Anda di halaman 1dari 8

1. Apa itu kromatografi pertukaran ion? 4. Jelaskan parameter pemisahan dengan kckt?

Kromatografi pertukaran ion adalah metode pemisahan - Waktu retensi: Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu
senyawa berdasarkan interaksi muatan positif dan negatif antara untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor (analit
molekul. Digunakan untuk sampel yang bersifat ionik atau diinjeksikan sampai terelusi dari kolom).
dapat terionkan.
- Luas area: menunjukkan konsentrasi senyawa yang terdapat
2. Apa itu kromatografi eklusi ukuran? dalam sampel yang dianalisis.

Kromatografi eklusi ukuran adalah teknik pemisahan senyawa - Selektivitas: kemampuan sistem kromatografi dalam
berdasarkan perbedaan kemampuan komponen sampel untuk memisahkan/membedakan analit. Selektivitas pada metode
memasuki pori-pori pada gel. Kolom diisi dengan bahan yang kromatografi ditunjukkan melalui nilai resolusi. Selektivitas
mempunyai ukuran pori-pori tertentu dan terdistribusi dengan pada metode kromatografi ditunjukkan melalui nilai resolusi.
baik.
- Puncak-puncak: menunjukkan titik dimana senyawa terpisah
3. Bagaimana cara memperbaiki selektivitas kolom pada kckt? dari fase diam dan fase gerak.

Mengubah ukuran dan panjang kolom, fase gerak, fase diam, - Linearitas: kemampuan metode untuk menghasilkan respons
suhu, laju alir, ukuran partikel fase diam. yang sebanding dengan konsentrasi analit yang dianalisis.

5. Jenis kckt: adsorpsi, partisi, pertukaran ion, eklusi ukuran.


6. Jenis teknik kromatografi partisi? - Pct: Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan
detektor 230 nm dan kolom 4,6 mm × 10 cm berisi bahan
- Fase normal: fase gerak non polar, fase diam polar
pengisi L7 dengan ukuran partikel 3,5 µm. Laju alir lebih
- Fase terbalik: fase gerak polar, fase diam non polar kurang 1,0 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 35°.

7. Instrumen dan fungsinya? 9. Pengertian eluen, eluet, elusi, fase gerak, fase diam?

- Reservoir: tempat penyimpan pelarut - Eluen: larutan/larutan campuran yang digunakan sebagai fase

- Pompa: untuk mengalirkan pelarut dari bejana pelarut ke gerak

kolom melalui tekanan tinggi - Eluet: fraksi atau volume tertentu dengan campuran yang

- Injektor: menginjeksikan sampel dipisahkan yang diperoleh setelah elusi dari kolom
kromatogram
- Kolom: terjadi pemisahan sampel
- Elusi: peristiwa ketika komponen ikut terbawa oleh eluen atau
- Detektor: mendeteksi senyawa
proses penyerapan senyawa oleh fase gerak
- Pengolahan data/komputer: menghasilkan kromatogram
- Fase gerak: pelarut atau campuran pelarut yang berfungsi
8. Penetapan kadar kafein dan pct? menggerakkan komponen

- Kafein: lakukan penetapan kadar dengan cara KCKT dengan - Fase diam (adzorben): medium tetap yang menjadi tempat
detektor 275 nm dan kolom 4,6 mm x 15cm berisi bahan pengisi pemisahan dan penjerap, biasanya berupa kolom atau
L1. laju alir lebih kurang 1 ml per menit. permukaan padat tertentu
10. Prinsip dasar pemisahan dg kromatografi? B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai
dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.
pemisahan komponen berdasarkan kepolarannya di antara dua
fase, yaitu fase gerak dan fase diam 12. Perbedaan kromatografi preparatif sama analitik?

11. Cara identifikasi menurut farmakope? - Analitik digunakan untuk mengidentifikasi atau menganalisis
senyawa atau komponen dalam sampel dengan menggunakan
Kafein
lempeng kaca kecil.
A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam
- Preparatif digunakan untuk memurnikan atau memisahkan
minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada
senyawa dalam jumlah besar untuk analisis selanjutnya
bilangan gelombang yang sama seperti pada Kofein BPFI.
menggunakan lempeng kaca yang lebih besar.
B. Waktu retensi puncak kofein pada kromatogram Larutan uji
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju analit?
sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan
kadar. Komposisi fase gerak, laju alir serta, ukuran dari sampel, suhu.

PCT 14. Nilai sbr yang baik kurang dari 2%

A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam 15. Faktor yang mempengaruhi kckt?
kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada
Pemilihan jenis kolom, Panjang dan diameter kolom, komposisi
bilangan gelombang yang sama seperti pada Parasetamol BPFI.
fase gerak, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran
dari sampel.
16. Fase diam di kromatografi fase normal sama fase balik?

Fase normal: fase diam silika gel atau alumina, fase gerak
air:asetonitril.

Fase terbalik: fase diam 0DS, fase gerak air:metanol.


1. Macam-macam spektro!
- spektrofotometer uv vis: senyawa memiliki kromofor
- ⁠spektrofotometer ir: memiliki momen dipol dan ikatan rangkap
- ⁠spektrofluorometri
- ⁠spektrofotometer serapan atom
2. Energi yang digunakan pada pengerjaan spektro uv!
- absorpsi atau emisi rem
- ⁠energi elektronik
3. Cara yang di gunakan pada saat analisis kuantitatif!
- kurva kalibrasi
- ⁠one point method
4. ⁠Macam macam energi
- Energi Translasi: energi kinetik atom atau molekul yang disebabkan oleh
perpindahan atom atau molekul tsbt dari satu tempat ke tempat lain dalam ruang.
- ⁠Energi Rotasi: energi kinetic molekul yang disebabkan oleh rotasi/perputaran pada
sumbu yang melalui titik berat
- ⁠Energi Vibrasi: energi kinetik dan energi potensial molekul yang disebabkan oleh
gerakan getaran
- ⁠Energi Elektronik: energi molekul dan atom yang disebabkan oleh energi potensial
dan energi kinetik elektronnya.
5. ⁠Kenapa harus menggunakan one point metode!
pada penentuan kadar secara rutin dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan panjang gelombang absorban maksimum, suhu, pelarut, dan piranti
yang sama. larutan uji dibandingkan dengan larutan baku yang kadar dan
kemurniannya diketahui
6. ⁠Absortivitas molar dan biasa!
Absorptivitas biasa (A) adalah ukuran seberapa baik suatu substansi menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu, sedangkan absorptivitas molar (ε) adalah
ukuran yang sama namun dikorelasikan dengan konsentrasi larutan.
7. ⁠Perbedaan single beam dobel beam
- single beam: hanya terdapat satu kuvet sehingga pengujian dilakukan satu persatu
- ⁠double beam: terdapat dua kuvet sehingga pengujian dapat dilakukan sekaligus
8. ⁠Hitungan kadar abs pct
A = A (1%. 1 cm) . c
9. ⁠Perbedaan eksitasi dan emisi
- eksitasi: suatu kondisi saat molekul bergerak dari tingkat energi rendah ke tingkat
energi tinggi
- ⁠emisi: suatu kondisi saat molekul bergerak dari tingkat energi tinggi ke tingkat
energi rendah
10. ⁠Prinsip Spektro Uv-vis
Pengukuran absorbansi cahaya pada rentang panjang gelombang ultraviolet dan
sinar tampak oleh suatu sampel.
11. Bagian spektro Uv-Vis
- Sumber cahaya = pengukuran absorpsi
- Monokromator = amemilih panjang gelombang cahaya
- Kuvet = menyimpan sampel yang akan dianalisis
- Detektor = untuk mengukur intensitas cahaya
- Rekonder = mencatat data hasil pengukuran dari detektor berupa spektrum
12. ⁠Kapan pakai one point method
pada penentuan kadar secara rutin dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan panjang gelombang absorban maksimum, suhu, pelarut, dan piranti
yang sama. larutan uji dibandingkan dengan larutan baku yang kadar dan
kemurniannya diketahui
13. Faktor yang mempengaruhi absorbansi
- Pelarut, pH, suhu, konsentrasi elektrolit tinggi dan zat pengganggu
14. Jenis detektor
- phototube, photomultiplier tube, photodiode array
15. 0,2-0,8 rentang bertujuan untuk
Untuk mendapatkan suatu garis linier antara konsentrasi dan absorbansi
17. Panjang Gelombang
- Uv = 200-350 nm
- Sinar tampak = 350-400 nm
18. Kenapa dihitung panjang gelombang maks!!
- agar absorbansi sampel berada pada panjang gelombang maksimum sehingga
didapat hasil yang maksimal. Kepekaannya maksimal, ketelitian paling besar,
absorban relatif konstan.
19. Kromofor dan ausokrom
- Kromofor: menyerap cahaya dan menyebabkan senyawa berwarna, ikatan
terkonjugasi/ selang seling. C/ benzen, toluena, sikloalkana (C=C, C=OC NO2).
- Ausokrom: memberikan intensitas atau kecerahan warna yang dihasilkan kromfor,
ikatan elektron bebas. C/ oksigen, halogen, hidroksil, metoksi, amina, OH dan NH2.
20. Mempengaruhi panjang gelombang
Struktur molekul, keadaan fase, konsentrasi zat, suhu, sifat pelarut.
21. Absortivitas molar dipengaruhi
Panjang gelombang, tebal kuvet, konsentrasi, nilai absorpsi.
22. Tujuan blanko pada spektro
Untuk mengkalibrasi dan untuk melakukan pembacaan agar pelarut tidak terbaca
dan yang terbaca hanya sampel yang dianalisis.
23. Perbedaan batokromik, hipsokromik, hipokromik, hiperkromik
- Batokromik: pergeseran puncak spektrum ke arah panjang gelombang yang lebi
besar (merah)
- Hipsokromik: pergeseran puncak spektrum ke arah panjang gelombang yang
lebih kecil (biru)
- Hipokromik: penurunan intensitas puncak dalm spektrum.
- Hiperkromik: peningkatan intensitas puncak dalam spektrum lebih tinggi
24. Tujuan analisis kuantitatif
Untuk menentukan jumlah zat, output yang didapatkan absorbansi untuk
mencari % kadar.
25. Standarisasi kestabilan sediaan dengan penentuan kadar zat aktif dengan metode
 1 zat aktif: kurva kalibrasi, one poin
 > 1 zat aktif: simultan, derivat, ekstraksi, Q absorbansi (Metodee analisis
kuantitatif u/ sediaan multikomponen)
- Simultan: dilakukan bersamaan sekaligus.
- Derivat: meningkatkan selektifitas dan sensitivitas analisis.
- Ekstraksi: memisahkan dan mengkonsentrasikan komponen dalam sampel
sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
- Q absorbansi
26. % Kadar Pct dan Kafein
FI 6, 1365
Tablet parasetamol dan kafein mengandung tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih
dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
PCT C8H9NO2
Kafein C8H10N4O2
27. Penetapan kadar pct dan kafein
Cara kromatografi cair kinerja tinggi, dilengkapi dengan dekektor 275 nm dan
kolom 4,6 mm x 10 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 um. Laju
alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Resolusi antara puncak analit dan baku internal
tidak kurang dari 1,4; faktor ikutan tidak lebih dari 1,2; dan simpangan baku relatif
pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Anda mungkin juga menyukai