Anda di halaman 1dari 16

Rabu, 20 November 2019

Elektroforesis berasal dari bahasa Yunani yang


mempunyai arti transport atau perpindahan melalui
partikel-partikel listrik. Elektroforesis adalah peristiwa
atau teknik pemisahan partikel koloid atau molekul atau
komponen yang bermuatan berdasarkan tingkat
migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel
yang akan dipisahkan.
Partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju
katoda (elektroda negatif) dan partikel yang
bermuatan negatif akan menuju anoda (elektroda
posotif). Pergerakan yang terjadi disebut
“elektrokinetik”. Karena itu elektroforesis koloid
dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan
suatu koloid.
1. Menyediakan informasi mengenai ukuran, konfirmasi
dan muatan dari protein dan asam nukleat
2. Sebagai metode pemisahan yang dapat digunakan
untuk menentukan komponen dari protein atau asam
nukleat setiap individu
3. Pada bidang kepolisian teknik ini digunakan nuntuk
pemeriksaan DNA, karakteristik khusus, misalnya sidik
jari. Sehingga membantu polisi dalam mengungkap
sebuah kasus.
4. Dalam biologi molekuler, elektroforesis merupakan
salah satu cara untuk memvisualisasikan keberadaan
DNA, plasmid, dan produk PCR.
1. Elektroforesis Kertas

Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas


sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak,
terutama ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi
konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas
tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang
digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas
zat terlarut.
Keunggulan elektroforesis kertas :
•Proses migrasi lebih cepat
•Pemisahan spot menjadi lebih kecil
•Mudah dilarutkan dalam pelarut jumlah sedikit

Kekurangan elektroforesis kertas :


•Adanya gugus OH-yang terdapat pada selulosa yang
dapat berinteraksi dengan molekul polar sehingga daya
migrasi molekul tersebut terganggu dan menjadi lebih
rendah.
2. Elektroforesis Gel
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium
gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti
protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa
dan poliakrilamida sebagai gel media.
1. Buffer elektroforesis yang terdiri dari TAE memiliki daya ion dalam larutan
sebagai penghantar listrik.
2. Loading dye berfungsi sebagai pemberat agar tidak keluar dari sumuran.
3. Etidium bromida sebagai pewarna DNA yang akan menyisip di sela-sela basa
nukleotida.
4. UV transiluminator untuk visualisasi pewarnaan DNA didalam gel agarosa.
5. Aquades sebagai pelarut
6. Baki gel agarosa sebagai cetakan gel agarosa
7. TAE : Trisbase sebagai buffer sesuai dengan pH
8. Asam Asetat Glasial sebagai elektrolit gram
9. EDTA (Etylen Diamine Tetra Asetic Acid) sebagai pe-non aktif DNA
10. Sisir elektroforesis untuk membuat sumuran pada gel agarosa
11. Tangki elektroforesis untuk running DNA
12. Mikropipet untuk mengambil dan menghomogenkan sampel DNA dan loading
dye
13. Kertas Parafilm untuk tempat menghomogenkan sampel DNA dan loading dye
Teknik elektroforesis gel makin berkembang dan disempurnakan,
hingga 12 tahun kemudian ditemukan gel poliakrilamida (PAGE =
Polyacrilamide Gel Electrophoresis) yang terbentuk melalui proses
polimerisasi akrilamida dan bis-akrilamida. PAGE ini sanggup
memisahkan campuran DNA/RNA atau protein dengan ukuran lebih
besar. Meskipun aplikasi elektroforesis makin berkembang luas, namun
ternyata teknik ini masih menyerah jika digunakan untuk memisahkan
DNA dengan ukuran yang super besar, misalnya DNA kromosom.
Campuran DNA kromosom tidak dapat dipisahkan meskipun ukuran
mereka berbeda-beda.

Keunggulan Elektroforesis Gel


• Mudahnya mengamati reaksi kimia selama proses berlangsung
• Sampel dapat ditangani dengan baik dan cepat
• Gel dari hasil percobaan dapat disimpan dalam kantong plastik dan
didinginkan setelah percobaan,sehingga dapat dipakai untuk
dokumentasi penting yang dapat dipelajari lebih lanjut di lain waktu, dan
beberapa kelebihan lainnya.
Kekurangan Elektroforesis Gel
• Rawan terjadi kesalahan pada proses pemindahan campuran sampel
ke dalam slot gel, karena slot gel ukurannya sangat kecil.
3. Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis kapiler adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan
molekul berdasarkan ukuran dan muatan listrik. Elektroforesis kapiler digunakan
untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan
resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode ini mulai
digunakan secara luas pada akhir tahun 1940. Elektroforesis kapiler menggunakan
listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua komponen ion atau molekul
netral bergerak ke katoda.
• Analisis elektroforesis kapiler bergantung pada prinsip
bahwa molekul memiliki muatan listrik yang berbeda dan
bobot yang berbeda. Dengan demikian, ketika molekul
dalam substrat terkena medan listrik, molekul yang
berbeda akan bergerak ke arah yang berbeda dan pada
kecepatan yang berbeda dalam substrat. Ketika substrat
terkena medan listrik dengan cara mencelupkan satu
elektroda pada salah satu ujung dan satunya lagi pada
ujung yang lain, maka molekul bermuatan positif akan
bergerak menuju elektroda negatif, dan molekul bermuatan
negatif akan bergerak menuju elektroda positif. Ketika
molekul dalam substrat terkena medan listrik, molekul yang
berbeda akan bergerak ke arah yang berbeda dan pada
kecepatan yang berbeda dalam substrat. Ketika substrat
terkena medan listrik dengan cara mencelupkan satu
elektroda pada salah satu ujung dan satunya lagi pada
ujung yang lain, maka molekul bermuatan positif akan
bergerak menuju elektroda negatif, dan molekul bermuatan
negatif akan bergerak menuju elektroda positif.
Keunggulan elektroforesis kapiler :
• Dapat digunakan untuk memisahkan spesies ion oleh muatan dan
gesekan kekuatan dan radius hidrodinamika.Kecepatan relatif di mana
molekul akan bergerak melalui substrat ditentukan oleh karakteristik
yang dikenal sebagai ukuran hidrodinamikmolekul atau radius
hidrodinamika. Ukuran hidrodinamikmolekul tergantung pada dua
faktor, massa, dan kekuatan muatan positif atau negatif. Sebuah molekul
besar dengan muatan positif yang kuat akan cenderung bergerak relatif
cepat menuju elektroda negatif dalam medan listrik. Sedangkan molekul
kecil dengan muatan negatif yang lemah akan cenderung bergerak lebih
lambat kearah elektroda positif dalam medan listrik.
• Memiliki efisiensi dan slektivitas yang baik.

Kekurangan elktroforesis kapiler :


• Boros listrik karena menggunakan tegangan yang tinggi.
• Harga alat mahal.
CARA KERJA ELEKTROFORESIS GEL
• Membuat 250 ml larutan buffer TAE 1x dengan cara mencampurkan 5 ml TAE
50x ke dalam 245ml aquades
• Membuat gel agarosa 1% dengan cara menimbang agarosa 0,2 g untuk
dilarutkan ke dalam bufer TAE 1x hingga volume 20 ml. Larutan agarosa
dididihkan hingga larut sempurna.
• Menyiapkan baki gel agarosa, lekatkan selotip di tiap ujung baki gel agarosa
(pastikan bahwa selotip melekat kuat dan tidak ada lubang pada masing-
masing ujung baki)
• Memasang sisir elektroforesis di salah satu ujung baki gel agarosa dengan
posisi hampir menyentuh dasar baki
• Memeriksa suhu larutan agarosa dengan cara menempelkan erlenmeyer ke
tangan, jika suhunya sudah turun hingga sekitar 50-60 0C, tambahkan 1 μl
etidium bromid (PERINGATAN KERAS!!, gunakan sarung tangan karena bersifat
karsinogenik).
• Larutan agarosa dihomogenkan sebentar, kemudian tuangkan larutan ke
dalam baki gel agarosa, biarkan hingga larutan berubah menjadi gel yang
padat.
• Mengambil sisir dengan hati-hati, lepaskan selotip dari ujung-ujung baki.
• Memasukkan baki yang telah berisi gel agarosa ke dalam tangki
elektroforesis yang telah diisi dengan larutan bufer TAE 1x (pastikan bahwa
gel terendam seluruhnya dalam TAE)
• Menyiapkan sekitar 5 cm kertas parafilm di dekat tangki elektroforesis. 10.
masukkan
• μl sampel DNA dan 2 μl loading dye 6x ke dalam sumuran gel agarosa dengan
cara mencampurkan kedua bahan tersebut terlebih dahulu secara merata
pada kertas parafilm menggunakan mikropipet.
• Membuatl catatan mengenai nomor sumuran dan jenis sampel DNA yang
dimasukkan.
• Menghubungkan kabel dari sumber arus ke tangki elektroforesis (pastikan
bahwa kabel yang tersambung ke kutub negatif berada di dekat sumuran; jika
tidak demikian, ubahlah posisi baki/gel ke arah sebaliknya).
• Menyalakan sumber arus, aturlah volatase dan waktu running hingga
diperoleh angka 70 V dan 45 menit dengan cara menekan tombol yang sesuai
pada sumber arus.
• Menjalankan elektroforesis (lakukan running) dengan cara menekan tombol
run pada sumber arus.
• Elektroforesis akan berhenti apabila waktu yang ditetapkan sudah habis, yang
ditandai oleh adanya bunyi alarm. Matikan sumber arus dan angkatlah baki
dari tangki elektroforesis.
• Mengeluarkan gel dan letakkan di atas UV transluminator (letakkan selubung
kaca hitam di atas UV transluminator).
• Menyalakan UV transluminator, amati pita-pita DNA yang tervisualisasi.
• Setiap selesai pemakaian alat langsung
disiram dengan air keran dan dicuci

• Simpan alat di tempatnya dalam keadaan


kering

Anda mungkin juga menyukai