Prinsip pemisahan ion dalam kromatografi penukar ion
prinsipnya adalah dimana solut-solut ion dalam fase gerak dapat bertukar dengan ion-ion yang bermuatan sama yang terikat secara kimiawi pada fase diam. Fase diam dapat berupa padatan polimer yang permeabel seperti resin organik yang tidak larut atau silika yng dimodifikasi secara kimiawi. Pemisahan pertukaran ion sederhana didasarkan pada perbedaan kekutan interaksi ion terlarut dengan resin. Jika ion terlarut berinteraksi secara lemah dengan resin karena adanya ion pada fase gerak, maka ion terrlarut akan keluar lebih dahulu. Sebaliknya, jika ion terlarut berinteraksi secara kuat dengan resin dari pada ion pada fase bergerak maka ion terlarut akan keluar belakangan. 2. Dalam pemilihan kromatografi penukar ion, kapan digunakan penukar ion kuat dan kapan digunakan penukar ion lemah itu tergantung dari analit yang Kita minati. Misalkan analit yang kita minati adalah asam kuat atau basa kuat di mana muatan molekul tidak dapat dinyalakan atau dimatikan untuk retensi dan elusi dengan menyesuaikan pH, kita dapat mengubah muatan sorben SPE hidup atau mati dengan mengubah pH untuk mengontrol retensi dan elusi. Fasa penukar ion yang kuat disebut "kuat" karena kation sulfonat atau kelompok penukar anion amonium kuaterner tetap dibebankan pada seluruh rentang pH. Mereka selalu bermuatan positif atau negatif, terlepas dari kondisi pH. Fasa penukar ion yang lemah memiliki asam atau basa lemah sebagai kelompok penukar ion mereka dan dibebankan hanya pada kondisi pH tertentu. 3. Prinsip kromatografi penukar ion memiliki prinsip yaitu didasarkn pada interaksi antar molekul yang memiliki muatan kemudian dengan adanya gaya tarik menarik antar molekul pada fase diam maupun fase gerak yang terdapat dalam suatu kolom. Sedangkan elektroforesis yaitu: Elektroforesis adalah proses elektrokinetik yang memisahkan partikel bermuatan dalam fluida menggunakan medan bermuatan listrik dengan pemisahan komponen campurannya menggunakan medan listrik, sehingga prinsip juga berbeda yaitu, prinsip dari metode ini menggunakan teknik pemisahan didasarkan pada mobilitas ion dalam medan listrik dimana Ion bermuatan positif bermigrasi ke elektroda negatif dan ion bermuatan negatif bermigrasi ke elektroda positif. Teknik elektrofloresis ini merupakan salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk pemisahan dan analisis zat ion. Elektroforesis digunakan di laboratorium untuk memisahkan makromolekul (DNA, RNA dan protein) berdasarkan ukurannya. 4. Dikarenakan metofe elektroforesis kapiler memang lebih unggul, alasannya adalah hasil pemisahan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat kemudian hasil dari pemisahan nya pun memiliki hasil yang bagus atau resolusinya tinggi, dan metode ini juga dapat kompatibel ketika dipakai dengan macam-macam metode deteksi deteksi. Sedangkan kekurangan elektroforesis gel ini adalah seperti dalam masalah pemanasan, ketika dalam pemanasan yang berlebihan: gel agarosa dapat mudah meleleh, dapat terjadi denaturasi protein atau inaktivasi, distribusi panas tidak seragam mendistorsi bentuk pita karena mobilitas yang berbeda pada suhu yang berbeda. Oleh karena itu, elektroforesis kapiler digunakan dalam medan listrik potensial rendah yaitu sekitar 100-500 V DC. Sedangkan elektroforesis kapiler yang lebih tahan jika digunakan dalam medan listrik yang sangat tinggi, potensi CE tipikal adalah 30.000 volt (elektro kapiler lebih tahan, dapat digunakan di suhu lebih tinggi dari elektro gel).