PENDAHULUAN
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut
dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dikembangkan
pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT
merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan
pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang,
salah satunya adalah bidang farmasi.
Kegunaan umum KCKT :
1. Pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun
2.
3.
4.
5.
6.
7.
senyawa biologis
Analisis ketidakmurnian
Analisis senyawa-senyawa tidak mudah menguap
Penentuan molekul-molekul netral ionic, maupun zwitter ion
Isolasi dan pemurnian senyawa
Pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama
Pemisahan senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit, jumlah
banyak, dan dalam skala proses industri.
Gambar 2. Posisi keluk sampel (loop sample) pada keadaan (a) Load/Memasukkan
Sampel, dan (b) injeksi sampel ke kolom
4. Kolom
Ada 2 jenis kolom pada KCKT yaitu kolom konvensional dan kolom
mikrobor. Kolom merupakan bagian KCKT yang mana terdapat fase diam
untuk berlangsungnya proses pemisahan solute/analit.
Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibandingkan
kolom konvensional, yakni :
mikroliter/menit)
Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom
5. Detektor
Detektor pada KCKT dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu :
detektor universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak
bersifat spesifik, dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias
dan detektor spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik
yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti
detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan elektrokimia
Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
a. Mempunyai
respon
terhadap
solute
yang
cepat
dan
reprodusibel
b. Mempunyai sensitifitas yang tinggi, yaitu mampu mendeteksi
solute pada kadar yang sangat kecil
c. Stabil dalam pengoperasiannya
d. Mempunyai sel volume yang kecil
meminimalkan pelebaran pita
sehingga
mampu
mampu
kromatogram.
mengintegrasikan
Komputer
mempunyai
puncak-puncak
keuntungan
lebih
dalam
karena
A
B
C
D
Gambar 4. Contoh interpretasi data kromatogram HPLC untuk penentuan tinggi dan
luas puncak
Dibawah
ini
merupakan
contoh
analisis
dari
sampel
Asetaminofen
Larutan standar
Sistem Kromatografi =
Mode
: LC
Detektor
Kolom
Laju alir
: 1,5 mL/menit
Volume injeksi
: 10 L
REFERENSI
1. Gandjar, Ibnu Gholib. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
2. Rohman, Abdul. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Graha Ilmu :
Yogyakarta.
3. Agilent Technologies. HPLC Basics
: Fundamentals of Liquid