Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI

Golongan : P / Kelompok B

Asisten : Dr. F.V. Lanny Hartanti, S.Si., M.Si.Biokimia.

Nama anggota :

1. Retno Setyorini 2443017001

2. Ayu Kanti Srisantoso 24443017056

3. Fadilah Puspa 2443017097

4. Christy 2443017165
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI
“Penetapan Kadar Kloramphenikol Suspensi Secara Spektrofotometri UV”

Golongan / Kelompok : P / B
1. Retno Setyorini 2443017001
2. Ayu Kanti Srisantoso 2443017056
3. Fadilah Puspa 2443017097
4. Christy 2443017165

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
BAB 1
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menentukan kadar Kloramphenikol dalam suspensi secara spektrofotometri dengan
metode Spektrofotometri UV

BAB 2
DASAR TEORI

KLORAMFENIKOL

BM 323,13
Pemerian :
Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau
putih kekuningan; Larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau
larutan agak asam.
Kelarutan :
Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan
dalam etil asetat (FI V, hal 684)
PH :
4,5-7,5 (FI V hal 684)
Penetapan :
menggunakan suspensi dalam air 25mg/5ml (FI V hal 685)
Tabel AOAC :
Nama Obat λ (nm) A (1%, 1cm) Pelarut
Kloramfenikol 278 311 H2O
280 500 H2SO4 0,5N
275 275
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor foto tube. Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang
gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible
(380 – 700 nm), daerah inframerah (700 – 3000 nm). Spektrofotometri UV-Vis ini merupakan
gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya
berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis
paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

BAB 3

Metode Pengujian

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 Alat:

 Labu takar (10 dan 25ml)  Waterbath


 Cawan porselen  Neraca analitik
 Beaker glass  Vortex
 Pengaduk kaca  Spektrofotometri uv vis
 Pipet  Mikropipet

3.1.2 Bahan:
 Sediaan suspensi kloramfenikol 125mg/5ml
 Kloramfenikol murni
 Etanol 95%
 Kloroform
3.2 Perhitungan Baku
3.2.1 Perhitungan baku
Absorbansi : 0,2 -1,5
𝐴1%
1𝑐𝑚 ∶ 275 → 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
0,2
Batas bawah : 𝑥 10000 𝑝𝑝𝑚 = 7,2727 𝑝𝑝𝑚
275
1,5
Batas atas :275 𝑥 10000 𝑝𝑝𝑚 = 54,5454 𝑝𝑝𝑚

10 2000
C1 𝐹𝑃 = 0,05 = 200 𝑥 𝐶1 = = 10 𝑝𝑝𝑚
200

10 2000
C2 𝐹𝑃 = 0,1 = 100 𝑥 𝐶2 = = 20 𝑝𝑝𝑚
100

10 2000
C3 𝐹𝑃 = 0,15 = 66,66 𝑥 𝐶3 = 66,66 = 30 𝑝𝑝𝑚

10 2000
C4 𝐹𝑃 = 0,2 = 50 𝑥 𝐶4 = = 40 𝑝𝑝𝑚
50

10 2000
C5 𝐹𝑃 = 0,25 = 40 𝑥 𝐶5 = = 50 𝑝𝑝𝑚
40

3.3 Pembuatan larutan baku induk Kloramfenikol

Melarutkan dan membilas


Melarutkan secara kuantitatif
Menimbang Kloramfenikol yang telah
Kloramfenikol dengan dilarutkan ke dalam labu
Kloramfenikol 50 mg
sedikit etanol 95% takar 25ml, dan tambahkan
etanol 95% ad tanda garis

Baku induk dipipet pada


masing-masing konsentrasi
Kocok labu takar yang telah dirancang
hingga homogen dengan cara memipet dan
mengadkan hingga 10 ml
dalam labu takar.

Labu takar ad 25 ml : - C1 : pipet 0,05 ml ad 10 ml etanol


- C2 : pipet 0,1 ml ad 10 ml etanol
- C3 : pipet 0,15 ml ad 10 ml etanol
- C4 : pipet 0,20 ml ad 10 ml etanol
- C5 ; pipet 0,25 ml ad 10 ml etanol.

3.4 Perhitungan sampel


3.4.3 Penimbangan sampel
- Pikno kosong : 19,51 gram
- Pikno + isi : 47,81 gram
- Berat Jenis Kloramfenikol = 47,81 – 19,51
= 28,3 / 5 ml
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝜌 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑚
5,66= 1

m = 5,66  yang ditimbang

3.5 Skema Kerja Larutan Sampel :

Mengukur berat jenis Menimbang 5,66 gram


suspensi yang setara Vortex selama 3
kloramfenikol dari
sediaan suspensi dengan 67,5 mg Menambahkan menit hingga
kloramfenikol dalam 1 Kloroform membentuk 2
kloramfenikol dengan ml sediaan suspensi
piknometer. secara kuantitatif
lapisan.

Mengambil lapisan Cawan porselen Padatan dilarutakan


diletakkan diatas Setelah kloroform
bawah dengan pipet dalam etanol
waterbath dan menguap sempurna
tetes dan ditunggu hingga hingga 25 ml
maka akan
dipindahkan ke seluruh kloroform hingga tanda garis
didapatkan padatan
cawan porselen. menguap dalam labu takar.

Melakukan pengenceran
dengan memipet sebanyak Kocok labu
150 mikroliter dengan mikro
pipet ke dalam labu takar 10 takar hingga
ml dan di ad kan dengan
etanol ad garis labu takar. homogen.
Bab 4

Hasil & Pembahasan

4.1 Hasil Praktikum

4.1.1 Baku yang ditimbang 0,050 gram ad 25 ml

50000 𝑚𝑔
= 2000 𝑝𝑝𝑚
25 𝑚𝑙

Baku C (ppm) Abs

1 10 0,3002

2 20 0,6190

3 30 0,9686

4 40 1,2470

5 50 1,7258

a = -0,07164
b = 0,03479
c = 0,99618

4.1.2 Penimbangan sampel (3x replikasi)

Berat Absorbansi C C teoritis 𝑐̂ Kadar (%)


5,56 0,709 222400 3336 22,4 0,6714
5,1 1,9476 204000 3060 58,04 1,8967
5,35 0,3091 214000 3120 10,94 0,3506

Rata-rata kadar : 0,9729 %


SD = 0,8159
0,8159
KV = 0,9729 𝑥 100 %

= 84,86%

4.1.3 Menghitung berat bahan aktif dalam 5 ml (b/v)


100
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑉
100
5,66 = 𝑣

= 17,66 ml

0,6714 𝑔 17,66 𝑚𝑙
% Kadar 1 : =  119 mg dalam 5 ml
𝟎,𝟏𝟏𝟗 𝒈 5 𝑚𝑙

1,8967 𝑔 17,66 𝑚𝑙
% Kadar 2 :𝟎,𝟓𝟑𝟕𝟎 𝒈 =  537 mg dalam 5 ml
5 𝑚𝑙

0,3506 𝑔 17,66 𝑚𝑙
% Kadar 3 : =  99 mg dalam 5 ml
𝟎,𝟎𝟗𝟗 𝒈 5 𝑚𝑙

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ± 𝑆𝐷 ∶ 251,667 ± 247,3081

4.2 Pembahasan

Dari data hasil praktikum di atas, didapatkan setiap 5 ml terdapat 251,667 mg


kloramfenikol dimana hasil tersebut melebihi dari yang ditetapkan di etiket yaitu
125mg/5ml. Penyebab dari jauhnya hasil ini disebabkan oleh pertama, penimbangan
yang tidak merata, karena seharusnya yang ditimbang 5,66 tetapi 3 sampel yang
ditimbang melebihi 5,66 gram ataupun kurang dari 5,66 gram. Kedua, kurangnya
waktu pemanasan atau saat pemanasan kurang maksimal, karena dalam sediaan
suspensi mengandung kloramfenikol palmitat, untuk mendapatkan kloramfenikol dari
suspensinya, harus melakukan pemanasan secara optimal agar kloramfenikol dapat
lepas dari palmitatnya. Ketiga, metode yang dipilih tidak valid, sehingga perlu
mengganti metode.
Bab 5

Kesimpulan

Kadar kloramfenikol dalam sediaan suspensi rata-ratanya adalah 220,267% sehingga


kadar tersebut tidak memenuhi syarat.

Daftar Pustaka

Anonim, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Moffat C Anthony, 2011, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons, Pharmaceutical


Press, USA.

Anda mungkin juga menyukai