Anda di halaman 1dari 16

luminesensi

Nama kelompok:
1. Bibiana donarais santya don
2. Danang dwi P
3. Efrina sari momang
4. Febrika putri kusuma
5. Gusminandar
6. Muamar alfaridzi
7. Nurrohmah setiyowati
Pengertian
Secara fisika kita dapat mengartikan
peristiwa luminesensi sebagai peristiwa
berpendarnya suatu benda (material)
setelah menyerap suatu energi.
Sumber energi tersebut dapat berupa
cahaya, energi kimia, energi listrik, energi
panas dll
Jenis – jenis luminesensi
1. Kemiluminesensi
a. bioluminisensi
b.elektrokemiluminisensi
2. Kristaloliminesensi
3. Elektroluminesensi
a. katodoluminesensi
4. Mekanoluminisensi
a. trigoluminisensi
b. fraktoluminesensi
c. piezoluminesensi
d. sonoluminesensi
5. Fotoluminisensi
a. flurosensi
b. fosforesensi
6. Radioluminisensi
7.Termoluminisensi
Contoh peristiwa
(a) Bioluminesensi
(b) Termoluminesensi (pada fluorite)
(c) Elektroluminesensi
(d) fotoluminesensi (pada C-Dots)
Fosforesensi dan Fluoresensi
 Fluoresensi dan Fosforisensi merupakan
bentuk luminesensi.
 Fluorosensi maupun fosforesensi
berkaitan dengan perubahan energi vibrasi
molekul sebagai akibat dari penyerapan
radiasi oleh molekul tersebut.
Fosforesensi
 Fosforesensi adalah proses pemancaran
kembali sinar oleh molekul yang telah
menyerap energi sinar dalam waktu yang
relatif lebih lama (10-4 detik).
 Jika penyinaran kemudian dihentikan,
pemancaran kembali masih dapat
berlangsung (after glow).
 Fosforesensi berasal dari transisi antara
tingkat-tingkat energi elektronik triplet ke
singlet dalam suatu molekul.
Fluoresensi
 Fluoresensi adalah pemedaran sinar pada saat
suatu zat dikenai cahaya berhenti memancar
jika rangsangan itu dihilangkan,hanya radiasi
sinar – X yang dapat menghasilkan
fluoresens.
 Preses flouresensi terjadi ketika molekul
dengan level vibrasi yang paling rendah dari
keadaan singlet (singlet state), yang mana
molekul tersebut dapat melakukan beberapa
hal, salah satunya kembali ke keadaan dasar
(groundstate) melalui emisi foton. Proses ini
disebut fluoresensi.
Flouresensi Aspek Fosforesensi

10-6 – 10-9 detik setelah Waktu penyerapan dan 10-3 detik setelah
penyerapan emisi penyerapan

suhu sedang dalam larutan Kondisi penyebab timbulnya suhu sangat rendah dan
cair pada media pekat

Eksitasi elekrton dari peristiwa Kembalinya elektron ke


grounstate groundstate
Mengapa Peristiwa
Luminesensi Dapat Terjadi?
 Peristiwa luminesensi dapat kita amati pada
material luminesensi. Material luminesensi
(berpendar) biasanya juga disebut sebagai
material fosfor karena fenomena ini pertama
kali diamati pada fosfor.
 Banyak sekali material luminesensi yang
telah ditemukan dan hingga saat ini terus
dikembangkan.
 Contohnya adalah GaAsP, ZnS, CdTe, ion-ion
logam jarang tanah seperti Yb3+, Ce3+,
Gd 3+ dll.
Peristiwa Terjadinya Luminesensi
 Luminesensi dapat terjadi apabila adanya
transisi elektron dari level yang rendah
biasanya kita sebut level dasar (ground
state) menuju level tereksitasi yang
kemudian elektron kembali lagi menuju
level dasar dengan memancarkan energi
foton pada daerah tampak.
 Elektron di dalam suatu material jumlahnya
sangatlah banyak. Elektron tersebut dapat
menduduki level energi tertentu di dalam material.
 Pada setiap level energinya dapat diisi elektron
dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga akan
membentuk daerah dengan level energi yang sama.
Daerah tersebut dinamakan pita energi (band
energy).
Diagram pita energi dan transisi
elektron pada material luminesensi
 Pada material luminesensi terutama yang berupa
kristalin terdapat dua buah pita energi, yaitu pita
valensi dan pita konduksi.

 Pita valensi menunjukkan daerah berenergi rendah


 Pita konduksi adalah daerah berenergi tinggi.

 Diantara kedua pita tersebut terdapat celah


energi(gap energy), inilah yang akan menunjukkan
karakteristik warna yang dihasilkan saat peristiwa
luminesensi. Oleh karena material ini memiliki
celah energi, material luminesensi juga tergolong
dalam material semikonduktor.
 Secara sederhana kita juga dapat memahami
transisi elektron yang mengakibatkan
munculnya fenomena luminesesensi

 Saat sejumlah energi E mengenai suatu


material luminesensi, elektron di dalam
material ini akan berpindah dari pita valensi
menuju pita konduksi biasanya disebut
dengan eksitasi yang ditunjukkan pada
keadaan A. Elekron pada pita valensi akan
kembali menuju keadaan dasar biasanya
disebut dengan rekombinasi dengan
memancarkan energi foton hf seperti pada
keadaan C.
 Pada keadaan tereksitasi elektron akan
mengalami banyak peristiwa. Apabila
elektron naik menuju level energi yang
lebih tinggi akibat menyerap energi lagi
maka energi emisinya memungkinkan
menjadi lebih besar.
 Sebaliknya apabila elektron pada keadaan
ini digunakan untuk getaran kristal energi
emisinya akan lebih rendah yang disebut
dengan relaksasi
“ TERIMAKASIH ”

Anda mungkin juga menyukai