BAB I
PENDAHULUAN
Elektroforesis menjadi alat yang penting dalam analisis klinis selama beberapa
dekade ini. Cara pemisahan utama dalam metode ini adalah berdasarkan pada
jenis pemisahan ini dan berbagai skema yang digunakan untuk mengukur laju
migrasi analit dalam sampel yang dapat dimodifikasi. Metode ini penting dalam
analisis klinis untuk pemeriksaan asam amino, peptida, protein, dan asam nukleat,
sejumlah kecil sampel ke dalam buffer (biasanya gel) dan membiarkan komponen
dalam sampel berjalan dalam buffer dengan adanya medan listrik. Metode ini
dikenal sebagai elektroforesis gel dan secara historis menjadi jenis elektroforesis
yang paling umum ditemukan di laboratorium klinik. Selain itu ada juga teknik
kapiler yang sempit yang diisi dengan running buffer, lalu diikuti dengan
penempatan ke dalam medan listrik. Cara yang kedua ini dikenal dengan sebutan
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Elektroforesis
terlarut atau partikel bermuatan dalam media cair di dalam pengaruh medan
listrik.
Arne Tiselius pada tahun 1937 menggunakan media cair, ditemukan bahwa
terdapat perbedaan indeks bias cahaya pada batas antarmuka antara fraksi protein
dicampur larutan buffer, biasanya dalam media pendukung berpori seperti gel
agarosa lalu tiap zona protein dipisahkan dari zona yang lain oleh area bebas
kimia klinis dan berguna untuk memisahkan protein pada serum, urin, liquor
listrik bergerak menuju katoda (elektroda negatif) atau anoda (elektroda positif),
2
3
contohnya: ion positif (kation) akan bermigrasi menuju katoda, dan ion negatif
(anion) bermigrasi menuju anoda. Pergerakan kation dan anion pada sistem
mengandung kedua muatan positif dan juga negatif, (dulu disebut zwitterion)
menjadi bermuatan positif dalam larutan yang lebih asam dibanding isoelectic
point (pl) nya dan akan bermigrasi ke arah katoda, sedangkan pada larutan yang
lebih alkali ampholyte menjadi bermuatan negatif dan akan bermigrasi menuju
anoda. Protein dapat berperan sebagai ampholyte pada larutan karena protein
mengandung banyak amino yang terionisasi (−NH2) dan grup karboksil (−COOH)
basa pada asam nukleat yang bisa bermuatan positif atau negatif.1,2,10,19
agarosa pada slab yang disebut slab gel electrophoresis di mana molekul yang
memiliki muatan diterapkan ke salah satu ujung slab dan medan listrik diterapkan
kecepatan yang berbeda sesuai dengan charge to size ratio. Slab gel
molekul besar seperti asam nukleat dan protein untuk menunjukkan konsentrasi
menit per sampel), efisiensi yang rendah, sulit dalam analisis, dan tidak mampu
mengidentifikasi senyawa dalam sampel secara pasti karena waktu migrasi tidak
molekul, ukuran dan bentuk molekul, kekuatan medan listrik, sifat media
Rumus: yang pertama yang menyatakan gaya penggerak listrik medan pada ion
µ = Q / 6π rη
Keterangan:
μ = Pergerakan elektroforesis dalam cm 2/(V)(s)
Q = Muatan listrik di dalam ion
r = Radius ion dalam larutan
η = Viskositas larutan buffer dimana perpindahan terjadi.
5
dengan muatan listrik dan berbanding terbalik dengan ukuran molekul dan
slab gel electrophoresis, memberikan akurasi dan presisi yang lebih baik,
Elektroforesis kapiler juga dapat menganalisis molekul yang lebih kecil dari slab
untuk dianalisis.
Sistem elektroforesis kapiler yang khas, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
2.2, terdiri dari gabungan kapiler silika, dua reservoir buffer elektrolit, suplai daya
tegangan tinggi, dan detektor yang dihubungkan ke unit akuisisi data. Sampel
awal kapiler, molekul sampel dipisahkan oleh electro-osmotic flow (EOF), curah
aliran yang dihasilkan dari kelebihan ion positif di permukaan kapiler bagian
dalam bergerak menuju katoda. Ion positif dalam spesimen muncul lebih awal di
outlet kapiler karena EOF dan pergerakan ion berada dalam arah yang sama. Ion
negatif dalam spesimen juga bergerak menuju outlet kapiler tetapi pada kecepatan
6
yang lebih lambat. Saat ion sampel bergerak menuju outlet kapiler, berbagai jenis
singkat, daya penyelesaian yang ditingkatkan, dan volume sampel yang digunakan
sedikit. Pemisahan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 10 menit dengan
(EOF). Electroosmotic flow adalah aliran curah cairan di kapiler dan merupakan
konsekuensi dari muatan pada permukaan interior dinding kapiler. Hasil dari EOF
dihasilkan dari pengaruh medan listrik yang diterapkan pada lapisan ganda larutan
dan dirangkum dalam Tabel 2.1 yang berdasarkan pada dasar pemisahan dan jenis
analitnya.1,4,5
Denaturing Massa
Disadur dari Landers11
Capillary zone electrophoresis adalah teknik yang paling sederhana dan paling
umum, bermanfaat untuk pemisahan baik berat molekul rendah dan analit
ionik rendah yang dihasilkan berdasar charge to mass ratio. Resolusi dapat
μl) yang disedot ke dalam kapiler silika tipis dengan diameter 25–50 μm. Muatan
negatif yang kuat di bagian dalam kapiler bersama dengan diameter kapiler yang
kecil, memberikan area permukaan negatif bersih yang besar. Di bawah kondisi
elektroforesis, keadaan ini membuat aliran kation endosmotik yang kuat ke arah
katoda. Dalam sistem ini, tarikan aliran endosmotik ini lebih kuat daripada tarikan
anoda untuk protein anionik yang dievaluasi. Protein lalu bermigrasi ke arah
pengukuran ini memiliki kelemahan lain, yaitu zat yang diserap pada panjang
atau varian genetik. Pewarna radiokontras merupakan salah satu contoh penyebab
Capillary Isotachophoresis mirip dengan CZE yaitu pada ion yang dipisahkan
Ion sampel diapit antara zona elektrolit utama yang mengandung ion dengan
mobilitas tertinggi, dan zona elektrolit tertinggal, yang mengandung ion dengan
10
mobilitas terendah. Pada saat medan listrik diterapkan dalam kondisi diam,
serangkaian zona ionik ditetapkan dan diurutkan dari mobilitas ionik tertinggi
hingga mobilitas ionik terendah. Setelah kondisi diam tercapai, semua zona
bermigrasi bersama tanpa pelebaran band, berbeda dengan CZE di mana zona
terus terpisah satu sama lain dan meluas saat migrasi terjadi. Deteksi UV dengan
CITP bisa dilakukan secara efektif pada panjang gelombang 200 nm.10,15,16
berdasarkan titik isoelektriknya (pl). Kapiler diisi dengan larutan buffer amfoter
kapiler, analit difokuskan oleh medan listrik, dan zona fokus dimobilisasi
nm.10,15,16
adalah bahwa pada CGE kolom dikemas dengan gel yang akan mempengaruhi
pergerakan dari analit. Pemisahan analit tidak hanya ditentukan oleh gaya
elektroforesis yang bekerja pada ion tetapi tergantung pada ukuran molekul dari
11
analit itu sendiri. Aplikasi dari CGE ini adalah pemisahan protein dalam kapiler
yang diisi dengan gel poliakrilamida dan sodium dodecyl sulfate (SDS). Capillary
zat terlarut dimana analit bermigrasi melalui pori-pori kolom berisi gel. Gel
sebagai anti-convective media yang dapat meminimalkan difusi zat terlarut dan
dapat berkontribusi pada perluasan zona. Gel juga mencegah adsorpsi zat terlarut
memiliki ciri-ciri tertentu, seperti stabilitas suhu dan kisaran ukuran pori yang
sesuai agar dapat dipakai sebagai media elektroforesis. Teknik ini memiliki
keterbatasan yaitu molekul netral tidak akan bermigrasi melalui gel, karena EOF
Mekanisme pemisahan utama pada MEKC berdasarkan pada partisi zat terlarut
antara fase misel dan fase solusi. Teknik ini dapat menyelesaikan masalah pada
molekul netral sama seperti molekul bermuatan oleh metoda EK. Bentuk misel
surfaktan dengan lifetimes kurang dari 10 µs. Surfaktan yang paling umum
12
digunakan dalam MEKC adalah sodium dodecyl sulfate (SDS) yang merupakan
surfaktan anionik. Meskipun misel anionik ini tertarik ke arah anoda, dalam
kapiler silika yang tidak dilapisi mereka masih bermigrasi menuju katoda karena
EOF. Misel bergerak menuju katoda pada kecepatan yang lebih lambat daripada
aliran cairan karena daya tarik ke arah anoda. Partisi molekul netral masuk dan
keluar misel berdasarkan pada hidrofobisitas setiap analit, oleh karena itu misel
MEKC sering disebut sebagai fase diam semu (atau bergerak). Molekul netral
yang sangat hidrofilik, misal metanol, tidak akan lama berada di dalam misel
karena pada dasarnya bermigrasi dengan kecepatan yang sama seperti aliran curah
yang bisa berupa protein serum, enzim, peptida, karbohidrat, lipid, dan senyawa
organik atau anorganik kecil. Berikut akan dibahas mengenai kegunaan klinis
urine, dan liquor cerebrospinalis (LCS). Berikut ini akan dibahas mengenai
Metode EK merupakan metode yang paling banyak sebagai validasi uji klinis
yang luas dalam analisis protein serum pada saat ini. Indikasi pertama yaitu EK
dapat digunakan dalam pemisahan protein serum menjadi enam band golongan
klasik, contohnya Albumin, Alpha-1 globulin, Alpha-2 globulin, Beta-1 dan Beta-
2 globulin, dan Gamma globulin. Variasi dalam fraksi protein ini dapat
pada fraksi Beta dan Gamma yang paling bermakna secara klinis. Golongan band
monoklonal besar biasanya muncul pada pasien dengan multiple myeloma atau
pada berbagai penyakit lain seperti light chain disease, leukemia, limfoma,
(MGUS). Pada pasien yang termasuk dalam kategori MGUS harus ada tindak
lanjut setiap tahun karena ada kemungkinan pada pasien ini akan berkembang
telah dilakukan oleh elektroforesis selulosa asetat (ESA) atau elektroforesis gel
agarose (EGA) tetapi memerlukan banyak waktu dalam menerapkan metode ini
prosedur yang dilakukan oleh Aguzzi dan Poggi pada tahun 1977. Teknik ini
penghapusan protein spesifik dari suatu sampel menggunakan beads yang dilapisi
dengan anti-heavy chain (IgG, IgM, IgA) atau anti-light chain antibodi (Kappa
15
atau Lambda) sebelum pemisahan kemudian dilakukan oleh EK. Identifikasi ini
cryoglobulin pada suhu lebih rendah dari 37ºC, namun inspeksi visual dari
dalam endapan cryoglobulin bahkan ketika hanya terdapat kadar protein yang
Pada masa akan datang diharapkan penggunaan CE-IS akan memberikan dokter
informasi tambahan tentang cryoglobulin lebih cepat dan dengan cara yang lebih
efektif.1,4,5
kelainan yang paling umum terlihat pada laboratorium klinik dan dapat
dalam menentukan penyebab dari peningkatan protein urine, baik tubular atau
glomerular.
Salah satu masalah pada analisis protein urine oleh EK adalah bahwa banyak
senyawa yang muncul dalam urine yang dapat diabsorbsi pada panjang
16
gelombang yang sama (200 atau 214 nm) yang digunakan untuk mendeteksi
otak, atau gangguan pada sawar darah-otak. Proses imun dalam tubuh juga dapat
menghasilkan band poliklonal maupun oligoklonal pada regio gamma, dan jika
multipel sklerosis pada lebih dari 95% kasus. Oligoklonal band dapat juga muncul
pada pasien dengan berbagai kondisi neurologis lainya. Pada saat ini, metode yang
dalam LCS adalah EGA, yang membutuhkan banyak tenaga laboratorium dan
manajemen lebih dari 600 defek kongenital hemoglobin (Hb) yang diketahui.
diagnosis sindrom thalassemia dan juga dalam tindak lanjut jangka panjang pasien
sickle cell yang diterapi dengan hidroksilurea. Metode ini umumnya ditambah
normal. Hasil HbA1c dapat bervariasi berdasar metode analisis yang berbeda,
produk oksidasi hemoglobin yang terbentuk selama penyimpanan yang tidak tepat
yang dapat membuat bias pada hasil HbA1c. Salah satu manfaat dari penggunaan
CIEF untuk mendeteksi HbA1c adalah instrumen dan reagen yang sama dengan
Alasan utama efisiensi tinggi pada EK disebabkan oleh flat flow profile nya
yang khas. Pada Gambar 2.5, dapat dilihat mengenai flow profile pada HPLC dan
EK. Secara umum flow dari mobile phase pada HPLC diatur oleh pompa maka
dalam kondisi operasi normal akan terlihat parabolic flow profile. Hasil dari
efisiensi dari pemisahan yang secara teoritis dapat dicapai pada pemisahan HPLC.
bawah pengaruh dari tegangan yang diberikan oleh sumber daya, kemudian akan
menghasilkan flat flow profile. Perbedaan mendasar flow profile ini adalah alasan
utama untuk efisiensi yang sangat tinggi yang dapat dicapai jika menggunakan
EK, di mana puncak yang lebih sempit dan resolusi yang berpotensi lebih baik
pada HPLC agar mendapatkan selektifitas yang diperlukan untuk pemisahan yang
metanol.3
Dalam hal instrumentasi, HPLC dan EK sama dalam beberapa hal tetapi
berbeda pada hal lainnya. Elektroforesis kapiler lebih sederhana karena tidak
adanya injektor, pompa (satu atau lebih pompa dan pencampur pelarut untuk
gradien HPLC) dan sel deteksi khusus. Injeksi EK biasanya menggunakan salah
satu ujung kolom pemisah, dan deteksi pada kolom dilakukan dengan bagian
volume sampel yang diketahui ke dalam loop sampel volume tetap dalam katup
dalam kolom kromatografi oleh mobile phase sehingga volume dari larutan yang
Pada Elektroforesis kapiler tidak terdapat katup injeksi seperti pada HPLC.
dipengaruhi oleh tegangan injeksi yang diterapkan dan juga lamanya tegangan
injeksi dipengaruhi oleh perbedaan tekanan yang melintasi kolom dan lamanya
injeksi dengan menggunakan mode hidrodinamik. Pada kedua mode injeksi ini
perlu mengetahui ukuran yang tepat dari dimensi kolom (radius dan panjang)
adalah pemanasan larutan karena arus ionik yang dibawa diantara elektroda. Joule
band ini. Satu keuntungan utama dari tabung kapiler adalah menghilangnya panas
Rasio yang dimaksimalkan dari luas permukaan bagian dalam menjadi volume
yang dicapai dalam kapiler lubang kecil memberikan pembuangan panas yang
lebih efisien relatif terhadap sistem skala besar. Hal ini memungkinkan
penggunaan lapangan potensial yang sangat tinggi dan solusi untuk pemisahan
sehingga cukup kuat untuk menyebabkan semua zat terlarut terelusi di satu ujung
dari kapiler. Oleh karena itu EK lebih mudah diotomasi daripada elektroforesis
konvensional yang cenderung padat karya dan memakan waktu. Keuntungan lain
untuk HPLC yang dapat dengan mudah diadaptasi pada EK. Misalnya, di area
deteksi, banyak jenis mode deteksi untuk HPLC telah ada yang berhasil
dimodifikasi untuk deteksi pada EK. Laju aliran volume sangat kecil biasanya
pada sampel dalam jumlah yang sangat kecil (nanoliter per proses). Jumlah
sampel yang jauh lebih besar akan dibutuhkan pada gel konvensional
elektroforesis.3,15,16
Hasan Sadikin
dengan pH spesifik di dalam tabung kapiler silika dengan diameter 100 µm.
Hasil elektroforesis:
Urutan hasil sebagai berikut: gamma globulin, beta-2 globulin, beta-1 globulin,
Bahan pemeriksaan:
Serum segar
Beku/frozen (1bulan)
Transportasi sampel stabil pada suhu kamar sampai dengan 5 hari, namun
1. Hemolisis
24
3. Plasma
Hasil:
albumin, alpha-1 globulin, alpha-2 globulin, beta-1 globulin, beta-2 globulin dan
gamma globulin.
Faktor Pengganggu
mungkin tidak dapat dideteksi dengan metode ini karena resolusi dan sensitivitas
dianalisis terlebih dahulu dan jika dicurigai adanya gammopathy, maka dianjurkan
BAB III
RINGKASAN
merupakan metode yang murah dibanding HPLC dan slab gel electrophoresis dan
26
praktis untuk penentuan banyak analit yang penting secara klinis. Pada awalnya
tapi ternyata EK ini juga juga memungkinkan untuk menggunakan satu instrumen
untuk beberapa tujuan, seperti serum, urine, dan protein LCS, hemoglobin (varian
spesimen dalam jumlah besar dengan sedikit waktu dan biaya yang relatif rendah
per tes.1,4
25
SUMMARY
Capillary electrophoresis (CE) has many roles in clinical lab sevice, such as
importance. Initially CE was heralded for its speed and low sample volume
capability, its ability to be quantitative and automated, and its ability to separate
also makes it possible to use one instrument for several purposes, such as serum,
urine, and CSF proteins, hemoglobin (variants and A1c), lipoproteins, and CDT.
26
PUSTAKA ACUAN
18. Bishop ML, Fody EP, Schoeff LE, editors. Clinical chemistry: principles,
techniques, and correlations. Eighth edition. Philadelphia: Wolters
Kluwer; 2018. 736 p