I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
• Menjelaskan teori kromatografi cair kinerja tinggi
• Mengoperasikan alat kromatografi cair dengan baik dan benar
• Menganalisa suatu senyawa kimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif
dengan menggunakan alat kromatografi cair kinerja tinggi
• Cafein 20 ppm
• Methanol
2. Fase Gerak
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri dari campuran pelarut yang dapat
bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi, yang
ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat
komponen-komponen sampel.
Deret eluotrofik yang disusun berdasarkan polaritas pelarut merupakan hal penting
dalam pemilihan fase gerak.
Adapun ciri-ciri yang harus dimiliki oleh fase gerak pada KCKT, yaitu :
1) Kemurnian tinggi (high purity), yaitu cairan eluen yang tidak terkontaminasi. 2)
Kestabilan tinggi, yaitu eluen yang tidak bereaksi dengan sampel atau zat yang
berfungsi sebagai fase diam.
3) Kekentalan rendah, yaitu kerapatan eluen sekecil mungkin.
4) Dapat melarutkan sampel, tidak mengubah kolom dan sifat kolom serta cocok
dengan detektor.
3. Pompa
Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu pompa kinerja konstan (constant
pressure) dan pompa pemindahan konstan (constant displacement). Pemindahan
konstan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: pompa reciprocating dan pompa syringe.
Pompa reciprocating menghasilkan suatu aliran yang berdenyut teratur (pulsating),
oleh karena itu membutuhkan peredam pulsa atau peredam elektronik untuk,
menghasilkan garis dasar (base line) detektor yang stabil, bila detektor sensitif
terhadapan aliran. Keuntungan utamanya ialah ukuran reservoir tidak terbatas.
Pompa syringe memberikan aliran yang tidak berdenyut, tetapi reservoirnya terbatas.
Tujuannya adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak
berlangsung secara tepat.Ada 2 jenis pompa KCKT yaitu : pompa dengan tekanan
konstan dan pompa aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum
dibandingkan dengan tekanan konstan.
5. Detektor
Detektor digunakan untuk mendeteksi suatu zat atau sample. Sifat-sifat detektor
yang diperlukan adalah mempunyai spesifitas tinggi, bersifat linear untuk jangka
konsentrasi tertentu dan dapat mendetek dieluen tanpa mempengaruhi resolusi
kromatogram. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) atau High Pressure Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia.
HPLC termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa
gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat. Banyak kelebihan metode ini jika
dibandingkan dengan metode lainnya. Kelebihan itu antara lain:
2 Bodrex 2,799
3 Paramex 3,276
4 Oskadon 2,445
PERHITUNGAN
= 50 𝑚𝑔
0,5 𝐿
= 100 ppm
• Ppm setelah memipet 1 ml larutan dalam 50 ml pelarut
M1 = 100 ppm
V1 = 1 ml V2
= 50 ml M2
=?
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x 1 ml = M2 x 50 ml
M2 = 100 𝑝𝑝𝑚 𝑥 1 𝑚𝑙
50 𝑚𝑙
M2 = 2 ppm
• Kadar kafein dalam sampel
Bodrex
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
=
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛
Paramex
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛
Oskadon
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
=
𝑝𝑝𝑚 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑓𝑓𝑒𝑖𝑛
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kromatografi cair berperforma tinggi (high performance liquid
chromatography, HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat
cair yang biasanya disertai dengan tekanantinggi.
2. Pelarut yang digunakan yaitu campuran metanol 41% dan aquabidest59%.
3. Waktu retensi untuk larutan standar yaitu 2,81 menit, sampel bodrex 3,38
menit sampel Paramex 2,74 menit dan sampel oskadon 4,11 menit.
4. Tinggi dan area yangdihasilkan:
• Tinggi yang dihasilkan dari std. caffeine 116,208 mAU dan area 2.744
mAu*min.
• Tinggi yang dihasilkan untuk sampel paramex 131,648 mAU dan area
3.276 mAU*min.
• Tinggi yang dihasilkan untuk sampel bodrex 121,088 mAU dan area 2.799
mAU*min.
• Tinggi yang dihasilkan untuk sampel oskadon 102.992 mAU dan area
2,445 mAU*min
GAMBAR ALAT
Syringe
DAFTAR PUSTAKA
Kasie Laboratorium Kimia Analitik Instrumen. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Analitik
Instrumen. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.