Anda di halaman 1dari 11

HPLC

Jelaskan hplc. Sebutkan bagian dan fungsinya


Jelaskan fungsi dari hplc
Jelaskan prinsip kerja hplc
Jelaskan kelebihan dan kekurangan hplc
Jelaskan data hasil uji senyawa kafein menggunakan hplc sesuai dngan literature
Berikan contoh dan aplkasi dari hplc

MAKALAH
METODE PEMISAHAN KIMIA
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)
HPLC Method for the Analysis of Paracetamol, Cafeine and Dipyrone
OLEH :
KELOMPOK I
KHRISMALA SURYA NINGSIH ( F1C1 08 019 )
DWI PRATIWI OKTAVIA SAPUTRA ( F1C1 08 039 )
SRI SUMIARNI ( F1C1 06 033 )
MARIO HOKASIH SAGALA ( F1C1 08 003 )
LA NAANI ( F1C1 05 0 )
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada kromatografi, komponen
komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat
komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal.
Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.
Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam memisahkan suatu campuran senyawa.
HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang dilakukan dengan memakai fase diam
yang terikat secara kimia pada penyangga halus yang distribusi ukuranya sempit ( kolom )
dan fase gerak yang dipaksa mengalir dengan laju alir yang terkendali dengan memakai
tekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu yang
relative singkat.
HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan
pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain : farmasi;
lingkungan; bioteknologi; polimer; dan industri- industri makanan. Dalam makalah ini akan
dijelaskan beberapa keterangan tentang penggunaan HPLC ( High Performance Liquid
Chromatography), dalam bidang kefarmasian yaitu HPLC Method for the Analysis of
Paracetamol, Cafeine and Dipyrone (Metode HPLC Untuk Analisis Parasetamol, Kafein dan
Antalgin)
Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair cair yang dapat digunakan baik

untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik
HPLC didasarkan kepada pengukuran luas atau area puncak analit dalam kromatogram,
dibandingkan dengan luas atau area larutan standar.
Kegunaan umum HPLC adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik,
maupun senyawa biologis ; analisis ketidakmurnian (impurities); analisis senyawa- senyawa
mudah menguap (volatile); penentuan molekul- molekul netral, ionic, maupun zwitter ion;
isolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama;
pemisahan senyawa- senyawa dengan jumlah sekelumit (trace elements), dalam jumlah yang
banyak, dan dalam skala proses industry
. Pompa (Pump)
Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu pompa kinerja konstan (constant pressure) dan
pompa pemindahan konstan (constant displacement). Pemindahan konstan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu: pompa reciprocating dan pompa syringe. Pompa reciprocating
menghasilkan suatu aliran yang berdenyut teratur (pulsating), oleh karena itu membutuhkan
peredam pulsa atau peredam elektronik untuk, menghasilkan garis dasar (base line) detektor
yang stabil, bila detektor sensitif terhadapan aliran. Keuntungan utamanya ialah ukuran
reservoir tidak terbatas. Pompa syringe memberikan aliran yang tidak berdenyut, tetapi
reservoirnya terbatas.
Syarat syarat pompa yang ideal:
1. Mampu membangkitkan tekanan tinggi
2. Pulse free out put
3. Control laju alir yang akurat
4. Tahan korosi
e. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap fasa gerak
f. Bebas pulsa
Perlude gasser
h. Dapat menyalurkan fasa gerak pada rentang kecepatan dan tekanan lebar
i. Dapat digunakan untuk melakukan elusi gradien
j. Bekerja pada tekanan sampai 6000 psi (400 atm
1. Detektor (Detector)
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di dalam kolom
(analisis kualitatif) dan menghitung kadamya (analisis kuantitatif). Detektor yang baik
memiliki sensitifitas yang tinggi, gangguan (noise) yang rendah, kisar respons linier yang
luas, dan memberi respons untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan yang rendah terhadap
aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh.
Jenis jenis detector
SpektrofotometerUV Visible
Indeks bias
Spektrofluorimeter( zatberfluoresensi)
Konduktivitaslistrik( zationik)
Spektrometerinfra merah
Spektrometermassa( LC MS )
SpektrometerNMR ( LC NMR )
Detektor KCKT yang umum digunakan adalah detektor UV 254 nm. Variabel panjang

gelombang dapat digunakan untuk mendeteksi banyak senyawa dengan range yang lebih luas.
Detektor indeks refraksi juga digunakan secara luas, terutama pada kromatografi eksklusi,
tetapi umumnya kurang sensitif jika dibandingkan dengan detektor UV
Injektor (injector)
Injektor merupakan tempat untuk memasukkkan sempel ke kolom. Waktu yang dibutuhkan
oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.
Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel
menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu. Senyawa-senyawa yang
berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan
sangat bervariasi dan bergantung pada:
tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut)
kondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga pada ukuran
partikel)
komposisi yang tepat dari pelarut
temperatur pada kolom
Elusi Gradien
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa gerak selama analisis
kromatografi berlangsung. Efek dari Elusi Gradien adalah mempersingkat waktu retensi dari
senyawa-senyawa yang tertahan kuat pada kolom. Dasar-dasar elusi gradien dijelaskan oleh
Snyder.
Elusi Gradien menawarkan beberapa keuntungan :
Total waktu analisis dapat direduksi
b. Resolusi persatuan waktu setiap senyawa dalam campuran bertambah
c. Ketajaman Peak bertambah (menghilangkan tailing)
d. Efek sensitivitas
bertambah karena sedikit variasi pada peak
Kolom (Column)
Berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom KCKT dapat digunakan kembali
(reusable) . Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum dari jenis
sampel yang diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven yang digunakan.
Kolom diisi dengan partikel padatan yang berukuran kecil dilapisi secara kimia oleh suatu
cairan yang berfungsi sebagai fasa diam. Komponen-komponen sample dibawa oleh cairan
fasa gerak yang dialirkan dengan bantuan tekanan tinggi melewati kolom fasa diam.
Komponen-komponen dipisahkan berdasarkan partisi antara fasa diam dan fasa gerak yang
satu sama lain tidak bercampur.
Efisiensi kolom salah satunya sangat tegantung dari besarnya partikel fase stasioner. Oleh
karena itu bila ukuran fase stasioner lebih kecil, maka tinggi plat teoritik akan berkurang,
sehingga jumlah plat teoritik akan bertambah, yang meningkatkan efisiensi kolom. Dengan
kolom yang pendek dan efisiensi, pemisahan akan berjalan dengan cepat. Terdapat banyak
analisis yang dikerjakan pada suhu kamar, suhu kolom sering dapat diatur dengan konstan
dengan memakai cara pemanasan. Sering dibutuhkan suhu kolom yang lebih tinggi dari suhu
kamar untuk mengatasi masalah daya larut solute yang dianalisis dan viskositas fase gerak
yang agak tinggi

Prinsip dasar HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) adalah pemisahan senyawasenyawa berdasarkan kepolaran, dimana terdapat fase mobile (gerak) dan fase stasioner
(diam). Fase mobilenya adalah sampel dan eluen yang bercampur, dan fase stasionernya
adalah silika gel yang mengandung hidrokarbon. Sehingga senyawa yang memiliki kepolaran
yang lebih tinggi akan tertahan pada fase stasioner yang bersifat polar.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Analisis Dengan HPLC
1. 1. Kelebihan
Kerja lebih mudah dengan automatisasi dalam prosedur analisis dan pengolahan
data
Volume sampel kecil
Daya pisah tinggi
Merupakan metode analitis:
- Cepat
- Peka
- Akurat
Tepat
- Reproducible
- JugaPreparatif
Dapat digunakan untuk analisis sampel organic dan anorganik, bersifat volatile dan
non-volatil, stabil dan tidak stabil secara thermal.
Pilihan fasa diam dan fasa geraknya luas
HPLC memiliki beberapa keuntungan seperti :
Dapat dilakukan pada suhu kamar.
Kolom dan pelarut pengembang dapat digunakan berkali-kali
Detector HPLC dapat divariasi dan banyak jenisnya
Waktu analisis pada umumnya singkat
Ketepatan dan ketelitiannya yang relatif tinggi
Mudah dioperasikan secara otomatis
1. 2. Kekurangan
Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dahulu
Hanya bisa digunakan untuk asam organic
Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradient
elusi
Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang terbatas
HPLC yaitu alat yang berfungsi mendorong analit melalui sebuah kolom dari fase diam
( yaitu sebuah tube dengan partikel bulat kecil dengan permukaan kimia tertentu) dengan
memompa cairan (fase bergerak) pada tekanan tinggi melalui kolom. Sampel yang akan

dianalisis dijadikan dalam volume yang kecil dari fase bergerak dan diubah melalui reaksi
kimia oleh fase diam ketika sampel melalui sepanjang kolom. Tujuan penggunaan alat ini
adalah mengetahui kadar asam organik.
Waktu saat analit keluar dari ujung kolom disebut waktu retensi dan merupakan suatu
karakteristik yang unik dari tiap analit. Penggunaan dari tekanan menaikkan kecepatan linear
memberikan lebih sedikit waktu bagi analit untuk berdifusi, dan menghasilkan
chromatogram. Pelarut yang banyak digunakan yaitu air dan zat-zat organik seperti metanol.
HPLC ini digunakan untuk asam organik, seperti asam formiat dan asam asetat. Jika sampel
mula-mula berbentuk padatan harus di-distruksi dulu kemudian di-treatment sehingga berupa
larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi dan bening karena syarat sampel yang
dapat dianalisa menggunakan HPLC adalah harus tidak ada endapan dan harus bening
. Penerapan HPLC Dalam Analisis Senyawa (Obat) Dalam Campuran
HPLC sering digunakan antara lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif pada obat, produk
hasil samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan farmasi.
Keterbatasan metode HPLC ini adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika HPLC
dihubungkan dengan spektometer massa (MS). Keterbatasan lainnya adalah sampel sangat
kompleks maka resolusi yang baik sulit diperoleh

Parasetamol atau N-asetil-p-aminofenol atau asetaminofen merupakan derivat para-amino


fenol yang berkhasiat sebagai analgesik-antipiretik. Asetaminofen merupakan pengganti yang
baik untuk analgesik dan antipiretik aspirin pada penderita dengan keluhan saluran cerna dan
pada mereka dengan perpanjangan waktu perdarahan yang tidak menguntungkan.
Asetaminofen merupakan analgetik dan antipiretis.
Parasetamol adalah senyawa yang memiliki sifat polar dan gugus kromofor yang dimilikinya
menyebabkan senyawa ini dapat menyerap sinar UV. Karakteristik senyawa ini
memungkinkan analisis dengan teknik HPLC menggunakan kolom nonpolar seperti C-18 dan
fasa gerak polar seperti methanol/ air. Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui
saluran cerna. Konsentrasi tertinggi plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh
plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol
terikat protein plasma. Parasetamol digunakan sebagai analgesic dan antipiretik

Soxhletasi dan perkolasi


Jelaskan tentang soxhletasi dan perkolasi
Prinsip kerja soxhlet dan perkolas
Persamaan dan perbedaan keduanya
Kelebihan dan kekurangan keduanya masing2
Bahas data
Berikan contoh dan jelaskan aplkasi di industry
Soxhletasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi
minyak lemak .Soxhletasi merupakan ekstraksi padat-cair berkesinambungan,
disebut ekstraksi padat-cair karenasubstansi yang diekstrak terdapat di dalam
campuran yang berbentuk padat, sedangkan disebutberkesinambungan karena
pelarut yang sama dipakai berulang-ulang sampai proses ekstraksi
selesai.Keuntungan dari metode ini antara lain menggunakan pelarut yag lebih
sedikit karena pelaruttersebut akan dipakai untuk mengulang ekstraksi dan uap
panas tidak melalui serbuk simplisia,tetapi melalui pipa samping. Tetapi metode ini
juga memiliki beberapa kelemahan antara lain, tidakdapat digunakan pada bahan
yang mempunyai tekstur yang jeras, selain itu pengerjaannya rumitdan agak lama,
karena harus diuapkan di rotavapor untuk memperoleh ekstrak kental.Ekstraksi
Soxhletasia. PengertianEkstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadapdua cairan tidak saling larut yang berbeda,
biasanya air dan yang lainnya pelarut organic 6Soxhletasi merupakan ekstraksi
padat-cair yang berkesinambungan. Ekstraksi ini biasanyadilakukan dengan suatu
alat yang dinamakan Soxhlet 7.b.
Prinsip dasar ekstraksi dan soxhletasiPrinsip dasar ekstraksi adalah distribusi zat
terlarut dalam dua
pelarut yg tidak bercampur. Prinsipmetoda ini didasarkan pasa distribusi zat terlarut
d e n g a n p e r b a n d i n g a n t e r t e n t u a n t a ra d u a p e l a r u t y a n g s a l
i n gtidak bercampur. Batasnya adalah zat terlarut dapat ditransferdalam jumlah
yang berbeda dalam kedua fasa pelarut 8Prinsip Soxhletasi : Penyairan secara
berkesinambungan, dimana cairan penyari dipanaskan sehinggamenguap, uap
cairan akan terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik
denganturun kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali
kedalam labu alas bulatsetelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga
penyarian zat aktif menjadi sempurna

Kelebihan dan kekurangan soxhletasi


Metode soxhletasi memiliki kelebihan dan kekurangan pada prosesekstraksi.
Kelebihan:
a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidaktahan terhadap
pemanasan secara langsung.
b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit
c) pemanasannya dapat diatur

kekurangan:
a) Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah disebelah bawah
terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
b) Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam
pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume
pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut
dengan titik didih yang terlalu tinggi (Keloko,2013).
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi.
Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut
ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam
jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi,
melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam
keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih
efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah
zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap
dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak
melarutkan zat padat yang tidak diinginkan
Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi
dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat
digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang

akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi
ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini
adalah sokletasi
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan,
sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel,
secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa
senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa
kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut
tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat
ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang
diinginkan.

Metode perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkanpenyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi. Prinsip ekstraksi dengan perkolasi adalah serbuk
simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat
berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampel dalam
keadaan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri

dan tekanan penyari dari cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang
cenderung untuk menahan gerakan ke bawah (Ditjen POM : 1986).
Ukuran percolator yang digunakan harus dipilih sesuai dengan jumlah bahan
yang disari. Jumlah bahan yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi percolator. Percolator
dibuat dari gelas, baja tahan karat atau bahan lain yang tidak saling mempengaruhi
dengan obat atau cairan penyari.Percolator dilengkapi dengan tutup dari karet atau
bahan

lain,

yang berfungsi untuk mencegah penguapan. Tutup karet dilengkapi dengan lubang bert
utup yang dapat dibuka atau ditutup dengan menggesernya. Pada beberapa percolator
sering dilengkapi dengan botol yang berisi cairan penyari yang

dihubungkan

percolator

dengan

melalui

pipa

yang

dilengkapi

ke
keran.

Aliran percolator diatur oleh keran. Pada bagian bawah, pada leher percolator tepat diat
as keran diberi kapas yang di atur di atas sarangan yang dibuat dari porselin ataudi
atas gabus bertoreh yang telah dibalut kertas tapisKapas yang digunakan adalah yang
tidak terlalu banyak mengandung lemak. Untuk menampung perkkolat digunakan botol
perkolat, yang bermulut tidak terlalu lebar tetapi mudah dibersihkan. Di bawah ini
adalah gambar alat perkolasi (Sulaiman, 2011).
Kelebihan dan Kekurangan Perkolasi (Sulaiman, 2011)
Kelebihan dari metode perkolasi adalah:
1. Tidak terjadi kejenuhan
2. Pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan penyari sehingga zatseperti
terdorong untuk keluar dari sel)
Kekurangan dari metode perkolasi adalah:

1.Cairan penyari lebih banyak


2. Resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka.

Perkolasi adalah metoda ekstraksi cara dingin yang menggunakan pelarut mengalir yang
selalu baru. Perkolasi banyak digunakan untuk ekstraksi metabolit sekunder dari bahan alam,
terutama untuk senyawa yang tidak tahan panas (termolabil). Ekstraksi dilakukan dalam bejana
yang dilengkapi kran untuk mengeluarkan pelarut pada bagian bawah. Perbedaan utama dengan
maserasi terdapat pada pola penggunaan pelarut, dimana pada maserasi pelarut hanya di pakai
untuk merendam bahan dalam waktu yang cukup lama, sedangkan pada perkolasi pelarut dibuat
mengalir.
Penambahan pelarut dilakukan secara terus menerus, sehingga proses ekstraksi selalu
dilakukan dengan pelarut yang baru. Dengan demikian diperlukan pola penambahan pelarut
secara terus menerus, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pola penetesan pelarut dari
bejana terpisah disesuaikan dengan jumlah pelarut yang keluar, atau dengan penambahan pelarut
dalam jumlah besar secara berkala. Yang perlu diperhatikan jangan sampai bahan kehabisan
pelarut. Proses ekstraksi dilakukan sampai seluruh metabolit sekunder habis tersari, pengamatan
sederhana untuk mengindikasikannya dengan warna pelarut, dimana bila pelarut sudah tidak lagi
berwarna biasanya metabolit sudah tersari. Namun untuk memastikan metabolit sudah tersari
dengan sempurna dilakukan dengan menguji tetesan yang keluar dengan KLT atau
spektrofotometer UV. Penggunaan KLT lebih sulit karena harus disesuaikan fase gerak yang
dipakai, untuk itu lebih baik menggunakan spektrofotometer. Namun apabila menggunakan KLT
indikasi metabolit habis tersari dengan tidak adanya noda/spot pada plat, sedangkan dengan
spektrofotometer ditandai dengan tidak adanya puncak.
Perkolasi dilakukan dalam wadah berbenruk silindris atau kerucut (perkulator) yang
memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai. Bahan pengekstaksi yang dialirkan secara
kontinyu dari atas, akan mengalir turun secara lambat melintasi simplisia yang umumnya berupa
serbuk kasar. Melalui penyegaran bahan pelarut secara kontinyu, akan terjadi proses maserasi
bertahap banyak. Jika pada maserasi sederhana tidak terjadi ekstraksi sempurna dari simplisia
oleh karena akan terjadi keseimbangan kosentrasi antara larutan dalam seldengan cairan
disekelilingnya, maka pada perkolasi melalui simplisia bahan pelarut segar perbedaan kosentrasi

tadi selalu dipertahnkan. Dengan demikian ekstraksi total secara teoritis dimungkinkan (praktis
jumlah bahan yang dapat diekstraksi mencapai 95%) (Voight,1995).

Anda mungkin juga menyukai