Anda di halaman 1dari 5

Ion-exchange chromatography Teknik ini menggunakan zeolitas, resin organik atau anorganik sebagai penukar ion.

Senyawaanyang mempunyai ion-ion dengan afinitas yang berbeda terhadap resin yang digunakan dapatdipisahkan. Analisa asam-asam amino adalah yang umum dilakukan dengan cara ini. Contoh lainadalah asam-asam nukleat dan analisis garam-garam anorganik.Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase diam (stationaryphase) dan fase gerak (mobile phase). Analisis dengan kromatografi dapat digunakan untuk analisiskualitatif & kuantitatif.Berbagai jenis kromatografi berdasarkan :a. Mekanisme pemisahannya :Kromatografi adsorbsKromatografi partisiKromatografi pasangan ionKromatografi penukar ionKromatografi eksklusi ukuranb. Alat yang di gunakan :Kromatografi kertasKromatografi lapis tipis (KLT)Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)Kromatografi GasNilai Rf adalah nilai yang menyatakan perbandingan jarak yang di tempuh solute dengan jarak yang ditempuh oleh fase gerak.Rf = Jarak yang ditempuh solute / Jarak yang ditempuh fase gerak Proses Sorpsi Meliputi 4 mekanisme, yaitu

1. Adsopsi ( tidak sama dengan absorpsi)Interaksi antara sampel dengan fase diam, dimana solute akan berasaing dengan fase gerak untuk berikatan dengan sisi-sisi polar permukaan adsorben. 2. PartisiMerupakan proses sorpsi yang analog dengan ekstraksi pelarut. Solut akan terdistribusi antarafase diam dan fase gerak sesuai dengan kekuatan relative diantaranya. 3. Pertukaran ionProses dimana solut solut ion dalam fase gerak dapat bertukar dengan ion-ion yang bermuatansama yang terikat secara kimiawi pada fase diam. 4. Eksklusi (berbeda dari proses sorpsi yang lain)Tidak ada interaksi spesifik antara solute dan fase diam. Perbedaan bentuk struktur & ukuranmolekul sangat mempengaruhi jenis kromatografi ini. Kromatografi Pertukaran Ion (Ion-Exchange Chromatography) Kromatografi pertukaran ion (ion-exchange chromatography) biasa digunakan untuk pemurnianmateri biologis, sepertiasam amino,peptida,protein.Metode ini dapat dilakukan dalam dua tipe, yaitu dalam kolom maupun ruang datar (planar). Terdapat dua tipe pertukaran ion, yaitu pertukarankation(cation exchange) dan pertukarananion(anion exchange). Pada pertukaran kation, fase stasionerbermuatannegatif;sedangkan pada pertukaran anion, fase stasioner bermuatanpositif.Molekul bermuatan yang berada pada fase cair akan melewati kolom. Jika muatan pada molekul sama dengankolom, maka molekul tersebut akan terelusi. Namun jika muatan pada molekul tidak sama dengankolom, makan molekul tersebut akan membentuk ikatan ionik dengan kolom. Untuk mengelusimolekul yang menempel pada kolom diperlukan penambahan larutan denganpHdan kekuatan ionik tertentu. Pemisahan dengan metode ini sangat selektif dan karena biaya untuk menjalankan

metode inimurah serta kapasitasnya tinggi, maka metode ini biasa digunakan pada awal proses keseluruhan.Kromatografi pertukaran ion merupakan metode kromatografi utama yang paling banyak digunakan dalam produksi makromolekul biologis. Dibandingkan dengan resin konvensional, makatentakel penukar ion Merck Fractogel dan Fractoprep meningkatkan efisiensi proses pemisahan.Media tentakel memberikan sejumlah manfaat seperti kapasitas tinggi pada tingkat laju tinggi selektivitas tinggi, efisiensi tinggi, dan pemulihan tinggi. Keduanya memertahankan aktivitas biologiselama pemurnian dan mendapatkan hasil yang tinggi. Semua penukar ion Merck menunjukkankapasitas pengikat protein yang luar biasa pada tingkat laju tinggi dan menawarkan berbagai fitur yangbermanfaat untuk banyak proses produk KROMATOGRAFI PASANGAN-ION Kromatografi pasangan-ion merupakan bagian dari kromatografi ion berkenaan dengan metodeyang lebih efisien dan modern mengenai penetapan dan pemisahan ion dengan memanfaatkan HPLC.Alatalat yang digunkan pada kromatografi ion hampir sama dengan kromatografi cair, yang digunakanuntuk menetapkan ion-ion yang belum diketahui. Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya, system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin sintetik dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat mengatasi pemisahan rumit dari logamtanah jarang dan asam amino.Kemasan kolom untuk kromatografi ion mempunyai muatan yang mempertegas gugusfungsional yang melekat pada suatu senyawa polimer dengan ukuran yang relatif sama. Salah satu halyang dimaksud adalah surface agglomeration aglomerasi permukaan, yang digunakan untuk memperjelas pelekatan ion-ion koloidal yang bertukar dengan ion lain yang lebih besar dari partikelsubstrat koloidal tersebut.Dominasi mekanisme pemisahan pada kromatografi pasangan-ion adalah adsorpsi. Fase diamyang mengandung ion netral dari resin divinilbenzen mempunyai polaritas yang rendah tetapi spesifitaspermukaan yang tinggi. Kemungkinan secara kimia ikatan fase diam, yaitu silika, dengan polaritasyang rendah dapat digunakan. Selektivitas dari kolom pemisah dapat ditetapkan melalui fase gerak. Disamping senyawa anorganik, reagen pasangan-ion yang dapat ditambahkan ke eluen (seperti air ataularutan buffer) bergantung pada sifat kimia dari analit tersebut. Yang terpenting dari kromatografipasangan ion adalah kecocokan dari pemisahan permukaan-anion aktif-dan kation, senyawa sulfur,amina, dan senyawa kompleks.Kromatografi pasangan ion menggunakan senyawa netral nonpolar sebagai fase diam danelektrolit lipofil sebagai fase gerak. Hal ini hampir sama dengan fase kolom yang biasa digunakan padakromatografi cair. Tipe fase diam yang biasa digunakan adalah silika berpori. Pada analisis kation,agen interaksi ion yang digunakan adalah asam sulfonat heptana, sementara untuk pemisahan anionbiasanya digunakan tetrabutilamonium hidrogen sulfat (atau fosfat).

Eluen mengandung pengubah ion

ionic modifier, yang merupakan sisi pertukaran-ion yangbergerak yang dapat diserap oleh kolom, baik berpasangan maupun tidak berpasangan dengan ionsampel.INSTRUMENKromatografi pasangan ion memiliki instrumen berupa kolom fase berkebalikan denganefisiensi tinggi yang sama dengan yang digunakan pada kromatografi cair. Fase diam yang digunakanadalah silika berpori, dimana permukaannya disesuaikan dengan melekatkan gugus alkil yang panjang(seperti C8 atau C18) dan macroporous styrene-DVB polymer. Untuk analisis kation, tipe ageninteraksi ion yang digunakan adalah asam sulfonat heptana, dan untuk pemisahan anion biasanyadigunakan tetrabutilamonium hidrogen sulfat TBA (atau fosfat).(n-Butyl)4N+HSO4 *(n Butyl)4N+ HSO4 -] (TBA)Eluen yang digunakan mengandung pengubah ionik, yang berperan sebagai tempat pertukaranion yangbebas bergerak yang dapat diserap oleh kemasan kolom, baik berpasangan ataupun tidak berpasangandengan ion sampel. Reagen pasangan-ion (berupa senyawa organik counter ion berukuran besar yangterionosasi) ditambahkan pada konsentrasi rendah (biasanya 0,005 M) pada fase gerak. Fase diamberupa suatu monolayer octadecyl atau kemasan fase yang berikatan dengan oktil. Reagen yang biasadigunakan adalah trietilalkil amina kuaterner (dibuat asimetris untuk menghasilkan asosiasi rantai alkilyang lebih baik dengan permukaan parafin fase diam milik octadecyl) dan alkil sulfonat.PEMILIHAN REAGEN IPC YANG TEPATJika yang tersedia adalah analit ionik dan nonionik disarankan memulai dengan optimasikomponen nonionik. Kemudian pillih reagen IPC yang sesuai untuk menyediakan counter ion yangdiperlukan. Alkil sulfonat merupakan solut dasar yang baik, dimana amina kuarterner sangat pentinguntuk analit yang bersifat asam. Reagen IPC golongan halogen hanya sesuai digunakan pada aplikasiisokratik dan tidak boleh digunakan pada sistem gradien. Setelah memilih reagen IPC yang sesuaioptimasi dapat dilanjutkan dengan menyesuaikan pH dan konsentrasi. Untuk reagen IPC denganpanjang rantai karbon pendek atau medium, larutan 0,005 M sesuai untuk proses pemisahan.Sedangkan konsentrasi optimum untuk reagen IPC dengan rantai karbon panjang bervariasi antara0,0005 M-0,002 M.Selektivitas metode ini ditentukan melalui fase gerak: eluen organik ditambahkan bersamadengan reagen yang spesifik. Reagen IPC merupakan molekul ionik berukuran besar yang mempunyai

muatan yang berlawanan dengan analit sampel, seperti permukaan hidrofobik yag berinteraksi denganfase diam. Counter ion bergabung dengan ion dari eluen, menjadi pasangan ion pada fase diam. Hal inimendukung pemisahan analit.MEKANISMETidak ada mekanisme spesifik yang ditetapkan dari kromatografi pasangan-ion, baik molekulsolut membentuk kompleks pasangan-ion yang bersifat

reversible, dimana terjadi pembagian pada fasediam nonpolar, atau counter ion diisi ke dalam kemasan melalui alkil dengan gugus ioniknyadiletakkan pada permukaan dan mampu mengikuti pembentukan kompleks pasangan-ion. Ion sampeldidorong ke bawah sepanjang kolom oleh ion lain yang bermuatan sama dalam eluen, entah positif ataunegatif. Kromatografi pasangan-ion hampir sama dengan kromatografi penukar-ion kecuali bahwapengubah harus diperbaharui secara teratur dengan penggabungan eluen.Campuran air-metanol adalah fase gerak yang umum digunakan. Larutan Buffer yangdiperlukan harus 0,001 M-0,005 M dan harus memiliki kelarutan yang baik namun sifat pasanganionyang buruk. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi antara lain: 1. Kontrol pHMenjaga pH sekitar 2,0 memastikan bahwa basa kuat dan lemah ada dalam bentuk protonasi. Dalamhal ini basa lemah secara umum akan berbentuk nonionik. Pada pH sekitar 7,5 asam kuat dan lemahakan berada pada bentuk nonionik. 2. Panjang rantai alkilMakin panjang rantai alkil pada counter ion, pengembangan yang lebih luas akan dihasilkan dari ion.Misalnya antara Na pentanasulfonat dibandingkan dengan Na oktanasulfonat. 3. Konsentrasi counter ionMeningkatkan konsentrasi counter ion akan menaikkan retensi hingga batasan yang ditentukan olehkelarutan counter ion pada fase gerak.Jika dilakukan pemisahan senyawa ionik dan nonionic dalam sampel yang sama, maka langkah-langkah yang harus diikuti adalah: 1. Mengoptimasi pemisahan solut nonionik 2. Memilih dan menambah counter ion pada fase gerak 3. Menyiapkan pemisahan dengan menukar panjang rantai counter ion atau menggunakan kombinasidari dua counter ion, dapat juga dengan mengubah konsentrasi counter ion

KELEBIHAN DAN KEKURANGANKromatografi pasangan ion digunakan untuk mengatasi masalah ionisasi dimana spesi iontersebut sangat polar, ionisasi ganda, dan basa kuat. Manfaat utama dari kromatografi ini adalah adanyafase kebalikan dari kromatografi cair yang bertahap atau pertukaran-ion HPLC yang dapatmemfasilitasi analisis dari sampel yang mengandung ion sekaligus molekul. Tidak seperti pertukaranion yang konvensional, kromatografi pasangan ion dapat memisahkan senyawa ionik dan nonionik dalam sampel yang sama.Kelebihan dari metode kromatografi pasangan-ion:Waktu pengerjaan relatif singkatMemberikan hasil yang reproducibleMenghasilkan bentuk peak yang tajamDapat langsung memperoleh hasil pemisahan analit terionisasi dan tidak terionisasiPemilihan zat tambahan (berupa reagen tau larutan buffer) lebih beragam untuk meningkatkan prosespemisahan. Kemurnian zat tambahan pada eluen mempengaruhi reprodusibilitas dan keakuratan hasilpercobaan. Zat ini dapat menghasilkan peak yang tidak murni jika kualitasnya tidak memadai. Jikadibandingkan dengan kromatograti cair, teknik ini mempunyai kelebihan untuk medukung pemisahanspesies ion dan molekul.Dapat memisahkan senyawa ionik dan nonionik dalam sampel yang samaKekurangan metode kromatografi pasangan-ion:Larutan ionik seringkali bersifat korosif dan mengakibatkan kolom tidak bertahan lamaBeberapa larutan ionik mengabsorbsi pada panjang gelombang UV tetapi membatasi

detektor UVBahan berdasar silika terbatas pada pH di bawah 7,5Fase gerak tidak boleh dibiarkan semalaman tetapi diganti dengan air

Anda mungkin juga menyukai