I. Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kaitan antara polaritas eluen dengan harga
Rf.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adakah suatu teknik yang sederhana yang
banyak digunakan, metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastic
yang ditutupi penyerap atau lapisan tipis dan kering. Untuk menotolkan karutan
cuplikan pada kempeng kaca, pada dasarya menggunakan mikropipet atau pipa
kapiler. Setelah itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di
dalam wadah yang tertutup ( Barseoni, 2005).
V. Hasil Pratikum
Nilai Rf:
6.7
Noda plat KLT 2.1 = = 0.84
8
3.1
Noda plat KLT 2.2 = = 0.39
8
7.2
Noda plat KLT 2.3 = = 0.9
8
5.7
Noda plat KLT = = 0.71
8
VI. Pembahasan
Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel
yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan
perbedaan kepolaran. Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran
anatara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fasae diam
dari bentuk plat silica dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin
dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Semakin dekat
kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak
tersebut. Atau dapat dikatakan, suatu metode pemisahan komponen kimia berdasarkan
prinsip partisi dan adsorpsi antara fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen), komponen
kimia bergerak naik mengikuti cairan pengembang karena daya serap adsorben (silica gel)
terhadap komponen-komponen kimia tidak sama sehingga komponen dapat bergerak dengan
kecepatan yang berbeda-beda berdasarkan tingkat kepolarannya dan hal inilah yang
menyebabkan terjadinya pemisahan.
Fase diam-Silika Gel
Silika gel adalah bentuk dari silikon dioksida(silika). Atom silikon dihubungkan oleh
atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. namun pada permukaan silika gel,
atom silikon berlekatan pada pada gugus –OH dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya dengan gaya
Van der Walls dan reaksi dipol-dipol. Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah
aluminium-aluminium oksida, atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus
–OH.
Senyawa-senyawa pemisah dari kromatogram
Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan melarutkan
senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis dasar. Senyawa-senyawa
akan cenderung bergerak pada lempengan kromatografi tergantung pada bagaimana
besar atraksi antara senyawa dengan gel silika.
Adapun manfaat dari kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu :
1. Pemeriksaan kualitatif dan kemurnian suatu obat
2. Pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman
3. Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif sediaan obat
4. Penentuan kualitatif masing-masing senyawa aktif campuran senyawa obat
Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan uji KLT dengan berbagai eluen
diantaranya :
Dari hasil praktikum dapat dilihat, bahwa keempat eluen tersebut mengalami
perbedaan dalam nilai Rfnya. Terlihat harga Rf yang memiliki nilai terendah adalah terletak
pada plat kedua ( dengan nilai Rf = 0,39 ) yaitu yang terdiri atas n – Heksana – etilasetat
dengan perbandingan 4:1. Semakin tinggi nilai konstanta dielektrik maka semakin polar
pelarut tersebut. Etil asetat merupakan pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap)
merupakan penerima ikatan hydrogen yang lemah dan bukan ikatan hidrogen karena tidak
adanya protein yang bersifat asam.