Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KENDALI MUTU LABORATORIUM

Pemilihan Metode Analisis, Standart Operating Prosedur,


Pengendalian Proses, Critical Point Analis, Tindakan Perbaikan Pencegahan

Dosen Pengampu : Chalies Diah Pratiwi, S.ST, M.Kes

Disusun oleh :

1. Erina Ma’rifatul Khasanah


(B1R18006)
2. Helmi Jibran (B1R18012)
3. Mita Nur Azlina (B1R18017)
4. Nafa Ameilyana Putri(B1R18020)
5. Wenika Manda Safi’i (B1R18027)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2018/2019

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia dan nikmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemilihan Metode Analisis,
Standart Operating Prosedur,Critical Point Analisis, Tindakan Perbaikan Pencegahan”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Kendali Mutu Laboratorium
yang diampu oleh Ibu Chalies Diah Pratiwi, S.ST M.Kes.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang
menambah pengetahuan di bidang mata kuliah Kendali Mutu Laboratorium.

Tulungagung, 13 November 2019

Kelompok 5

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................2
2.1 Pemilihan Metode Analisis....................................................2
2.1.1 Pengertian Metode Analisis.........................................2
2.1.2 Jenis – jenis Metode Analisis......................................2
2.1.3 Pemilihan Metode Analisis..........................................2
2.2 Standart Operating Prosedur.................................................3
2.2.1 Pengertian SOP...........................................................3
2.2.2 Fungsi SOP..................................................................3
2.2.3 SOP Laboratorium.......................................................4
2.3 Pengendalian Proses.............................................................5
2.3.1 Pengertian Pengendalian Proses..................................5
2.3.2 Peran Pengendalian Proses..........................................5
2.4 Critical Point Analisis...........................................................6
2.4.1 Pengertian Critical Point Analisis...............................6
2.4.2 Penentuan Critical Point Analisis................................6
2.5 Tindakan Perbaikan Pencegahan..........................................6
2.5.1 Pengertian Tindakan Perbaikan Pencegahan...............6
2.5.2 Prosedur Tindakan Perbaikan Pencegahan..................7
BAB III PENUTUP..................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................8
3.2 Saran......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat alat dan bahan yang
dapat digunakan untuk memperjelas sebuah teori. Laboratorium memegang fungsi
layanan, fungsi pengadaan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan,
serta banyak lagi fungsi lainnya. Laboratorium dapat digunakan untuk melakukan
penelitian dan pengembangan keilmuan dalam berbagai bidang. Salah satu diantaranya
yakni dalam bidang pendidikan. Laboratorium dalam pendidikan berfungsi untuk
meningkatkan serta mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.
Belakangan ini sering dijumpai kesalahan-kesalahan baik dalam penggunaan
laboratorium maupun pengelolaannya.
Kesalahan dan kecelakaan kerja diminimalisir apabila para pengguna laboratorium
memahami sekaligus menerapkan peraturan penggunaan dan pengelolaan
laboratorium .Peraturan penggunaan dan pengelolaan laboratorium tercantum dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP). Standar Operasional Prosedur adalah suatu
set yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Standar Operasional
Prosedur diperlukan sebagai standar kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
Oleh karena itu aturan yang ada dalam Standar Operasional Prosedur semestinya dapat
menjadi patokan dan acuan dalam bekerja di laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
1...........................................Apa pengertian dari Metode Analisis?
2........................................Bagaimana pemilihan Metode Analisis?
3.....................Apa pengertian dari Standar Operasional Prosedur?
4.............Bagaimana Standar Operasional Prosedur laboratorium?
5....................................Apa pengertian dari Pengendalian Proses?
6......................Bagaimana peran dan fungsi Pengendalian Proses?
7..................................Apa pengertian dari Critical Point Analisis?
8................................Bagaimana tindakan perbaikan pencegahan?
1.3 Tujuan
1......................Dapat mengetahui pengertian dari Metode Analisis
2................................Dapat mengetahui pemilihan metode analisis
3.........................................Dapat mengetahui pengertian dari SOP
4...........................................Dapat mengetahui SOP Laboratorium
5...............Dapat mengetahui pengertian dari Pengendalian Proses
6.............Dapat mengetahui peran dan fungsi Pengendalian Proses
7.............Dapat mengetahui pengertian dari Critical Point Analisis
8.......................Dapat mengetahui tindakan perbaikan pencegahan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemilihan Metode Analisis
2.1.1 Pengertian Metode Analisis
Metode analisis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi/tersedia di
laboratorium yang akan melakukan analisis. Dalam prinsip Good Analytical
Practices dinyatakan bahwa:
• Analisis harus dapat memenuhi persyaratan/kebutuhan yang ditentukan
• Menggunakan metode dan peralatan yang telah diuji untuk menjamin
kesesuaian dengan persyaratan/tujuan penggunaannya (Fit for the Purpose).
• Menggunakan personil/analis yang kompeten (Qualified)
2.1.2 Jenis – jenis Metode Analisis
1) Metode baku/standar yaitu: metode analisis yang dipublikasikan/diterbitkan
oleh badan standar internasional atau nasional yang berwenang, seperti AOCS,
ASTM, ISO,APHA , WHO dan lain lain.
2) Metode tidak baku/non standar, diantaranya:
• Metode yang dikembangkan laboratorium, yaitu metode baku yang
dimodifikasi oleh laboratorium, seperti dalam hal penggunaan peralatan,
penggunaan bahan kimia atau prosedur yang digunakan. Misalnya untuk
efisiensi maka penggunaan bahan kimia ada yang diganti dengan bahan kimia
lain yang lebih murah tetapi fungsinya sama.
• Metode baku yang digunakan diluar penggunaan utamanya atau diperluas
penggunaannya dari rancangan semula. Misalnya SNI 2891-1992 ruang
lingkupnya untuk makanan dan minuman tetapi digunakan juga untuk analisis
pakan.
• Metode publikasi yaitu metode analisis yang dikembangkan oleh ilmuan atau
enggineer secara individu dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau
monografi atau metode yang dipublikasikan oleh pemasok bahan kimia,
pemasok peralatan, atau badan lain yang tidak berwenang menerbitkan metode
analisis.
• Metode in house yaitu metode yang dirancang dan dikembangkan sendiri oleh
laboratorium untuk keperluannya.
• Metode tidak resmi yang dimodifikasi untuk keperluan analisis/analisis
tertentu.
2.1.3 Pemilihan Metode Analisis
A. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih metode analisis
diantaranya:
 Mengidentifikasi standar yang tepat, bahan acuan, metode dan
prosedur analisis yang dapat digunakan.
 Memperkirakan persyaratan bahan-bahan dan tenaga/personil serta
persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.

5
 Melakukan evaluasi metode standar dan prosedur terhadap syarat
analisis.
 Memilih metode analisis yang tepat dan konsisten sesuai dengan syarat
analisis dan sumber daya yang ada.
B. Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:
a. Kecocokan/kesesuaian metode
b. Kehandalan/ketangguhan
c. Kepekaan
d. Kecepatan/kemudahan
e. Kepraktisan / fleksibel
f. Keamanan
C. Cara menentukan metode analisis yang akan digunakan:
a. Menetapkan tujuan
b. Jenis metode
c. Kemungkinan penggunaan metode
d. Macam atribut metode yang digunakan
e. Pemilihan metode alternatif
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
• Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh
yang sama.
• Pereaksi apa saja yang harus tersedia
• Berapa lama waktu yang diperlukan
• Apa jenis matriks sampel yang dianalisis
• Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan
• Apa ada zat pengganggu
• Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas
pelaporan
• Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan
identifikasi untuk campuran
• Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
2.2 Standart Operating Prosedur
2.2.1 Pengertian Standar Operasional Prosedur
Standar operasional prosedur kerja di laboratorium adalah petunjuk atau
pedoman yang menunjukkan bagaimana laboran harus bersikap dengan benar
dalam melakukan tindakan di laboratorium. Standar operasional prosedur atau
disingkat SOP dalam sebuah laboratorium sangat diperlukandalam upaya
membentuk sistem pelayanan dan pengelolaan laboratorium yang
ideal. (Silaban, 2013).
Standar Operasional Prosedur yang ada di laboratorium disesuaikan
dengan standar keselamatan dan kesehatan. Langkah-langkah operasional ini
dilaksanakan dalam rangka memperlancar proses kerja di laboratorium agar
dapat berjalan dengan benar serta dilaksanakan sesuai ketentuan, sehingga
memiliki output yang sama dan terstandar.
6
2.2.2 Fungsi Standar Operasional Prosedur
1. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan kegiatan
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan akan mengacu pada Standar
Operasional
2. Menjaga kedisiplinan dan konsistensi kerja pelaksana maupun pengguna
dalam melaksanakan kegiatan
3. Memperjelas kesulitan, masalah-masalah dan penyimpangan yang terjadi
saat pelaksanaan kegiatan
4. Membantu dalam mengembangkan dan mengevaluasi setiap proses
operasional di laboratorium
Keberadaan Standar Operasional Prosedur dapat membantu mengembangkan
dan mengevaluasi proses operasional di laboratorium.
5. Menjaga ketertiban praktikan dalam pelaksanaan kegiatan
6. Menjadi dasar hukum yang kuat dalam menghadapi penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi
2.2.3 Standar Operasional Laboratorium
Standar Operasional Prosedur bekerja di laboratorium berpedoman pada
UU no 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU RI Nomor:14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP Nomor:19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Kepmendiknas Nomor 132/D/0/2008 (Halide, 2008:
6).
Standar Operasional bekerja di laboratorium meliputi peraturan sebelum
praktik, selama praktik, selesai praktik dan beberapa peraturan-peraturan lain.
a. Sebelum praktikum
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan praktikum meliputi
prosedur persiapan alat dan tempat kegiatan.
1.Ketua Program Studi bersama dengan Kepala laboratorium, teknisi, analis
serta laboran mengadakan rapat untuk membahas kesiapan kegiatan praktik dua
pekan sebelum kegiatan tersebut mahasiswa dilakukan
2.Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi dan laboran mengecek kesiapan
dan kelayakan alat yang akan digunakan dalam praktikum sejak satu pekan
sebelum kegiatan praktikum dimulai
3.Kepala dan penanggungjawab laboratorium mengecek kesiapan job-
sheet masing- masing laboratorium
4.Laboran menyerahkan daftar catatan alat kepada mahasiswa untuk di isi alat
apa saja yang akan dipinjam dalam pelaksanaan praktikum;
5.Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok
mahasiswa/dosen terkait;
6.Mahasiswa atau dosen bersama dengan teknisi, analis atau laboran bersama-
sama mengecek kelayakan alat yang dipinjam;
7.Jika terjadi ketidaklayakan, alat akan dikembalikan kepada laboran atau
teknisi dan dicatat dalam buku kerusakan alat;
8.Dosen penanggung jawab diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum yang
diketahui oleh penanggung jawab laboratorium sebelum melakukan praktikum.
7
b. Selama praktikum
1.Sebelum masuk ke ruangan praktikum, mahasiswa harus menggunakan jas
praktik sesuai dengan ketentuan dan tidak membawa tas atau barang bawaan
lain yang tidak diperlukan dalam praktikum masuk ke laboratorium;
2.Mahasiswa harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan mulai jam
praktik sampai dengan selesainya kegiatan praktik;
3.Dosen menjelaskan cara penggunaan alat-alat praktikum kepada mahasiswa
praktikan baik yang standar maupun yang dipinjam sesuai dengan fungsinya;
4.Mahasiswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktik
dengan diamati oleh dosen pembimbing (jobsheet).
c. Selesai praktikum
1. Sebelum meninggalkan ruangan praktik, mahasiswa atau praktikan harus
membersihkan alat dan bahan yang digunakan dan kemudian
mengembalikannya kepada laboran atau teknisi;
2. Teknisi atau laboran memeriksa kelayakan alat yang dipinjam, jika
rusak/hilang maka teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan dan
harus diganti oleh peminjam.
d. Peraturan-peraturan lain
1. Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, mahasiswa harus memahami
petunjuk penggunaan alat itu, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang
diberikan atau disampaikan oleh penanggung jawab praktikum;
2. Mahasiswa harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang
biasa tertera pada badan alat, hal tersebut dimaksudkan agar mahasiswa
waspada dan terhindar dari kecelekaan karena kesalahan penggunaan alat
tersebut.
3. Mahasiswa harus memahami fungsi atau kegunaan alat-alat praktikum dan
hanya menggunakan alat-alat tersebut untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau
kegunaannya.
4. Mahasiswa harus memahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum
serta menggunakan alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya
5. Seluruh peralatan praktikum yang digunakan harus dipastikan aman dari
benda/logam tajam, api/panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada alat tersebut;
6. Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan
atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan, karena hal
tersebut bisa saja merusak fungsi alat tersebut.
2.3 Pengendalian Proses
2.3.1 Pengertian Pengendalian Proses
Pengendalian Proses adalah cara memperoleh keadaan proses agar sesuai
dengan yang diinginkan
2.3.2 Peran dan Tujuan Pengendalian Proses
Peran Pengendalian Proses
1. Safety (Keamanan)
a. Keselamatan Manusia
8
Menjaga keselamatan kerja seperti kondisi operasi pada suhu dan tekanan tinggi
dengan bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan kecelakaan.
Perlengkapan sistem alarm dan safety jalur dapat memperkecil kemungkinan
kecelakaan.
b. Perlindungan Peralatan
c. Perlindungan Lingkungan
2. Kehandalan Operasi (Operability)
3. Keuntungan (Profitability)
Tujuan Pengendalian
Mempertahankan nilai variabel proses disekitar setpoint dalam batas yang
ditetapkan.
2.4 Critical Point Analisis
2.4.1 Pengertian Critical Point Analisis
Sebuah tahapan dimana pengendalian dapat dilakukan dan sangat
penting untuk mencegah atau menghilangkan potensi bahaya terhadap
keamanan pangan atau menguranginya hingga ke tingkat yang dapat diterima.
2.4.2 Penentuan Critical Point Analisis

Penentuan CCP dilandaskan pada penilaian tingkat keseriusan dan


kecenderungan kemunculan potensi bahaya serta hal-hal yang dapat dilakukan
untuk menghilangkan, mencegah atau mengurangi potensi bahaya pada suatu
tahap pengolahan.

Pemilihan CCP dibuat berdasarkan pada:


 Potensi bahaya yang teridentifikasi dan kecenderungan kemunculannya dalam
hubungannya dengan hal-hal yang dapat menimbulkan kontaminasi yang tidak
dapat diterima.

 Operasi dimana produk tersebut terpengaruh selama pengolahan,


persiapan dan sebagainya.

 Tujuan penggunaan produk.

Masing-masing titik penerapan tindakan pencegahan yang telah ditetapkan diuji


dengan menggunakan CCP decision tree (Diagram Pohon Keputusann ) untuk
menentukan CCP. Decision tree ini berisi urutan pertanyaan mengenai bahaya
yang mungkin muncul dalam suatu langkah proses, dan dapat juga diaplikasikan
pada bahan baku untuk mengidentifikasi bahan baku yang sensitif terhadap
bahaya atau untuk menghindari kontaminasi silang. Suatu CCP dapat digunakan
untuk mengendalikan satu atau beberapa bahaya, misalnya suatu CCP secara
bersama-sama dapat dikendalikan untuk mengurangi bahaya fisik dan
mikrobiologi.

9
2.5 Tindakan Perbaikan Pencegahan

2.5.1 Pengertian Tindakan Perbaikan Pencegahan

Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan adalah dua unsur penting


yang dilakukan untuk menjamin sistem manajemen mutu bebas dari potensi
yang merugikan perusahaan dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan
melaporkannya kepada pihak manajemen. Tindakan perbaikan dan pencegahan
sebenarnya adalah dua hal yang saling berkaitan dan mirip. Hanya saja, tindakan
perbaikan cenderung pada penyelesaian masalah ketika masalah terjadi
sedangkan tindakan pencegahan adalah proses evaluasi proaktif untuk
mencegah potensi masalah menjadi masalah di kemudian hari. Berikut definisi
lebih lengkap dari tindakan perbaikan dan pencegahan menurut ISO 9000:2005,
sebuah standar yang berisi definisi dari kata atau istilah yang digunakan dalam
Standar ISO 9001.

2.5.2 Prosedur Tindakan Perbaikan Pencegahan

Tindakan perbaikan dan pencegahan merupakan dua prosedur dari enam


prosedur wajib yang harus didokumentasikan dalam ISO 9001. Ini penting
dilakukan untuk memastikan semua masalah terdeteksi dan tercatat sehingga
mudah untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. Dalam membuat
prosedur tindakan perbaikan, setidaknya harus memuat poin-poin berikut:
1. Mereview dan mendokumentasikan masalah

2. Melakukan Perbaikan produk sementara, spt : menghapus produk cacat


dan mengkarantina area yang ditunjuk untuk investigasi

3. Menyelidiki penyebab terjadi masalah, bagaimana itu bisa terjadi,


mengapa bisa terjadi, apakah bisa terjadi lagi?

4. Mengusulkan solusi yang tepat yang akan mencegah masalah terjadi


lagi. Hal ini sering berarti perubahan pada proses.

5. Anda perlu melaporkan tindakan apa yang benar-benar diambil

10
6. Setelah beberapa waktu berjalan, Anda perlu untuk menilai apakah
tindakan yang diambil berhasil dalam mencegah masalah yang sama dan
mendokumentasikan bukti untuk mendukung keputusan Anda.

7. Setelah anda yakin masalah tidak akan berulang lagi anda bisa
menutup kasus ini

Adapun untuk prosedur tindakan pencegahan, setidaknya harus memuat poin-


poin berikut:
1. Bagaimana anda mengidentifikasi masalah

2. Dimana dan bagaiamana membuat catatannya

3. Bagaimana cara investigasi kasus dan dilakukan siapa?

4. Memutuskan tindakan apa yang diambil

5. Bagaimana merekam tindakan yang diambil

6. Menilai solusi efektif dan mendokumentasikan semua tindakan


preventif

7. Kapan dan siapa yang bisa menutup masalah

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemilihan Metode Analisis, Standart Operating Prosedur, Pengendalian Proses, Critical


Point Analis, Tindakan Perbaikan Pencegahan digunakan sebagai standar kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium. Oleh karena itu aturan yang ada dalam Standar
Operasional Prosedur semestinya dapat menjadi patokan dan acuan dalam bekerja di
laboratorium.

3.2 SARAN

Sebaiknya dalam melakukan kegiatan dilaboratorium baik kegiatan pra analitik ,


analatik, maupus pasca analitik harus sesuai dengan Standar Operating Prosedur yang
berlaku dilaboratorium.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agus,Komang,dkk.2017.Metode Analisis Data.


https://www.academia.edu/32835476/Metode_Analisis_Data. Diakses pada tanggal 12
November 2019 , pukul 18.10 WIB.

Matto,dkk.2016.Standard Operaton Procedures (SOP).


https://www.academia.edu/36981646/STANDARD_OPERATON_PROCEDURES_LABORAT
ORIUM_SOP_LABORATORIUM. Di akses pada tanggal 12 November 2019 pukul 18.15
WIB.

Ir.Heriyanto,M.T.2010.PENGENDALIAN PROSES.
https://www.academia.edu/11791312/PENGENDALIAN_PROSES. Diakses pada tanggal 12
November 2019 pukul 18.24 WIB

Umam,Khairul.2011. Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan dalam ISO 9001.


http://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/tindakan-perbaikan-dan-
tindakan-pencegahan-dalam-iso-9001/. Diakses pada 12 November 2019 pukul 18.29 WIB.

13
14

Anda mungkin juga menyukai