Anda di halaman 1dari 15

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Sampel Tablet CTM


Dodi Nugraha A 151 056
Adi Firmansyah A 151 065
Dian Cahya Juliana A 151 067
Susi Sri Rahayu A 151 072
Prasasti Endang Komalasari A 151 077
Chlorpheniramini Maleas

Rumus molekul : C16H19CIN2. C4H4O4


Bobot molekul : 390,87
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau.
Larutan mempunyai pH antara dan 5,
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam
etanol dan dalam kloroform; sukar larut
dalam eter dan dalam benzen.
Penggunaan terapi : Antihistaminikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya.

(Farmakope Indonesia V, 2014)


Prinsip Spektrometri
 Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik,
sehingga menyerap energi / radiasi  terjadi interaksi
antara radiasi elektromagnetik dengan materi
(atom/molekul)
 Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh larutan
sampel dikonversi dengan konsentrasi analit  data
kuantitatif
TEORI
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang
didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor
fototube.
Lanjutan
 Spektrofotometer adalah alat untuk
mengukur transmitan atau absorban
suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Sedangkan pengukuran
menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering
disebut dengan spektrofotometri.
 Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan
sinar tampak disebut spektroskopi UV-VIS.
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Spektrofotometer
UV-VIS merupakan alat dengan teknik
spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar
tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan
sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan
yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang
diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan
tersebut.
Panjang gelombang cahaya UV-VIS jauh lebih pendek dari pada
panjang gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak
terentang dari sekitar 400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah),
sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai
400 nm.

 Violet : 400 - 420 nm


 Indigo : 420 - 440 nm
 Biru : 440-490 nm
 Hijau : 490-570 nm
 Kuning : 570-585 nm
 Orange : 585-620 nm
 Merah : 620-780 nm
Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan
absorbansi dari larutansampel yang diukur. Prinsip
penentuan spektrofotometer UV-VIS adalah aplikasi dari
Hukum Lambert-Beer, yaitu:
A = - log T = - log It / Io = ε . b . C
Dimana :
A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T = Transmitansi
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan
ε = Koefisien ekstingsi
b = Tebal kuvet yang digunakan
C = Konsentrasi dari sampel
Kegunaan
untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari
cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi
cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum sinar tampak yang sinambung dan
monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur
perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko atau
pun pembanding.
Analisis Sampel
 Analisis Kualitatif
Penggunaan alat ini dalam analisis kuantitatif sedikit terbatas
sebab spektrum sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-
puncak serapan yang lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum
yang dihasilkan kurang menunjukan puncak-punca serapan. Namun,
dapat memperoleh keterangan ada atau tidaknya gugus fungsional
tertentu dalam suatu molekul organic.

 Analisis Kuantitatif
Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa
keuntungan, diantaranya ;
1. Dapat digunakan secara luas
2. Memiliki kepekaan tinggi
3. Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi
4. Ketelitian tinggi
5. Tidak rumit dan cepat
spektrofotometer
 Sumber cahaya (Lampu) : memancarkan semua warna
cahaya (yaitu, cahaya putih).
 Monokromator : memilih satu panjang gelombang dan
panjang gelombang yang dikirimkan melalui sampel.
 Detektor : mendeteksi panjang gelombang cahaya
yang telah melewati sampel.
 Amplifier : meningkatkan sinyal sehingga lebih mudah
untuk baca terhadap kebisingan latar belakang.
Struktur kimia dan absorpsi UV

Larutan yang dapat dianalisis dengan


spektrofotometer UV  senyawa yang mempunyai
gugus kromofor

Gugus kromofor : gugus molekul yang mengandung


sistem elektronik yang dapat menyerap energi pada
daerah UV
1. Pembuatan larutan baku induk klorfeniramin Maleat

a. Timbang 24 mg klorfeniramin maleat ke dalam labu ukur 100 ml.


Tambahkan asam klorida ad garis tanda, lalu kocok ad larut. CTM 240
ppm

b. Isikan ke dalam masing-masing 5 labu ukur 25,0 ml berurutan


• 1,0 ml lar. BI-CTM ditambah asam klorida ad garis tanda (9,60
ppm)
• 2,0 ml lar. BI-CTM ditambah asam klorida ad garis tanda (19,2
ppm)
• 3,0 ml lar. BI-CTM ditambah asam klorida ad garis tanda (28,8
ppm)
• 4,0 ml lar. BI-CTM ditambah asam klorida ad garis tanda (38,3
ppm)
• 5,0 ml lar. BI-CTM ditambah asam klorida ad garis tanda (48,0
ppm)
3. 20 tablet yang telah memenuhi keseragaman bobot digerus hingga halus
dan homogen. Kemudian Sampel ditimbang 2 mg CTM, kemudian
dimasukan ke dalam labu ukur 25,0 ml lalu disaring. Filtrat di pipet 4 ml
lalu di ad 10ml.

4. Ukur serapan atau absorban larutan baku CTM dengan kuvet 1 cm untuk
menentukan (λ maks) pada panjang gelombang 265 nm. Kedua kurva di
overlay sehingga diperoleh λ perpotongan antara kedua kurva.

5. Ukur serapan / absorban larutan baku CTM pada 3 λ yang telah


ditentukan.

6. Hitung.

Anda mungkin juga menyukai