A. Ringkasan
B. Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Elektroforesis merupakan suatu metode pemisahan molekul yang menggunakan
medan listrik (elektro) sebagai penggerak molekul dari matriks penyangga berpori
(foresis). Metode ini sangat umum digunakan untuk memisahkan molekul yang
bermuatan atau dibuat bermuatan. Teknik ini dapat digunakan untuk memanfaatkan
muatan listrik yang ada pada molekul misalnya DNA yang bersifat negatif. Molekul
yang dapat dipisahkan antara lain DNA, RNA, atau protein. Jika suatu molekul yang
bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, msalnya gel agarosa, kemudian
dialiri aurs listrik dari satu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya, maka
molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif.
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan
listrik.
B. Macam elektroforesis
1. Elektroforesis kertas
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai
fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah
ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada
muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan,
konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.
3. Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk
memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan
resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode ini
mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940 untuk aplikasi dalam
berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan, dan analisis farmasi.
Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang
Elektroforesis kapiler (CE), juga dikenal sebagai zona elektroforesis kapiler, dapat
digunakan untuk memisahkan spesies ion oleh muatan mereka dan gesekan
kekuatan dan radius hidrodinamika. Elektroforesis , bermuatan listrik bergerak
analit dalam konduktif cairan menengah bawah pengaruh suatu medan listrik .
Diperkenalkan pada tahun 1960-an, teknik elektroforesis kapiler (CE) dirancang
untuk spesies terpisah berdasarkan ukuran mereka untuk mengisi rasio dalam
interior sebuah kapiler kecil penuh dengan elektrolit.
C. Medium pendukung
Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan medium pendukung untuk
mencegah terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan.
Gel poliakrilamid dan agarosa merupakan medium pendukung yang banyak dipakai
untuk separasi protein dan asam nukleat. Efek penguapan juga dapat diturunkan
minimal jika elektroforesis dilakukan di medium pendukung yang dicelupkan dengan
larutan buffer. Pemisahan sempurna suatu campuran dapat terjadi efektif dalam zona
tertentu.
Meskipun medium pendukung relatif stabil (inert), komposisinya mungkin akan
menyebabkan penyerapan, migrasi elektron (elektro osmosis) atau penyaringan
berdasarkan ukuran molekulnya, yang kesemuanya mempengaruhi kecepatan gerak
senyawa.
1. Cellulose asetat
2. Larutan Buffer
Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium pendukung. Buffer juga
dapat mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena beberapa hal, yaitu :
a. Komposisi
Buffer harus tidak mengikat senyawa yang dipisahkan karena akan
mempengaruhi kecepatan gerak. Buffer borat dipakai untuk memisahkan
karbohidrat, karena dapat membentuk gabungan yang bermuatan listrik
dengan karbohidrat.
b. Konsentrasi
Dengan naiknya kekuatan ion buffer, jumlah arus listrik yang terbawa
meningkat dan bagian aliran yang dibawa sampel menurun, sehingga
memperlambat geraknya. Kekuatan ion tinggi dalam buffer akan
meningkatkan arus keseluruhan sehingga panas juga meningkat, biasanya
dipilih 0,05 -0,10M.
c. pH
Tingkat ionisasi asam-asam organik akan bertambah apabila pH bertambah,
sebaliknya untuk basa-basa organik,oleh sebab itu tingkat kecepatan geraknya
juga terpengaruh oleh pH. Kedua pengaruh dapat terjadi pada senyawa seperti
asam aminoyang memiliki sifat asam dan basa.
3. Medan elektrik
Apabila voltase diberikan diantara dua elektroda, arus ditentukan oleh tahanan
dalam medium.
a. Voltase
Apabila jarak antara dua elektroda adalah 1 meter dan perbedaan potensial
antara keduanya adalah V volt sehingga gradient potensialnya adalah V/1m.
Kenaikan gradient potensial akan menyebabkan kecepatan gerak ion.
b. Aliran listrik
Arus aliran listrik dalam larutan antara dua elektroda disebabkan umumnya
oleh ion buffer dan sedikit oleh ion dalam sampel. Kenaikan voltase akan
meningkatkan jumlah muatan yang dipindahkan setiap detik kearah elektroda.
Jarak yang ditempuh ion akan sebanding dengan waktunya.
c. Tahanan
Medium elektroforesa menimbulkan pada aliran ion sebanding dengan jenis
medium, jenis buffer dan konsentrasinya. Tahanan akan meningkat dengan
bertambahnya jarak antara elektroda, namun berkurang dengan bertambahnya
luas permukaan elektroda dan konsentrasi ion dalam buffer.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan positif
dengan muatan negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap listrik terjadi akibat
pemberian tegangan yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler. Sebelum diberi tegangan,
permukaan kapiler akan bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan
menempel pada permukaan sebagai lapis pertama. Ion positif akan mengikuti ion negatif
membentuk lapisan pada permukaan, dalam hal ini ion positif akan membentuk lapisan
kedua. Sistem ini disebut lapis rangkap listrik.
Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari
masing-masing komponen. Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi jika komponen
memiliki muatan tinggi dan ukuran rendah, dengan kata lain memiliki densitas muatan yang
tinggi. Densitas muatan sendiri adalah perbandingan anatara muatan dengan ukuran yang
dimiliki oleh suatu komponen.
E. Manfaat
Elektroforesis gel secara luas digunakan untuk memperkirakan ukuran fragmen
DNA , misalnya dalam pemetaan pembatasan DNA kloning. Metode ini juga
digunakan dalam diagnosis genetika molekuler atau sidik jari genetik melalui analisis
PCR. Elektroforesis gel agarosa juga digunakan untuk menyelesaikan DNA melingkar
dengan perbedaan superkoil topologi, dan untuk menyelesaikan fragmen yang
berbeda karena sintesis DNA. Selain menyediakan media yang tepat untuk analisis
ukuran fragmen, gel memungkinkan pemurnian fragmen DNA.
B. Tujuan
Mengetahui dan memahami proses elektroforesis pada sampel DNA hasil PCR.
5. Mikropipet
6. 1xbuffer TAE
8. Loading Dye
10. UV filter
D. Cara Kerja
Tentukan konsentrasi atau persentase agarose yang dibutühkan, dan hal ini tergantung
dari ukuran fragmen DNA yang dianalisis. Persentase gel agarose yang
direkomendasikan, adalah sebagai berikul:
Pilih tipe agarose yang digunakan. Kebanyakan tipe yang digunakan adalah standard
agarose. Misalnya telah ditentukan akan dibuat 2% gel agarose dalam volume 200ml
1xbuffer TAE, maka jumlah agarose yang akan ditimbang yaitu 2 gram/100ml x
200ml = 4 gram.
Tempatkan 4 gram agarose ke dalam erlenmeyer dan isi dengan larutan 1x buffer TAE
sampai volume 200ml, kemudian kocok dari merata
Larutan selanjutnya dituang ke dalam tray dan pasang well-forming combs, tunggu
kurang lebih 30 menit atau sampai gel mengeras. Lepas well- forming combs secara
perlahan-lahan dan gel agarose siap digunakan untuk elektroforesis.
2. Proses Elektroforesis
Letakkan tray yang berisi agarose di dalam tank elektroforesis dan tuang larutan
1xbuffer TAE ke dalam tank tersebut hingga sekitar 1 mm di atas permukaan gel
Ambil sampel dengan micropipet sebanyak kapasitas somur (well) yang biasanya
sekitar 4-8ul Letakkan sampel di atas parafilm atau plastic cling wrap dan tambahkan
loading dye buffer sebanyak 1/10 volume sampel kemudian aduk hingga merata.
Ambil farutan tersebut dengan mikropipet dan masukkan ke dalam sumur (well) pada
gel agarose
Setelah sampel dimasukkan dalam sumur (well), tutup tank elektroforesis dan
hubungkan arus listrik (hati-hati tegangan listrik cukup tinggi). Setelah itu proses
elektroforesis siap dijalankan.
Lamanya elektroforesis tergantung persentase gel agarose, tegangan arus listrik, dan
ukuran molekul DNA. Sebagai gambaran proses elektroforesis untuk: tegangan listrik
yang digunakan 100 volt. Ukuran fragmen DNA yang dianalisis 50-2000 pasang basa
maka proses elektroforesis memerlukan waktu sekitar 30 menit.
Setelah proses elektroforesis selesai, matikan arus listrik dan ambil tray dengan
menggunakan sarung tangan. Taruh gel pada UV transilluminator dan Jika pita/band
molekul DNA kelihatan terang maka ambil dokumentasi dengan menggunakan
kamera Polaroid.
E.Pertanyaan
Jelaskan mekanisme pergerakan DNA pada gel yang digunakan dalam praktikum init.
Jawab :
Pita-pita DNA hasil elektroforesis dengan nomor sumuran dan jenis
sampelnya. Perkirakan ukuran masing-masing fragmen/pita dengan
membandingkannya dengan posisi migrasi pada DNA marker. Metode ini didasarkan
pada pergerakan molekul bermuatan dalam media penyangga matriks stabil, di bawah
pengaruh medan listrik. Media yang umum digunakan adalah sel agarosa atau
poliakrilamid. Elektroforesis gel agarosa digunakan untuk memisahkan fragmen DNA
yang berukuran lebih besar dari 100 pb dan dijalankan secara horizontal, sedangkan
elektroforesis poliakrilamid dapat memisahkan 1 pb dan dijalankan secara vertical.
Elektroforesis poliakrilamid biasanya digunakan untuk menentukan DNA
(sekuensing).
Larutan yang bermuatan negatif dimasukkan ke dalam sumur-sumur yang
terdapat pada gel agarosa dan diletakkan di kutub negatif, apabila dialiri arus listrik
dengan menggunakan larutan buffer yang sesuai maka DNA akan bergerak ke kutub
positif. Laju migrasi DNA dalam medan listrik berbanding terbalik dengan massa
DNA. Migrasi DNA terutama ditentukan oleh ukuran panjang dan bentuk DNA.
Fragmen DNA yang berukuran kecil akan bermigrasi lebih cepat dibandingkan yang
berukuran besar, sehingga elektroforesis mampu memisahkan fragmen DNA
berdasarkan ukuran panjangnya. Untuk visualisasi maka ditambahkan larutan etidium
bromida yang akan masuk diantara ikatan hydrogen pada DNA, sehingga pita
fragmen DNA akan kelihatan dibawah lammpu UV. Panjang amplikon bisa
diperkirakan dengan membandingkannya dengan pita DNA standar.
Karena pita-pita atau puncak-puncak protein terlalu rapat cenderung saling
tumpah-tindih, metode pemisahan satu dimensi, seperti elektroforesis gel
poliakrilamida SDS atau kromatografi, hanya mampu menguraikan protein dalam
jumlah yang relatif kecil (umumnya kurang dari 50). Sehingga digunakan
elektroforesis gel dua dimensi yang menggabungkan dua prosedur pemisahan yang
berbeda. metode ini dapat menguraikan lebih dari 1000 macam protein melalui
pemetaan dua dimensi.