FOSFORIMETRI
OLEH:
KELOMPOK 4
spektrofluorometri spektrofosforimetri
Pembahasan
kelebihan fluorometri
FLUORESENSI
Deaktivasi
molekul
tereksitasi
Pengendoran vibrasi (Vibrational velaxation = VR)
- Perpindahan energi vibrasi dari molekul yang tereksitasi
- Molekul yang tereksitasi kehilangan energi eksitasi
vibrasionalnya
-Terjadi sangat cepat (10-3) detik
- Dapat terjadi pada tingkat energi elektronik tereksitasi
Fluoresensi (F)
- Pemancaran sinar dari S1 S0
- Waktunya amat singkat (10-8) detik
- Jika eksitasi dihentikan,fluoresensi terhenti
- Emisi foton sama nilainya dengan energi ang
diserap oleh
suatu molekul.
Fosforisensi (P)
- terjadi akibat Peroses sutu molekul
melangsungkan suatu transisi (emisi) dari tingkat
triplet ke tingkat dasar.
- Pemancaran sinar dari T1 S0
Fluorometer adalah alat yang digunakan pada fluorometri.
Tempat Contoh
Sepasang monokromator
(sepasang filter)
a. Filter primer
b. Filter sekunder
Detektor
Untuk menghindari
hamburan ini maka
digunakan instrument
yang bernama filter
Spektrum Eksitasi (Peresapan) dan Fluoresensi (Emisi)
salisilat
sianokobalamin 7 275 305 0,003
Kinina 1 250.350 450 0,002
Reserpina 1 300 375 0,008
Kloropromazina 11 350 480 0,1
Catatan Indeks :
K = Tetapan Laju
KF
EF F = Fluoresensi
K F K IC K EC K IX K PD K D IC = Konversi didalam
EC = Konversi keluar
IX = Lintasan antar
system
PD = Pradisosiasi
D = Dissosiasi
Faktor-faktor yang berpengaruh yang perlu
diperhatikan pada analisis fluoresensi
Temp
eratu Pelar
r ut
pH
dan
Met Fotode
oda kompos
ilum isi
Oksige inas
n i Kekak
terlaru uan
t Strukt
ur
EF berkurang pada suhu yang dinaikkan Tempe
Kenaikan suhu menyebabkan tabrakan antar mol atau ratur
dengan mol pelarut
Energi akan dipancarkan sebagai sinar fluoresensi diubah
menjadi bentuk lain misal : EC
Bifenil
Fluoren EF = 0,20
Radiasi
eksitasi
Memerlukan cahaya monokromatik. Untuk
eksitasi cahaya monokromatik sangat
esensial, karena intensitas berubah-ubah
sesuai dengan panjang gelombang.
Aplikasi Spektrofluorometri
• Metode ini selektif dan tidak terjadi interferensi spektral. Interferensi ini
bila timbul dapat diatasi dengan pemilihan panjang gelombang yang tepat
baik pada eksitasi maupun pemendarannya.
• Metode ini sensitif. Pada fosforometer, resolusi waktunya cukup besar,
karena panjangnya waktu hidup. Hal ini juga mengeliminasi penghamburan
sampel. Tidak seperti fluorometer, fosforometer jarang digunakan dalam
analisis kimia karena rumitnya peralatan. Untuk memperoleh hasil
reprodusibel pada analisis fosforimeter, diperlukan pendinginan sampel
dengan suatu campuran 5:2:2 dietileter, isopentana dan etanol, EPA.
Beberapa kesalahan sering terjadi pada
fluorometer dan fosforimeter: