Anda di halaman 1dari 23

Jenis-jenis Kromatografi

Winasih r., M.Si., Apt.


Kromatografi
Kromatografi adalah suatu cara pemisahan dimana
komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan
antara 2 fase, salah satunya yang merupakan fase diam
(stationary phase) dan yang lainnya berupa fase gerak
(mobile phase).
Fase gerak dialirkan menembus atau sepanjang fase
stasioner.
Fase diam cenderung menahan komponen campuran,
sedangkan fasa gerak cenderung menghanyutkannya.
Pembagian Kromatografi
Berdasarkan Mekanisme Berdasarkan alat
•A. Kromatografi Adsorbsi •A. Kromatografi Kertas
•B. Kromatografi Partisi •B. Kromatografi Lapis Tipis
•C. Kromatografi Penukar Ion •C. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
•D. Kromatografi Eksklusi •D. Kromatografi Gas
•E. Kromatografi Pasangan Ion
Pembagian Kromatografi
1. Kromatografi Adsorbsi
Fasa diam: zat padat
Fasa gerak: zat cair atau gas

Dalam cara ini zat terlarut diadsorpsi pada permukaan


partikel padat.

Contoh kromatografi adsorpsi ini yaitu berupa kromatografi


lapis tipis (KLT).
Kromatografi Adsorbsi
Teknik ini tergantung pada teradsorpsinya zat padat pada
adsorben yang polar seperti silika gel atau alumina.

Sebagian besar dari KCKT sekarang ini dibuat untuk


mencapai partikel-partikel microparticulate lebih kecil dari
20μm.

Teknik ini biasanya digunakan untuk zat padat yang mudah


larut dalam pelarut organik dan tidak terionisasi.
•Silika gel  f.diam yang penggunaannya paling luas
•Permukaannya tdd: - gugus Si-O-Si
• - gugus Si-OH (silanol)  polar, asam
•Keberadaan air  mendeaktifkan silica
•Solusi: dipanaskan pada suhu 105oC
•Makin polar solute  makin tertahan ke dalam adsorben
silika
2. Kromatografi Partisi
Fasa diam dan fasa gerak berupa zat cair atau gas.

Didasarkan pada partisi zat terlarut antara dua pelarut


yang tidak bercampur yaitu fasa diam dan fasa gerak.
(Perbedaan kelarutan)

Contoh kromatografi partisi yaitu berupa kromatografi


kertas (KKt), KCKT (C8/C18), KLT impregnasi
Kromatografi Partisi
Kromatografi partisi cair-cair dibedakan atas:

a. Fasa normal, bila fasa diam lebih polar dari pada fasa
gerak, dan
b. Fasa terbalik, bila bila fasa gerak lebih polar dari pada
fasa diam.
• Normal phase Chromatograpy :
Fase diam bersifat polar kuat dan fase gerak bersifat non-polar
Misalnya : Silika = fase diam , n-hexane = fase gerak
• Reversed phase Chromatography:
Fase diam bersifat non-polar dan fase gerak bersifat polar.
Misal : Hydrocarbon = fase diam, air = fase gerak
Kromatografi Partisi
Teknik ini tergantung pada partisi zat padat diantara dua pelarut yang
tidak dapat bercampur salah satu diantaranya bertindak sebagai
fasa diam dan yang lainnya sebagai fasa gerak.

Pengepakan fase diam yang berikatan secara kimia dengan


pendukung inert. Bentuk kromatografi partisi ini disebut
kromatografi fase terikat (BPC = Bonded Phase Chromatography).
3. Kromatografi Penukar Ion (IEC)

Teknik ini tergantung pada penukaran (adsorpsi) ion-ion


di antara fase gerak dan tempat-tempat berion dari
pengepak.
Dapat digunakan untk hampir semua molekul bermuatan
termasuk proteins, nucleotides dan amino acids.
Mekanisme pemisahan didasarkan pada kesetimbangan
pertukaran ion
Kromatografi Penukar Ion
• Fase diam berupa penukar kation maupun anion yang
terdiri atas gel silika atau polimer dengan berat molekul
tinggi dimana merupakan gugus ionik berikatan kimia,

• Bahan terlarut (bersifat ionik) ditambahkan pada sistem


pertukaran kation atau anion dengan polar eluan (misal
air).
•Penggolongan dan Sifat dasar penukar ion:
•- Penukar kation : membebaskan dan menukar kation (+)
•- Penukar anion : membebaskan dan menukar anion (-)
•- Penukar ion amfoter : mengandung gugus fungsi kation dan anion dlm
satu matriks
• Proses penghilangan ion-ion
yang terlarut dalam air dapat
melibatkan penukar kation
(cation exchanger) yang berupa
resin Na (R-Na).
• Proses-pertukaran-ion natrium
merupakan proses yang paling
banyak digunakan untuk
melunakkan air.
• Dalam proses pelunakan ini, ion-
ion kalsium dan magnesium
disingkirkan dari air
berkesadahan tinggi dengan
jalan pertukaran kation dengan
natrium.
4. Kromatografi Ekslusi
Teknik ini unik karena dalam pemisahan didasarkan pada
ukuran molekul dari zat padat.
Pengepak adalah suatu gel dengan permukaan berlubang-
lubang sangat kecil (porous) yang inert.

Molekul-molekul kecil dapat masuk dalam jaringan dan


ditahan dalam fase gerak yang menggenang (stagnant mobile
phase). Molekul- molekul yang lebih besar, tidak dapat masuk
kedalam jaringan dan lewat melalui kolom tanpa ditahan.
Kromatografi Ekslusi
Disebut juga kromatografi permeasi gel atau filtrasi gel.

Cara pemisahan didasarkan pada ukuran molekul zat terlarut.

Molekul-molekul zat terlarut dengan ukuran lebih besar dari pori-pori


padatan fasa diam akan tertahan.
5. Kromatografi Pasangan Ion
(IPC)
IPC disebut juga kromatografi ekstraksi, kromatografi dengan
suatu cairan penukar ion dan paired ion chromatography (PIC).
Popularitas IPC muncul terutama sekali dari keterbatasan IEC
dan dari sukarnya menangani sampel-sampel tertentu dengan
metode-metode LC lainnya (seperti senyawa yang sangat polar,
senyawa yang terionisasi secara kompleks dan senyawa basa
kuat).
Kromatografi Pasangan Ion
Fase diam dari fase balik IPC dapat terdiri dari suatu pengepak
silika yang disilanisasi (misalnya C8 atau C18 Bonded Phase)
fase organik yang tidak dapat bercampur dengan air seperti 1
pentanol (misal Cs atau CIS BPC Packing).
Fase gerak terdiri dari suatu larutan bufer (ditambah suatu
kosolven organik seperti metanol atau asetonitril untuk
pemisahan fase terikat) dan suatu penambahan ion
tanding,yang muatannya berlawanan dengan molekul sampel.
• Dalam Ion Pair Chromatography dipilih sistem normal atau reversed
phase dan counter ion ditambahkan pada eluen. Dalam kebanyakan
kasus sistem reversed phase lebih disukai. Ion Pair Chromatography
telah digunakan untuk memisahkan sampel yang mengandung
komponen ionik maupun non-ionik.

Anda mungkin juga menyukai