Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Jariyah Amilia

NIM : 1811015220017

Analisis Biomedik

Membandingkan Artikel
a. Artikel 1
Metode yang digunakan adalah elektroforesis kapiler. Preparasi sampel pada metode ini
lebih simpel. Volume sampel yang digunakan lebih sedikit. Metode ini mampu
mendeteksi hemoglobin varian dengan lebih detail berdasar Elektroforesis Zona Kapiler
(Capillary Zone Electrophoresis) serta tingkat presisi dan akurasi tinggi untuk
kuantifikasi hemoglobin varian. Setiap fraksi memiliki tinggi puncak yang berbeda dan
waktu retensi yang berbeda juga. Setiap fraksi dibandingkan dengan puncak fraksi Hb
normal. Presentasi hemoglobin dapat langsung ditentukan dan dihitung kadarnya.
b. Artikel 2
Metode yang digunakan adalah HPLC. Preparasi sampel yang dilakukan cukup panjang
yaitu dianalisis secara bertahap dalam waktu 1 minggu. Dalam HPLC biasanya dilakukan
preparasi sampel yang terkadang mencakup derivatisasi. HPLC telah terbukti menjadi
alternatif yang sensitif, spesifik, dan dapat direproduksi untuk elektroforesis. Dengan
otomatisasi dan kekuatan kuantitatif, ini tampaknya menjadi teknik yang sensitif dan
akurat untuk identifikasi langsung dan kuantifikasi fraksi hemoglobin normal dan
abnormal.
c. Artikel 3
Dalam elektroforesis kapiler, komponen sampel dipisahkan karena perbedaan mobilitas
elektroforesis. Pemilihan pH suatu larutan buffer mengontrol bentuk analitis yang
terdeteksi analit (kationik atau anionik). Larutan penyangga basa dan asam dari elektrolit
kaleng digunakan untuk pemisahan campuran tambang katekola dalam kapiler silika
leburan. Kerugian dari metode ini adalah sensitivitas konsentrasi rendah. Katekolamin
menjadi anion pada pH> 10 dan sebagai kation ketika menggunakan larutan buffer
dengan pH <8. Dalam elektroforesis kapiler, analit dipisahkan sebagai anion atau kation
berdasarkan pH dari elektrolit. Dalam optimalisasi kondisi, divariasikan komposisi
sampel yang diinjeksi, komposisi larutan buffer, konsentrasi dan pH, dan adanya aditif
garam dan pengubah organic. Sistem elektroforesis kapiler dapat dihubungkan ke
detektor spektrometri massa melalui apa yang disebut antarmuka ionisasi elektrospray
(ESI). Dibandingkan dengan elektroforesis kapiler, maka urutan elusi katekolamin dalam
fase terbalik HPLC dengan deteksi amperometri berbeda: pada kromatografi noradrenalin
dielusi terlebih dahulu, kemudian adrenalin dan dopamin dielusi. Sensitivitas konsentrasi
deteksi UV pada elektroforesis kapiler agak rendah; oleh karena itu prekonsentrasi
dibutuhkan. Elektroforesis kapiler dengan deteksi metrik spektro massa kurang sensitif
dibandingkan dengan HPLC deteksi amperometri; namun, jumlahnya lebih dari sepuluh
kali lebih efisien.
d. Artikel 4
Metode yang digunakan adalah HPLC dan elektroforesis zona kapiler (CZE). Satu hal
yang perlu diperhatikan adalah campuran luteolin dan quercetin dapat dipisahkan pertama
kali dengan HPLC. Selain itu, batas deteksi yang lebih baik masih dapat dicapai bahkan
dengan penggunaan tetrahidrofuran. Batas deteksi CZE yang dilakukan di buffer borate
ratusan kali lebih baik. Sebagai hasil dari penelitian ini, urutan elusi flavon dan flavonoid
dibalik. Ekstrak dari anggur anggur dengan ekstraksi fase padat dianalisis dengan
mengembangkan metode HPLC dan CZE. Pentingnya studi ini terletak pada batas deteksi
yang lebih baik dan konsumsi waktu yang lebih singkat.

Resume Pertemuan 12. Capillary Electrophoresis

Elektroforesis Kapiler (Capillary Electrophoresis) adalah teknik pemisahan untuk zat


yang bermuatan, didasari oleh muatan dan ukuran, dengan tingkat migrasi yang berbeda dalam
medan listrik. Teori dari elektroforesis kapiler adalah Sampel disuntikkan ke dalam larutan
buffer yang ditahan di dalam tabung kapiler. Ketika tabung kapiler listrik dipasang ke tabung
kapiler, komponen sampel berpindah sebagai hasil dari 2 jenis mobilitas. Tipe dari mobilitas:
1. Mobilitas Elektroforesis. Ukuran mobilitas zat terlarut untuk bergerak melalui media
konduktif sebagai respons terhadap medan listrik yang diterapkan. Senyawa yang
bermuatan positif akan bergerak menuju katoda (-) dan yang bermuatan negative akan
bergerak menuju anoda (+), sedangkan yang bermuatan netral akan dalam keadaan diam,
sehingga tidak akan terkena efek elektrik. Analit yang bermuatan tinggi akan bergerak
lebih cepat. Analit yang ukurannya lebih besar akan bergerak lebih lambat. Ukuran dan
viskosittas juga akan berpengaruh terhadap pergerakannya, yaitu semakin tinggi viskositas
maka mobilitasnya akan berkurang.
2. Mobilitas aliran elektroosmotik. Adalah pergerakan media konduktif melalui kapiler
sebagai respons terhadap medan listrik yang diterapkan. Permukaan kapiler biasanya
bermuatan negative, dan akan menarik muatan positif. Layer ini disebut fixed layer.
Tetapi yang bermuatan negative akan menarik lebih banyak kation (+) pada larutan buffer
sehingga membentuk diffuse layer yang memiliki jumlah kation yang lebih banyak
daripada anion. Fixed layer dan diffuse layer disebut electrical double layer. Lalu
ditengahnya adalah bulk solution dimana kation = anion. Saat dialiri listrik, kation pada
diffuse layer dan bulk solution akan tertarik menuju katoda, inilah yang disebut aliran
elektroosmotik.

Elektroforesis dikelompokkan menjadi:

• Kapiler Elektrokromatografi, adalah suatu bentuk elektroforesis kapiler di mana fase


diam disertakan dengan kolom kapiler.
• Elektroforesis Zona Kapiler, suatu bentuk elektroforesis kapiler di mana pemisahan
didasarkan pada perbedaan mobilitas elektroforesis zat terlarut.
• Kromatografi Kapiler Elektrokinetik Micellar, suatu bentuk elektroforesis kapiler di
mana zat terlarut netral dipisahkan berdasarkan kemampuannya untuk mempartisi
menjadi misel bermuatan.
• Capillary Isoelectric Focusing (CIEF), adalah suatu teknik yang digunakan untuk
memisahkan peptida dan protein. Molekul-molekul ini disebut senyawa zwitterionik
karena mengandung muatan positif dan negatif.
• Capillary Isotachorphoresis (CITP), satu-satunya metode yang digunakan dalam sistem
terputus-putus. Analit bermigrasi dalam zona yang berurutan dan setiap panjang zona
dapat diukur untuk menemukan jumlah sampel yang ada.
Keuntungan Kromatografi Kapiler:
1. Separasi cepat
2. Resolusi puncak baik
3. Volume sampel yang diperlukan sedikit
4. Bisa untuk kualitatif dan kuantitatif
5. Dapat untuk kation, anion, asam organic atau anorganik, ionic atau non ionic, polimer
dan monomer, optikal isomer dan lainnya.
6. Biaya lebih murah
7. Dapat menganalisis banyak sampel sekaligus
8. Minim kontaminan
9. Lebih mudah menganalisis dengan menggunakan komputer
10. Kaset mudah dibersihkan dan diganti
Kegunaan Kromatografi Kapiler
1. Untuk DNA Fingerprinting
2. Analisis obat
3. Karakterisasi protein
4. Ink analysis
5. Quality control air
6. Monitoring lingkungan hidup
7. Test terhadap makanan dan agrikurtular

Cara penggunaan menggunakan kapiler elektroforesis contohnya mendeteksi anion pada air.
1. Lakukan pre-treatment pada sampel. Pre-treatmen biasanya berupa filtrasi, dilusi (jika
perlu) dan sentrifugasi.
2. Letakkan sampel pada autosampler dan nyalakan.
3. Hasil akan di tampilkan pada monitor computer.

• Sistem elektroforesis kapiler Capel 205 dikembangkan dan diproduksi oleh Lumex
Instruments. CE bisa menjadi tambahan hemat biaya untuk laboratorium mengambil banyak
analisis rutin kromatografi dan karena itu mengurangi biaya operasional.
• Capel 205 digunakan bisa untuk mendapatkan analisis kualitatif dan kuantitatif di berbagai
bidang aplikasi, seperti pengendalian kualitas air dan pemantauan lingkungan, pengujian
makanan dan pertanian, farmasi, dan penelitian biokimia. Capel 205 dapat mendeteksi semua
kelas analit: organik dan anorganik, ionik dan non-ionik, polimer dan monomer, optik, cis / trans
dan isomer konstitusional.

Anda mungkin juga menyukai