2:
EFEK ANALGETIK
Materi pembelajaran
1. Pendahuluan
2. Penyebab nyeri
3. Penggolongan analgetika
4. Tujuan percobaan
5. Metode uji : hot-plate, jentik ekor, sigmund
6. Bahan, alat & hewan coba
7. Rancangan percobaan
8. Definisi Operasional & cara evaluasi
9. Dosis & cara pembuatan sediaan
10. Cara mengisi lembar isian
11. Contoh data dan cara evaluasi
12. Latihan soal
Pendahuluan
• Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran
• Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang
tidak enak dan yang berkaitan dengan (ancaman)
kerusakan jaringan
• Ambang Nyeri adalah tingkat (level) di mana nyeri
dirasakan untuk pertama kali
• Mediator nyeri adalah polipeptida (rangkaian asam
amino) yang dibentuk dari protein plasma (a.l. :
histamin, serotonin, bradykinin, leukotrien dan
prostaglandin)
Penyebab Nyeri
• Tes ini akan menguji sensitivitas nyeri yang melibatkan refleks nosiseptif.
• Peralatan yang tersedia (lihat gambar) yang terdiri dari sumber panas radiasi
dan fotosensor untuk mendeteksi ekor.
• Latensi untuk mengibaskan ekornya yang diradiasi dalam refleks terhadap
nyeri diukur.
• Jika mencit tidak mengibaskan ekornya dalam 10 detik, tes berakhir.
PRINSIP METODE SIGMUND
Asetosal
Asam asetat
NYERI
RESPONS
FREKWENSI GELIATAN
BAHAN DAN ALAT
Bahan Alat
• Asetosal • Timbangan mencit
• Tragakan • Alat suntik 1 ml
• Asam asetat 1% • Sonde oral mencit
• Etanol 70%, kapas • Bejana pengamatan mencit
• Alat pengukur waktu
Hewan coba
• Mencit putih DDY,
betina, 20-22 g
• Terseleksi kepekaannya :
min 1-2 geliatan yang
muncul dalam
maksimum 5 menit
setelah pemberian
asam asetat ip
• 1 geliatan = kedua
pasang kaki kedepan &
kebelakang serta perut
menekan lantai kandang
RANCANGAN PERCOBAAN
1. Mencit puasa makan 18 jam
2. Tiap mencit diberi per oral 0,5 ml/20 g Asetosal
perlakuan dosis manusia 0,25g; 0,5g dan 1 g
bejana pengamatan individu
3. 30 menit kemudian suntik ip larutan asam asetat
1% 75 mg/kg BB
4. Amati dan catat jumlah geliatan setiap 5 menit
selama 30 menit, pencatatan dimulai 10 menit
setelah pemberian induksi nyeri
Dosis
Analgetika
3 A 0,25 Alat
4 A 0,25 Pem Sed
5 A 0,5 Pem Sed
6 A 0,5 Lap Catat data
7 N Lap Catat data
Pembuatan sediaan :
Perlakuan manusia mencit vol (ml) tragakan vol (ml) Etiket
tragakan - 0,5% 0.5 250 mg 50 trag 1/2%
dosis (mg) sediaan Aspilet 100 mg/tablet
Perlakuan manusia mencit vol (ml) Aspilets vol (ml)
Aspilet 1000 2.6 0.5 100 20 Aspilet 5mg/ml
Aspilet 500 1.3 0.5 50 20 Aspilet 2,5 mg/ml
Aspilet 250 0.65 0.5 25 20 Aspilet 1,25 mg/ml
Pembuatan sediaan :
1.Gerus 250 mg tragakan di lumpang dengan ades sedikit-2 ad 50 ml
beacker etiket trag ½%
2.Gerus 1 tablet Aspilets dengan trag ½% sedikit-2 ad 20 ml etiket
Asp 5mg/ml
3.Ambil 10 ml (ad 2) adkan dengan trag ½% ad 20 ml vial etiket
Asp 2,5mg/ml
4.Ambil 10 ml (ad 3) adkan dengan trag ½% ad 20 ml vial etiket
Asp 1,25mg/ml
Lembar Isian
P0.25 67
60 R² = 0.950
50
40
30
20
10
0
P1 P0.5 P0.25
Perlakuan
SOAL
1. Timbang dan berikan nomor 7 pada mencit anda !
2. Bila diberikan asetosal dosis 150 mg manusia, berapa mg berat
bahan aktif harus disuntikkan pada mencit berbobot 30 g ?
3. Hitunglah berapa ml suspensi dibutuhkan untuk menyediakan 12
ekor mencit dengan dosis 0,2 ml/20 g berat badan (BB) bila bobot
rata-rata mencit dianggap 25 g.
4. Hitunglah berapa mg parasetamol harus ditimbang untuk dosis
250 mg manusia (1/2 tablet) untuk menyediakan soal nomor 3.
5. Berapa mg tragakan harus ditimbang untuk membuat 20 ml
larutan tragakan 0,5%?.
6. Akan diberikan parasetamol dosis 500mg manusia. Tersedia
suspensi parasetamol 5 mg/ml. Berapa ml harus disuntikan pada
mencit yang berbobot 35 g ?
7. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan satu geliat ?
8. Apa gunanya kelompok perlakuan tragakan ?
SELAMAT
MENCOBA