FAKULTAS FARMASI
2016
Outline
• Pendahuluan
• Mode dalam Elektroforesis
• Media Elektroforesis
• Elektroforesis Kapiler
• Review Jurnal
Pendahuluan
• Ferdinan Freseric Reuss, 1807 → pergerakan partikel bermuatan
akibat medan lisrtik
• Michelis → istilah elektroforesis
• 1950-an → elektroforesis mulai banyak digunakan, 1970-an → KCKT
→ elektroforesis : protein dan DNA
• Elektroforesis : metode analisis yang berdasarkan perbedaan
mobilitas atau pergerakan dari dua atau lebih analit yang
bermuatan atau partikel pada medium penghantar oleh adanya
pengaruh medan listrik arus searah.
• Pergerakan dalam elektroforesis akan mengarah pada elektroda
dengan muatan yang berlawanan dari partikel atau ion yang akan
dipisahkan.
• Kation → katoda, anion → anoda, spesi netral tidak bergerak
dengan adanya medan listrik, bergerak dengan berdifusi dan
terbawa oleh aliran elektroosmotik.
• Laju pergerakan dari partikel yang bermuatan → resultan dari daya dorong dan
gaya hambat.
•Gaya dorong dalam elektroforesis, disebabkan oleh kekuatan medan listik, E,
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉
𝐸= =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑑𝑎 𝐷
• Mobilitas μ, merupakan kecepatan rata-rata dari ion pada medan listrik tertentu,
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝜐
𝜇= =
𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝐸
• Mobilitas sebanding dengan rasio muatan-ukuran.
• Spesi kecil, muatan yang besar, seperti ion → mobilitas tinggi
• Senyawa terionisasi besar, seperti protein → mobilitas rendah.
• Pada elektroforesis, berlaku hukum Ohm, yaitu 𝑉 = 𝑖𝑅, dan daya 𝑊 = 𝑖 2 𝑅,
• W dapat digunakan untuk menyatakan kuantitas kalor yang dapat dihasilkan
dari gaya listrik → aliran konveksi, perambatan termal, evaporasi, perubahan
viskositas, terjadinya variasi pH, dan degradasi analit (terutama protein) dan
matriks → pelebaran pita dan turunnya resolusi →digunakan larutan dapar
yang encer dan konduktivitas rendah, tegangan yang rendah (100-500 V), arus
atau daya yang konstan, atau dengan menggunakan sistem pendingin.
Mode dalam Elektroforesis
• moving boundary electrophoresis
• elektroforesis zona
• pemusatan isoelektrik atau isoelectric focusing
• isotachophoresis.
Moving boundary electrophoresis
Sampel dan dapar diletakkan dalam sebuah
reservoir sampel (wadah elektrolit), dicelupkan
elektroda pada kedua ujungnya. Larutan dapar
akan menghubungkan dua elektroda dan
terpisahkan oleh matriks pemisahan. Ketika
potensial diberikan, analit dalam sampel akan
terpisah berdasarkan perbedaan mobilitasnya.
Saat ini, tenik tersebut jarang digunakan, kecuali
mungkin untuk tujuan preparatif.
Elektroforesis Zona
Sampel dimasukkan dalam sebuah cerukan atau
lubang dalam media, umumnya gel, yang ada di
dalam larutan dapar elektrolit. Analit diletakkan
di suatu titik di antara elektroda jika muatan
analit tidak diketahui. Komponen sampel akan
bermigrasi dengan kecepatam yang berbeda dan
mungkin ke arah yang berbeda tergantung
mobilitas dan muatannya. Jadi setelah periode
waktu tertentu, komponen akan terpisah
menjadi zona-zona.
Isoelectric focusing
Merupakan elektroforesis pada gradien pH. Senyawa
ionik akan bermigrasi ke titik pada gradien tersebut
di mana senyawa tersebut memiliki muatan total nol
dan tidak ada mobilitas. Gradien pH diperoleh
dengan memberikan tegangan pada campuran
senyawa amfoter (amfolit) yang memiliki nilai pI
dengan rentang-rentang yang sempit. Secara umum,
campuran protein dicampurkan dengan amfolit, dan
ditempatkan di antara elektroda, untuk kemudian
dipisahkan.
Isotacophoresis
Bentuk dari elektroforesis di mana gradien tegangan
dihasilkan dengan menggunakan dapar dengan mobilititas
yang berbeda pada arus yang konstan. Elektroforesis
berjalan hingga semua analit ionik bergerak dengan
kecepatan yang sama. Sampel diletakkan di antara leading
electrolyte, yang mana μbuffer ion>> μsampel, dan terminating
electrolyte, yang mana μbuffer ion<< μsampel. Leading
electrolyte biasanya berupa ion kecil seperti klorida dan
terminating electrolye biasanya ion yang lebih besar,
seperti histidine. Ketika kondisi steady state tercapai, akan
terbentuk lebar pita yang berbeda.
Media Pemisahan Elektroforesis
• Elektroforesis dapat dilakukan pada medium larutan.
• Namun karena terjadinya percampuran termal dan difusional,
resolusi yang memuaskan sering tidak dapat tercapai
• Maka dari itu perlu sebuah penyangga, yang memuat elektrolit,
sampel, dan yang dapat untuk mengurangi difusi.
• Penggunaan penyangga sebagai medium penstabil telah banyak
dikembangkan dari berbagai jenis material, mulai dari kertas, silika,
serbuk selulosa, selulosa asetat, nitroselulosa, hingga gel.
Slab Gel Electrophoresis
• Gel dari alam → awal : pemisahan protein plasma. Kini : gel kemurnian tinggi →
protein
• 1955, Smithies memodifikasi jenis gel → gel pati → dari pati kentang
terhidrolisis, 5-10 mm → pemisahan lebih baik
• Pada tahun 1955, Raymond dan Weintraub mengganti pati → gel polimer
sintetik, dari monomer poliakrilamid → lebih kuat, fleksibel, jernih, dan inert
• Gel akrilamid : hasil polimerisasi monomer akrilamid dengan adanya N,N—
metilbisakrilamid (BIS). Digunakan katalis, yang umum : N,N,N,N’,N”-
tertrametiletilendiamin (TEMED).
SDS PAGE dan Elektroforesis DNA
Sodium dodecyl Sulfate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE)
• Tegangan : 24 kV
• Tekanan injeksi :10 psi selama 5 detik
• Deteksi : 210 nm.
Preparasi sampel
• Sampel chamomile dan linden dikumpulkan, dikeringkan di udara.
• 0,5 gram dari tiap sampel digerus dan ditimbang.
• Ditambahkan 25 mL metanol, 15 mL air, dan 0,04 gram BHT.
• Untuk hidrolisis ditambahkan HCl 6 M sebanyak 10 mL.
• Ekstraksi dengan refluks, 80 oC selama 1,5 jam, bebas cahaya.
• Setelah didinginkan, 5 mL larutan diambil, dikeringkan,residunya dilarutkan kembali dengan
dapar.
• Larutan disaring dengan membran 0,25 μm dan disuntikkan ke sistem.
Hasil dan Pembahasan
• Molekul flavonoid : satu gugus hidroksi fenolik yang dapat terionisasi. Ionisasi
→ menentukan mobilitas.
• pH pemisahan yang paling baik, antara 8,7 hingga 9,1. pH optimum : adalah 8,9
→ hasil resolusi, selektivitas, dan bentuk puncak yang baik.
• Konsentrasi borat ditingkatan, waktu migrasi meningkat. Resolusi yang baik
dicapai dengan waktu pemisahan tersingkat : dapar borat 40 mM.
• Tegangan tinggi → pemisahan cepat. Tegangan yang terlalu tinggi →
meningkatkan baseline noise dan meneybabkan pelebaran puncak. Diketahui
bahwa tegangan yang optimum adalah 24 kV.
Elektroforegram dari sebelas flavonoid pada
kondisi optimum. Puncak ditandai dengan
nomor 1 hingga 11, bertutur-turut : 1.
naringin, 2. apigetrin, 3. katekin, 4.
naringenin, 5. kaempferide, 6. galangin, 7.
kaempferol, 8. apigenin, 9. mirisetin, dan
10. luteolin
Hasil dan Pembahasan
• Flavonoid → negatif → mobilitas elektroforetik berlawanan dengan aliran elektroosmotik.
• Naringin → glikosida disakarida, ukuran besar, mobilitas elektroforetik rendah → terelusi
pertama
• Apigetrin → glikosida monosakarida → akan terlusi kedua.
• Flavonoid aglikon lainnya akan terpisah berurutan sesuai dengan nilai pKa nya.
• Katekin → bermuatan parsial pada pH pemisahan dan memiliki mobilitas elektroforetik paling
rendah di antara aglikon lainnya → terelusi paling cepat.
• Luteolin dan kuersetin → molekul dianion pada pH pemisahan, mobilitas elektroforetik
tercepat → terelusi paling akhir
• Senyawa lainnya akn terelusi di antra katekin dan luteolin, bersadarkan kombinasi nilai pKa dan
ukurannya.
Elektroforegram dari ekstrak chamomile:
1. katekin, 2. kaempferol, 3. kuersetin.
Elektroforegram dari ekstrak linden :
1. katekin, 2. kaempferol, 3. apigenin, 4. mirisetin.
Daftar Pustaka
Dadakova E, Prochazkova E and Krizek M, 2001, Application of Micellar Electrokinetic Capillary Chromatography for Quantitative Analysis
of Quercetin in Plant Materials, Electrophoresis, 22, 1573-1578.
H Thomas, Palaniyandi M, Kato T, Fleischmann P, Watzig H and Park E.Y, Characterization of Human Papillomavirus 6b L1 virus-like particles
Isolated from Silkworms using Capillary Zone Electrophoresis, J Biosci Bioeng, vol 118 No. 3, 311- 314.
Perrett, D.,I. D. Wilson (ed), 2000, Electrophoresis, in Encyclopedia of Separation Science, Academic Press, 103-117.
Rouessac F. and A. Rouessac, 2007, Chemical Analysis: Modern Instrumentation Methods and Techniques, 2nd ed, Francis : John Wiley &
Sons, Ltd, 145-158.
Sanli, S., C. Lunte, 2014, Determination of Eleven Flavonoid in Chamomile and Linden Extracts by Capillary electrophoresis, Anal.
Methods, 6, 3858.
Shi Q, Sui L.Z, and Lu Y.Q., 2013, Research on Flavonoids Contents in Fructus sophoera with Capillary Zone Electrophoresis”. Pak. J. Pharm.
Sci., Vol 26, No. 6 1131-1136.
Skoog D.A, Holler F.J, and Crouch S.R. , 2007, Principles of Instrumental Analysis, 2nd ed. USA, Thomson: Brooks/Cole, 868-883.
Zhang, L., R. Wang, Y. Zhang, Y. Yu, 2007, Application of High Performance Capillary Electrophoresis on Toxic Alkaloid Analysis, J. Sep. Sci,
30, 1357-1363.