Ketika EDTA ditambahkan ke dalam sampel yang mengandung kedua ion ini, EDTA akan
membentuk kompleks dengan masing-masing ion, mengubahnya menjadi ion kompleks
yang memiliki muatan negatif ([Pb(EDTA)]²⁻ dan [Cd(EDTA)]²⁻). Ion-ion kompleks ini
lebih stabil daripada ion Pb²⁺ dan Cd²⁺, sehingga mereka dapat dipisahkan lebih mudah.
Kemudian, ion kompleks ini dapat diendapkan atau dianalisis lebih lanjut untuk
menentukan kadar masing-masing ion dalam sampel.
Dalam pemisahan emas dari bijihnya, ion sianida (CN⁻) digunakan sebagai agen
kompleksonan. Reaksi pengompleksan antara ion emas dan ion sianida terjadi sebagai
berikut:
- Au³⁺ + 4CN⁻ → [Au(CN)₄]⁻
Ketika ion sianida ditambahkan ke dalam bijih yang mengandung emas, ion emas akan
membentuk kompleks dengan ion sianida untuk membentuk [Au(CN)₄]⁻. Kompleks ini
kemudian dapat diendapkan atau diproses lebih lanjut untuk mengisolasi emas dari
bijihnya.
Dalam kedua contoh di atas, reaksi pengompleksan memungkinkan pemisahan ion atau
logam yang ingin dianalisis atau diisolasi dari sampel yang kompleks. Metode ini sangat
penting dalam kimia analitik untuk mengatasi campuran senyawa yang kompleks dan
memungkinkan analisis yang lebih akurat.
2. Pengendapan
Proses ini terjadi ketika reaksi kimia terjadi dalam larutan cair dan menyebabkan
pembentukan padatan yang disebut sebagai endapan. Tujuan utama pengendapan adalah
untuk memisahkan partikel-partikel padat agar dapat diambil dalam bentuk endapan,
memungkinkan pemurnian atau pemisahan lebih lanjut.
Aplikasi
Reaksi Pengendapan dapat digunakan untuk membuat pigmen, menghilangkangaram dari
air dalam pengolahan air, dan dalam analisis anorganik kualitatif klasik.
Pengendapan juga berguna untuk mengisolasi produk reaksi selama hasil pemeriksaan.
Idealnya, produk reaksi yang tidak larut dalam reaksi pelarut. Dengan demikian,
presipitasi sebagai itu terbentuk, sebaiknya membentuk kristal murni.Contoh ini akan
menjadi sintesis porfirin dalam refluks asam propionat. Dengan pendingin campuran
reaksi terhadap suhu kamar, kristal dari endapan porfirin, dandikumpulkan oleh filtrasi:
Pengendapan juga mungkin terjadi ketika antisolvent (pelarut di mana produk yangtidak
larut) ditambahkan, secara drastis mengurangi kelarutan produk yang diinginkan.Setelah
itu, endapan dapat dengan mudah dipisahkan dengan penyaringan,penuangan, atau
sentrifugasi). Sebuah contoh akan sintesis krom klorida tetraphenylporphyrin: air
ditambahkan ke dalam larutan reaksi DMF, dan produkpresipitat Presipitasi juga berguna
dalam produk memurnikan:. mentah bmim – Cldiambil di asetonitril, dan jatuh ke etil
asetat, dimana presipitat. Dalam metalurgi, presipitasi dari larutan padat juga merupakan
cara yang bergunauntuk memperkuat paduan, proses ini dikenal sebagai penguatan
larutan padat.
4. Pertukaran Ion
Pengertian Pertukaran Ion
Ion exchange atau resin penukar ion dapat didefinisi sebagai senyawa hidrokarbon
terpolimerisasi, yang mengandung ikatan hubung silang (crosslinking) serta gugusan-
gugusan fungsional yang mempunyai ion-ion yang dapat dipertukarkan. Sebagai zat
penukar ion, resin mempunyai karakteristik yang berguna dalam analisis kimia, antara
lain kemampuan menggelembung (swelling), kapasitas penukaran dan selektivitas
penukaran. Penggunaannya dalam analisis kimia misalnya untuk menghilangkan ion-ion
pengganggu, memperbesar konsentrasi jumlah ion-ion renik, proses deionisasi air atau
demineralisasi air, memisahkan ion-ion logam dalam campuran dengan kromatografi
penukar ion.
Pada saat operasi dikontakkan dengan resin penukar ion, maka ion terlarut dalam
air akan teresap ke resin penukar ion dan resin akan melepaskan ion lain dalam
kesetaraan ekivalen, dengan melihat kondisi tersebut maka kita dapat mengatur jenis ion
yang diikat dan dilepas. Sebagai media penukar ion, maka resin penukar ion harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Kapasitas total yang tinggi. Kelarutan yang
rendah dalam berbagai larutan sehingga dapat berulang-ulang. Resin akan beroperasi
dalam cairan yang mempunyai sifat melarutkan, karena itu resin harus tahan terhadap air
kestabilan kimia yang tinggi.
Resin diharapkan dapat bekerja pada range pH yang luas serta tahan terhadap
asam dan basa. Demikian pula terhadap oksidasi dan radiasi bahkan estabilan fisik yang
tinggi. Resin diharapkan tahan terhadap tekanan mekanis, tekanan hidrostatis cairan serta
tekanan osmosis. Resin penukar ion adalah suatu struktur polimer yang mengandung
suatu gugus aktif yang terikat pada kerangka organik. Proses pembentukan resin terdiri
dari dua tahap yaitu pembentukan kerangka dan pembentukan gugus aktif. Umumnya
untuk pembentukan kerangka biasa dipakai cross linked polystirene yang dibentuk dari
tetesan cairan monomer yang disuspensikan dalam air.
Dari proses tersebut diperoleh butiran yang keras, transparan, tidak berwarna dan
kedap air. Butiran-butiran ini belum memiliki sifat penukar ion. Tahap selanjutnya
pembentukan gugus aktif pada butiran-butiran tersebut. Untuk resin penukar ion (ion
exchange) proses adsorpsi sebenarnya merupakan suatu reaksi kimia dimana suatu ion
dibebaskan dari resin sedangkan ion yang lain diadsorpsi. Sebagian besar resin kation
terbuat dari bahan dasar.
A. Demineralisasi
Demineralisasi adalah salah satu teknologi proses pengolahan air untuk
menghilangkan mineral dari air. Istilah Demineralisasi biasanya digunakan secara khusus
untuk proses pertukaran ion untuk penghilangan total kontaminan mineral ion sampai
mendekati angka nol. Seringkali, istilah Demineralisasi dan Deionisasi digunakan secara
bergantian. Demineralisasi menggunakan resin penukar kation dan anion, di dalam dua
tabung atau di dalam satu tabung secara bersama. Setelah Demineralisasi, air yang diolah
akan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sebanding dengan air suling.
Proses regenerasi pada demineralisasi ion exchanger ini dapat dilakukan secara
berurutan dari resin cation lalu resin anion atau dapat pula dilakukan bersamaan. Bila
proses regenerasi cation dan anion dilakukan bersamaan, maka dibutuhkan minimal air
hasil proses water softener untuk meregenerasi resin anion karena bila tidak
menggunakan air softener maka pengendapan CaCO akan terjadi dan resin akan rusak.
Hal ini menyebabkan jarang orang melakukan regenerasi kation dan anion secara
bersamaan karena dibutuhkan unit water softener tambahan.