Anda di halaman 1dari 19

ELEKTROFORESIS

By : Chresiani Destianita Yoedistira, S.Farm., M.Farm., Apt


DEFINISI ELEKTROFORESIS
• Istilah elektroforesis untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Michaelis pada
tahun 1909 yang digunakan untuk mendeskripsikan perpidahan tempat zat-zat
koloidal pada suatu medan listrik.
• Prinsip dasarnya adalah perpindahan tempat didasarkan pada muatan listrik yang
dibawa oleh senyawa.
Contoh :
Larutan NaCl dimasukkan dua elektroda yang berlawanan (positif dan negative)
dengan suatu perbedaan potensial, maka ion-ion yang bermuatan positif (Na) akan
bergerak ke arah Katoda dan ion-ion yang bermuatan negative (Cl) akan bergerak
kearah Anoda
◦ Molekul-molekul yang bermuatan akan bergerak kearah kutub-kutubnya dengan
kecepatan tertentu yang dapat berbeda-beda.
◦ Faktor yang mempengaruhi kecepatan gerakan ion dan molekul adalah
- besarnya tegangan medan listrik
- jumlah muatan yang dibawa oleh ion.
- Besarnya koefisien friksional (gesekan)
- Viskositas larutan
- Ukuran ion
◦ Muatan yang dibawa oleh ion atau molekul sangat tergantung pada lingkungannya.
Pada keadaan asam, ion dan molekul akan lebih banyak bermuatan positif, oleh
karena itu jika dielektroforesis akan bergerak ke arah kutub negative. Dan
sebaliknya jika dalam keadaan basa, ion dan molekul akan lebih banyak bermuatan
negative dan jika dielektroforesis akan bergerak kearah kutub positif.
◦ Penggunaan larutan penyangga (buffer) sangat menentukan mobilitas ion dan
molekul selama proses elektroforesis. Syarat pemilihan larutan penyangga adalah
tidak mengadakan reaksi dengan komponen yang akan dipisahkan
Metode pada Elektroforesis

Media yang digunakan Sistem

Penggunaannya

Konsentrasi media padat Arah Pemisahan


Penggolongan atas media yang digunakan
◦ Secara umum elektroforesis digolongkan menjadi :
- Ekeltroforesis menggunakan media cair (larutan moving boundary
electrophoresis)
- Elektroforesis yang menggunakan media padat
Elektroforesis Zona
- Elektroforesis yang menggunakan media semi padat
Elektroforesis pada media larutan
◦ Pada metode ini hanya digunakan larutan sebagai media pamisahan
komponen tanpa menggunakan media penyangga yang
ditempatkan pada tabung berbentuk U.
◦ Elektroda-elektrodanya, yaitu kutub positif dan kutub negative,
dimasukkan pada masing-masing mulut tabung sementara sampel
ditempatkan pada dasar tabung.
◦ Dalam hal ini mobilitas molekul dipengaruhi oleh besarnya
densitas massa dan pH larutan penyangga yang digunakan.
Elektroforesis pada media Padat
◦ Media yang dapat digunakan untuk keperluan ini adalah kertas saring.
◦ Kelemahan metode ini adalah adanya sifat adsorpsi kertas saring sehingga
beberapa komponen yang dielektroforesiskan sering tidak muncul meskipun
sebenarnya terjadi pemisahan juga.
◦ Media kertas dapat diganti dengan selulosa asetat yang dilapiskan pada lembaran
aluminium atau kacar. Sifat adsorpsi nya rendah sehingga visualisasi dengan
pengevetan akan menjadi lebih baik. Resolusi yg dihasilkan lebih tegas dan
pemisahannya cepat
◦ Banyak digunakan untuk pemisahan protein dan serum
Elektroforesis pada media semipadat
◦ Bahan semipadat umumnya berupa jeli (gel) seperti jeli tepung, jeli agar dan jeli
poliakrilamida. Jeli memiliki struktur jaringan tiga dimensi yang poreous. Sehingga
molekul yang kecil akan mudah melawati pori-pori, sedangkan molekul yang
bersar akan tertahan. Besarnya pori dapat diatur dengan mengatur besarnya
konsentrasi saat membuat jeli.
◦ Jeli akrilamida merupakan yang paling banyak digunakan, terbentuk dari proses
polimerasi antara 2 monomer, yaitu akrilamida dan metilenabisakrilamida. Pori-
pori yang dihasilkan dipengaruhi oleh konsentrasi akrilamida dan bisakrilamida,
yang menentukan sifat jeli (elastisitas, tegangan mekanis, viskositas dan
densitasnya).
◦ Kelebihan jelia krilamida :
- Resolusi yang dihasilkan sangat baik
- Sangat sesuai untuk memisahkan komponen-komponen yang mempunyai interbal
berat molekul besar
- Jika digunakan larutan penyangga, maka jeli akrilamida dapat diguanakn untuk
pemisahan komponen pada keadaan asam, netral atau basa
- Jeli poliakrilamida bersifat tembus cahaya sehingga mudah di foto, fotokopi atau
pengukuran dengan spektrofotometri/densitometri atau radiografimetri
- Mudah memanipulasi polaritasnya dengan mengukur konsentrasi poliakrilamida
- Jeli poliakrilamida tidak larut pada kebanyakan pelarut
Penggolongan atas dasar Konsentrasi Media yang
digunakan
◦ Umumnya konsentrasi awal adalah yang rendah sedangkan konsentrasi akhir
adalah yang tinggi. Maka molekul yang besar akan lewat terlebih dahulu
sedangkan yang kecil kemudian.
◦ Masing-masing molekul akan berhenti bergerak apda tempat-tempat pada saat
pori-pori jeli sudah tidak mungkin untuk dilalui karena ukuran molekul lebih besar
dari lubang porinya. Sehingga jeli bertindak sebagai penyaring bertingkat, dan
pemisahan molekul akan menjadi lebih sempurna.
Penggolongan atas Dasar Sistem
Elektroforesis
Sistem Sistem
Isoelectric
kontinu & desosiasi &
focusing
diskontinu nondisosiase

Sistem dua
demenst
Sistem Kontinu & Diskontinu
◦ Jika semua larutan penyangga yang digunakan mempunyai pH yang sama dan
tidak mengalami perubahan selama elektroforesis, metode ini disebut
elektroforesisi sistem kontinu.
◦ Jika larutan penyangga yang digunakan untuk membuat jeli dan medan listrik
berbeda dengan larutan penyangga yang digunakan untuk preparasi sampel, maka
elektroforesis demikian dinamakan elektroforesis sistem diskontinu. Biasanya yang
berbeda tidak hanya pH larutan penyangga saja, namun komposisi bahan
penyangga yang digunakan juga berbeda
Sistem Desosiasi dan Nondesosiasi
◦ Molekul tertentu mempunyai struktur yang kompleks yang mengandung berbagai
ikatan. Elektroforesis yang dikerjakan dengan memutuskan ikatan tersebut disebut
elektroforesis sistem desosiasi, dan sebaliknya jika ikatan tidak diputus maka
dinamakan elektroforesisi nondesosiasi.
◦ Pemutusan ikatan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen, misalnya
Sodium deodesil sulfat (SDS), urea, senyawa tiol, merkaptoetanol, dll.
Isoelectric Focusing
◦ Dimaksudkan untuk memisahkan molekul-molekul (terutama protein) berdasarkan titik
isolektriknya.
◦ Protein adalah suatu senywa organic yang bersifat amfolit, artinya mengandung gugus-
gugus yang bermuatan positif dan negative. Muatan yang menentukan sifat amfolit
protein sangat tergantung pada lingkungannya, yaitu pH
◦ Protein berumuatan posistif jika pH lingkungannya rendah, dan negative jika pH
lingkungannya tinggi. Dan pada pH tertentu protein tidak bermuatan (titik isoelektrik).
◦ Jika protein dielektoforesiskan dengan metode ini maka molekul protein akan bergerak
menuju titik isoelektriknya. Hanya mungkin dikerjakan jika media yang diguanakn
mempunyai pH bertingkat.
Sistem dua demenst
◦ Pemisahan molekul-molekul berdasarkan mobilitas dua arah. Prinsip kerjanya
seperti kromatografi kertas atau lapis tipis dua arah.
◦ Mobilitas molekul terjadi dua arah, yaitu arah horizontal mengikuti proses
elektroforesis dan arah vertical mengikuti tingkatan panas.
Elektroforesis Kertas dan Lapis Tipis
Elektroforesis dengan Media Jeli
KUIS KECIL
◦ Telaah Jurnal mengenai Penetapan Kadar hasil Protein / senyawa lain yang dilakukan pemisahan dengan
Elektroforesis !
Langkah :
1. Cari Jurnal yang berhubungan
2. Buatlah alur cara kerja dan analisisnya
3. Hasil dan Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai