Anda di halaman 1dari 9

Makalah Tugas Geograf

Meningkatkan Minat Kunjungan Museum di Jawa Timur


Penelitian Eksplanatif

Disusun oleh :
Fahra Yunizar
Rohma Pusparini
Kelas X IPS 1
SMA Negeri 1 Tulungagung
A. Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geografi tentang Meningkatkan
Minat Kunjungan Museum di Jawa Timur ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar
kami dapat mengevaluasi makalah sejarah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Akhir kata
kami berharap semoga makalah Geografi ini dapat diterima dan dipahami untuk masyarakat dan
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tulungagung, November 2019

Penulis
B. Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II : LANDASAN TEORI

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


B. Metode Penelitian
C. Model Analisis Data

BAB IV : ANALISIS DATA

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan museum di Indonesia telah mendapat perhatian yang signifikan dari
pemerintah, karena dianggap museum menjadi urusan yang perlu ditangani pembinaan,
pengarahan, dan pengembangannya oleh pemerintah sebagai sarana pelaksanaan
kebijakan politik di bidang kebudayaan. Tujuan didirikannya museum adalah untuk
kepentingan pelestarian warisan budaya dalam rangka pembinaan dan pengembangan
kebudayaan bangsa dan sebagai sarana pendidikan nonformal. Disamping itu museum
diharapkan dapat menyajikan suatu gambaran yang komprehensif mengenai barisan
budaya, aspek-aspek kesejarahan maupun sejarah alam, juga penyajian wawasan
nusantara dalam suatu tata pameran khusus sebagai pencerminan kesatuan bangsa.
Apresiasi masyarakat terhadap museum masih dirasakan kurang, karena tingkat
pemahaman mereka tentang permuseuman masih sempit serta benda koleksi yang
terdapat di museum ini kurang menarik baik dari segi tampilan maupun dalam segi
penyajian. Tidak jarang mereka memandang bahwa museum adalah sebuah bangunan
yang di dalamnya tersimpan benda kuno yang tidak bermanfaat. Namun bila ditelaah
lebih dalam, museum cukup signifikan dalam pengembangan wawasan dan
pengetahuan, khususnya di bidang kebudayaan. Salah satu contohya adalah Museum
Wajakensis di Tulungagung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka kami mencoba
mengidentifikasi masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Potensi atraksi wisata budaya apa saja yang dimiliki Museum Wajakensis yang dapat
menarik minat wisatawan?
2. Bagaimana pengembangan potensi tersebut untuk menarik minat wisatawan
berkunjung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapat data maupun informasi yang
relevan yang sesuai dengan masalah yang diidentifikasikan serta untuk menetapkan tujuan
secara pasti dan jelas. Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimana dirumuskan
sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari :

1. Mengidentifikasi potensi atraksi wisata budaya yang ada di Museum Wajakensis


2. mengidentifikasi pengembangan potensi atraksi wisata budaya dalam upaya menarik
minat wisatawan berkunjung ke museum

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama
pembelajaran. khususnya untuk menambah pengetahuan pemahaman mengenai
meningkatkan minat kunjungan museum di Tulungagung.
2. Menjadi bahan kajian dalam penelitian selanjutnya yang mengambil topik tentang
meningkatkan minat kunjungan museum di Tulungagung.
3. menjadi bahan pertimbangan di masa yang akan datang dalam meningkatkan minat
kunjungan museum di Tulungagung.

BAB II : Landasan Teori

MENINGKATKAN MINAT KUNJUNGAN MUSEUM DI JAWA TIMUR"

Beberapa museum yang berada di Tulungagung, Jawa Timur merupakan tempat


penyelamatan dan pengamatan informasi benda cagar budaya di Tulungagung.
Sepanjang musim liburan tahun ini, kunjungan pelajar ke museum Wajakensis
mengalami peningkatan.

Jawa Timur merupakan wilayah dimana banyak ditemukan benda-benda


bersejarah. Salah satunya yaitu museum Wajakensis yang berada di Kabupaten
Tulungagung. Museum yang terletak di Jalan KM 4 Boyolangu ini, memang
menjadi favorit masyarakat ingin berlibur murah meriah. Apalagi jelang libur
sekolah. Baik pelajar SD,SMP hingga SMA kerap menghabiskan masa liburan
dengan menambah pengetahuan di bidang kebudayaan dan arkeologi.

BAB III : Metodologi Penelitian

A. Populasi dan Sampel

 penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah museum-museum di Jawa


Timur
 dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1 (satu) museum yaitu
Museum Wajakensis di Tulungagung

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan Deskriptif Kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah
digunakan konsep atau teori sehingga dapat merumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut
selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan.Untuk mengumpulkan data digunakan
instrument penelitian.Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan statistik.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek dan juga subjek yang diteliti dengan tepat. Dalam hal ini hasil perhitungan dari metode
kuantitatif di atas akan di deskripsikan untuk lebih menggambarkan hasil dari penelitian ini, dan
penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehinggametode yang
digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian yang dilakukan kurang dari
satu tahun.

C. Model Analisis Data

Model analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola

BAB IV : Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang adamengungkapkan bahwa aktifitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus
pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Data yang didapatkan oleh peneliti baik primer maupun sekunder dirangkum setelah diurai dan
di analisis, agar terfokus pada hal-hal pokok yang penting terkait dengan key activities, tujuan
strategis dan indikator alat ukur Analisis Peningkatan Kinerja Karyawan Berbasis Komiten Kerja
di Museum
2. Penyajian Data

Penyajian data penelitian ini penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

3. Verifikasi atau Penyimpulan Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

BAB V : Penutup
A. Kesimpulan
Untuk mengatasi kondisi memprihatinkan remaja masa kini dalam mengunjungi
Museum, diperlukan perubahan signifikan dengan menjalankan pembaharuan dalam
menampilkan unsur historis di dalam Museum, yaitu dengan cara visualisasi Museum
dengan media yang lebih menarik dan melibatkan partisipasi masyarakat terutama
remaja secara langsung.
Pengunjung terutama para remaja diharapkan mengerti arti sejarah dan semangat juang
serta mewarisi nilai-nilai luhur para Pejuang Negara terdahulu bukan hanya melihat dan
mengagumi antiknya barang-barang yang berada di museum tersebut.
B. Saran
Para remaja harus menyadari betapa pentingnya memahami sejarah untuk menghargai
perjuangan para pahlawan masa lampau. Berusaha menumbuhkan kembali minat untuk
belajar mengenal peninggalan–peninggalan sejarah ilmu pengetahuan dan budaya, salah
satunya dengan mengunjungi Museum.

Anda mungkin juga menyukai