BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
YOGYAKARTA
2017
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
1.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
1.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................1
2.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
2.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
2.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................................1
3.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
3.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
3.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................1
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................1
4.2 Jadwal Kegiatan ...........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................1
LAMPIRAN .............................................................................................................1
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ........................1
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................1
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............1
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...................................................1
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.4. Antosianin
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada
berbagai jenis tumbuhan. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik
dari keluarga flavonoid. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak
ditemukan adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan
delfinidin ( Richana, 2009). Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang
tergolong flavonoid. Menurut Durst dan Wrolstad (2005) bahwa antosianin
jumlahnya sekitar 90 – 96 % dari total senyawa fenol. Pigmen ini berperan
terhadap timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga, buah, dan
daun. Menurut Clifford et al. (2000), JEFCA (Joint FAO/WHO Expert
Committee on Food Additives ) telah menyatakan bahwa ekstrak yang
mengandung antosianin efek toksisitasnya rendah. pigmen antosianin memiliki
manfaat terhadap kesehatan, termasuk efek anti-inflammatory.
Antosianin dapat diabsorbsi dalam bentuk molekul utuh dalam lambung
(Passamonti et al., 2003), meskipun absorbsinya jauh dibawah 1%, antosianin
setelah ditransport ke tempat yang memiliki aktivitas metabolik tinggi
memperlihatkan aktivitas sistemik seperti antineoplastik, antikarsinogenik,
antiatherogenik, antiviral, dan efek anti-inflammatory, menurunkan
permeabilitas dan fragilitas kapiler dan penghambatan agregasi platelet serta
immunitas, semua aktivitas ini didasarkan pada peranannya sebagai
antioksidan (Clifford et al.,2000; Middleton et al., 2000). Antosianin yang
tidak terabsorbsi memberikan perlindungan terhadap kanker kolon (Halliwell et
al., 2000). Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki
kemampuan sebagai antioksidan. Umumnya senyawa flavonoid berfungsi
sebagai antioksidan primer, chelator dan scavenger terhadap superoksida anion.
Antosianin dalam bentuk aglikon lebih aktif daripada bentuk glikosidanya
(Santoso, 2006). Kemampuan antioksidatif antosianin timbul dari
reaktifitasnya yang tinggi sebagai pendonor hidrogen atau elektron, dan
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
terdapat pada sampel. Jika sampel benar-benar jernih maka absorbansi pada
700 nm adalah 0. Dua larutan dengan sampel disiapkan, pada sampel pertama
digunakan buffer KCl dengan pH 1 dan untuk sampel kedua digunakan buffer
Na-sitrat dengan pH 4,5. Masing-masing sampel dilarutkan dengan larutan
buffer berdasarkan DF (dilution factor) yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sampel yang dilarutkan menggunakan buffer pH 1 dibiarkan selama 15 menit
sebelum diukur, sedangkan untuk sampel yang dilarutkan dengan buffer pH 4,5
siap di ukur setelah dibiarkan bercampur selama 5 menit. Absorbansi dari
setiap larutan pada panjang gelombang 510 dan 700 nm diukur dengan buffer
pH 1 dan buffer 4,5 sebagai blankonya. Absorbansi dari sampel yang telah
dilarutkan (A) ditentukan dengan persamaan 3.
A = (A510 – A700) pH 1,0 - (A510 – A700) pH 4,5 (3)
Kandungan pigmen antosianin pada sampel dihitung dengan persamaan 4.
Total Antosianin (mg/L) = A x BM x DF x 1000 (4)
Ɛxl
Keterangan :
persiapan IFA, persiapan CFA, persiapan emulsi kolagen dan CFA, transfer
emulsi ke suntikan 1 ml untuk imunisasi, dan imunisasi. Tikus disuntikkan
secara intradermal di dasar ekor dengan 150 μg kolagen bovine type II
(Chondrex, AS) yang diemulsi dengan bantuan Freund setengah dosis (IFA,
Chondrex, USA) pada hari ke 0.
3.7. Pemberian ekstrak antosianin pada hewan coba
Dengan digunakan spuit, ekstrak antosianin daun ubi jalar (Ipomoea
batatas) diambil sesuai volume 110 ml/kg/hari. Dipastikan larutan tidak
tumpah dan tercecer. Kemudian, disuntikkan per oral ke tikus melalui mulut
(sampai intra gastric) dengan cara menelusur searah tepi langit-langit ke arah
belakang sampai esofagus. Disemprotkan larutan pelan-pelan dan di pastikan
ujung kanul sudah tidak menyentuh organ dalam tikus sebelum
menyemprotkan larutan uji. Setelah pemberian selesai, kanul ditarik perlahan-
lahan. Dibiarkan hewan uji tenang lagi.
3.8. Analisis Radiologi
Pada akhir percobaan (hari ke 42), tikus diberi anestesi secara
intramuskular dengan 0,1 ml per 100 g berat badan tikus dengan campuran
Ketamil dan Ilium xylazin-20. Tikus yang dianastesi ditempatkan pada kotak
radiografi pada jarak 107 cm dari sumber sinar-X. Analisis radiografi kaki
belakang yang normal dan RA dilakukan dengan menggunakan mesin sinar-X
(GE Model ML 02F, Jerman), dengan paparan 48 kVp 0,5 mAs. Penilaian
langsung dan independen terhadap skor radiologis dilakukan oleh dua
pengamat. Kriteria radiologis berikut dipertimbangkan: skor 0, normal, tidak
ada pembengkakan jaringan atau kerusakan tulang; skor 1, pembengkakan
jaringan dan edema; skor 2, erosi sendi; skor 3, erosi tulang dan pembentukan
osteofit (Cuzzocrea et al 2001). Skor radiologi total dihitung dari jumlah kedua
kaki belakang, dengan skor maksimum 6 untuk setiap tikus (Cuzzocrea et al.,
2001).
4.0. Penilaian Skor Arthritis
Kejadian dan tingkat keparahan radang sendi dievaluasi dengan
menggunakan sistem skor rematik setiap 2 hari dimulai pada hari setelah
injeksi emulsi kolagen oleh dua pengamat independen. Lesi pada kedua kaki
belakang masing-masing tikus dinilai dari 0 sampai 4 sesuai dengan tanda
arthritis klinis yang dijelaskan oleh Brand et al. (2007). Nilai arthritis total
dihitung dari jumlah kedua kaki belakang, dengan skor maksimum 8 untuk
setiap tikus.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja KG, Rengganis, I. 2012. Imunologi Dasar. 10th ed. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Borashan FA, Ilkhanipoor M, Hashemi M, Farah F. 2009. Investigation the
effects of curcumin on serum hepatic enzymes activity in a rheumatoid
arthritis model. Electronic Journal of Biology 4(4): 129-133.
Brooks G F, Butel J S, Morse S A. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Gritter RJ. 1991. Pengantar Kromatografi. 2nd ed. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Gunawan G. 2007. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Harborne. 1996. Metode Fitokimia. 3rd ed. Bandung: ITB.
Ishida H, Suzuno H, Sugiyama N, Innam S, Tadokoro T, Maekawa A. 2000.
Nutritive evaluation on chemical components of leaves, stalks and stems
of sweet potatoes (Ipomoea batatas poir). Food Chemistry 68: 359-367.
Islam S. 2006. Sweetpotato (ipomoea batatas l.) leaf: its potential effect on human
health and nutrition. Journal of Food Science 71(2): 13-21.
9
LAMPIRAN
B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Bulurejo I SMPN 1 Semin SMAN 1
Wonosari
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Inpres 103 SMP N 9 SMA N 3
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,
(Bakas A Wirawan)
E. Identitas diri
1 Nama Lengkap Isti’anatul Muflihah
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 16/393377/FA/10845
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 14 Oktober 1997
6 E-mail Istianatul.muflihah@gmail.com
13
F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Polorejo MTs N Ngunut SMAN 1
Ponorogo
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,
(Isti’anatul Muflihah)
4 NIDN 0027037304
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 27 Maret 1973
6 E-mail tririni@ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082110117807
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas University of Leiden
Gadjah Mada The University
Phillippines of
Los Banos
Jurusan Biologi Molekular Fitokimia
(Biokimia) Biologi dan
Bioteknologi
Tahun Masuk-Lulus 1991-1997 2001-2003 2009-2013
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Peralatan penunjang 1
Peralatan penunjang 2
......
Peralatan penunjang n
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Material 1
Material 2
......
Material n
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Perjalanan n (Rp) (Rp)
Perjalanan ke
tempat/kota 1
Perjalanan ke
tempat/kota 2
......
Perjalanan ke
tempat/kota n
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan)
18