Chemistry Department
Faculty Science and Technology
Universitas Airlangga
Elektroforesis
Teknik pemisahan komponen/ molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat
migrasinya dalam sebuah medan listrik
Electro-phoresis “ being carried “
“ Electrically Induced Movement of Particle “
gerakan partikel yang bermuatan di dalam suatu
media yang diberi arus listrik
Digunakan untuk pemisahan suatu campuran
senyawa yang bermuatan, seperti protein dan
DNA
Elektroforesis
Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya
pergerakan komponen bermuatan positif (+) pada
kutub negatif (-) serta komponen bermuatan negatif
(-) pada kutub positif (+).
Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik".
Hasil yang didapatkan dari elektroforesis adalah
elektroforegram yang memberikan informasi
mengenai seberapa cepat perpindahan komponen
(tm) atau biasa disebut kecepatan migrasi.
Besaran yang digunakan sama dengan pada proses
kromatografi.
Elektroforesis
Medan listrik dialirkan pd suatu medium yg
mengandung sampel yg akan dipisahkan
Digunakan dgn memanfaatkan muatan listrik yg
ada pada makromolekul (mis. DNA yg bermuatan
negatif)
Jika molekul yg bermuatan negatif dilewatkan
melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik
dr suatu kutub ke kutub yg berlawanan
muatannya maka molekul tersebut akan bergerak
dr kutub negatif ke kutub positif
Elektroforesis
Kecepatan gerak molekul tergantung pada
nisbah muatan terhadap massanya serta
tergantung pula pada ukuran & bentuk
molekulnya.
Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya
Lorentz yang berkaitan dengan sifat-sifat dasar
elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris
lingkungan.
1. Elektroforesis Planar
2. Elektroforesis Kolom / Kapiler
Elektroforesis
Arus yang digunakan pada elektroforesis adalah arus
DC dengan nilai tegangan kurang dari 1000 volt.
Apabila digunakan lebih dari 1000 volt maka akan
terjadi efek pemanasan pada media gel.
Efek pemanasan tersebut disebut "efek Joule"
yang disebabkan karena adanya tumbukan
partikel elektron.
Efek pemanasan dapat dihilangkan dengan dua
cara, yakni dengan pendinginan dan efek konveksi
(mengganti bentuk planar menjadi kolom/ kapiler).
Elektroforesis
Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi
oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari
masing-masing komponen.
Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi
jika komponen memiliki muatan tinggi dan
ukuran rendah, dengan kata lain memiliki
densitas muatan yang tinggi.
Densitas muatan sendiri adalah
perbandingan antara muatan dengan ukuran
yang dimiliki oleh suatu komponen.
Aplikasi Elektroforesis
1. Pemisahan ion Li+ dan Na+
Kedua kation ini, Li+ dan Na+ sama-sama
memiliki muatan +1, namun memiliki
ukuran berbeda. Ion Li+ memiliki ukuran
yang lebih kecil dari Na+. Ion Li+ akan lebih
tersolvasi dengan air sehingga akan
mengikat banyak molekul air. Akibatnya
mobilitas Li+ akan menjadi kecil dan ion
Na+ akan lebih dahulu keluar dari kapiler.
Aplikasi Elektroforesis
2. Pemisahan NO2- dan NO3- menggunakan EOF (electroosmotic
flow). HNO3 merupakan asam kuat, dalam air akan terurai
sempurna menjadi H+ dan NO3-, sedangkan HNO2 merupakan asam
lemah, dalam air akan terdisosiasi sebagian.
Pada pH 7, HNO2 akan terdisosiasi sebagian, menyisakan spesi
HNO2. Hal ini tidak baik untuk pemisahan karena tidak semua
HNO2 berada dalam spesi NO2-. Untuk melakukan pemisahan
dengan baik, kita harus menggunakan pH yang tinggi sehingga
kedua spesi tersebut dapat berada dalam bentuk anionnya. Namun
ketika pH sudah diatur tinggi, hanya akan terbentuk satu puncak
pada elektroforegram. Hal ini disebabkan karena kedua spesi akan
menuju pada kutub yang sama. Pemisahan dapat tetap dilakukan
dengan baik asalkan muatan detektor diatur menjadi positif dan
muatan injektor diatur menjadi negatif.
Sistem yang berdasarkan pada
skema (a) hanya akan
menghasilkan satu puncak,
artinya pemisahan tidak
berlangsung dengan baik.
Pada skema (b) akan muncul
dua puncak, artinya pemisahan
NO3- dan NO2- terjadi dengan
baik.
Hal ini disebabkan karena nilai
mobilitas elektroforetik (μep) NO3-
lebih kecil dibanding μep NO2-,
akibatnya mobilitas total (μt) NO2-
menjadi lebih besar dari μt NO3-.
Hal ini akan berakibat NO2- akan
keluar terlebih dahulu dibanding
NO3-.
Aplikasi Elektroforesis
Metode pemisahan untuk menentukan
komponen protein/ asam nukleat setiap
individu.
Uji paternitas dan identifikasi pelaku
kejahatan (DNA fingerprinting)
Human genome project
Elektro Osmotik Flow (EOF)
Jika kapiler pada elektroforesis diberi
tegangan, maka akan terjadi perpindahan
muatan ke arah kutub negatif (-).
Perpindahan yang terjadi
disebut "electroosmotic flow (EOF)".
Pergerakan elektrolit yang tidak
dipengaruhi oleh EOF
disebut "elektroforetik".
Skema Elektro Osmotik Flow
Skema Elektro Osmotik Flow
Dari gambar tampak bahwa terjadi pemisahan antara
muatan positif dgn muatan negatif akibat adanya lapis
rangkap listrik.
Lapis rangkap listrik terjadi akibat pemberian tegangan
yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler.
Sebelum diberi tegangan, permukaan kapiler akan
bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion
negatif akan menempel pada permukaan sebagai lapis
pertama.
Ion positif akan mengikuti ion negatif membentuk lapisan
pada permukaan, dalam hal ini ion positif akan
membentuk lapisan kedua.
Sistem ini disebut lapis rangkap listrik
Jenis Elektroforesis
1. Elektroforesis Kertas
2. Elektroforesis Gel
3. Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis Kertas
Terdiri dr kertas sebagai fase diam dan
partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase
gerak.
Pemisahan terjadi karena gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan
Pergerakan tergantung pada valensi zat
terlarut, luas penampang, tegangan yg
digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan
ion, pH, viskositas, & adsorpsivitas zat terlarut
Elektroforesis Gel
Elektroforesis Protein :
PAGE (PolyAcrilamide Gel Electrophoresis)
Sistem yang digunakan dalam PAGE
- Flat Bed
- Rod atau Column
- Vertical Slab
- Capillary
SDS PAGE
Blue Native PAGE (BN-PAGE)
Zymogram PAGE
Isoelectric Focusing (IEF)
2-D Electrophoresis
Komponen
Elektroforesis Gel
Bahan Penyangga Elektroforesis Gel
Fig.3
Gambar SEM struktur agarose gel 2%
(a) 70 oC (b) 40 oC (c) 30 oC (d) 20 oC
Resolusi Gel Agarose
• Elektroforesis Protein :
Buffer Tris
Bagaimana caranya?
Visualisasi
(staining)
Proses
elektroforesis
Membuat
matriks gel
Gel Documentation System
Visualisasi Elektroforesis DNA
Etidium Bromida disinari lampu UV
berpendar
Seperti apa hasilnya?
Elektroforesis DNA (EtBr Staining)
elektroforesis protein
Elektroforesis protein
Silver staining
Migrasi Molekul DNA Pada Gel
Molekul DNA yang bermuatan
negatif karena adanya gugus fosfat
akan bergerak menuju anode
(elektrode bermuatan positif) saat
dipisahkan dengan elektroforesis
Fragmen DNA yang memiliki ukuran
molekul yang sama akan memiliki
elektromobilitas yang sama dan
menempuh jarak migrasi yang sama
Topologi DNA yang dipisahkan
menentukan elektromobilitas DNA.
DNA yang mengalami supercoil akan
bermigrasi lebih cepat karena Topologi molekul DNA
strukturnya sangat kompak. hasil Elektroforesis.
Elektroforesis Gel
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom-
kolom (disebut well atau "sumur") pada sisi elektrode
negatif.
Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron
dan zat objek akan bergerak dari elektrode negatif ke
arah sisi elektrode positif.
Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung
dari muatan dan berat molekul sampel.
Kisi-kisi gel berfungsi sebagai pemisah. Objek yang
berberat molekul lebih besar akan lebih lambat
berpindah.
Jenis Gel pada Elektroforesis DNA
1. Gel poliakrilamida denaturasi, berfungsi untuk
memurnikan penanda oligonukleotida dan
menganalisis hasil ekstensi primer.
2. Gel alkalin agarosa, berfungsi untuk
memisahkan rantai DNA yang berukuran
besar.
3. Gel agarosa formaldehid denaturasi, berfungsi
untuk menyediakan sistem elektroforesis yang
digunakan untuk fraksi RNA pada ukuran
standar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
pergerakan dari molekul DNA
3. Bentuk molekul
Molekul yang memiliki bentuk elips atau fibril akan lebih
cepat bergerak dibandingkan dengan yang berbentuk
bulat.
4. Densitas muatan yaitu muatan per unit volume
molekul.
Molekul dengan densitas muatan tinggi akan bergerak
lebih cepat dibandingkan molekul dengan densitas
muatan yang rendah.
5. Pori-pori gel
Semakin kecil pori-pori gel yang digunakan, semakin
lambat pergerakan molekul DNA.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
pergerakan dari molekul DNA
6. Voltase
Semakin tinggi tegangan listrik yang diberikan,
semakin cepat pergerakan molekul DNA.
Kolom kapiler
Pada elektroforesis kapiler, komponen dalam
campuran ditransport melalui tabung kapiler
horizontal oleh potensial dc yang tinggi di sepanjang
tabung.
Na Cl
Cl Na
Cl
Na
Na Na Na Na
O OH O OH O OH OH O OH
O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O Si O
Sistem injeksi:
a. Injeksi hidrodinamik: pada sistem ini digunakan bantuan
tekanan saat menginjeksikan sampel pada kolom
kapiler.
b. Injeksi elektrokinetik: digunakan bantuan arus listrik saat
sampel diinjeksikan pada kolom kapiler.
volume sampel yang diinjeksikan pada sistem injeksi
hidrodinamik dihitung dengan persamaan
q q = muatan solut
ep η
6r = viskositas larutan (dyn S cm-2)
kromatografi
Flat flow
profile HPCE
Aliran elektroosmosis
Parameter Identifikasi
Analisis kualitatif: Waktu migrasi (tM atau Mt)
tM = L L= panjang tabung kapiler
v tot v tot = mobilitas total
= (µep + µeof) x E
E = medan listrik
pelebaran kurva
Adsorpsi reversibel efek <<<
Adsorpsi irreversible efek >>>
Upaya mengurangi interaksi:
Penggunaan buffer dengan pH ekstrem
Penggunaan buffer dengan konsentrasi tinggi
Penambahan zat aditif pada buffer, seperti: ion
zwitter, surfaktan, garam alkali, amina kation
divalen, etilena glikol,derivatif selulosa.
Kapiler yang dilapisi (coated capillary, static
couting).
Upaya-upaya tersebut dapat mengurangi EMF
Panjang plug injeksi dan pengaruh zona detektor
Injeksi sampel pelebaran zona
Selektivitas
Dihitung berdasarkan rasio dari faktor kapasitas
Resolusi
Pemisahan/separasi antara 2 solut