribusi yang tidak merata (maldistribution) cairan
dan uap memiliki efek penting pada efisiensi packing
4. Rasio L/V. Sebagian besar pengujian efisiensi kolom packing
pada refluk total. Beberapa pengujian menyarankan bahwa
efisiensi untuk refluk minimum dan refluks total sama. Hal ini
berlaku jika range lamda (λ = mG’/L’) antara 0,5 dan 2,0. Range
ini untuk sebagian besar sistem distilasi . Diluar ini HETP meningkat.
Faktor yang Mempengaruhi HETP (2)
5. Tekanan. Secara umum tekanan memiliki efek yg kecil pada
HETP (structured dan random) pd tekanan 1-2 psia.
Pada distilasi vacuum(<1-2 psia) terdapat data yg
menyatakan bahwa efisiensi menurun jika tekanan diturunkan
pada random packing.
Untuk distilasi tekanan tinggi (>200-300 psia) efisiensi
structured packing meningkat jika tekanan dinaikkan.
6. Sifat Fisik. Secara umum HETP random packing relative sensitive
terhadap sifat sistem. Sistem yang kaya air, HETP structured
packing cenderung lebih tinggi daripada untuk sistem
nonaqueous.
7. Underwetting. Dengan sistem organik encer, HETP cenderung
menigkat pada bagian akhir kolom untuk structured dan random
packing.
8. Error dlam VLE. Ini mempngaruhi HETP dengan beberapa cara
yang berpengaruh juga terhadap efisiensi tray.
9. Fasa dua cairan immiscible. Horison (1990) mengemukakan 2
studi kasus:
Penambahan air ke dalam dua zat organik yang tdk larut dalm
air tdk memiliki efek thd HETP,
komponen kunci adalah larut dalam kedua cairan, dan HETP
sekitar 50% lebih tinggi dari normal.
Memprediksi HETP
HETP dapat diprediksi dengan 3 cara:
• Model transfer massa. Penyusunan model tranfer massa
untuk memprediksi HETP packing telah dibatasi oleh kajian
pemahaman yg komplek aliran dua fasa yang handal
dalam packing dg memperpendek data efisiensi skala
komersil packing yg lebih baru, dan kesulitan dalam
perhitungan permukaan packing generasi baru.
• Rule of Thumbs. Karena hanya sedikit variabel yg sangat
signifikan mempengaruhi HETP random packing, dan u
menangani unrealibilitas model transfer massa yg terbaik,
rule of thumb HETP secara sukses bersaing dengan model
transfer massa.
• Interpolasi data. Interpolasi data eskperimen HETP
merupakan cara yang paling reliable u memperoleh nilai
desain HETP.
a. Model Transfer Massa

Langkah:
1. Menentukan efektif area
2. Menghitung koefisien perpindahan
massa
3. Menghitung ketinggian satuan lapisan
transfer
4. Menghitung hetp
5. Menghitung tinggi packing
1. Menentukan effective area

  
0 , 75
 
0 ,1
 
0 , 05
  
aw  L*
L*2
a L*2
 1  exp  1,45   
c w
  2  w
 w

a    L   a  L    L g    L L a 
 

aw = effective interfacial area packing persatuan volume, m2/m3


a = actual area of packing persatuan volume, m2/m (hal 491)
σc = critical surface tension for particular packing material, mN/m
σL = tegangan permukaan cairan, mN/m
L*w = laju alir massa liquid persatuan luas penampang lintang, kg/m2.s
μL = viscositas cairan

 P    v  
4

   ch L  x 10 12 (dyne / cm)


 M 
Pch : konstanta parakor
ρV, ρL : densitas uap dan gas
M : berat molekul
  1 1 
0,5
  1 1 
0,5

10  4  1,084  0,249     T 3/2 


 M  M 
  M A MB    A B 
DV =  
p t r AB  f kT ε AB 
2

T = temperatur absolut, K
MA, MB = berat molekul A dan B. kg/kgmol
Pt = tekanan, N/m2
εAB = energi tarik menarik molekul =
k = konstanta Boltzman
rAB = pemisahan molekular saat tumbukan,nm =
f(kT/εAB) = fungsi tumbukan, Fig 2.5 Treybal, 1980.
r = 1,18v1/3
ε/k = 1,21Tb
2. Menghitung koefisien perpindahan masa
Untuk cairan:
117,3x 10 18  M B  T
1/ 3 2/ 3 1/ 2 0,5
    L   μL 
ad 
*
kL  L   0,0051 w
  0,4 DL 
μ v 0,6
 L DL 
p
 μL g   awμL  A

Untuk gas:
0 ,7 1/ 3  0,5
 0,5
 V   μv     
a d 
*
10 1,084  0,249  T 
k G RT 1 1 1 1
2 4
 3/2
 
 K 5  w

   
  M M  
  MA MB 
 v Dv
p
 aμv
A B
a Dv   DV =
p t rAB  f kT ε AB 
2

μv, μL = viskositas uap dan cairan , N.s/m2


kL = koefisien transfer massa lapisan cair, m/s
kG = koefisien transfer massa lapisan uap, kmol/m.s2.bar
DL, Dv = diffusivitas cairan dan uap, m2/s
ρv = densitas uap, kg/m3
dp = ukuran packing, m
R = konstanta gas universal, 0,0314 bar m3/kmol K
117,3x 10 18  M B  T
0,5
DL 
μ v 0,6
A

MB = berat molekul solven B,

T= temperatur absolut ,

μB = viskositas cairan solven

vA = volum molal solut

φ= faktor asosiasi solven

DL = 4,43E-09
4. Menghitung tinggi lapisan transfer
Untuk gas: Untuk cairan :

Gm Lm
HG  HL 
kG aw P k L a w Ct
Keseluruhan :

HOG = HG + λ HL

HL, HG = satuan lapisan transfer cair dan uap, m


Lm, Gm = laju alir molar cairan dan uap, kmol/m2.s
P= tekanan, atm atau bar
Ct = konsentrasi cairan =
m/(Lm/Gm) = slop garis
λ= kesetimbangan/slop garis operasi
yo/x = yi/xi = K (Perry's Handbook, 7td.
m= ed. pp.14-9)
= 3,985089
λ= 6,191314
4. Menghitung HETP

   ln m.Gm / Lm 
HETP  H OG    H OG
   1  m.Gm 
  1
 Lm 
Tinggi packing :

Zp = HETP x Nt
B. Rule of Thumbs

Sumber: H. Z .Kister, “Distillation Design, 1992. Mc Graw Hill. Page 532


C. Interpolasi data
Menurut Philip Schweitzer (1997) interpolasi
data merupakan cara yang terbaik untuk
menurunkan HETP dari data eksperimen dan
mengeceknya terhadap rule of thumbs.
Cara interpolasi dan hasil interpolasi berbagai
jenis random packing disajikan di buku Kister,
H.Z.,“Distillation Design, Mc Graw Hill, New
York, 1992. page 653
Konsep Transfer Unit (HTU/NTU)
Konsep transfer unit dibangun dg menganalisis transfer
massa yang melewati bagian perbedaan ketinggian
dalam kolom packing dan mengintegrasikan hasil
ekspresi ketinggian packing, dengan persamaan:
Z = HTU x NTU
Number of Transfer Unit (NTU) adalah ukuran tingkat
kesulitan pemisahan. Ini berhubungan dg perubahan
komposisi fase terhadap gaya dorong (driving force)
transfer massa rata-rata.
Height of Transfer Unit (HTU) adalah ketinggian packing
yang memberikan perubahan komposisi yang sama
dengan satu satuan transfer (one transfer unit). Ini
merupakan ukuran langsung efisiensi kolom.
HTU VS HETP
Perhitungan ketinggian pcaking bisa dilakukan dg
pendekatan HTU dan HETP. Kedua pendekatan tersebut
pada dasarnya memberikan hasil yg sama. HTU secara
fundametal merupakan konsep yg benar, karena
mendeskripsikan menara isian sebagai kontaktor
kontinyu, sementara HETP mendeskripsikan kontaktor
bertingkat. Kebenaran yang mendasar tersebut membuat
HTU lebih mudah u mendeskripsikan dalam istilah
koefisien transfer massa. Alasan ini yg membuat HTU
sebagai metode yang lebih dipilih diterapkan di banyak
studi akademik. Di sisi lain, pendekatan HETP lebih
dipilih digunakan u desain industri dan operasi karena
memiliki 5 manfaat praktis sebagai berikut:
1. Pendekatan HETP cocok u sistem
multikomponen, sementara pendekatan HTU
sulit diterapkan u sistem ini
2. Pendekatan HETP dapat menggunakan
program komputer tahap demi tahap yang
digunakan u perhitungan multi tahap
3. Pendekatan HTU lebih kompleks dan lebih sulit
u digunakan, tapi tidak menampakkan
perkembangan
4. Pendekatan HETP memungkinkan
perbandingan lebih mudah dg kolom plat
5. HETP relativ tidak sensitiv terhadap beban
sistem dan properti fisika. Philip Schweitzer
(1997)
Persamaan HTU dan NTU
y2
dy
NTU G  
y1
y  y L*

x2
dx
NTU L   *
x x
x1 G

y, x konsentrasi fase gas dan cair

y L* , xG* konsentrasi fase gas dan cair pada


kesetimbangan
( HTU ) G  G / kG aP

•G adalah aju alir molal gas, lbmol/(hr)(ft2),


• P tekanan total dan
• kGa memiliki satuan lbmol/(hr)(ft3)(sat.tekanan)

( HTU ) L  Lk L a L

• L adalah aju alir molal gas, lbmol/(hr)(ft2),


• kLa memiliki satuan lbmol/(hr)(ft3)(sat. konsentrasi)
• ρL ,densitas cairan
HTU tunggal dikombinasikan dalam bentuk keseluruhan menjadi:
( HTU ) OG  ( HTU ) G  ( m'V / L ) H L
( HTU ) OL  ( HTU ) L  ( L / m"V ) H G
Posisi slop m’ dan m” pada kurva kesetimbangan
ln( mV / L )
HETP  HTU
mV / L   1
• m adalah slop kurva kesetimbangan,
• Pada distilasi garis kesetimbangan dan operasi divergen
di bawah titik umpan dan konvergen di atasnya. Sebagai
akibatnya nilai mV/L rata-rata mendekati satu untuk
distilasi, sehinggga HETP dan HTU pada intinya menjadi
sama .
• Biasanya tidak sama jika untuk proses absorpsi dan
stripping.

Anda mungkin juga menyukai