JUDUL PROGRAM
Desain dan Pengembangan
Alat Bantu Pendeteksi Fiber Putus pada 3D Printer
Untuk Meningkatkan Produktivitas Pengusaha 3D Printing
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
Moh Nur Fauzan 14/367156/TK/42372 (2014)
Aji Nur Sahid 15/379029/TK/42971 (2015)
Edward Steven Sembiring 14/364193/TK/41909 (2014)
M Aisya Fatima Sampurno 15/379995/TK/43260 (2015)
Syahirul Alim Ritonga 14/363321/TK/41461 (2014)
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi, era dimana jarak dan batas-batas suatu negara tidak lagi
menjadi penghalang, mendorong masyarakat di dunia untuk menyesuaikan diri
dalam berbagai aspek. Dalam aspek ekonomi, globalisasi akhirnya mendorong
diselenggarakannya Asean Economic Community(AEC) pada tahun 2015.
Jika ditinjau dari dasar dan tujuannya, AEC akan menjadi pasar tunggal dan
berbasis produk tunggal di antara Negara ASEAN. Artinya, Indonesia dan Negara
ASEAN lainnya memiliki kesempatan untuk memasarkan produknya ke luar negeri
dengan mudah.
Namun, keadaan tersebut bagai pisau bermata dua. Melalui AEC, Indonesia
dapat lebih memperkenalkan produk dan budayanya. Di sisi lain, AEC dapat menjadi
ancaman serius bagi produsen lokal. Pasalnya, bila produk usaha Indonesia tidak
mampu bersaing dengan produk-produk dari luar negeri yang masuk, pengusaha
Indonesia bisa tersisihkan dan akhirnya mati.
Salah satu potensi pasar yang sedang menggeliat adalah usaha 3D
printing. 3D printing sendiri adalah teknologi untuk memproduksi barang
dengan cara mencetaknya layer by layer. Dengan adanya 3D printing
memudahkan masyarakat untuk memproduksi barang yang diinginkannya
secara customized. Hal ini yang kemudian membuat 3D printing sangat
berpotensi untuk menjadi tren di masa mendatang, terutama di bidang-bidang
usaha inovatif. Seperti yang diramalkan para ahli bahwa tren akan bergeser
dari produksi massal menuju produksi spesifik melalui 3D printing.
Namun sayang, alat 3D printer masih memiliki beberapa kelemahan
sistem. Pada banyak kasus kegagalan pencetakan 3D printing dikarenakan
terputusnya filamen fiber pada saat proses printing sedang berjalan.
Biasanya filamen terputus karena adanya tekukan atau suhu yang terlalu
panas.
Terputusnya filamen ini membuat algoritma program yang
dimasukkan tetap berjalan sementara bahan baku atau filamennya tidak
berlanjut, sehingga terjadi gap produksi. Hal ini mengakibatkan cacat pada
hasil produksi dan membuat produsen harus mengulang proses pencetakan
dari awal, dan barang yang cacat harus dibuang. Sehingga akan
memberikan kerugian bagi produsen baik dari segi bahan baku maupun
waktu.
Melihat kelemahan tersebut, tim peneliti mengusulkan inovasi dan
pengembangan dari 3D printer yang sudah ada saat ini, yaitu alat yang dapat
mendeteksi putusnya filamen fiber pada saat proses cetak berlangsung dengan
cara mendeteksi keberlanjutan penambahan filamen bahan baku 3D printer.
Kemudian sistem akan otomatis mem-pause mesin dan memberikan sinyal
peringatan kepada operator. Hal ini akan menghindarkan produsen dari
2
1.3. Tujuan
Mewujudkan alat produksi 3D printing yang efisien, efektif, dan
produktif. Kesederhanaan alat dan cara penggunaan mesin yang mudah
sebagai inovasi atas permasalahan yang dihadapi oleh UKM 3D printing.
Teknologi ini diharapkan dapat mendorong produktivitas dan perkembangan
usaha 3D printing di Indonesia khusunya, maupun industri kreatif
keseluruhan pada umumnya.
a b
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 3D Printer
3D Printing adalah salah satu teknologi baru di dunia percetakan.
Printer 3D adalah alat cetak dalam bentuk 3 dimensi, atau juga dikenal
sebagai prototipe cepat. di mana sebuah objek tiga dimensi dibuat dengan
dicetak layer by layer. Teknologi printer 3 Dimensi akan menghasilkan benda
padat, dan bukan seperti mencetak selembar 2D seperti printer yang sudah
biasa Anda gunakan. Printer 3D ini akan melengkapi teknologi printer 2D
yang sudah lama kita gunakan sebagai alat cetak yang outputnya berupa
lembaran dua dimensi.
3D printer ini bisa mencetak, modelling, prototipe pemodelan, alat-
alat peraga untuk pendidikan khususnya Lab, model perhiasan, desain
produk, mainan anak-anak dan berbagai kebutuhan untuk mencetak bentuk
dalam 3 dimensi. Cara kerja printer 3D hampir sama dengan Anda mencetak
di printer 2D namun hanya sisi desainya yang berbeda.
Cara kerjanya melalui tahap desai model, printing, dan finishing.
2.3. Gearbox
Gearbox meruppakan sistem pemindah
tenaga terdiri dari tiga komponen utama (roda
gigi, bantalan, dan poros). Dalam unit mesin,
gearbox berfungsi sebagai penyalur tenaga atau
daya mesin ke salah satu bagian mesin lainnya
sehingga unit mesin dapat bergerak
menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran
atau pergeseran. Sistem gearbox dapat mengatur
torsi (momen/daya) dari motor yang berputar
menjadi tenaga yang lebih besar. Selain itu
gearbox juga berfungsi untuk mengubah
Gambar 2.3 Gearbox digunakan untuk
arah putaran output.
Mengubah arah dan rpm putaran
Pada teknologi pendeteksi putus-
nya filamen fiber ini, gearbox digunakan
untuk menyalurkan putaran dari gulungan fiber menuju rotary encoder.
2.4. DC Motor
DC Motorr dianggap jenis terbaik dari berbagai jenis motor dari titik
kontrol kecepatan dan regulasi kecepatan dengan akurasi yang tinggi dan
penaikkan yang baik. Keuntungan menggunakan motor jenis ini adalah
kemungkinan mengubah arah rotasi dengan membalik polaritas tegangan
input, maupun menghentikan putaran dengan memutus arus. Motor ini juga
memiliki torsi tinggi yang sebanding dengan nilai beban terpusatnya. Dalam
teknologi pendeteksi ini, DC Motor dipakai untuk menarik filamen maupun
untuk controling penghentiannya.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. TAHAP PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan program ini, beberapa tahapan yang kami lakukan
sebagai berikut:
1. Survei Kebutuhan dan Potensi Mitra. Dilakukan sebelum perancangan
terhadap teknologi yang akan dibuat. Saling bertukar ide maupun
gagasan(brainstorming) antara pelaksana program dan mitra diperlukan
guna menghasilkan solusi teknologi yang tepat guna.
2. Riset dan Pengumpulan Data. Pembuatan suatu teknologi yang
menyangkut penerapan ilmu-ilmu terapan memerlukan banyak sumber
referensi. Selain itu, kami berusaha berkonsultasi dengan dosen-dosen
yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Semua ini dilakukan agar
teknologi yang dihasilkan tetap berlandaskan dan lebih baik dari teknologi
yang sudah ada sebelumnya.
3. Perancangan Desain Teknologi. Setelah konsep teknologi yang akan
dibuat telah jelas, maka tim akan masuk ke dalam tahap perancangan
desain alat. Desain dibuat dengan mempertimbangkan berbagai aspek,
mulai dari fungsional, usability, ergonomis, dan biaya.
4. Persiapan Bahan. Sebelum alat dibuat, perlu dipastikan bahwa bahan dan
alat yang dibutuhkan, telah siap untuk digunakan.
5. Pembuatan Alat. Pada program ini kami berusaha bekerja sama dengan
Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM maupun Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi FT UGM untuk menggunakan alat-alat yang tersedia
di laboratorium.
6. Pelaksanaan Kegiatan. Mesin dicoba untuk diaplikasikan dalam proses
produksi oleh mitra.
7. Evaluasi dan Perbaikan Hasil Kegiatan. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan PKMT ini, dilakukan evaluasi terhadap respon yang
diberikan oleh mitra dan tes market. Perbaikan akan dilaksanakan jika
ditemukan suatu sistem yang salah. Evaluasi ini akan dilakukan sebulan
sekali.
Secara umum dalam pengembangan program, kami menggunakan alur
metode Plan-Implementation-Evaluation yang selalu bersiklus. Jadi
setelah kami mendapat suatu outcome, tetap dievaluasi dan agar
kedepannya menjadi lebih baik.
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1. Anggaran Biaya
No. Keperluan Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp3.325.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp4.818.500,00
3 Perjalanan Rp2.015.000,00
4 Lain-lain Rp2.220.000,00
Total Rp12.378.500,00
DAFTAR PUSTAKA
Li, Shunming, Xingxing Jiang, Yong Wang. 2017. Study On Nature Of Crossover
Phenomena With Application To Gearbox Fault Diagnosis. Science Direct.
Volume 83
http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ugm.ac.id/science?_ob=ArticleListURL
&_method=list&_ArticleListID=-
1077507754&_sort=r&_st=13&view=c&md5=0480a8e8954be21266bb1f21b9
e9a15e&searchtype=a , 29 Oktober 2016
Bitar, Zeina, Samih Al Jabi. 2014. Modeling and Simulation of Series DC Motors in
Electric Car. Science Direct. Volume 50,
http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ugm.ac.id/science/article/pii/S187661
0214007929 , 29 Oktober 2016
Anggota 1
13
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Edward Steven Sembiring
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Nuklir
4 NIM 14/364193/TK/41909
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 12 Oktober 1996
6 E-mail Edward.steven.s@mail.ugm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 040488 SMPN 1 SMA S
Tiganderket Tiganderket Methodist-2
Medan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk – 2002 – 2008 2008 - 2011 2011 - 2014
Lulus
Anggota 3
16
Anggota 4
17
Dosen Pendamping
18
19
3. Perjalanan
Keperluan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Transportasi 1 Perjalanan pulang pergi 5 Rp82.000,00 Rp410.000,00
kampus – mitra
Transportasi 2 Ongkos kirim komponen 10 Rp 35.500,00 Rp 355.000,00
Transportasi 3 Pembelian komponen 5 Rp 150.000,00 Rp 750.000,00
wilayah Yogyakarta
Transportasi 4 Menuju Laboratorium 5 Rp 100.000,00 Rp 500.000,00
Sub Total (Rp) Rp2.015.000,00
4. Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pembuatan Keperluan fotocopy, 1 Rp 550.000,00 Rp 550.000,00
laporan awal – jilid dan kesekretariatan
akhir
Alat tulis kantor Pendukung Penelitian 1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
dan perancangan alat
X-Banner Publikasi 4 Rp30.000,00 Rp120.000,00
Pamflet Publikasi 25 Rp5.000,00 Rp125.000,00
Brodur Publikasi 25 Rp5.000,00 Rp125.000,00
Sticker Publikasi 25 Rp10.000,00 Rp250.000,00
Dokumentasi Arsip, laporan, 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
publikasi dan evaluasi
Packaging Member nilai estetika 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
pada alat
Sub Total (Rp) Rp2.220.000,00
Total (Keseluruhan) Rp12.378.500,00
21
Alamat Mitra : Jl. Munggur 88, RT08 / RW 31, Gejayan, Condongcatur, Depok,
Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55283.