Kelompok Praktikum A2
Oleh:
TUJUAN UMUM
Menganalisis pengaruh obat Analgetika terhadap respon nyeri.
TUJUAN KHUSUS
1. Menggambarkan pengaruh bahan kimia asam asetat yang menimbulkan respon nyeri
berupa gerakan meliuk-liuk (writhing refleks) pada mencit.
2. Membandingkan respon nyeri berupa gerakan meliuk pada mencit yang diberi
Analgetika Aspirin terhadap kontrol.
3. Menjelaskan cara kerja Analgetika dan penggunaannya.
PERHATIKAN
a. Memasukkan obat secara per oral dengan menggunakan sonde lambung.
b. Obat dimasukkan langsung dengan pelan-pelan.
c. Hati-hati jangan sampai obat masuk ke paru-paru.
Catatan :
Konversi Dosis Aspirin dari Manusia ke Mencit
- Aspirin 500 mg pada manusia ~ 500 x 0,0026 pada mencit
= 1,3 mg / 20 gr mencit
= 1,3 mg / gr BB
20
= 0,065 mg / gr BB
DASAR TEORI
Obat Antiinflamasi non steroid (AINS) merupakan suatu kelompok obat yang
heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia, tetapi mempunyai banyak
persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Prototipe obat golongan ini adalah
aspirin. Aspirin ini sangat luas penggunaannya, digolongkan obat bebas dan merupakan
standart dalam menilai efek obat sejenis
Klasifikasi kimiawi AINS tidak banyak manfaat kliniknya karena ada AINS dari
subgolongan yang sama memiliki sifat yang berbeda, sebaliknya ada obat AINS yang
berbeda subgolongan tapi memiliki sifat yang serupa. Sebagian besar efek terapi dan efek
samping obat AINS berdasarkan atas penghambatan biosintesis prostaglandin (PG).
A. Cara Kerja sebagai Analgesik dan Anti-iflamasi
Menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga biosintesa prostaglandin terhambat dan
juga menghambat migrasi polymorphonuclear leukosit dan makrofag menuju tempat
inflamasi
C. ASPIRIN /ASETOSAL
Indikasi :
a) Analgesik (sakit kepala, nyeri haid, neuralgia, mialgia)
b) Antipiresis
dosis dewasa : 325 - 650 mg/3-4 jam
dosis anak : 15 - 20 mg/kgBB/4-6 jam
c) Demam reumatik akut
dosis dewasa : 5 - 8 gr/hari
dosis anak : 100 – 125 mg/kgBB/hari/4-6jam
d) Atritis reumatoid
dosis : 4 – 6 gr/hari
e) Mencegah trombus koroner dan trombus vena
dosis : 325 mg/hari
f) Anti gout
dosis > 4 gr/hari → meningkatkan ekskresi asam urat dalam urine
dosis kecil → menghambat ekskresi asam urat
D. ASAM ASETAT
Fungsi asam asetat yaitu sebagai zat yang dapat menginduksi rasa nyeri pada mencit.
Asam asetat dapat menginduksi rasa nyeri karena tubuh akan mengalami asidosis dan
menyebabakan gangguan pada sistem saraf sehingga memberikan respon rasa nyeri. Asam
asetat digunakan karena asam asetat merupakan asam lemah. Apabila asam lemah sudah
dapat menimbulkan efek, maka jika digunakan asam kuat seperti HCl, H2SO4 pasti akan
menimbulkan efek nyeri.
Pemberian obat uji terlebih dulu baru asam asetat dikarenakan obat dalam suspensi
peroral, dimana melalui saluran cerna yang akan mengalami absorbsi, distribusi,
metabolisme, ekskresi, dan membutuhkan waktu yang cukup lama.Setelah 30 menit, mencit
diberi asam asetat secara intraperitoneal, karena waktu 30 Menit diperkirakan obat telah
mencapai reseptor masing-masing. Setelah pemberian asam asetat maka efek obat pada
masing-masing kelompok diamati. Gejala sakit pada mencit sebagai akibat pemberian asam
asetat adalah adanya kontraksi dari dinding perut, kepala dan kaki ditarik kebelakang
sehingga abdomen menyentuh dasar dari ruang yang ditempatinya, gejala ini dinamakan
Geliat (writhing).
TABEL HASIL PENGAMATAN
PERTANYAAN
1. a. Rangsangan merusak (naksus) apa saja yang dapat menimbulkan rasa
nyeri?
b. Dalam percobaan ini apa yang dapat menimbulkan rasa nyeri?
2. a. Rasa nyeri yang diamati sebenarnya adalah respon nyeri. Respon nyeri
apa saja yang dapat terjadi?
b. Pada percobaan ini respon nyeri apa yang dapat terlihat?
d. Apakah kontraindikasinya?
Penggunaan obat aspirin tidak direkomendasikan untuk anak-anak
dibawah umur 12 tahun karena dikhawatirkan akan terjadi sindrom
Reye yang ditandai dengan ensefalopati non inflamatorik akut dan
hepatopati berat. Pada kasus ini menunjukkan adanya peningkatan
kadar bilirubin,amnonia. Dengan demikian, aspirin dan seluruh
turunannya tidak boleh diberikan sebagai obat flu pada anal-anak
dibawah 12 tahun.
Selain tidak direkomendasikan untuk anak, aspirin juga
dikontaindikasikan pada ulkus lambung, hemofilia, dan pasien
penderita gout (aspirin dosis kecil yang dapat meningkatkan
konsentrasi asam urat). Pada pasien kasus asma, penyakit alergi,
kelainan ginjal atau hepar juga tidak direkomendasikan mengonsumsi
obat aspirin.
Kesimpulan
Daftar Pustaka