Disusun oleh:
WAHYUDIANOR : 21.52.024481
Dosen Pengampu:
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja proses kromatography dalam proses pertukaran ion
C. TUJUAN
Untuk mengehatui proses dari kromatography pertukaran ion
BAB II
PEMBAHASAN
B. PRINSIP KERJA
Kromatografi pertukaran ion adalah teknik pemisahan yang digunakan untuk
memisahkan ion-ion berdasarkan muatan mereka. Prinsip kerjanya adalah dengan
menggunakan kolom kromatografi yang berisi resin bermuatan ion yang dapat bertukar
ion dengan spesimen yang melewati kolom tersebut. Resin ini memiliki muatan ionik
yang berlawanan dengan ion yang ingin dipisahkan. Ketika spesimen yang
mengandung ion melewati kolom kromatografi, ion-ion dalam spesimen tersebut akan
saling bertukar dengan ion-ion yang terikat pada resin.
Ion yang lebih kuat terikat pada resin akan lebih lama bertahan di dalam kolom,
sementara ion yang lebih lemah akan lebih mudah terlepas dan keluar dari kolom lebih
awal. Oleh karena itu, ion-ion dapat dipisahkan berdasarkan kekuatan interaksi mereka
dengan resin. Sebagai contoh, jika kita ingin memisahkan kation-kation seperti natrium
(Na+) dan kalium (K+), kita dapat menggunakan resin yang bermuatan anion seperti
resin sulfonat. Ketika spesimen yang mengandung kedua kation ini melewati kolom,
natrium akan lebih kuat terikat pada resin sulfonat dibandingkan kalium, karena muatan
positif natrium lebih kuat daripada kalium. Sehingga kalium akan lebih mudah terlepas
dari resin sulfonat dan keluar dari kolom lebih awal, sementara natrium akan lebih lama
bertahan di dalam kolom. Prinsip ini juga dapat diaplikasikan untuk memisahkan anion-
anion seperti klorida (Cl-) dan sulfat (SO4^2-), dengan menggunakan resin yang
bermuatan kation seperti resin amonium. Dalam hal ini, ion-ion bermuatan negatif akan
berinteraksi dengan resin bermuatan positif, dan kekuatan interaksi mereka akan
menentukan waktu retensi di dalam kolom. Karena pertukaran ion melibatkan reaksi
kimia biasa maka pH akan berpengaruh pada pola pemisahannya.urutan ini dapat
berubah jika pH diikutsertakan dalam sistem karena pH secara langsung akan
mengubah afinitas terhadap fase gerak dan fase diam. Disosiasi dari asam dan basa
lemah, hidrolisis garam serta ion-ion logam akan dikendalikan oleh Ph dari suasana
mediumnya. Dengan demikian, kita dapat mengatur kondisi pemisahan dengan
mengubah-ubah pH dari sistem atau menggunakan larutan penyangga untuk
mempertahankan pH. Pada pemisahan logam menunjukan bahwa kerja pH mengubah
keterpisahan dan juga bentuk kromatogram. Dengan demikian, untuk kerja pemisahan
baik senyawa-senyawa anorganik maupun organik dapat dioptimasi dengan
menggunakan parameter pH fase gerak
C. RANGKAIAN ALAT
rangkaian alat atau komponen dasar yang biasa dipakai dalam teknik kromatografi ion,
yang terdiri atas:
1. Eluent, yang berfungsi sebagai fase gerak yang akan membawa sampel tersebut
masuk ke dalam kolom pemisah.
2. Pompa, yang berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel tersebut masuk ke
dalam kolom. Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa
mengakibatkan perbedaan hasil
3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan
masuk ke dalam kolom.
4. Kolom pemisah ion, berfungsi untuk memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel.
Keterpaduan antara kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal,
begitu pun sebaliknya, jika tidak ada kesesuaian, maka tidak akan memunculkan
puncak