Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

AKTIVITAS ANTI INFLAMASI ANTOSIANIN DAUN UBI JALAR


(Ipomoea batatas) TERHADAP RHEUMATOID ARTHRITIS PADA TIKUS
SPRAGUE-DAWLEY

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Nur Ahmad Rudin 16/396960/BI/9718 (2016)


Bakas A Wirawan 16/398171/KH/8942 (2016)
Isti'anatul Muflihah 16/393377/FA/10845 (2016)

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................1
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
1.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
1.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................1
2.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
2.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
2.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................................1
3.1 Subbab 1 .......................................................................................................1
3.2 Subbab 2 .......................................................................................................1
3.3 Subbab 3 .......................................................................................................1
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................1
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................1
4.2 Jadwal Kegiatan ...........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................1
LAMPIRAN .............................................................................................................1
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ........................1
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................1
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............1
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...................................................1

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rheumatoid arthritis (RA) merupakan kelainan autoimun sistemik yang
menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih
dari lima sendi (poliartritis) (Brooks et al., 2007). Kenaikan angka kematian
yang disebabkan karena penyakit rheumatoid arthritis telah terjadi secara luas.
Meskipun telah banyak dikembangkan penelitian untuk menurunkan angka
kematian akibat RA ini bukti mengenai penurunannya perlu dinyatakan. Pada
studi yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa belum ada
penurunan yang signifikan pada kematian yang disebabkan karena RA.
(Myasoedova, 2010). Prevalensi RA sebesar 1 sampai 2 % diseluruh dunia,
pada wanita di atas 50 tahun prevalensinya meningkat hampir 5%. Puncak
kejadian RA terjadi pada usia 20-45 tahun. Wanita yang menderita RA
mempunyai kemungkintan 60% lebih besar untuk meninggal dibanding yang
tidak menderita penyakit tersebut (Brooks et al., 2007). Prevalensi RA lebih
banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan
rasio 3:1 dan dapat terjadi pada semua kelompok umur, dengan angka kejadian
tertinggi didapatkan pada dekade keempat dan kelima (Borashan et al., 2009;
Khurana dan Berney, 2005).
Pengobatan pada rheumatoid arhtritis tidak sampai menyembuhkan
penyakit tersebut melainkan hanya mengurangi kemungkinan penyakit menjadi
semakin buruk yang ditandai dengan sendi semakin rusak (Myasoedova, 2010).
Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), agen steroid dan imun
supresan yang biasanya digunakan untuk treatmen RA. NSAID yang diberikan
pada RA digunakan sebagai terapi awal untuk mengurangi nyeri dan
pembengkakan, tetapi tidak merubah perjalanan penyakit. Sayangnya, NSAID
memiliki efek samping dan bersifat toksis sehingga diperlukan alternatif yang
lebih aman dan lebih efektif dengan obat-obatan berbahan alami (Borashan et
al., 2009).
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan komoditi pangan penting di
Indonesia (Suprapti, 2003). Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang
kurang subur dan kering. Dengan demikian tanaman ini dapat diusahakan
orang sepanjang tahun, sehingga ubi jalar dapat dengan mudah ditemukan
(Soemartono, 1984). Ubi jalar diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi. Bagian tubuh ubi jalar yang biasa dimanfaatkan
untuk konsumsi adalah umbinya yang diolah menjadi berbagai produk olahan
pangan dengan nilai jual tinggi. Sementara bagian tubuh lain belum
dimanfaatkan secara optimal. Penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa
daun ubi jalar memiliki kandungan polifenol yang tinggi, yaitu antosianin dan
asam fenolik, dibandingkan dengan sayuran pada umumnya. Daun ubi jalar
2

mengandung setidaknya 15 antosianin aktif yang memiliki nilai penting dalam


dunia kesehatan dan pewarna alami makanan (Islam, 2006).
Antosianin adalah gen pada ubi jalar terutama peonidins and cyanidins
yang mempunyai kandungan antioksidan dan zat anti-inflamasi. Dengan
melimpahnya kandungan nutrisi, mineral, dan polifenol, daun ubi jalar dapat
digunakan sebagai bahan pangan fungsional (Ishida et al. 2000). Melalui
penelitian ini diharapkan daun ubi jalar (Ipomoea batatas L dapat
dikembangkan dan sebagai alternatif untuk mencegah dan menurunkan
inflamasi pada penderita RA.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak antosianin daun ubi jalar (Ipomoea
batatas L.) terhadap arthritis score assessment pada tikus Sprague-dawley?
b. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak antosianin daun ubi jalar (Ipomoea
batatas L.) terhadap radiology score assessment pada tikus Sprague-dawley?
c. Berapa dosis terbaik dari suplemen oral ekstrak antosianin daun ubi jalar
(Ipomoea batatas L.) sebagai anti inflamasi pada rheumatoid arthritis tikus
Sprague-dawley?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak antosianin daun ubi jalar
(Ipomoea batatas L.) terhadap arthritis score assessment pada tikus
Sprague-dawley.
b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak antosianin daun ubi jalar
(Ipomoea batatas L.) terhadap radiology score assessment pada tikus
Sprague-dawley.
c. Untuk mengetahui dosis terbaik dari suplemen oral ekstrak antosianin daun
ubi jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai anti inflamasi pada rheumatoid
arthritis tikus Sprague-dawley.
1.4. Urgensi Penelitian
Antosianin potensial sebagai agen anti inflamasi. Daun ubi jalar
mengandung setidaknya 15 antosianin aktif. Selain itu, daun ubi jalar memiliki
kandungan nutrisi yang melimpah sehingga baik bagi tubuh. Selama ini, belum
ada penelitian mengenai aktivitas antosianin sebagai agen anti inflamasi. Oleh
karena itu, peneliti berinisiatif memanfaatkan ekstrak antosianin daun ubi jalar
sebagai alternatif dalam menghambat aktivitas inflamasi.
1.5. Luaran yang Diharapkan
Luaran dari penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan di
jurnal Medical Journal of Indonesia dalam ranah nasional atau di International
Journal of Biochemistry dalam ranah internasional.
1.6. Manfaat
3

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


a. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan peneliti mengenai
pemanfaatan ekstrak antosianin daun ubi jalar (Ipomoea batatas) sebagai
agen anti inflamasi pada RA.
b. Meningkatkan nilai guna daun ubi jalar (Ipomoea batatas) yang sebelumnya
belum banyak diteliti kegunaannya.
c. Memberikan referensi mengenai bahan alami yang berpotensi dalam
mengobati inflamasi akibat RA.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rheumatoid Arthritis (RA)


RA merupakan penyakit autoimun sistemik yang menyerang sendi.
Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan sendi mulai terjadi
dari proliferasi makrofag dan fibroblas sinovial. Limfosit menginfiltrasi daerah
perivaskular dan terjadi proliferasi sel-sel endotel kemudian terjadi
neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi
oleh bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terbentuknya pannus akibat terjadinya
pertumbuhan yang iregular pada jaringan sinovial yang mengalami inflamasi.
Pannus kemudian menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang Respon
imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin, proteinase dan faktor
pertumbuhan. Respon ini mengakibatkan destruksi sendi dan komplikasi
sistemik (Suarjana, 2009).
Sel T dan sel B merupakan respon imunologi spesifik. Sel T merupakan
bagian dari sistem immunologi spesifik selular berupa Th1, Th2, Th17, Treg,
Tdth, CTL/Tc, NKT. Sitokin dan sel B merupakan respon imunologi spesifik
humoral, sel B berupa IgG, IgA, IgM, IgE, IgD (Baratawidjaja dan Rengganis,
2012).
Peran sel T pada RA diawali oleh interaksi antara reseptor sel T dengan
share epitop dari major histocompability complex class II (MHCII-SE) dan
peptida pada antigen-presenting cell (APC) pada sinovium atau sistemik. Dan
peran sel B dalam imunopatologis RA belum diketahi secara pasti (Suarjana,
2009).
2.2. NSAID
Obat anti inflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal
dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu
golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), anti piretik
(penurun panas), dan anti inflamasi (anti radang). NSAID mempunyai efek
samping pada tiga sistem organ yaitu saluran pencernaan, ginjal, dan hati. Efek
yang paling sering adalah tukak peptik (tukak duodenum dan tukak lambung)
dan kadang terjadi anemia sekunder karena pendarahan saluran pencernaan.
Ada dua mekanisme iritasi lambung, iritasi yang bersifat lokal
4

menimbulkandifusi asam lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan


jaringan, iritasi dan perdarahan secara sistemik akan melepaskan PGE2 dan
PGI2 yang akan menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi
mukususushalus. Efek samping lain adalah gangguan fungsi trombosit akibat
pemnghambatan biosistesis tromboksan A2 (TXA2) yang berakibat
bertambahnya panjang waktu pendarahan. Penghambatan biosintesis PG di
ginjal menyebabkan gangguan homeostasis. Pada orang normal gangguan ini
tidak begitu berpengaruh pada fungsi ginjal. Namun, pada pasien hupovolemia,
gagal jantung, sirosis hepatis, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerolus akan berkurang, bahkan dapat terjadi gagal ginjal akut. Pada
beberapa orang dapat terjadi hipersensitivitas. Reaksi ini umumnya dapat
berupa rhinitis vasomotor, urtikaria, asma bronkial, hipotensi, sampai presyok
dan syok (Gunawan, 2007)
2.3. Daun Ubi Jalar

2.4. Antosianin
Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada
berbagai jenis tumbuhan. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik
dari keluarga flavonoid. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak
ditemukan adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan
delfinidin ( Richana, 2009). Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang
tergolong flavonoid. Menurut Durst dan Wrolstad (2005) bahwa antosianin
jumlahnya sekitar 90 – 96 % dari total senyawa fenol. Pigmen ini berperan
terhadap timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga, buah, dan
daun. Menurut Clifford et al. (2000), JEFCA (Joint FAO/WHO Expert
Committee on Food Additives ) telah menyatakan bahwa ekstrak yang
mengandung antosianin efek toksisitasnya rendah. pigmen antosianin memiliki
manfaat terhadap kesehatan, termasuk efek anti-inflammatory.
Antosianin dapat diabsorbsi dalam bentuk molekul utuh dalam lambung
(Passamonti et al., 2003), meskipun absorbsinya jauh dibawah 1%, antosianin
setelah ditransport ke tempat yang memiliki aktivitas metabolik tinggi
memperlihatkan aktivitas sistemik seperti antineoplastik, antikarsinogenik,
antiatherogenik, antiviral, dan efek anti-inflammatory, menurunkan
permeabilitas dan fragilitas kapiler dan penghambatan agregasi platelet serta
immunitas, semua aktivitas ini didasarkan pada peranannya sebagai
antioksidan (Clifford et al.,2000; Middleton et al., 2000). Antosianin yang
tidak terabsorbsi memberikan perlindungan terhadap kanker kolon (Halliwell et
al., 2000). Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki
kemampuan sebagai antioksidan. Umumnya senyawa flavonoid berfungsi
sebagai antioksidan primer, chelator dan scavenger terhadap superoksida anion.
Antosianin dalam bentuk aglikon lebih aktif daripada bentuk glikosidanya
(Santoso, 2006). Kemampuan antioksidatif antosianin timbul dari
reaktifitasnya yang tinggi sebagai pendonor hidrogen atau elektron, dan
5

kemampuan radikal turunan polifenol untuk menstabilkan dan mendelokalisasi


elektron tidak berpasangan, serta kemampuannya mengkhelat ion logam (
terminasi reaksi Fenton) (Rice-Evans et al.,1997).

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Koleksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas)


Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) dikoleksi dari Perkebunan ubi
jalar di Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta kemudian ubi jalar dikarantina
di Green House Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Biologi UGM untuk
mengisolasi tanaman dari kontaminan. Jumlah tanaman yang dikoleksi adalah
30 dengan umur 30-60 HST.
3.2. Preparasi Sampel
Sampel daun ubi jalar (Ipomoea batatas) yang diambil adalah daun ke-1
hingga ke-7 dari pangkal dengan masing-masing pengulangan 3 kali.
dibersihkan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya dari permukaan
daun, selanjutnya kulit buah dicuci kemudian ditiriskan.
3.3. Tahap ekstraksi
Dalam melaksanakan ekstraksi pada daun ubi jalar (Ipomoea batatas) ini
ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Pertama dengan maserasi
menggunakan pelarut etanol 70 % dan asam klorida 1,5 N dengan
perbandingan (85:15 (v/v)) selama 3 x 24 jam kemudian disaring. Ekstrak
(EtOH:HCl) daun ubi jalar ungu kemudian dipekatkan dengan rotary
evaporator (Harborne, 1996). Hasil ini masih belum murni, maka proses
dilanjutkan dengan penapisan fitokimia. Penapisan fitokimia dilakukan untuk
mengetahui kandungan senyawa-senyawa kimia metabolit sekunder (golongan
alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, steroid, dan saponin) yang terkandung
dalam daun ubi jalar ungu (Moelyono, 1996). Analisis yang lebih spesifik
untuk mengetahui adanya dilakukan dengan menggunakan plat KLT dengan
eluen n-heksana dan aseton. Kemudian didapatkan nilai RF atau faktor
retedensi yang dibandingkan dengan Rf standard antosianin (Gritter, 1991).
Kemudian untuk hasil yang lebih murni menggunakan kromatografi kolom
dengan fase diam berupa silika gel 60 dan fase gerak n-heksana:aseton.
3.4. Penentuan kadar total antosianin dengan metode perbedaan pH
Faktor pengenceran yang tepat untuk sampel harus ditentukan terlebih
dahulu dengan cara melarutkan sampel dengan buffer KCl pH 1 hingga
diperoleh absorbansi kurang dari 1,2 pada panjang gelombang 510 nm.
Selanjutnya diukur absorbansi akuades pada panjang gelombang yang akan
digunakan (510 dan 700 nm) untuk mencari titik nol. Panjang gelombang 510
nm adalah panjang gelombang maksimum untuk sianidin-3-glukosida
sedangkan panjang gelombang 700 nm untuk mengoreksi endapan yang masih
6

terdapat pada sampel. Jika sampel benar-benar jernih maka absorbansi pada
700 nm adalah 0. Dua larutan dengan sampel disiapkan, pada sampel pertama
digunakan buffer KCl dengan pH 1 dan untuk sampel kedua digunakan buffer
Na-sitrat dengan pH 4,5. Masing-masing sampel dilarutkan dengan larutan
buffer berdasarkan DF (dilution factor) yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sampel yang dilarutkan menggunakan buffer pH 1 dibiarkan selama 15 menit
sebelum diukur, sedangkan untuk sampel yang dilarutkan dengan buffer pH 4,5
siap di ukur setelah dibiarkan bercampur selama 5 menit. Absorbansi dari
setiap larutan pada panjang gelombang 510 dan 700 nm diukur dengan buffer
pH 1 dan buffer 4,5 sebagai blankonya. Absorbansi dari sampel yang telah
dilarutkan (A) ditentukan dengan persamaan 3.
A = (A510 – A700) pH 1,0 - (A510 – A700) pH 4,5 (3)
Kandungan pigmen antosianin pada sampel dihitung dengan persamaan 4.
Total Antosianin (mg/L) = A x BM x DF x 1000 (4)
Ɛxl

Keterangan :

BM = berat molekul Sianidin-3-glukosida = 449,2 g/mol


DF = faktor pengenceran
Ɛ = absorptivitas molar sianidin-3-glukosida = 26.900 L/(mol.cm)
l = tebal kuvet (1 cm)
3.5. Preparasi hewan coba
Subjek Penelitian ini adalah 25 ekor tikus Sprague-dawley jantan, berusia
2 bulan, berat 150-200 gram dan tampak sehat. Selama penelitian, tikus
diletakkan di kandang terpisah dengan siklus gelap-terang 12 jam pada suhu
ruang serta diberikan pakan yang diatur jumlahnya dan minum secara ad
libitum. Desain penelitian yang digunakan adalah pre dan post test design.
Sebanyak 25 ekor tikus dibagi ke dalam lima kelompok yang masing-masing
terdiri dari 5 ekor tikus yaitu kelompok A tikus kontrol normal (tidak diobati,
diberi 1,0 ml / kg / hari / oral minyak zaitun mulai hari 0 sampai hari ke 42),
Kelompok B tikus kontrol negatif (induksi CIA kemudian diberikan 1,0 ml / kg
/ hari / oral minyak zaitun mulai hari 0 sampai hari ke 42), Kelompok C tikus
kontrol positif (induksi CIA kemudian diberi obat referensi, 0,5 mg / ml / kg /
hari / oral betametason mulai hari 0 sampai hari ke 42), kelompok D tikus
perawatan (induksi CIA kemudian diberi 110 mg / ml / kg / hari / oral
antosianin mulai hari 0 sampai hari ke 42). Sedangkan, pakan tinggi lemak
dibuat dengan cara menambahkan mentega dan kuning telur ke dalam pakan
standar A.D.II. perhari yang diberikan dengan sonde lambung. Subjek
menjalani masa adapatasi selama tiga hari terlebih dahulu sebelum penelitian.
3.6. Induksi CIA
CIA diinduksi pada tikus Sprague-dawley jantan dengan menggunakan
metode yang dijelaskan oleh Brand et al. (2007), tahap-tahapnya yaitu
7

persiapan IFA, persiapan CFA, persiapan emulsi kolagen dan CFA, transfer
emulsi ke suntikan 1 ml untuk imunisasi, dan imunisasi. Tikus disuntikkan
secara intradermal di dasar ekor dengan 150 μg kolagen bovine type II
(Chondrex, AS) yang diemulsi dengan bantuan Freund setengah dosis (IFA,
Chondrex, USA) pada hari ke 0.
3.7. Pemberian ekstrak antosianin pada hewan coba
Dengan digunakan spuit, ekstrak antosianin daun ubi jalar (Ipomoea
batatas) diambil sesuai volume 110 ml/kg/hari. Dipastikan larutan tidak
tumpah dan tercecer. Kemudian, disuntikkan per oral ke tikus melalui mulut
(sampai intra gastric) dengan cara menelusur searah tepi langit-langit ke arah
belakang sampai esofagus. Disemprotkan larutan pelan-pelan dan di pastikan
ujung kanul sudah tidak menyentuh organ dalam tikus sebelum
menyemprotkan larutan uji. Setelah pemberian selesai, kanul ditarik perlahan-
lahan. Dibiarkan hewan uji tenang lagi.
3.8. Analisis Radiologi
Pada akhir percobaan (hari ke 42), tikus diberi anestesi secara
intramuskular dengan 0,1 ml per 100 g berat badan tikus dengan campuran
Ketamil dan Ilium xylazin-20. Tikus yang dianastesi ditempatkan pada kotak
radiografi pada jarak 107 cm dari sumber sinar-X. Analisis radiografi kaki
belakang yang normal dan RA dilakukan dengan menggunakan mesin sinar-X
(GE Model ML 02F, Jerman), dengan paparan 48 kVp 0,5 mAs. Penilaian
langsung dan independen terhadap skor radiologis dilakukan oleh dua
pengamat. Kriteria radiologis berikut dipertimbangkan: skor 0, normal, tidak
ada pembengkakan jaringan atau kerusakan tulang; skor 1, pembengkakan
jaringan dan edema; skor 2, erosi sendi; skor 3, erosi tulang dan pembentukan
osteofit (Cuzzocrea et al 2001). Skor radiologi total dihitung dari jumlah kedua
kaki belakang, dengan skor maksimum 6 untuk setiap tikus (Cuzzocrea et al.,
2001).
4.0. Penilaian Skor Arthritis
Kejadian dan tingkat keparahan radang sendi dievaluasi dengan
menggunakan sistem skor rematik setiap 2 hari dimulai pada hari setelah
injeksi emulsi kolagen oleh dua pengamat independen. Lesi pada kedua kaki
belakang masing-masing tikus dinilai dari 0 sampai 4 sesuai dengan tanda
arthritis klinis yang dijelaskan oleh Brand et al. (2007). Nilai arthritis total
dihitung dari jumlah kedua kaki belakang, dengan skor maksimum 8 untuk
setiap tikus.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
8

1 Peralatan penunjang 970.000,00


2 Bahan habis pakai 9.750.000,00
3 Perjalanan 500.000,00
4 Lain-lain 1.280.000,00
Jumlah 12.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan


JENIS KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. PERSIAPAN
a. Studi pustaka orientasi
b. Konsultasi dengan dosen
pembimbing
c. Perijinan laboratorium
d. Pengadaan alat dan bahan
penelitian
c. Ethical clearance
2. PELAKSANAAN
a. Koleksi tanaman ubi jalar
b. Preparasi sampel daun ubi jalar
c. Pembuatan ekstrak
d. Penentuan kadar total antosianin
e. Preparasi hewan coba
f. Induksi CIA
g. Pemberian ekstrak
antosianin pada hewan coba
h. Analisis radiologi
i. Penilaian skor arthritis
3. PENYELESAIAN
a. Pengumpulan data penelitian
b. Analisis data
c. Penulisan laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja KG, Rengganis, I. 2012. Imunologi Dasar. 10th ed. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Borashan FA, Ilkhanipoor M, Hashemi M, Farah F. 2009. Investigation the
effects of curcumin on serum hepatic enzymes activity in a rheumatoid
arthritis model. Electronic Journal of Biology 4(4): 129-133.
Brooks G F, Butel J S, Morse S A. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Gritter RJ. 1991. Pengantar Kromatografi. 2nd ed. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Gunawan G. 2007. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Harborne. 1996. Metode Fitokimia. 3rd ed. Bandung: ITB.
Ishida H, Suzuno H, Sugiyama N, Innam S, Tadokoro T, Maekawa A. 2000.
Nutritive evaluation on chemical components of leaves, stalks and stems
of sweet potatoes (Ipomoea batatas poir). Food Chemistry 68: 359-367.
Islam S. 2006. Sweetpotato (ipomoea batatas l.) leaf: its potential effect on human
health and nutrition. Journal of Food Science 71(2): 13-21.
9

Khurana R, Berney SM. 2005. Clinical aspects of rheumatoid arthritis.


Pathophysiology 12(3): 153-65.
Moelyono W. 1996. Panduan Praktikum Analisa Fotokimia. Bandung:
Laboratorium Farmakologi.
Soemartono. 1984. Ubi Jalar. Jakarta: CV Yasaguna.
Suarjana IN. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing.
Suprapti ML. 2003. Tepung Ubi Jalar pembuatan dan pemanfaatannya.
Yogyakarta: Kanisius.
Durst, R. W., & Wrolstad, R. E.,2005. Unit F1.2: Characterizationand
Measurement ofAnthocyanins by UV–visibleSpectroscopy. In R. E.
Wrolstad(Ed.), Handbook of analyticalfood chemistry (pp. 33–45). New
York: John Wiley & Sons.
Richana, Nur. 2009. Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Nuansa Cendekia. Bogor.

LAMPIRAN

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping


Lampiran 1.1 Biodata Ketua/Anggota
A. Identitas diri 1. Lampira
1 Nama Lengkap Nur Ahmad Rudin
2 Jenis Kelamin L
10

3 Program Studi Biologi


4 NIM 16/396960/BI/09718
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gunungkidul, 13 Oktober 1997
6 E-mail nur.ahmad.rudin@mail.ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081809752375

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Bulurejo I SMPN 1 Semin SMAN 1
Wonosari
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
- - - -

D. Penghargaandalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Mister Teen D.I. Paguyuban Mister Teen DIY 2017
Yogyakarta

2. Green Ambassador UGM BEM KM Universitas Gadjah 2016


Mada

3. Harapan III Kreatifitas dan BAPPEDA Kabupaten 2015


Inovasi Masyarakat Gunungkidul

4. Juara III Sagasitas Dinas Pendidikan DIY 2014


Research Competition
bidang Sains Terapan, IT
dan Teknik

5. Juara III LCC 4 Pilar MPR MPR RI 2013


RI dan
2014

6. Juara III OSN Fisika Dinas Pendidikan, Pemuda dan 2013


Olahraga Kabupaten
Gunungkidul
11

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,

(Nur Ahmad Rudin)

A. Identitas diri 2. Lampira


1 Nama Lengkap Bakas A Wirawan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kedokteran Hewan
4 NIM 16/398171/KH/08942
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sorong, 8 April 1997
6 E-mail randiebaw@gmail.com
12

7 Nomor Telepon/HP 081243345545

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Inpres 103 SMP N 9 SMA N 3
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
- - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,

(Bakas A Wirawan)

E. Identitas diri
1 Nama Lengkap Isti’anatul Muflihah
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 16/393377/FA/10845
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 14 Oktober 1997
6 E-mail Istianatul.muflihah@gmail.com
13

7 Nomor Telepon/HP 085843743548

F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Polorejo MTs N Ngunut SMAN 1
Ponorogo
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
- - - -

H. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,

(Isti’anatul Muflihah)

Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas diri 3. Lampira
Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si.,
1 Nama Lengkap M.Sc.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Biologi
14

4 NIDN 0027037304
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 27 Maret 1973
6 E-mail tririni@ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082110117807

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas University of Leiden
Gadjah Mada The University
Phillippines of
Los Banos
Jurusan Biologi Molekular Fitokimia
(Biokimia) Biologi dan
Bioteknologi
Tahun Masuk-Lulus 1991-1997 2001-2003 2009-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1 International Chemical Epidermal 31 Juli-4
Ecology Symposium Metabolomics Agustus 2010,
comparison of Senecio Tours French
jacobaea, Senecio
aquaticus and their
hybrids
2 Symposium of Plant Differential tissue Agustus 2011,
Insect Interaction distribution of defense Wageningen,
compounds in Jacobaea The
vulgaris, Jacobae Netherlands
aquatica and their
crosses.
3 The International Epidermal etabolomics September
Conference on Biology comparison of Senecio 2011,
Science jacobaea, Senecio Yogyakarta,
aquaticus and their Indonesia
hybrids.
4 In the spot light of Variation of Januari 2013,
Institute of Biology. pyrrolizidine alkaloids Institute of
Leiden University from plant organs to Biology Leiden,
cells Leiden
University
15

5 The International Diversity of September


Conference on Biology Pyrrolizidine Alkaloids 2013,
Science: Advances in as plant defence Yogyakarta,
Biological Science: compounds and their Indonesia
Biology Approach for effect on Spodoptera
Sustainable exigua cell lines
Development of
Tropical Biodeversity
for Human Prosperity
6 The 4th International Inhibitory effects of September
Conference of wild mango (Mangifera 2015,
Biological Science : foetida L.) extract on Yogyakarta,
Towards the seeds germination of Indonesia
sustainable use of Cynodon dactylon (L.)
biodiversity in a Pers.
changing environment:
from basic to applied
research
7 The International Antioxidant and November
Conference Science antibacterial activities 2015,
and Technology of Agarwood (Aquilaria Yogyakarta,
malaccensis Lamk.) Indonesia
Leaves

8 “Learning from Nature, The Potency of 14-15 April


learning from our Agarwood leaves as a 2016, Leiden,
Ancestors; from herbal tea The
tradition to evidence Netherlands,
based medicines”
9 The 3rd International GC-MS based 11-12 Juli
Conference on Science metabolomics study on 2017,
and Technology pigmented rice (Oryza Yogyakarta,
sativa L.) resistant to Indonesia
rice ear bug
(Leptocorisa oratorius
F)

10 The 5th International The Antioxidant and 15-16


Conference on Cytotoxic Activities of September
Biological Science The Potential Fraction 2017,
of Chloroform Extract Yogyakarta,
16

of Gaharu (Gyrinops Indonesia


versteegii (Gilg.)
Domke) Leaves on
HeLa Cell Lines

11 The 4th International Phytochemical 19-20 Oktober


Seminar on Science Profiling, Antioxidant 2017, Bogor,
Activity and Sun Indonesia
Protective Factors of
Gaharu (Gyrinops
verstegii (Gilg) Domke)
Leaves

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Indonesian American US- Indonesia KAVLI 2014
KAVLI Symposium grant
2 Best Presenter Award Indonesian Toray Science 2016
Foundation
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
yang berjudul Aktivitas Anti Inflamasi Antosianin Daun Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Tikus Sprague-Dawley.
Yogyakarta, 10 November 2017
Pengusul,

(Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc.)


17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Peralatan penunjang 1
Peralatan penunjang 2
......
Peralatan penunjang n
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Material 1
Material 2
......
Material n
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Perjalanan n (Rp) (Rp)
Perjalanan ke
tempat/kota 1
Perjalanan ke
tempat/kota 2
......
Perjalanan ke
tempat/kota n
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Justifikasi HargaSatua Jumlah Biaya
Material Volume
Pemakaian n (Rp) (Rp)
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan)
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
No Program Bidang Uraian
Nama/ NIM Waktu
. Studi Ilmu Tugas
(jam/minggu)
1 Nur Ahmad Biologi Sains 10 Ketua
Rudin

2 Bakas A Kedokteran Agrosains 10 Anggota


Wirawan Hewan
3 Isti'anatul Farmasi Medika 10 Anggota
Muflihah
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai