Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet

MAKALAH
Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet

Oleh :
Adi Santoso
201010220311026

Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan


Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang................................................................................................................ 1

1.2

Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

2.1

Spektrofotometri..................................................... 2

2.2

Spektrofotometer UV-Vis.................................................................................. 3

2.3

Absorbsi

2.4

Cara kerja spektrofotometer............................................................................................ 5

2.5

Keuntungan Spektrofotometer........................................................................................ 6

2.6

Komponen-komponen Pada spektrofotometer............................................................... 6

2.7

Tipe Instrumen Spektrofotometer............................................... 8


BAB III. KESIMPULAN....................................................................................................... 8

3.1

Kesimpulan..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dengan judul Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet.
Makalah Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini merupakan tugas mata
kuliah Kimia Dasar II.

Melalui makalah yang berjudul Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini yang
diharapkan dapat menunjang nilai penulis di dalam mata kuliah Kimia Dasar II. Selain itu,
dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru
bagi pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Mujianto,
MP. selaku dosen pembimbing serta kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam penulisan
makalah Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet ini.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Malang,8 Juni 2011
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang
teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan.

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan
pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel,
UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih
berperan adalah elektron yang adapada atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan
visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat
kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian
lebih besar (Day dan Underwood, 1993).

1.2
a.

Tujuan
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar II.

b. Mengetahui Komponen Spektrofotometer UV/VIS.


c.

Mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer UV/VIS.

d. Mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer UV/VIS.


e.

Mengetahui Keuntungan Analisis Secara Spektrofotometer UV/VIS.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer.
Spektriofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektofotometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu, dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun
celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang
yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat
diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun
dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan
sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan
blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).
2.2 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan
energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UVVis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan, andal dan akurat. Dengan
menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat diidentifikasi dan konsentrasi
substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut untuk spektroskopi UV harus memiliki sifat
pelarut yang baik dan memancarkan sinar UV dalam rentang UV yang luas.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer
sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan
monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan
blanko ataupun pembanding.
Spektrofotometer

Uv-Vis

merupakan

spektrofotometer

yang

digunakan

untuk

pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri
berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah sinar
yang semonokromatis mungkin.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer
umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta
kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode
analisa.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul
yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk analisis kuantitatif
dibanding kualitatif.
Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200
350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya
tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan
dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
2.3 Absorbsi
Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi electronelectron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi
lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam
reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan energi elektronik
sebuah molekul, artinya energi yang disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan electronelectron itu mengatasi kekangan inti dan pindah ke luar ke orbital baru yag lebih tinggi

energinya. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka
mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi
yang lebih tinggi.
Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang gelombang diskrit
sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda. Spektrum UV maupun
tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada daerah panjang gelombang yang lebar. Ini
disebabkan terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam subtingkatsubtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari
keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagi transisi ini berbeda
energi sedikit sekali, maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda sedikit dan
menimbulkan pita lebar yang tampak dalam spectrum itu.
Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi,
tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada
suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuansatuan b dan c. Jika satuan c dalam molar (M) maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas
molar dan disimbolkan dengan dengan satuan M

-1

cm-1 atau liter.mol-1cm-1. Jika c dinyatakan

dalam persen berat/volume (g/100mL) maka absorptivitas dapat ditulis dengan E1%1cmA1%1cm
(Gandjar dan Rohman, 2007).
2.4 Cara kerja spektrofotometer
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan
pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada
sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah
yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup nol
galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka
fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan nol galvanometer didapat dengan
memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur
besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala
absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.
2.5 Keuntungan Spektrofotometer

Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya luas, dapat


digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra
lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi
pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M
dengan prosedur modifikasi yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang
gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi
tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan
tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat
diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir
mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen
modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996).
2.6 Komponen-komponen Pada spektrofotometer
Yang pertama adalah sumber cahaya, Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer,
haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.Sumber energi cahaya
yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu
pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu
pijar biasa, daerah panjanggelombang ( ) adalah 350 2200 nanometer (nm). sumber cahaya ini
digunakan untuk radiasi kontinyu:

Untuk daerah UV dan daerah tampak

Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan

Tabel 4. Spektrum Tampak dan Warna-warna Komplementer

Warna

Interval

Interval

Red
Orange
Yellow
Green
Cyan
Blue
Violet

625 to 740 nm
590 to 625 nm
565 to 590 nm
520 to 565 nm
500 to 520 nm
430 to 500 nm
380 to 430 nm

480 to 405 THz


510 to 480 THz
530 to 510 THz
580 to 530 THz
600 to 580 THz
700 to 600 THz
790 to 700 THz

Tabel 5. Spektrum cahaya tampak (visible)


Hal kedua yang diperlukan adalah pembaur cahaya yang kerennya disebut monokromator
yang di video memberikan sinar pelangi, karena dari sana lah kemudian kita bisa memilih
panjang gelombang yang diinginka/diperlukan. Pada video yang diperlihatkan sinar tampak atau

Panjang gelombang
(nm)

Warna

Warna
Komplementer

400 435
Lembayung (violet)
Kuning-hijau
435 480
Biru
Kuning
480 490
Hijau-biru
Jingga
490 500
Biru-hijau
Merah
500 560
Hijau
Ungu (purple)
560 580
Kuning-hijau
Lembayung (violet)
580 595
Kuning
Biru
595 610
Jingga
Hijau-biru
610 750
Merah
Biru-hijau
untuk spektro visible, tapi untuk UV pun kerjanya sama, hanya saja tidak akan terlihat oleh mata
kita.
Hal ketiga adalah tempat sampel atau kuvet, pada praktikum tempat meletakan kuvet ada
dua karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu
lagi untuk blanko. Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah
UV digunakan kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.

Keempat adalah detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi
pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader (komputer). Komponen
lain yang nampak penting adalah cermin-cermin dan tentunya slit (celah kecil) untuk membuat
sinar terfokus dan tidak membaur tentunya, jadi satu hal penting dalam pekerjaan dengan
spektrofotometer Uv-Vis adalah harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat,
biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya
yang diukur menjadi bertambah.

2.6 Tipe Instrumen Spektrofotometer


Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan
double-beam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument
1. Single-beam instrument
Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi
pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan
yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang
nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra
violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling
tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).
2. Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin
yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar
kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan
perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog, DA,
1996).

BAB III
KESIMPULAN
1.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet, dapat diambil
kesimpulan bahwa:

Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.
Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat pengukur perbedaan adsorbsi
antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai