Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MANDIRI KOASISTENSI DIAGNOSA LABORATORIK

Infeksi African Swine Fever Virus dan Balantidiosis pada Babi (Sus scrofa)

Disusun oleh :
Desqi Vigia Anggis Dwimantara
20/458146/KH/10516

Dosen Pembimbing :
Prof. drh. Kurniasih, MV.Sc., Ph.D.

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
LAPORAN PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI

Pemilik : Bapak Wadikin


Alamat : Deli Serdang, Sumatera Utara
Jenis hewan : Babi betina (Sus scrofa), umur 6 bulan
Anamnesa : Populasi total 200 ekor, morbiditas 10% dan mortalitas 50% per 1
bulan. Pakan ampas tahu, bekatul, konsentrat, dan sisa restoran. Minum
air sumur. Babi belum pernah diberi obat cacing dan vaksin. Demam
tinggi hingga 42 °C, depresi, nafsu makan menurun, malas bergerak,
mata dan hidung keluar cairan.
Hasil Pemeriksaan Makroskopis:
Limfoglandula : Membesar dan terjadi perdarahan dengan ukuran 1-2 cm di medulla.
Limpa : Hitam membesar, bidang sayatan berminyak, konsistensi rapuh.
Pulmo : Konsistensi padat, bidang sayatan basah, uji apung tenggelam.
Kolon : Membengkak (distensi), erosi (hilangnya epitel di bagian superfisial),
oedema (adanya timbunan cairan tubuh pada jaringan interstitial, dan
terjadi hemoragi difus (keluarnya darah disertai pecahnya dinding
pembuluh darah di semua bagian organ kolon).
Hasil Pemeriksaan Mikroskopis:
Limfoglandula : Kongesti (terjadi kenaikan volume darah di pembuluh darah), sel
limfosit menyusut, padat, berwarna gelap dan mengalami kematian
(nekrosis).
Limpa : Pulpa merah dan putih limpa terjadi akumulasi sel darah merah
karena serat-serat jala dan sel-sel otot polos dikelilingi limfosit yang
megalami nekrosis diikuti penipisan jaringan limfoid.
Pulmo : Kongesti parenkim (meningkatnya jumlah darah di dalam pembuluh
darah) dan terjadi oedema (adanya timbunan cairan tubuh pada
jaringan interstitial dan intraalveolar), terdapat infiltrat sel
mononuclear di septa alveolar dan lumina berupa nekrosis limfosit dan
nekrosis endotel kapiler alveolar.
Kolon : Oedema (adanya timbunan cairan tubuh pada jaringan interstitial) dan
peradangan pada membran serosa, sub mukosa sampai mukosa. Sel
radang yang ditemukan adalah sel limfosit.

Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, babi tersebut
mengalami limfadenitis, splenitis, pneumonia, dan kolitis.
Yogyakarta, 23 November 2020

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa Koasistensi
Patologi Anatomi Diagnosa Laboratorik

Prof. drh. Kurniasih, M. VSc., Ph. D. Desqi Vigia Anggis Dwimantara, S.K.H.

LAMPIRAN HASIL PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS


PATOLOGI ANATOMI
A. Gambar Perubahan Makroskopis :

Gambar 1. Limfoglandula mesenterika terinfeksi ASFV. Membesar, terjadi perdarahan


dengan ukuran 1-2 cm di medulla, dan memiliki tampilan seperti marmer
(panah) (Salguero, 2020).

Gambar 2. Limpa terinfeksi ASFV. Splenomegali atau perbesaran limpa, rapuh, warna
hitam (Gallardo et al., 2015).
a

Gambar 3. Pulmo terinfeksi ASFV. Konsistensi padat, bidang sayatan basah, uji apung
tenggelam, (a) terdapat cairan abnormal (oedema) di interalveolar pulmo,
mengalami kongesti (terjadi kenaikan volume darah di pembuluh darah) (b).
(Ganowiak, 2012).

ac
d

Gambar 4. Kolon mengalami pembesaran dan pembengkaan (distensi) (a), mengalami


erosi (hilangnya epitel di bagian superfisial) yang disebabkan oleh adanya
enzim proteolitik yang disekresikan oleh Balantidium (b), mengalami
oedema (adanya timbunan cairan tubuh pada jaringan interstitial) (c), terjadi
hemoragi difus (keluarnya darah disertai pecahnya dinding pembuluh darah
di semua bagian organ kolon (d) (Winaya et al., 2011).
B. Gambar Perubahan Mikroskopis :

a
d
c

c
b
Gambar 5. Limfoglandula mesenterika, mengalami kongesti (terjadi kenaikan volume
darah di pembuluh darah) (a), di daerah kortikal terjadi hemosiderosis
(gangguan kelebihan zat besi) dan terdapat endapan hemosiderin (b), sel
limfosit menyusut, padat, berwarna gelap dan mengalami kematian
(nekrosis) (c), terdapat infiltrasi makrofag di zona perifolikuler karena
limfoglandula merupakan tempat replikasi ASFV (d) (Ganowiak, 2012).

Gambar 6. Pulpa merah dan putih limpa terjadi akumulasi sel darah merah karena serat-
serat jala dan sel-sel otot polos dikelilingi limfosit yang megalami nekrosis
diikuti penipisan jaringan limfoid (a), sisa jaringan limfoid di samping
pembuluh darah (b) (Ganowiak, 2012).
d

c
a

Gambar 7. Parenkim pulmo mengalami kongesti (meningkatnya jumlah darah di dalam


pembuluh darah) (a), terjadi oedema (adanya timbunan cairan tubuh pada
jaringan interstitial dan intraalveolar) (b), terdapat infiltrat sel mononuclear
di septa alveolar dan lumina berupa nekrosis limfosit dan nekrosis endotel
kapiler alveolar (c), terjadi pelebaran pembuluh darah karena tersumbat oleh
thrombus trombosit (d) (Ganowiak, 2012).

Gambar 8. Kolon babi penderita Balantidiosis. Oedema (adanya timbunan cairan tubuh
pada jaringan interstitial) (a) dan peradangan pada membran serosa, sub
mukosa sampai mukosa (b), pada bagian mukosa ditemukan nekrosis
kaseosa (n). Sel radang yang ditemukan adalah sel limfosit (Purnama et al.,
2019).
Gambar 9. Kolon babi penderita Balantidiosis. Ditemukan potongan koloni protozoa
B.coli di lamina sub mukosa dari tunika mukosa (Cripta liberkhun) (Purnama
et al., 2019).
Daftar Pustaka

Ganowiak, J. 2012. Patho-Anatomical Studies On African Swine Fever In Uganda.


Examensarbete Inom Veterinärprogrammet.
Gallardo, M.C., Reoyo, A.T., Fernandes, J., Iglesias, S., Munoz, M.J., Arias, M.L. 2015.
African Swine Fever: A Global View of The Current Challenge. Porcine Health
Management (2015) 1:21.
Purnama, K.A., Kardena, A.M., Berata, I.K., Winaya, I.B.O., Adi, A.M. 2019. Laporan
Kasus: Patologi Balantidiosis pada Babi. Indonesia Medicus Veterinus. Januari
2019, 8(1): 1-8.
Salguero, F.J. 2020. Comparative Pathology and Pathogenesis of African Swine Fever
Infection in Swine. Frontiers in Veterinary Science. May 2020. Volume 7.
Article 282.
Sanchez-Vizcaino, J.M., Mur, L., Gomez-Villamandos, J.C., Carrasco, L. 2015. An
Update on the Epidemiology and Pathology of African Swine Fever. Elsevier.
2015, Vol. 152, 9-21.
Winaya, I.B.O., Bearata, I.K., Apsari, I.A.P. 2011. Kejadian Balantidiosis pada Babi
Landrace. Jurnal Veteriner. Maret 2011, Vol. 12, No. 1: 65-68.

Anda mungkin juga menyukai