Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan
Mengetahui prinsip kerja elektroforesis dan kegunaannya dalam kedokteran klinik.
B. Alat dan Bahan

1. paper
2. cellula acetate strip
3. agar-gel
4. amilum-gel
5. tepung kanji
6. polyacrilamide gel

Khusus dalam elektroforesis dengan menggunakan selula asetat yaitu:

1. alat eletroforesis horizontal / vertical


2. power pack
3. barbiturate buffer (0.07 mol/L, pH 8,6)
4. ponceau s protein stain (2gl in 30 g/l TCA)
5. acetic acid (5% v/v)
6. serum/plasma
7. selula asetat strip (oxoid Ltd)
8. whatman 3 MM paper
9. Methanol : Water (3:2)
10. citrate buffer (0,1 mol/L, pH 6,8)

Elektroforesis merupakan proses bergeraknya molekul bermuatan pada suatu medan


listrik. Kecepatan molekul yang bergerak pada medan lisrtik tergantung pada muatan,
bentuk dan ukuran.dengan demikian elektroforesis dapat di gunakan untuk separasi
makromolekul (seperti protein dan asam nukleat).posisi molekul yang terseparasi pada
gel dapat di deteksi dengan pewarnaan atau autoradiografi, atau pun dilakukan
kuantifikasi dengan densitometer.

Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan matriks penyangga untuk mencega


terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan. Gel
poliakrilamid dan agarosa merupakan matriks penyangga yang banyak dipakai untuk
separasi protein dan asam nukleat elektroforesis yang dibahas di bawah ini
menggunakan matriks berupa gel poliakrilamida (PAGE=poli-acrilamida gel
electrophoresis) untuk separasi sampel protein.

Banyak molekul biologi bermuatan listrik yang besarnya tergantung pada pH dan
komposisi medium dimana molekul biologi tersebut terlarut. Bila berada dalam suatu
medan listrik, molekul biologi yang bermuatan positif akan bermigrasi keelektroda
negative dan sebaliknya. Prinsip inilah yang dipakai dalam elektroforesis untuk
memisahkan molekul-molekul berdasarkan muatanya. Oleh karena partikel sol
bermuatan listrik, maka partikel ini akan bergerak dalam medan listrik. Pergerakan ini
disebut elektroforesis. Jika sistem koloid bermuatan negative, maka pertikel itu akan
menuju elktrode positif

Elektroforesis merupakan pergerakan zat bermuatan listrik akibat adanya pengaruh


medan listrik. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan
sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik
Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu
elektroda.
Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel
koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel
koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.

Kegunaan:

Elektroforesis selalunya digunakan untuk menentukan komposisi protein sesuatu produk


makanan. Sebagai contohnya, perbezaan yang terdapat didalam komposisi protein dari
protein pekatan kacang soya dan pekatan protein weiyang dihasilkan melalui teknik
pemisahan yang berlainan boleh dikesan. Elektroforesis boleh juga digunakan untuk
menentukan ketulenan sesuatu ekstrak protein.

SDS-PAGE digunakan untuk menentukan komposisi subunit sesuatu protein dan untuk
menganggar berat molekul subunit sehingga + 5 peratus ralat, walaupun protein yang
bercas tinggi atau glikoprotein mungkin tertakluk kepada ralat yang besar. Berat molekul
ditentukan dengan membandingkan Rm subunit protein dengan Rm protein piawai yang
diketahui berat molekulnya (Rajah 5). Piawai protein yang disediakan secara komersial
boleh didapati dalam beberapa banjaran berat molekul. Untuk menyediakan satu
lengkok piawai, logaritma berat molekul protein piawai diplotkan melawan padanan Rm
nya. Maka berat molekul protein tak diketahui ditentukan dari Rm nya dengan
menggunakan lengkok piawai.

ELEKTROFORESIS GEL
Elektroforesis gel merupakan salah satu teknik utama dalam biologi molekular.
Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa DNA, RNA, atau protein dapat dipisahkan oleh
medan listrik. Dalam hal ini, molekul-molekul tersebut dipisahkan berdasarkan laju
perpindahannya oleh gaya gerak listrik di dalam matriks gel. Laju perpindahan tersebut
bergantung pada ukuran molekul bersangkutan. Elektroforesis gel biasanya dilakukan
untuk tujuan analisis, namun dapat pula digunakan sebagai teknik preparatif untuk
memurnikan molekul sebelum digunakan dalam metode-metode lain seperti
spektrometri massa, PCR, kloning, sekuensing DNA, atau immuno-blotting yang
merupakan metode-metode karakterisasi lebih lanjut.

Elektroforesis gel merupakan suatu teknik analisis penting dan sangat sering dipakai
dalam bidang biokimia dan biologi molekular. Secara prinsip, teknik ini mirip dengan
kromatografi: memisahkan campuran bahan-bahan berdasarkan perbedaan sifatnya.
Dalam elektroforesis gel, pemisahan dilakukan terhadap campuran bahan dengan
muatan listrik yang berbeda-beda (menggunakan prinsip dalam elektroforesis.

Gel yang digunakan biasanya merupakan polimer bertautan silang (crosslinked)


yang porositasnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Untuk memisahkan protein
atau asam nukleat berukuran kecil (DNA, RNA, atau oligonukleotida), gel yang digunakan
biasanya merupakan gel poliakrilamida, dibuat dengan konsentrasi berbeda-beda antara
akrilamida dan zat yang memungkinkan pertautan silang (cross-linker), menghasilkan
jaringan poliakrilamida dengan ukuran rongga berbeda-beda. Untuk memisahkan asam
nukleat yang lebih besar (lebih besar dari beberapa ratus basa), gel yang digunakan
adalah agarosa (dari ekstrak rumput laut) yang sudah dimurnikan.

Dalam proses elektroforesis, sampel molekul ditempatkan ke dalam sumur (well)


pada gel yang ditempatkan di dalam larutan penyangga, dan listrik dialirkan kepadanya.
Molekul-molekul sampel tersebut akan bergerak di dalam matriks gel ke arah salah satu
kutub listrik sesuai dengan muatannya. Dalam hal asam nukleat, arah pergerakan adalah
menuju elektroda positif, disebabkan oleh muatan negatif alami pada rangka gula-fosfat
yang dimilikinya. Untuk menjaga agar laju perpindahan asam nukleat benar-benar hanya
berdasarkan ukuran (yaitu panjangnya), zat seperti natrium hidroksida atau formamida
digunakan untuk menjaga agar asam nukleat berbentuk lurus. Sementara itu, protein
didenaturasi dengan deterjen (misalnya natrium dodesil sulfat, SDS) untuk membuat
protein tersebut berbentuk lurus dan bermuatan negatif.

Setelah proses elektroforesis selesai, dilakukan proses pewarnaan (staining) agar


molekul sampel yang telah terpisah dapat dilihat. Etidium bromida, perak, atau pewarna
"biru Coomassie" (Coomassie blue) dapat digunakan untuk keperluan ini. Jika molekul
sampel berpendar dalam sinar ultraviolet (misalnya setelah "diwarnai" dengan etidium
bromida), gel difoto di bawah sinar ultraviolet. Jika molekul sampel mengandung atom
radioaktif, autoradiogram gel tersebut dibuat.
D. Prinsip Kerja

Prinsip dasar teknik ini adalah bahwa protein dapat dipisahkan oleh medan listrik. Dalam
hal ini, molekul-molekul tersebut dipisahkan berdasarkan laju perpindahannya oleh gaya
gerak listrik di dalam matriks gel. Laju perpindahan tersebut bergantung pada muatan
dan ukuran molekul bersangkutan.

E. Prosedur

1. sediakan materi yang dibutuhkan


2. masukan darah ke tabung sentrifuge
3. putar dengan sentrifuge dengan kec. 2000 rpm selama 5-10 menit
4. ambil supernathan tersebut dengan micrometer pipet
5. simpan ke kuvet atau tabung tempat supernathan tersebut dan tutup dengan rapat
6. ambil supernathan dari tabung tersebut dengan mikroliter pipet
7. sebelum meneteskan serum itu siapkan kertas selula asetat strip
8. basahi dulu dengan larutan buffer
9. simpan ditengah-tengah dan bagian ujung-ujung si kertas selula asetat itu simpan
pada bagian yang ada airnya pada alat elektroforesis tersebut
10. teteskan 2 tetes serum tersebut pada bagian yang paling negative (karena albumin
bermuatan positif)
11. tutup alat elektrolisis tersebut dan tunggu 3 jam
12. setelah 3 jam, masukan kertas tersebut pada larutan ponceau
13. masukan pada larutan barbiturate
14. masukan ke methanol : water (3:2)
15. lihat pergerakannya

Anda mungkin juga menyukai