Anda di halaman 1dari 12

1

Latar Belakang
• Untuk pencacahan α dan β diperlukan
sediaan cacah yang tipis dan homogen
kepadatannya untuk memperkecil
serapan diri, sehingga diperlukan proses
pemisahan kimia yang dilanjutkan dengan
elektrodeposisi. Hornogenitas, ketebalan.
dan geometri sediaan sangat
mempengaruhi efisiensi pencacahan,
sehingga metode ini dianggap kurang
memuaskan untuk pemantauan yang
memerlukan proses cepat.

2
Tabung
Landasan Teori
Photomultiplier
Proses Sintilasi

• Gambar 2.3 Konstuksi tabung photomultiplier

• Gambar 2.1 Proses sintilasi penyerapan energi radiasi


(kiri) dan pemancaran cahaya (kanan) Proses
Sintilasi

Bahan Sintilator
Liquid
Detektor
Scintillati
on
sintilasi Sintilasi

Bahan
Sintilator
• Gambar 2.2 Proses terjadinya percikan cahaya di dalam 3
sintilator
Detektor Sintilasi Cair
• Detektor ini sangat spesial
dibandingkan dengan jenis
detektor yang lain karena
berwujud cair. Sampel radioaktif
yang akan diukur dilarutkan
dahulu ke dalam sintilator cair
ini sehingga sampel dan
detektor menjadi satu kesatuan
larutan yang homogen

• Masalah yang harus diperhatikan pada metode


ini adalah quenching yaitu berkurangnya sifat
transparan dari larutan (sintilator cair) karena
mendapat campuran sampel. Semakin pekat
konsentrasi sampel maka akan semakin buruk
tingkat transparansinya sehingga percikan
cahaya yang dihasilkan tidak dapat mencapai
photomultiplier.
4
Pembahasan

Metode Pencacahan Pencacahan Sintilasi Pengukuran Kelebihan Dan


Sintilasi Cair Cair Dalam Radioaktivitas Dengan Kekurangan Metode
Pengukuran α dan β Pencacah Sintilasi Cair Pencacah Sintitalsi
• prinsip pencacah Cair
sintilasi cair terdiri Total • pencacahan
dari komponen • bekerja berdasar flouresensi, dimana • Pada prinsipnya
dasar yang berupa pada perbedaan sample radioaktif Teknik apapun
tabung pengganda peluruhan dilarutkan dalam dapat digunakan
foton atau fluoresensi yang cocktail sintilator untuk menentukan
photomultiplier tube dihasilkan oleh alpha dan beta total
• pencacahan
(PMD), penguat partikel α dan β dalam suatu
Cerenkov dimana
(amplifiers), pemisah sehingga dapat sampel.
sample dilarutkan
(discriminators) dan mengenali dan dalam medium air.
pencacah (counter) mernisahkan bentuk
pulsa. pulsa yang berbeda.

5
Metode Pencacahan Sintilasi Cair

Gambar 3.2. Proses terjadinya sintilasi di


dalam campuran sampel dan larutan
sintilator)

Gambar 3.1 Diagram blog system analisis


sinilasi cair

6
Pelarut Primer
• Pelarut primer merupakan pereaksi kimia yang berfungsi
mengubah energi kinetik radiasi menjadi energi eksitasi
Pelarut sekunder
• Pelarut sekunder terdiri dari pereaksi kimia yang
berfungsi menarik unsur radioaktif ke pelarut primer.

Sintilator Primer
• Sintilator primer adalah pereaksi kimia yang berfungsi
mengnbah energi eksitasi menjadi cahaya.
Sintilator sekunder
• Sintilator sekunder merupakan pereaksi kimia yang berfungsi
untuk menggeser atau mengubah panjang gelombang cahaya.
7
Pencacahan Sintilasi Cair Dalam
Pengukuran α dan β Total
Fungsi Pulse shape analysis
• berfungsi unruk mernisahkan pulsa keluaran
pancaran α dan β

Prinsip Pulse shape analysis


• bekerja berdasar pada perbedaan peluruhan
fluoresensi yang dihasilkan oleh partikel α dan
β sehingga dapat mengenali dan mernisahkan
Gambar 3.3 Pulsa α dan β dalam larutan bentuk pulsa yang berbeda.
sintilasi cair
Keuntungan Pulse shape analysis
• mempermudah pencacahan radionuklida
dalam suatu materi tanpa harus melakukan
proses pemisahan secara kimia yang biasanya
sangat rumit dan memakan waktu cukup lama
8
Pengukuran Radioaktivitas Dengan
Pencacah Sintilasi Cair
pencacahan flouresensi
• Dimana sample radioaktif dilarutkan dalam cocktail
sintilator. Dengan metode ini partikel beta dari
radionuklida dapat berinteraksi secara langsung
dengan sintilator dan mengemisikan cahaya
flouresensi.

pencacahan Cerenkov
• dimana sample dilarutkan dalam medium air.
Metode ini dapat dilakukan jika pemancar beta
memiliki energi lebih besar dari 0.5 MeV dan
efisiensi cacahannya jauh lebih rendah dibanding
model pencacahan.
9
Penentuan aktivitas suatu sampel, meliputi preparasi,
pengukuran sampel, dan analisis data.

Pada umumnya sampel Pengukuran sampel Data pengukuran


Preparasi Sampel

Pengukuran Sampel

Analisis Data
harus dalam bentuk terdiri dari 3 jenis sumber standar
fisik yang sesuai untuk yaitu:- digunakan untuk
pengukuran yang -Sample Standard (14C, menghitung efisiensi
paling ideal adalah 3H, 32P, 90Sr dll) detektor pada setiap
dalam bentuk cair. daerah energy
Selain itu sampel harus -Sample larutan
dapat larut dalam radiaktif yang diujikan
larutan sintilator. (Sample telah melalui Aktifitas (Bq) =
cpm
tahap preparasi
Effisiensi
sample)
-Sample Cacah Latar

10
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pencacah
Sintitalsi Cair

sediaan dalam bentuk cair memudahkan sampel terlarut secara homogen


sehingga tidak terjadi self attenuation pada sample.

Dengan metode sintilasi cair alpha dan beta total dapat ditentukan
sekaligus, sehingga dapat rnenghemat waktu

terjadinya quenching, yaitu berkurangnya sifat transparan dari larutan


(sintilator cair) karena mendapat campuran sampel.

Salah satu agen yang dapat menyebabkan terjadinya quenching adalah


oksigen terlarut. Oleh karena itu detektor jenis ini haruslah tersegel dengan
baik dan semaksimal terhindar dari okigen.

11
KESIMPULAN

Detektor Sintilasi Cair sangat baik digunakan untuk


mengukur radiasi α dan β berenergi rendah sebab
pada metode in sampel dilarutkan dalam bahan
sintilator sehingga meminimalkan self attenuation
dan meningkatkan efisiensi detektor, hampir
mendekati 100%. Sedangkan untuk pengukuran
radiasi lain, pemilihan detektor jenis ini masih
terbilang kurang tepat.

12

Anda mungkin juga menyukai