Anda di halaman 1dari 1

1.

Prinsip pemisahan ion dalam kromatografi penukar ion


prinsipnya adalah dimana solut-solut ion dalam fase gerak dapat bertukar dengan
ion-ion yang bermuatan sama yang terikat secara kimiawi pada fase diam. Fase diam
dapat berupa padatan polimer yang permeabel seperti resin organik yang tidak larut
atau silika yng dimodifikasi secara kimiawi. Pemisahan pertukaran ion sederhana
didasarkan pada perbedaan kekutan interaksi ion terlarut dengan resin. Jika ion
terlarut berinteraksi secara lemah dengan resin karena adanya ion pada fase gerak,
maka ion terrlarut akan keluar lebih dahulu. Sebaliknya, jika ion terlarut berinteraksi
secara kuat dengan resin dari pada ion pada fase bergerak maka ion terlarut akan
keluar belakangan.
2. Dalam pemilihan kromatografi penukar ion, kapan digunakan penukar ion kuat dan
kapan digunakan penukar ion lemah itu tergantung dari analit yang Kita minati.
Misalkan analit yang kita minati adalah asam kuat atau basa kuat di mana muatan
molekul tidak dapat dinyalakan atau dimatikan untuk retensi dan elusi dengan
menyesuaikan pH, kita dapat mengubah muatan sorben SPE hidup atau mati dengan
mengubah pH untuk mengontrol retensi dan elusi. Fasa penukar ion yang kuat
disebut "kuat" karena kation sulfonat atau kelompok penukar anion amonium
kuaterner tetap dibebankan pada seluruh rentang pH. Mereka selalu bermuatan
positif atau negatif, terlepas dari kondisi pH. Fasa penukar ion yang lemah memiliki
asam atau basa lemah sebagai kelompok penukar ion mereka dan dibebankan hanya
pada kondisi pH tertentu.
3. Prinsip kromatografi penukar ion memiliki prinsip yaitu didasarkn pada interaksi
antar molekul yang memiliki muatan kemudian dengan adanya gaya tarik menarik
antar molekul pada fase diam maupun fase gerak yang terdapat dalam suatu kolom.
Sedangkan elektroforesis yaitu:
Elektroforesis adalah proses elektrokinetik yang memisahkan partikel bermuatan
dalam fluida menggunakan medan bermuatan listrik dengan pemisahan komponen
campurannya menggunakan medan listrik, sehingga prinsip juga berbeda yaitu,
prinsip dari metode ini menggunakan teknik pemisahan didasarkan pada mobilitas
ion dalam medan listrik dimana Ion bermuatan positif bermigrasi ke elektroda
negatif dan ion bermuatan negatif bermigrasi ke elektroda positif. Teknik
elektrofloresis ini merupakan salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk
pemisahan dan analisis zat ion. Elektroforesis digunakan di laboratorium untuk
memisahkan makromolekul (DNA, RNA dan protein) berdasarkan ukurannya.
4. Dikarenakan metofe elektroforesis kapiler memang lebih unggul, alasannya adalah
hasil pemisahan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat kemudian hasil dari
pemisahan nya pun memiliki hasil yang bagus atau resolusinya tinggi, dan metode ini
juga dapat kompatibel ketika dipakai dengan macam-macam metode deteksi
deteksi. Sedangkan kekurangan elektroforesis gel ini adalah seperti dalam masalah
pemanasan, ketika dalam pemanasan yang berlebihan: gel agarosa dapat mudah
meleleh, dapat terjadi denaturasi protein atau inaktivasi, distribusi panas tidak
seragam mendistorsi bentuk pita karena mobilitas yang berbeda pada suhu yang
berbeda. Oleh karena itu, elektroforesis kapiler digunakan dalam medan listrik
potensial rendah yaitu sekitar 100-500 V DC. Sedangkan elektroforesis kapiler yang
lebih tahan jika digunakan dalam medan listrik yang sangat tinggi, potensi CE tipikal
adalah 30.000 volt (elektro kapiler lebih tahan, dapat digunakan di suhu lebih tinggi
dari elektro gel).

Anda mungkin juga menyukai