Anda di halaman 1dari 26

Perc.

2:
EFEK ANALGETIK
Materi pembelajaran
1. Pendahuluan
2. Penyebab nyeri
3. Penggolongan analgetika
4. Tujuan percobaan
5. Metode uji : hot-plate, jentik ekor, sigmund
6. Bahan, alat & hewan coba
7. Rancangan percobaan
8. Definisi Operasional & cara evaluasi
9. Dosis & cara pembuatan sediaan
10. Cara mengisi lembar isian
11. Contoh data dan cara evaluasi
12. Latihan soal
Pendahuluan
• Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran
• Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang
tidak enak dan yang berkaitan dengan (ancaman)
kerusakan jaringan
• Ambang Nyeri adalah tingkat (level) di mana nyeri
dirasakan untuk pertama kali
• Mediator nyeri adalah polipeptida (rangkaian asam
amino) yang dibentuk dari protein plasma (a.l. :
histamin, serotonin, bradykinin, leukotrien dan
prostaglandin)
Penyebab Nyeri

• Peradangan (rema, encok)


• Infeksi jasad renik
• Kejang otot
• Rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis (kalor, listrik)
 kerusakan jaringan  melepas zat mediator nyeri
 reaksi radang & kejang-kejang & aktivasi reseptor
nyeri  otak  pusat nyeri  rasa nyeri
Penggolongan analgetika
1. Analgetika perifer (non-narkotika)
Merintangi terbentuknya rangsangan pada
reseptor nyeri perifer
2. Analgetika sentral (narkotik)
Memblokir pusat nyeri di SSP dengan anestesi
umum
Analgetika Perifer

Analgetik antiradang dapat dibagi dalam beberapa


kelompok (OOP), yaitu :
1. Salisilat: asetosal, parasetamol
2. Asetat: diklofenak, indometazin
3. Propionat: ibuprofen
4. Oksikam: piroksikam, tenoksikam
5. Antranilat: asam mefenamat
6. Pirazolon: fenil butazon
Tujuan Percobaan

1. Membuktikan bahwa ASETOSAL


mempunyai efek analgetika
2. Menghitung % efek analgetik setiap
kelompok percobaan
3. Membuktikan adanya hubungan efek
dengan dosis
METODE UJI
• Metode induksi nyeri cara panas
• Metode penapisan analgetik untuk nyeri sendi
• Metode induksi cara kimia (metode
sigmund)
Metode uji nyeri cara panas
Hot-plate

• Tes hot plate sensitivitas


terhadap rasa sakit yang
melibatkan sistem saraf pusat
atas.
• Peralatannya adalah hot plate
(520C) dan silinder akrilat
(diperlukan untuk menghindari
lolosnya tikus dari hot plate).
• Latensi untuk menjilat atau
mengocok kaki belakangnya
atau melompat sebagai reaksi
terhadap rasa panas yang
ditimbulkan diukur.
• Jika ada lompatan atau
pemukulan yang tidak diamati
dalam 60 detik, tes berakhir
Metode uji nyeri cara
panas

Hot-plate jentik ekor

• Tes ini akan menguji sensitivitas nyeri yang melibatkan refleks nosiseptif.
• Peralatan yang tersedia (lihat gambar) yang terdiri dari sumber panas radiasi
dan fotosensor untuk mendeteksi ekor.
• Latensi untuk mengibaskan ekornya yang diradiasi dalam refleks terhadap
nyeri diukur.
• Jika mencit tidak mengibaskan ekornya dalam 10 detik, tes berakhir.
PRINSIP METODE SIGMUND

Asetosal
Asam asetat
NYERI

RESPONS
FREKWENSI GELIATAN
BAHAN DAN ALAT

Bahan Alat
• Asetosal • Timbangan mencit
• Tragakan • Alat suntik 1 ml
• Asam asetat 1% • Sonde oral mencit
• Etanol 70%, kapas • Bejana pengamatan mencit
• Alat pengukur waktu
Hewan coba
• Mencit putih DDY,
betina, 20-22 g
• Terseleksi kepekaannya :
min 1-2 geliatan yang
muncul dalam
maksimum 5 menit
setelah pemberian
asam asetat ip
• 1 geliatan = kedua
pasang kaki kedepan &
kebelakang serta perut
menekan lantai kandang
RANCANGAN PERCOBAAN
1. Mencit puasa makan 18 jam
2. Tiap mencit diberi per oral 0,5 ml/20 g Asetosal
perlakuan dosis manusia 0,25g; 0,5g dan 1 g 
bejana pengamatan individu
3. 30 menit kemudian suntik ip larutan asam asetat
1% 75 mg/kg BB
4. Amati dan catat jumlah geliatan setiap 5 menit
selama 30 menit, pencatatan dimulai 10 menit
setelah pemberian induksi nyeri
Dosis

Kontrol : Suspensi tragantha 0,5 % 0,5 ml/20 g BB


Asetosal : 1g; 0,5g dan 0,25 g dosis manusia konversi ke
mencit mis u dosis 1g
= 1000 mg x 0,0026 =2,6 mg/20 g BB

Asam asetat 1% 75 mg/Kg BB


= 75 mg x 20/1000 g = 1,5 mg/20 gBB
= 1,5mg/1000mg x 100 ml = 0,15 ml/ 20 g BB
Pembagian tugas

No Nama Analgetik Job Desc


1 A1 Nmr, timbang
2 A1 Nmr, timbang

Analgetika
3 A 0,25 Alat
4 A 0,25 Pem Sed
5 A 0,5 Pem Sed
6 A 0,5 Lap Catat data
7 N Lap Catat data
Pembuatan sediaan :
Perlakuan manusia mencit vol (ml) tragakan vol (ml) Etiket
tragakan - 0,5% 0.5 250 mg 50 trag 1/2%
dosis (mg) sediaan Aspilet 100 mg/tablet
Perlakuan manusia mencit vol (ml) Aspilets vol (ml)
Aspilet 1000 2.6 0.5 100 20 Aspilet 5mg/ml
Aspilet 500 1.3 0.5 50 20 Aspilet 2,5 mg/ml
Aspilet 250 0.65 0.5 25 20 Aspilet 1,25 mg/ml

Pembuatan sediaan :
1.Gerus 250 mg tragakan di lumpang dengan ades sedikit-2 ad 50 ml
 beacker etiket trag ½%
2.Gerus 1 tablet Aspilets dengan trag ½% sedikit-2 ad 20 ml  etiket
Asp 5mg/ml
3.Ambil 10 ml (ad 2) adkan dengan trag ½% ad 20 ml  vial  etiket
Asp 2,5mg/ml
4.Ambil 10 ml (ad 3) adkan dengan trag ½% ad 20 ml  vial  etiket
Asp 1,25mg/ml
Lembar Isian

Laboratorium Farmakologi AKFAR BHUMI HUSADA


Efek analgetik Asetosal Dosis: Asetosal 0.25; 0.5 dan 1 g
Tanggal percobaan :
Ketua kelompok/anggota :
No Perla Berat obat as.Acet mulai geliat Jumlah geliat 5' ke Kum
kuan (g) jam (ml) jam (ml) jam menit 1 2 3 4 5 6 30'
A0,25
A0,5
A1
N
A0,25
A0,5
A1
N
N
18 jam 30' 10'
• Hasil tahun lalu 1
• Hasil tahun lalu 2
• Hasil tahun lalu 3
• Hasil tahun lalu 4
Evaluasi
1. Tabulasi data jumlah geliatan
2. Lakukan perbandingan data antara BERBAGAI DOSIS
asetosal/Pct terhadap kontrol
3. Adanya aktivitas analgetika bila jumlah geliatan ≤50%
kelompok kontrol
Atau dengan rumus : Efek = (100 – P/K x 100)% > 50%
P = jumlah geliat uji K = jumlah geliat kontrol
4. Buat kurva dosis-respon jumlah geliat selang waktu 5
menit selama 30 menit sebagai fungsi dari dosis setiap
perlakuan
5. Buat kurva dosis-respon efek analgetik tiap perlakuan
Definisi operasional (DO)
• 1 geliatan adalah ….
• Mencit yang memenuhi syarat untuk uji geliat adalah

• Zat dianggap berefek analgetik jika …
• Induktor nyeri adalah …
• Dll yang perlu disepakati dan bukan bagian dari
teori/tinjauan pustaka
Data Pengujian efek analgetik Parasetamol
Perla Berat obat Acet onset Jumlah geliat 5' ke Kum %GETIK
kuan (g) (ml) (ml) geliat 1 2 3 4 5 6 30'
(menit)
N 33.5 0.33 0.25 18.20 14 15 6 7 5 2 49
N 32 0.31 0.24 18.17 11 10 9 7 7 6 50
N 29.0 0.29 0.22 18.21 15 14 11 14 10 8 72
Rata-2 57
P1 36.5 0.37 0.28 18.14 8 3 8 5 7 3 34
P1 35.5 0.35 0.27 18.23 19 15 12 5 6 6 63
Rata-2 49 14
P0.5 33.5 0.33 0.25 18.2 15 10 5 4 4 5 43
P0.5 27.0 0.28 0.20 18.12 0 2 5 8 3 3 21
P0.5 37.5 0.37 0.28 18.22 3 5 2 1 3 6 20
Rata-2 28 51
P0.25 29 0.29 0.22 18.26 7 3 2 1 4 1 18
P0.25 32.5 0.32 0.25 18.18 6 4 3 4 2 1 20
Rata-2 19 67
Efek analgetik parasetamol (2-3-11) Perlakuan % getik
P1 14
80
y = 26.5x - 9 P0.5 51
70
Efek analgetik (%)

P0.25 67
60 R² = 0.950
50
40
30
20
10
0
P1 P0.5 P0.25
Perlakuan
SOAL
1. Timbang dan berikan nomor 7 pada mencit anda !
2. Bila diberikan asetosal dosis 150 mg manusia, berapa mg berat
bahan aktif harus disuntikkan pada mencit berbobot 30 g ?
3. Hitunglah berapa ml suspensi dibutuhkan untuk menyediakan 12
ekor mencit dengan dosis 0,2 ml/20 g berat badan (BB) bila bobot
rata-rata mencit dianggap 25 g.
4. Hitunglah berapa mg parasetamol harus ditimbang untuk dosis
250 mg manusia (1/2 tablet) untuk menyediakan soal nomor 3.
5. Berapa mg tragakan harus ditimbang untuk membuat 20 ml
larutan tragakan 0,5%?.
6. Akan diberikan parasetamol dosis 500mg manusia. Tersedia
suspensi parasetamol 5 mg/ml. Berapa ml harus disuntikan pada
mencit yang berbobot 35 g ?
7. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan satu geliat ?
8. Apa gunanya kelompok perlakuan tragakan ?
SELAMAT
MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai