BAKTERIOLOGI II
INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI AIR
Disusun untuk memenuhi mata kuliah yang dibimbing oleh
Eka Puspitasari, S.ST, M.Kes
Disusun oleh:
1. Dewi Hardiana Septiani : (B1R18002)
2. Erina ma’rifatul khasanah : (B1R18006)
3. Helmi Jibran : (B1R18012)
4. Intan Suciati Azhari : (B1R18013)
5. Moza Deninta Salsabilah : (B1R18018)
6. Rizqi Novanda Ningrum : (B1R18025)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang
berjudul MAKALAH BAKTERIOLOGI II INFEKSI YANG DITULARKAN
MELALUI AIR ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Mata
Kuliah Bakteriologi II yang dibimbing oleh Ibu Eka Puspitasari, S.ST, M.Kes.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ini. Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan
lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak
penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul MAKALAH BAKTERIOLOGI II
INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI AIR memberikan manfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa
Indonesia tercinta ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari infeksi ?
2. Apa saja penyebab dari infeksi ?
3. Apa saja tipe dari infeksi ?
4. Bagaimana terjadinya rantai infeksi ?
5. Bagaimana proses suatu infeksi ?
6. Apa saja bakteri yang ditemukan pada air ?
7. Apakah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada air ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari infeksi
2. Untuk mengetahui penyebab dari infeksi
3. Untuk mengetahui tipe – tipe infeksi
4. Untuk mengetahui terjadinya rantai infeksi
5. Untuk mengetahui proses suatu infeksi
6. Untuk mengetahui bakteri yang ada pada air
7. Untuk mengetahui penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada air
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies
bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan dapat hidup
didalam tubuhnya. Bakteri bisa masuk antara lain melalui udara, tanah,
air, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya
2) Virus
Virus terutama berisi asam nukleat yang masuk dalam sel hidup untuk di
produksi
3) Parasit
Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit
adalah protozoa, cacing dan arthropoda.
4) Fungi
Fungi terdiri dari ragi dan jamur.
3
2.3 TIPE INFEKSI
1) Kolonisasi
Kolonisasi merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme
menjadi flora yang menetap atau residen. Mikroorganisme bisa tumbuh
dan berkembang biak tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit. Infeksi
terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasi atau
menyerang bagian tubuh atau host manusia yang sistem pertahanannya
tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan.
2) Infeksi local
Infeksi ini spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana
mikroorganisme tinggal
3) Infeksi sistemik
Terjadi bila mikroorganisme menyebar kebagian tubuh yang lain dam
menimbulkan kerusakan
4) Bacteremia
Terjadi ketika didalam darah ditemukan adanya bakteri.
5) Septicemia
Multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik.
6) Infeksi akut
Infeksi yang muncul dalam waktu singkat
7) Infeksi kronik
Infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam
hitungan bulan atau tahun)
1) Agen Infeksi
Mikroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri,
virus, jamur dan protozoa. Mikroorganisme dikulit bisa merupakan flora
transient maupun resident. Mikroorganisme transient normalnya ada dan
jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak dikulit. Organisme
transient melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan objek atau orang
lain dalam aktivitas normal. Organisme ini siap ditularkan kecuali dengan
cuci tangan. Organisme residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui
cuci tangan dengan sabun dan detergen biasa kecuali bila gosokan dilakukan
dengan seksama. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung
pada: jumlah mikroorganisme, virulensi (kemampuan menyebabkan
4
penyakit), kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta
kerentanan dalam host/pejamu.
3) Portal of exit
Mikroorganisme yang hidup didalam reservoir harus menemukan jalan
keluar untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi. Sebelum
menimbulkan infeksi, mikroorganisme harus keluar terlebih dahulu dari
reservoirnya. Jika reservoirnya manusia, kuman dapat keluar melalui saluran
pencernaan, pernafasan, perkemihan, genetalia, kulit, membrane mukosa
yang rusak serta darah.
4) Cara penularan
Kuman dapat berpindah atau menular ke orang lain dengan berbagai cara
seperti kontak langsung dengan penderita melalui oral, fekal, kulit atau
darahnya. Kontak tidak langsung melalui jarum atau balutan bekas luka
penderita, peralatan yang terkontaminasi, makanan yang diolah tidak tepat,
melalui vector nyamuk atau lalat.
5) Portal masuk
Sebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam tubuh.
Kulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya kuman infeksius.
Rusaknya kulit atau ketidakutuhan kulit dapat menjadi portal masuk. Mikroba
dapat masuk kedalam tubuh melalui rute yang sama dengan portal keluar.
Faktor-faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan
pathogen masuk kedalam tubuh.
5
terhadap pathogen. Meskipun seseorang secara konstan kontak dengan
mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai
individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap kuman yaitu
usia, keturunan, stress (fisik dan emosional), status nutrisi, terafi medis,
pemberian obat dan penyakit penyerta.
1) Periode inkubasi
Interval antara masuknya pathogen kedalam tubuh dan munculnya gejala
pertama.
2) Tahap prodromal
Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (malaise, demam ringan,
keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikroorganisme
tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan
penyakit ke orang lain.
3) Tahap sakit
Klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis
infeksi.
4) Pemulihan
Interval saat munculnya gejala akut infeksi.
6
2.6 BAKTERI YANG TERDAPAT PADA AIR
Bakteri
dalam air dapat berdampak buruk bagi tubuh manusia. Dari segi fisik, air
yang dikonsumsi tidak boleh memiliki bau, rasa, dan warna serta kandungan
logam dan zat kimianya. Sedangkan dari segi mikrobiologi, air yang
dikonsumsi tidak boleh mengandung bakteri – bakteri patogen. Berikut ini
adalah beberapa bakteri yang terdapat pada air :
1) Salmonella sp.
Salmonella yaitu satu genus bakteri yang menjadi penyebab utama
penyakit bawaan makanan diseluruh dunia. Biasanya ditularkan ke
manusia melewati mengkonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi seperti susu.
2) Vibrio cholera
Yaitu bakteri gram negatif yang bersifat aerob, tidak berkapsul, tidak
berspora dan mempunyai flagel peritrik. Dalam keadaan normal, bakteri
ini hanya patogen pada manusia. Bakteri ini tidak bersifat invasif karena
kuman tidak masuk ke sirkulasi darah tetapi menetap di usus.
3) Escherichia coli
E-coli adalah flora normal usus. Bakteri ini banyak ditemukan di usus
bagian fleococal dan maken kearah proksimal dan distal. E-coli
merupakan bakteri sebagai indikator dari kualitas suatu air. Bakteri ini
sangat mudah dibiakkan sehingga sering ditemukan di makanan atau
minuman yang terkontaminasi.
4) Legionella pneumophila
Termasuk bakteri gram negatif. Koloni bakteri ini hidup subur menempel
di pipa – pia karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit.
5) Listeria monocytogenes
Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah atau di air. Tapi juga terdapat di
makanan mentah, makanan olahan, dan susu yang tidak dipasteurisasi.
Bakteri ini dapat tumbuh dan menyebar bahkan dalam suhu dingin.
6) Staphylococcus aureus
Habitat bakteri ini adalah dibagian kulit manusia. Tapi ketika terjadi
kontaminasi dengan air maka air tersebut bisa saja terkena bakteri
Staphylococcus tersebut karena kontak langsung antara kulit dengan air.
7
7) Bacillus cereus
Bakteri ini merupakan bakteri gram positif, bersifat anaerob fakultatif dan
beta hemolitik. Bakteri ini biasa ditemukan di makanan, tanah, dan air.
8) Shigella
Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif, non motil, tidak berspora dan
hidup aerob fakultatif. Shigella menyebar melalui makanan atau air yang
terkontaminasi.
8
2. Menggunakan Penjernih Air atau Zat Pemutih
Cairan penjernih air dapat di beli atau di dapatkan di apotik atau toko
material. Cairan ini biasa di gunakan untuk penelitian maupun dalam
rumah tangga yang biasa di pakai untuk tambahan penjernih air. Cara ini
juga mampu untuk membunuh bakteri dan kuman yang terkandung di
dalam air, namun cara ini memiliki efek samping atau pengaruh terhadap
air yang kita campurkan cairan yaitu menimbulkan rasa air yang kurang
sedap dan tidak enak pada air seperti rasa pahit.
3. Penyulingan Air Alami
Cara ini biasa digunakan dengan membutuhkan beberapa alat maupun
benda-benda alami sperti batu , kerikil, ijuk, sabutkelapa, dan juga pasir
halus serta diperlukan juga wadah untuk menyusun filter dan tempat untuk
penampung air . Bahan tersebut akan kita susun sedemikian rupa sehingga
dapat menghasilkan air yang jernih dan sehat.
Tapi untuk penyaringan air dengan cara seperti ini hanya dapat
memberikan dan menghasilkan air yang bersih dan sehat. Namun belum
tentu semua dapat dikonsumsi secara bertahap, karena bakteri dan virus
yang ada didalam air tidak mudah dihilangkan.
4. Menggunakan Bahan-bahan kimia
Untuk yang sering menggunakan penampung air sebagai kebutuhan sehari-
hari ada baiknya menggunakan beberapa bahan kimia yang khusus mampu
menghilangkan virus dan kuman yang terkandung di dalam air.
5. Filter Air (saringan air ) dan Sinar UV
Cara ini merupakan cara terbaik dan aman untuk memberikan rasa aman
pada air yang ingin dikonsumsi setiap hari, karena filter mampu
mensterilisasikan air dari bakteri dan mikroorganisme. Sinar UV (
Ultraviolet ) mampu membunuh mikroorgsnisme dan bakteri yang
berbahaya bagi manusia. Dengan adanya dua hal ini dapat lah mampu
memfilter zat-zat berbahaya.
Biasanya metode ini digunakan depot-depot air isi ulang yang ada di
sekitar tempat tinggal kita karena penggunaan yang mudah dan ini hanya
membutuhkan peralatan khusus sperti Filter air dan penggunaan sinar UV
(Ultraviolet ). Oleh karena itu dengan menggunakan filter seperti ini
sangat cocok untuk rumahan maupun industrial.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi
didalam tubuh yang menyebabkan sakit. Infeksi merupakan beberapa
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam
tubuh.
Tipe mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi empat kategori,
yaitu bakteri, virus, parasit dan fungi. Tipe – tipe infeksi antara lain :
kolonisasi, infeksi local, infeksi sistemik, bacteremia, septicemia, infeksi
akut, dan infeksi kronik.
Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung
dari tingkat infeksi, patogenisitas mikroorganisme dan kerentanan penjamu.
Dengan proses perawatan yang tepat, maka akan meminimalisir penyebaran
dan meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat
asuhan keperawatan yang diberikan.
Bakteri dalam air dapat berdampak buruk bagi tubuh manusia. Dari segi
fisik, air yang dikonsumsi tidak boleh memiliki bau, rasa, dan warna serta
kandungan logam dan zat kimianya. Sedangkan dari segi mikrobiologi, air
yang dikonsumsi tidak boleh mengandung bakteri – bakteri patogen.
Saat ini, mengkonsumsi air yang tak sehat merupakan salah satu faktor
utama berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui air. Air yang
tercemar bisa menyebabkan beberapa penyakit diantaranya : diare, kolera,
dan tifus.
10
DAFTAR PUSTAKA
11