TINJAUAN PUSTAKA
Pada gambar 2.2, sumber dalam daerah uv/vis menyinari sampel sehingga
sampel berfluoresensi. Adapun bagian-bagian prinsip dasar pengamatan
fluoresensi adalah:
s
F = ..(2.7)
r
Dalam kondisi tunak perubahan laju molekul yang tereksitasi bernilai konstan
sehingga persamaan 2.1 menjadi:
d[1A ]
= 0 = k a N0 (k sr + k sr )[1A ](2.8)
dt
Dimana kaN0 adalah jumlah foton yang diserap per unit volume (L) per satuan
detik (s). Karena jumlah molekul adalah konstan, sehingga intensitas fluoresensi
dalam kondisi tunak adalah:
ksr
iF = k sr [1A ] = I0 = I0 F ...(2.9)
ksr +ksnr
Intensitas fluoresensi dalam kondisi tunak per jumlah foton yang diserap sebagai
fungsi panjang gelombang foton yang diemisikan dinyatakan dalam persamaan
berikut:
0 ( ) = .....(2.10)
= ( ).....(2.19)
0
= ......(2.20)
(2.21)
Kf
= .....(2.22 )
+ + + []
1
= . ......(2.23)
+ + + []
1
= ....(2.24)
T
= . .......(2.25)
1
= ....(2.26)
+ + [ ]
= .......(2.27)
Panjang gelombang (dengan simbol ) adalah jarak antara dua puncak atau
dua lembah dari suatu gelombang seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Biasanya satuan panjang gelombang dinyatakan dalam nm atau Angstrom
(l nm = 10 Angstrom), kecuali radiasi infra merah dalam m, gelombang mikro
dalam cm dan gelombang radio dalam m (meter). Panjang gelombang radiasi sinar
tampak berkisardari 390 sampai 780 nm dan radiasi infra merah berkisar dari 780
sampai 1000 um. Frekuensi dengan simbol menunjukkan jumlah gelombang yang
terjadi per-detik. Frekuensi sering dinyatakan dengan satuan detik-1 atau putaran
per detik (Hz, Hertz). Perkalian antara frekuensi dalam detik-1 dan panjang
gelombang dalam cm menipakan suatu konstanta yang disebut kecepatan radiasi
(Gunandjar,2013).
=c ...........................................................................................(2.33)
Kecepatan radiasi diberi simbol c dan satuannya adalah cm per detik.
Besarnya kecepatan radiasi telah ditentukan secara tepat dalam vakum vaitu
2,99792 x 1010 cm/detik. Jadi, dalam vakum : c = 3 x 1010 cm/detik, Bilangan
gelombang dengan symbol menunjukkan jumlah gelombang per cm. Bila
panjang gelombang dinyatakan dalam cm, bilangan gelombang sama dengan 1/.
Bilangan gelombang sering dipakai untuk menyatakan spektrum pada
daerah infra merah yang berkisar dari 12800 sampai 10 cm-1. Radiasi
electromagnetik dipancarkan dan diserap sebagai paket energi yang disebut foton
(Maridi,2013). Energi foton tergantung pada frekuensi radiasi dengan persamaan:
E = h...........................................................................................(2.34)
E = hc/ .......................................................................................(2.35)
kali energi foton yang dipancarkan kawat Wolfram (Tungsten) pijar ( 10-4 cm).
Dikenal dua kelompok utama spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan
spektroskopi molekul. Dasar dari spektroskopi atom adalah tingkat energi elektron
terluar suatu atom atau unsur sedangkan dasar dari spektroskopi molekul adalah
tingkat energi molekul yang melibatkan energi elektronik, energi vibrasi, dan
energi rotasi.
Berdasarkan signal radiasi elektromagnetik penggolongan spektroskopi
dibagi menjadi empat golongan yaitu (a) spektroskopi absorpsi, (b) spektroskopi
emisi, (c) spektroskopi scattering, dan (d) spektroskopi fluoresensi. Spektroskopi
absorpsi meliputi spektroskopi absorpsi sinar X, spektroskopi absorpsi UV-
Vakum, spektroskopi absorpsi UV-VIS, spektroskopi absorpsi infra merah (IR),
spektroskopi absorpsi gelombang mikro, spektroskopi resonansi magnet inti
(NMR), spektroskopi resonansi spin elektron (ESR), dan spektroskopi
photoacoustic.
Spektroskopi emisi terdiri atas emisi sinar gamma, spektroskopi emisi
sinarX, dan spektroskopi emisi UV-Vis. Spektroskopi scattering adalah
spektroskopi Raman, sedangkan Spektroskopi fluoresensi terdiri dari spektroskopi
fluoresensi sinar X dan spektroskopi fluoresensi UV-VIS (Soedyartomo,2013).
Berbagai teknik spektroskopi banyak digunakan dalam analisis senyawa
anorganik (senyawa kompleks koordinasi), antara lain: spektroskopi UV-VIS,
spektroskopi absorpsi atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi,
spektroskopi NMR, dan spektroskopi masses.
Daerah sinar tampak mulai dari warna merah pada panjang gelombang 780
nm sampai warna ungu pada panjang gelombang 380 nm (kisaran frekuensi
12800-26300 cm-l), sedangkan daerah ultra violet dan panjang gelombang 380 nm
sampai 180 nm (kisaran frekuensi 26300-55500 cm- l). Energi pada daerah ultra
violet dan sinar tampak berkisar dari 140 sampai 660 kJ/mol
(Abdul,Nursiah,2014).
Seperti juga instrumen untuk spektroskopi umumnya, instrumen pada
spektroskopi UV-Vis terdiri dari lima komponen pokok yaitu :(1) sumber radiasi,
2. Spectroskopi Absorbsi
Spektroskopi absorpsi yaitu transmitansi, absorbansi dan absorptivitas.
Spektroskopi absorbsi adalah teknik dimana kekuatan seberkas cahaya diukur
sebelum dan sesudah melewati suatu materi yang pada teknik ini ada fenomena
penyerapan cahaya.
Istilah tersebut digunakan dalam spektroskopi UV-Vis, spektroskopi
absorpsi atom dan spektroskopi IR. Transmitansi Apabila suatu berkas sinar
radiasi dengan intensitas Io dilewatkan melalui suatu larutan dalam wadah
transparan maka sebagian radiasi akan diserap sehingga intensitas radiasi yang
diteruskan It menjadi lebih kecil dari Io.
Transmitansi dengan simbol T dari larutan merupakan fraksi dari radiasi
yang diteruskan atau ditansmisikan oleh larutan, yaitu :
T = It/Io.......(2.36)
Transmitansi biasanya dinyatakan dalam persen (%). Absorbansi dengan
simbol A dari suatu larutan merupakan logaritma dari 1/T atau logaritma Io/It.
A = log (1/T) .........(2.37)
log (Io/It) = - log (T) ...........(2.38)
3. NMR Spektroskopi
Spektroskopi resonansi magnetik nuklir, yang paling umum dikenal
sebagai spektroskopi NMR, adalah nama yang diberikan kepada teknik yang
mengeksploitasi sifat magnetik inti tertentu. Ketika ditempatkan dalam medan
magnet, NMR inti aktif (seperti 1 H atau 13 C) menyerap frekuensi karakteristik
dari isotop.
Frekuensi resonansi, penyerapan energi dan intensitas sinyal sebanding
dengan kekuatan medan magnet. Sebagai contoh, dalam 21 tesla medan magnet,
proton beresonansi pada frekuensi 900 MHz. Hal ini umum untuk mengacu ke 21
T magnet sebagai 900 MHz magnet, meskipun inti berbeda beresonansi pada
frekuensi yang berbeda di bidang ini kekuatan. Dalam medan magnet bumi inti
yang sama beresonansi pada frekuensi audio.
Efek ini digunakan di lapangan Bumi NMR spektrometer dan instrumen
lainnya. Karena instrumen ini portabel dan murah, mereka sering digunakan untuk
mengajar dan studi lapangan.
4. Spektroskopi Infra Merah
Spektroskopi inframerah merupakan salah satu alat yang banyak dipakai
untuk mengidentifikasi senyawa, baik alami maupun buatan.
Dalam bidang fisika bahan, seperti bahan-bahan polimer, inframerah juga
dipakai untuk mengkarakterisasi sampel.
Suatu kendala yang menyulitkan dalam mengidentifikasi senyawa dengan
inframerah adalah tidak adanya aturan yang baku untuk melakukan interpretasi
8. Spektroskopi Fluoresensi
Fluoresensi Spektroskopi menggunakan foton energi yang lebih tinggi
untuk merangsang sampel, yang kemudian akan memancarkan foton energi yang
lebih rendah. Teknik ini telah menjadi populer untuk aplikasi biokimia dan medis,
dan dapat digunakan untuk mikroskopi confocal, transfer energi resonansi
fluoresensi, dan pencitraan fluoresensi seumur hidup.
Spektroskopi Fluoresensi Atom. Pada metode ini seperti pada spektroskopi
absorpsi atom untuk membentuk partikel-partikel atom diperlukan nyala api.
Energi radiasi yang diserap oleh partikel atom akan dipancarkan kembali
ke segala arah sebagai radiasi fluoresensi dengan panjang gelombang yang
karakteristik. Sumber radiasi ditempatkan tegak lurus terhadap nyala api sehingga
hanya radiasi fluoresensi yang dideteksi oleh detektor setelah melalui
monokromator.
Intensitas radiasi fluoresensi ini berbanding lurus dengan konsentrasi
unsur.
9. Spektroskopi Sinar X
12. Spektoskopimassa
Spektometer massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spektrum garis optik.
Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadapmuatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana
massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk
penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis
kuantitatif.
Prinsip Spektroskopi Massa merupakan suatu instrumen yang
menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion tersebut menjadi spektum
yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap muatan dan merekam
kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada.
Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion negatif yang
dihasilkan dari sumber tumbukan umumnya sedikit.
13. Spektroskopiatomik
Spektroskopi atom adalah penentuan komposisi unsur dengan spektrum
elektromagnetik atau massa.Studi tentang spektrum elektromagnetik disebut
Spektroskopi Atom optik.
Elektron ada di tingkat energi dalam atom. Tingkat ini telah didefinisikan
dengan baik energi dan elektron yang bergerak antara mereka harus menyerap
atau memancarkan energi sama dengan perbedaan antara mereka
2.2.3. Spektrofotometri
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spectrometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkam sinar dari spectrum
2.6. Luminesensi
Luminesensi adalah fenomena fisika berupa pancaran cahaya dari suatu
bahan yang tidak panas. Luminesensi adalah emisi cahaya oleh suatu zat yang
bukan berasal dari panas, sehingga ia adalah sebuah bentuk radiasi benda dingin.
Luminesensi dapat disebabkan oleh reaksi kimia, energi listrik, gerakan
subatomik, atau tekanan pada Kristal (Piezoelektrik).
Ini membedakan luminesensi dari pijaran (inkandesens), yang cahayanya
dipancarkan oleh suatu zat sebagai akibat dari pemanasan.
Secara historis, radioaktivitas dianggap sebagai bentuk radioluminesensi,
meskipun sekarang ini dianggap terpisah karena melibatkan lebih dari radiasi
elektromagnetik. Istilah luminesensi diperkenalkan pada tahun 1888 oleh Eilhard
Wiedemann.
Peralatan panggilan, tangan, sisik, dan tanda-tanda penerbangan dan
instrumen navigasi dan tanda-tanda lainnya sering dilapisi dengan bahan
luminesensi dalam proses yang dikenal sebagai proses luminesensi
(Harun,Lim,Jaslin, 2012).
2.8. Kerosin
Minyak tanah (minyak gas; bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah
cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan