Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah lemak yang mempunayi
ikatan rangkap atau lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain
sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).
Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk
dari satu atau lebih asam lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat
dua golongan ester yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.
Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan
energinya paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar 9kkal/gram.
Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam kebutuhan energi.
Pemecahan atau katabolisme lemak dimulai saat lemak berada didalam system
pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua
senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi, yaitu
sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi lemak.
Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami oksidasi yang
terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis. Gliserol dalam
glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga
melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Glikolipid
Glikolipid merupakan komponen yang mempunayi sifat serperti lipid, terdiri
dari satu atu lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.
Sterol
Sterol merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya
kolesterol sterol. Berbeda dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan
empat buah cincin yang saling berhubunga, tiga diantaranya mengandung 6 atom
karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon.
Fungsi Lemak
Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
Sebagai hormon dan vitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan
vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa
organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi
tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar.
b. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan
gugus fosfat akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya
adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat ↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat ↔ Enz-P + Glukosa 1-fosfat
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1→4 untuk membentuk
rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap
melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah molekul
glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
f. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa
tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang
memindahkan bagian dari rantai 1→4 (panjang minimal 6 residu glukosa) pada rantai
yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1→6 sehingga membuat titik cabang
pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan penambahan lebih
lanjut 1→ glukosil dan pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu
terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan
meningkat sehingga akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
Biosintesis glikogen
Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir oleh
enzim glikogen sintase. Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat putus dari
glikogen induknya dan berpindah tempat untuk membentuk cabang. Enzim yang
berperan dalam tahap ini adalah enzim pembentuk cabang (branching enzyme).
Glikogenolisis adalah kebalikan glikogenesis, yaitu reaksi pemecah molekul
glikogen menjadi molekul-molekul glukosa.glikogen yang terdapat dalam hati dan otot
dapat dipecah menjadi molekul glukosa-1-fosfat melalui suatu proses yang disebut
fosforolisis, yaitu reaksi dengan assam fosfat. Enzim fosforilase ialah enzim yang menjadi
katalis pada reaksi gikogenolisis.
Glikogen + asam fosfat fosforilase glukosa-1-fosfat
Ada dua macam fosforilase yaitu fosforilase a (bentuk aktif) dan fosforilase b (suatu
bentuk tidak aktif) yang dapat diaktifkan. Aktivasi fosforilase b berlangsung oleh adanya
fosfokinase, ATP dan ion Mg++.