Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN STUDI EKSKURSI

Oleh :
DAVID LUKMANUL HAKIM (1412170051)
GILANG INDRA PRAMANA PUTRA (1412170043)
MOCH. AZIZ ASH SHADIQI (1412170031)
MUHAMMAD SHOFIH AL JAMIL (1412170027)
ANGKATAN 2017-B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2018
LAPORAN STUDI EKSKURSI

Oleh :
DAVID LUKMANUL HAKIM (1412170051)
GILANG INDRA PRAMANA PUTRA (1412170043)
MOCH. AZIZ ASH SHADIQI (1412170031)
MUHAMMAD SHOFIH AL JAMIL (1412170027)
ANGKATAN 2017-B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2018

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
kami dapat merampungkan laporan Studi Ekskursi yang telah kami ikuti pada
Selasa, 13 Oktober 2018 sampai Jumat, 16 Oktober 2018 ini. Dengan laporan yang
isinya ringkas dan bermakna ini kami berharap dapat memberi wawasan bagi
pembaca akan perusahaan yang kami kunjungi, Wonderlab, pekan lalu.

Bagi kalian yang menggemari atau bahkan telah berkecimpung dalam ranah
digital, laporan yang telah kami susun ini tidak kalah menarik dengan buku digital
maupun fisik yang sering kalian baca di luar sana. Sebab telah berusaha untuk
menyusun laporan ini semenarik mungkin, dengan bahasa yang mudah dipahami,
dan tentunya informatif.

Kami sadari laporan yang kami susun ini tidak sepenuhnya benar, sebab
kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami dalam menulis laporan dan
kesalahan manusiawi yang tidak dapat dihindari. Oleh karenanya, pembaca sangat
diizinkan apabila ingin memberi kritik, saran, dan instruksi yang bersifat
membangun apabila ada bagian yang dirasa kurang enak dibaca, menyimpang dari
aturan, dan kekeliruan-kekeliruan lainnya.

Tuban, 30 Oktober 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Hal.
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 7

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 7

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 7

1.4 Manfaat ............................................................................................................. 8

1.5 Batasan Masalah................................................................................................ 8

BAB II TENTANG PERUSAHAAN / TEMPAT STUDY EXCURSE

2.1 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................... 9

2.2 Profil Perusahaan ............................................................................................. 9

A. Wonderlabs............................................................................................ 9

B. Dagadu ................................................................................................. 10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Wonderlabs.io ................................................................................................ 24

3.2 Dagadu .......................................................................................................... 25

BAB IV PENUTUP

12.1 Kesimpulan ................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4
DAFTAR GAMBAR
Hal.

Gambar 1: Logo Wonderlabs .................................................................................. 2

Gambar 2 : Logo Dadagu Jogja .............................................................................. 3

Gambar 3 : Produk produk Dagadu Jogja ............................................................. 21

Gambar 4 : Mbak Widia Widianti tengah menjelaskan tentang Wonderlabs ....... 29

Gambar 5 : Penyerahan Piagam kepada Wonderlabs ........................................... 29

Gambar 6 : Mahasiswa Teknik Informatika tengah mendengarkan presentasi .... 30

Gambar 7: Foto Mahasiswa Teknik Informatika bersama crew Wonderlabs ....... 30

5
DAFTAR TABEL
Hal.

Tabel 1 : Struktur Organisasi Wonderlabs ............................................................ 11

Tabel 2 : Struktur Organisasi Dadagu Jogja ......................................................... 12

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin hari teknologi terus berkembang dan hal tersebut terus berjalan
seiring berjalannya masa. Teknologi digital telah menjadi sesuatu yang tidak asing
lagi di telinga warganet. Beberapa produk kini telah di-daring-kan atas masukkan
warganet atau atas ide-ide para pengembang yang ingin menduduki pasar digital.
Menurut halaman jejaring Internet World Stats yang merekap konsumen internet
secara berkala. Pada 30 Juni 2018, tertulis bahwa penduduk Asia menempati posisi
teratas sebagai konsumen internet dengan persentase sebesar 49%. Dengan
banyaknya warganet yang menggunakan ponsel pintar mereka, para pengembang
tidak akan terus berpikir maju untuk membuat sesuatu yang bagus lagi, sesuatu
yang warganet ingin gunakan di genggaman mereka untuk mempermudah aktifitas
fisik yang dapat di-digital-kan.

Dengan adanya masalah seperti itu, di wonderlab sendiri mereka


membangun anak-anak muda untuk belajar tentang pemograman. Sekilas kami
dengar, khusunya untuk mahasiswi, di sana mereka akan membimbing dalam
penguasaan bahasa pemograman JavaScript selama delapan bulan. Hal ini
dibangun sebab banyaknya permintaan mitra kerja untuk membangun suatu
program-program unuk menunjang pekerjaan mereka, misalnya yang paling umum
seperti CMS, atau aplikasi untuk ponsel pintar.

1.2 Rumusan Masalah

a. Sebagian warga masih belum mengerti teknologi digital.


b. Banyaknya permintaan aplikasi client.
c. Kurangnya minat untuk mempelajari teknologi digital.
d. Terbatasnya lingkup belajar mahasiswa/mahasiswi.

1.3 Tujuan

a. Memperkenalkan teknologi digital kepada masyarakat.


b. Mengurangi permintaan client dan membuka lapangan kerja baru.
c. Menggugah minat untuk mempelajari teknologi digital.
d. Membuka wawasan untuk mahasiswa/mahasiswi akan dunia digital.

7
1.4 Manfaat

Dengan disusunnya lapoan Studi Ekskursi ini, kami berharap pembaca


dapat mengenal teknologi digital lebih jauh lagi dan akan lebih baik lagi apabila
pembaca tergerak hatinya untuk membuat aplikasi sendiri, singkatnya, berubah dari
konsumen ke produsen. Dengan begitu, pembaca setidaknya dapat mengerti
bagaimana teknologi-teknolog tersebut dibuat sampai ada di genggaman pembaca
dan dapat digunakan.

1.5 Batasan Masalah

Guna memudahkan pembaca dalam menyerap informasi laporan yang telah


kami susun. Kami telah menetapkan beberapa batasa-batasan masalah untuk
menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya salah informasi. Berikut
batasan masalah yang kami tetapkan:

a. Pengembang di sini berkecimpung dalam ahli frontend dan backend.


b. Bahasa pemograman yang digunakan umumnya untuk sisi server.
c. Aplikasi yang dibahas adalah aplikasi ponsel dan halaman jejaring.
d. Pengembang umumnya bekerja dengan clent tetap.
e. Pengembang dipekerjakan sebagai penyedia jasa.

8
BAB II

TENTANG PERUSAHAAN/TEMPAT STUDI EKSEKUSI


DILAKUKAN

2.1 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Study Exsekusi dilaksanakan oleh semua mahasiswa


Angkatan 2016 dan 2017 di Yogyakarta.

Hari, Tanggal : Rabu, 15 Novenber 2018

Waktu : 09.30-11.00 di Wonderlabs

: 01.30-15.00 di Dagadu

2.2 Nama Perusahaan


A. Nama Perusahaan : Wonderlabs

Website perusahaan : wonderlabs.io

Logo perusahaan :

Gambar 1 : Logo Wonderlabs

Diskripsi perusahaan :Wonderlabs adalah perusahaan terkemuka dalam


membangun dan mengelola tim pengembangan perangkat lunak di
Indonesia dan Vietnam. Di berbagai pusat bersama dan berdedikasii,

9
wonderlab memiliki lebih dari 350+ penggunaan aktif. Sejak didirikan pada
tahun 2015, wonderlab telah berkembang pesat melalui inovasi dan fokus
misi yang tiada henti Menghubungkan dengan kesuksesan dan produktivitas.

B. Nama Perusahaan : Dagadu


Wabsite Perusahaan : dagadu.co.id
Logo Perusahaan :

Gambar 2 : Logo Dagadu Jogja

Diskripsi Perusahaan: Dagadu adalah sebuah merek dagang berupa suatu


rancangan grafis yang dibuat pada cenderamata, terutama baju atau kaos,
gantungan kunci, gambar tempel (stiker) dan lain-lain. Merek Dagadu
merupakan milik sebuah perusahaan yang bernama PT. Aseli Dagadu
Djokdja yang berkedudukan di Yogyakarta. Dagadu saat ini telah menjadi
salah satu ikon cenderamata khas Yogyakarta.

2.2.1 Profil Perusahaan


A. Wonderlabs
Wonderlabs merupakan perusahaan start up yang bergerak dibidang jasa
yang menghubungkan talent dengan perusahaan-perusahaan asing ternama,
yang tentunya akan memberikan pengalaman berbeda bagi talent.
Wonderlabs sebagai jembatan talent untuk menuju kesuksesan.

10
Bermula dengan nama StartNow di singapore(Desember, 2015) dan
memulai espand ke indonesia khususnya yogyakarta pada juni 2016 dengan
brand wonderlabs Pte. Ltd. Dan saat ini mulai berkembang memulai untuk
ekspansi ke negara – negara asia lainnya
VISI dan MISI
Connecting you to success and productivity

Perusahaan Berkembang
Singapore (2015)
Yogyakarta (2016)
Jakarta (2018)
Vietnam (2018)
Sri Langka (2019)
Philippina (2019)

Fasilitas
Makan siang & sarapan gratis
Cucian gratis 3X seminggu
Tamasya mini & besar
Kerja jarak jauh

Kelompok Wonderlabs
Wonderlabs
Wonderlbs Project
Worderfood
Wonderlabs Academy

B. Dagadu
Dagadu pertama kali digagas oleh 25 orang yang merupakan mahasiswa dan
alumni mahasiswa arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada
tahun 1994. Perusahaan yang menaungi produk-produk berlabel Dagadu

11
ialah PT. Aseli Dagadu Djokdja yang didirikan pada 4 Januari 1994. Para
pendiri Dagadu yang sebanyak 25 orang itu memiliki minat yang sama di
bidang kepariwisataan dan perkotaan. Mereka sering berkumpul bersama
dan akhirnya mewujudkan keinginan untuk membuat sebuah ciri khas baru
tentang Yogyakarta dalam hal cenderamata. Akhirnya mereka membuka
counter penjualan Dagadu pertama kali di Lower Ground Malioboro Mall,
Yogyakarta. Modal awal yang digunakan dalam pendirian Dagadu ialah
sebesar 4 juta rupiah.

Minat terhadap bidang kepariwisataan dan perkotaan, kegemaran di bidang


desain grafis, khususnya kaos, diskusi tentang teori dan realitas yang kerap
dilakukan merupakan faktor internal pendorong didirikannya PT. Aseli
Dagadu Djokdja. Dari sisi eksternal, adanya penawaran untuk berjualan di
Mall Malioboro menjadi sebuah kesempatan menjual kaos. Kaos menjadi
pilihan karena produk inilah yang paling familiar dengan mereka saat itu.
Awalnya pangsa pasar Dagadu ialah para mahasiswa, maka produk-produk
awalnya berupa t-shirt dan kaos khas Yogya lainnya.

Pemilihan nama Dagadu bermula dari salah seorang di antara mereka yang
mengumpat dalam bahasa slang khas Yogyakarta, yaitu kata “dagadu” yang
berarti “matamu”. Umpatan itulah yang memberi inspirasi nama merk
dagang produk cenderamata mereka sesaat sebelum mereka berjualan.
Akhirnya, Dagadu resmi menjadi merk produk cenderamata alternatif yang
dijual di Malioboro Mall. Untuk menunjukkan lokalitas dari mana
cenderamata itu berasal, ditambahilah kata Djokdja setelah Dagadu.
Sementara itu pemakaian ejaan lama pada kata Djokdja dimaksudkan untuk
memberi muatan nilai historis kota Yogyakarta.

Nama “Dagadu-Djokdja” ditunjuk sebagai identitas kelompok tersebut baru


muncul dan mulai digunakan saat peluncuran perdana produk-produk yang
mereka pasarkan di Lower Ground Malioboro Mall Yogyakarta, pada 9

12
Januari 1994. Kegiatan wirausaha yang dilakukan kelompok ini dengan
memproduksi dan menjual produk “cenderamata alternatif dari Djokdja”
(berupa kaus oblong, gantungan kunci, gambar tempel, topi dan pernak-
pernik lain yang memuat rancangan grafis dengan tema-tema
kepariwisataan dan lingkungan binaan kota Yogyakarta) pada mulanya
lebih sebagai media penyaluran minat dan idealisme untuk menyampaikan
gagasan-gagasan mengenai artifak, peristiwa, bahasa, serta living-culture
yang gayut dengan citra Yogyakarta melalui tampilan rancangan grafis yang
menarik dan menggugah.

Nama “Dagadu-Djokdja” digunakan sebagai “merek dagang” sekaligus


nama produsennya. Sebagaimana gagasan dan aktivitas spontan yang
banyak terjadi pada kelompok ini pada saat memulai kegiatan wirausahanya,
nama ini pun muncul tanpa alasan dan latar belakang yang jelas. Munculnya
nama “Dagadu-Djokdja” pada saat-saat terakhir menjelang hari pertama
penjualan sekadar didorong oleh kebutuhan praktis untuk memberi nama
sebutan bagi sebuah produk, sama sekali jauh dari suatu strategi terencana
dalam mengembangkan sebuah merek. Serangkaian penjelasan perihal
nama tersebut baru disusun belakangan ketika sejumlah orang mulai
menanyakan arti ataupun makna di balik nama dan gambar mata yang selalu
mengiringinya.

BUDAYA dan NILAI


Kreativitas, inisiatif, kekeluargaan dan kejujuran merupakan nilai-nilai
yang dikembangakan di tempat kerja. Kreativitas merupakan core
competitive advantage dan harus didukung dengan sikap yang penuh
inisiatif dalam bekerja. Sementara kekeluargaan di sini berarti hubungan
yang egaliter antara sesama karyawan dan pimpinan perusahaan dengan
tetap memperhatikan fungsinya masing-masing. Di samping itu juga nilai
kejujuran merupakan hal yang sangat penting. Sangat sedikit sedikit atau

13
tidak ada toleransi untuk penyimpangan terhadap nilai kejujuran ini. Dengan
demikian, iklim kepercayaan terhadap karyawan benar-benar ditumbuhkan.

Seperti telah disamapaikan di atas, komponen lain yang sangat vital bagi
organisasi adalah nilai – nilai perusahaan (values). Values yang ada di PT.
Aseli Dagadu merupakan nilai – nilai yang diambil dari Core Values dan
Instrumental Values. Core Values (nilai – nilai inti) adalah nilai – nilai yang
bersifat universal yang “diturunkan” langsung oleh founding fathers.
Dengan kata lain, nilai – nilai inti merupakan warisan dari founding fathers
atau para pendiri perusahaan. Sedangkan Instrumental Values (nilai – nilai
instrumental) merupakan nilai – nilai “expected culture” serta tipikal bisnis
dari perusahaan. Artinya Values PT. Aseli Dagadu Djokdja merupakan
sebuah perpaduan antara nilai – nilai warisan founding fathers yang juga
merupakan expected culture dan menyesuaikan dengan kebutuhan
organisasi. Nilai – nilai tersebut adalah :

SMART
(mencerahkan hidup)
Berfikir kritis dan bersikap terbuka
Multitude perspective
Inofatif

SMILE
(menyenangkan hidup)
Bekerja dengan riang gembira

Optimistik
Kasual (bersahaja, egaliter)

SENSIBLE
Tanggap

14
Tenggang rasa
Antusias
Bersegera

IDENTITAS
Dagadu Djokdja adalah merek dagang yang digunakan dalam bisnis ritel
yang berfokus pada pengembangan cinderamata alternatif bagi Djokdja
dengan sasaran pasar utama adalah wisatawan yang berkunjung ke
Yogyakarta baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kata Dagadu yang berarti Matamu. merupakan bahasa slang orang yogya
yang didasarkan pada huruf jawa. Wajar jika logo Dagadu divisualkan
dalam bentuk mata. Bagi Dagadu, mata merupakan citra kreativitas yang
lekat dengan aktivitas rancang merancang. Permainan sandi dalam bahasa
walikan ini dilakukan dengan cara menukar empat baris pertama dengan
baris ketiga, baris kedua dengan baris keempat dan begitu pula sebaliknya.
Kata berbahasa Indonesia dipenggal berdasarkan suku katanya, kemudian
dipasangkan berdasarkan urutan baris huruf Jawa tersebut, tanpa perlu
mengubah huruf vokalnya. Kata DA-GA-DU menjadi mudah dipahami. DA
pada baris kedua dibaca MA yang ada pada baris keempat. GA pada garis
keempat dibaca TA di baris kedua, dan DU (DA) berpasangan dengan MA
(MU). Jadi DAGA-DU berarti MA-TA-MU.

Itulah sebabnya kenapa logo Dagadu Djokdja bergambar mata. Tetapi bagi
Dagadu Djokdja, mata bukan semata-mata logo. Mata adalah idiom yang
lekat dengan citra kreatifitas, dunia rancang merancang. Dalam khasanah
budaya Jawa, mata adalah mripat, yang konon kabarnya berdekatan makna
dengan kata ma’rifat, yang dimaknai sebagai keinginan agar dapat
memberikan manfaat bagi diri dan lingkungannya. Matapun menjadi sarana
utama untuk sightseeing, jalan-jalan sambil menikmati suasana dan

15
panorama kota. Maka Dagadu berharap dapat mempresentasikan kepedulian
terhadap masalah perkotaan dan kepariwisataan di Jogia.

Menurut salah satu pendiri Dagadu, A. Noor Arief, kata Dagadu yang dalam
bahasa slang anak-anak muda Yogyakarta berarti “matamu”, kemudian
diberi penjelasan kurang lebih sebagai berikut :

1. Dalam wacana desain grafis, figur mata adalah salah satu idiom yang
digunakan untuk menggambarkan citra kreativitas. “Dagadu” yang
dihadirkan melalui logo berbentuk dasar mata diharapkan dapat mewakili
pandangan kelompok yang selalu berusaha menempatkan kreativitas
sebagai aspek utama dalam setiap aktivitasnya.
2. Citra mata juga diasosiasikan secara bebas dengan aktivitas sightseeingatau
“cuci mata dengan berjalan-jalan keliling kota”. Ini diharapkan dapat
merepresentasikan kepedulian kelompok ini terhadap masalah-masalah
perkotaan dan kepariwisataan.
3. “Dagadu” sebagai kosakata yang familiar dalam pergaulan informal di
Yogyakarta, pada gilirannya diharapkan dapat mewakili citra produk sebagi
cenderamata khas Yogyakarta. Penyertaan kata “Djokdja” sesudah kata
“Dagadu” semakin memeperkuat citra ini.

VISI
Menjadi perusahaan kreatif terkemuka di Indonesia (yang berorientasi)
pada :
1. Konsumen : komitmen terhadap kualitas produk dan layanan
2. Lingkungan : mengapresiasi budaya masa lalu untuk mewarnai budaya
masa kini dan menginspirasi kehidupan masa depan
3. Mitra : membangun kemitraan yang unggul dan saling menguntungkan
4. Nilai investasi : memaksimalkan keuntungan jangka panjang bagi pemilik
dengan penuh rasa tanggung jawab
5. Organisasi : menjadi sarang yang hangat untuk belajar dan berkarya

16
6. Produktifitas : efektif, efesien, bertindak cekatan

MISI
1. Menularkan kuman kreatifitas
2. Membiakkan jaringan untuk peduli, berbagi dan mereproduksi nilai

STRATEGI
Di tengah permintaan pasar yang semakin meningkat PT. Aseli Dagadu
menerapkan strategi pemasarannya yang dinilai banyak kalangan tidak
lazim. Di tengah keinginan pengusaha lain untuk membangun frenchise dan
mendirikan banyak outlet di banyak tempat, PT. Dagadu memilih strategi
membuat sister brand. Dengan tetap menancapkan positioning-nya brand
Dagadu sebagai produk eksklusif yang diproduksi dan dijual di Jogja, di
beberapa tempat Dagadu juga menciptakan brand lain yaitu DGD Indonesia
dan Hiruk Pikuk. Produk-produk ini dijual di gerai-gerai yang berlokasi di
Jakarta, Surabaya, dan Jawa Tengah.

Hiruk Pikuk :
Hiruk Pikuk hadir sebagai brand baru dengan mengusung tagline “kenangan
wisatamu”, memprosisikan sebagai brand yang sangat dekat dengan
kegiatan pariwisata dan bekerjasama dengan beberapa tempat wisata
sebagai suplier merchandise. Hiruk pikuk juga tetap hadir di jogja sebagai
second level dari Dagadu Djokdja.

Hiruk Pikuk Jogja adalah produk oblong yang menyuarakan tentang


pariwisata jogja, menyoroti dari segi budaya, kuliner, alam, dan lain – lain.
Penyampaiannya melalui seni typography dengan mengolah font kata
“JOGJA, JOGJAKARTA, NGAYOGYAKARTA, YOGYA atau
YOGYAKARTA”.

17
DGD Indonesia :
Terinspirasi untuk mengangkat cerita lokalitas budaya Indonesia yang
begitu luar biasa. Mengusung tagline Nature, Culture, dan Nuruture, DGD
menampilkan ikon – ikon logalitas dari berbagai daerah di Indonesia.

SISTEM PELAYANAN & FASILITAS


5 Elemen pelayanan yang berkualitas :

1. Reliability (Realiabilitas)
Kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan dengan andal dan tepat
serta akurat.

Strategi tindakan :
a. Pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan
benar.
b. Janjikan hanya apa yang dapat anda berikan.
c. Tindak lanjuti untuk memastikan bahwa produk dan service telah diberikan
sesuai janji.

2. Assurance (Asuransi/Jaminan)
Pengetahuan dan keramahan staf serta mampu menumbuhkan percaya diri.

Strategi tindakan :
a. Product Knowledege yang terukur dan mumpuni.
b. Selera humor dan keramahan yang asik.
c. Antusias serta menghargai setiap pelanggan dengan berbagai latar belakang.

3. Tangible (Nyata)

18
Mengukur penampilan fisik, peralatan, karyawan, serta sarana komunikasi.

Strategi tindakan :
a. Pastikan starndar grooming,
b. Moment of truth yang nyaman dan mengesankan gerai yang rapi, tersusun
dengan baik.
c. Tampilan display yang menarik dan menginspirasi.

4. Empathy (Empati)
Kemampuan memahami kebutuhan pelanggan, memberikan perhatian
secara individual, serta kemudahan untuk dihubungi.

Strategi tindakan :
a. Aktif menjadi problem solving mengenai kesulitan pelanggan menentukan
pilihan produk.
b. Secara intens mempunyai hubungan yang baik dengan calon pelanggan
maupun pelanggan.

5. Responsiveness (Responsif)
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang
cepat/responsif.

Strategi tindakan :
a. Tampilkan sikap positif atau “can – do attitude”.
b. Mengambil langkah dengan segera untuk membantu pelanggan, dan
mememnuhi kebutuhan mereka.

PRESTASI & KEUNGGULAN


Prestasi :

19
a. Penghargaan : Marketing Awards
Dari : Majalah Marketing
Kategor : The Best In Social Marketing and The Best In Experential
Marketing
Tempat : Balai Sarbini Jakarta
Tanggal : 23 November 2010

b. Penghargaan : Marketing Awards


Dari : Majalah Marketing
Kategori : The Best In Innovation Marketing and The Best Experential
Marketing
Tahun : 2009
c. Kategori : Top Indonesia Original Brands Regional
Tahun : 2010
Keunggulan :
a) Merupakan pionir dalam bisnis ini, sehingga telah memiliki kemampanan
merk dagang dibanding dengan pesaingnya.
b) Telah memiliki hak paten dalam hal kreasi produk.
c) Diferensiasi produk yang ditawarkan sangat unik dan dengan harganya yang
standar.
d) Brand Awareness akan dagadu telah tertanam kuat baik bagi wisatawan
yang datang ke Jogja dan warga Jogja sendiri.

DESKRIPSI TENTANG PRODUK & JASA


Produk :

a. Dagadu Djokdja
b. Dagadis

Dagadis adalah singkatan dari Dagadu Ladies. Dagadis merupakan lini


produk brand Dagadu untuk target pasar khusus kaum perempuan. Kaos

20
Dagadis menawarkan kaos dengan desain yang cantik, manis, dan girlie.
Dagadis sangat sesuai untuk para gadis yang ingin tampil feminim, modis,
dan santai.
c. Dagadu Bocah
Biar masih bocah, tetap tak mau kalah. Begitulah semangat lahirnya merek
ini. Dagadu ingin memberikan sesuatu yang lain untuk dunia bocah dengan
menghadirkan kreativitas desain grafis dan model yang edukatif dan selaras
dengan gaya dan penalaran ala bocah, sesuai dengan segmen yang didasar
yaitu bocah usia 5 – 12 tahun.
d. Oblongpedia
e. Pernak Pernik

Produk-Produk dari Dagadu

Gambar 3 : produk-produk dari dagadu

21
PROGRAM PENGEMBANGAN
GARDEP (Garda Depan)

Dalam kegiatan pemasarannya, PT. Aseli Dagadu Djokdja didukung


sejumlah orang yang bertanggungjawab untuk melaksanakan proses
layanan konsumen (LAKON), mereka disebut Garda Depan (GARDEP).

Garda Depan tidak seperti sales promotion person pada umumnya, karena
memiliki fungsi yang lebih luas dan signifikan bagi perusahaan. Tugas
garda depan antara lain meliputi :
1) Penawaran dan pemilihan produk
2) Pemberian informasi baik mengenai produk maupun mengenai korporasi
3) Penanganan komplain dan kritik

Tugas tersebut bertujuan untuk memenuhi kepuasan produk. Garda depan


tidak sekedar menjual, namun lebih mengutamakan aspek pelayanan. Selain
itu, garda depan berperan sebagai entertainer untuk menghidupkan suasana
gerai yang riang gembira khas Dagadu Djokdja.

22
2.2.2 Struktur Orgsnisasi
A. Wonderlabs

KEITH TAN HANIF ALI

CEO of Wonderlabs Group VP,Service Former CTO of


former Co-Founder of Start Sleekr (Acquired 2015)
Now (Acquired 2015)

IVAN CHANG SYAIPUL HAZIM


Chief Executive Officer CEO of Wonderlabs
Former Co-Founder of Start Indonesia (acquared 2018)
Now (Acquared 2015)

Tabel 1 : Struktur Organisasi Wonderlabs


B. Dagadu

Direktur

Marketing HRM-GA Operational

- Creativ - HRM
- PPIC
- Brand PT.ADD - General Affair
-Accouting
- Marketing
-Information &
Communication
Tech
- Fenance

Tim Gerai:
- Supervisor
- Kasir
- Garden

Tabel 2 : Struktur Organisasi Dagadu Jogja 23


BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Wonderlabs.io

Wonderlab adalah perusahaan start up yang bergerak dibidang jasa yang


menghubungkan pemilik jasa dengan perusahaan besar ternama.Didirikan di
Singapore pada Desember 2015 dan mulai expand ke Indonesia khusunya
Yogyakarta pada Juni 2016 dengan brand Wonderlabs Pte. Ltd. Dan saat ini mulai
berkembang ke negar – negara Asia.

Awal mula Masuknya Wonderlabs di Indonesia adalah, Keith Tan yang


menjabat sebagai CO-Founder Wonderlabs.io atau Pencipta perusaahan
Wonderlabs yang berasal dari Singapura memutuskan untuk memusatkan
Wonderlabs.io di Indonesia karena telah mengenal pasar negeri ini setelah
memusatkan tim pengembang Software dari start up sebelumnya di Jakarta.

Dan akhirnya mendirikan Kantor pusat di Indonesia yang berada di


Yogyakarta.Tan juga bekerja sama dengan Block71 untuk memberikan kontrak
karyawan dan managemen gaji secara gratis untuk semua startup di ekosistem
Block71 di Indonesia sebagai kontribusi kepada komunitas yang mendukung
Wonderlabs.io.

Untuk saat ini Wonderlabs memiliki Grop yang bergerak dibidangnya


masing-masing, yaitu Wonderlabs Project yang bergerak dibidang pengumpulan
talent-talent yang memiliki skill dalam pengembangan pemorgraman untuk di
permitrakan dengan perusaan asing ternama.Wonderlabs Academy adalah
pengembangan dari Wonderlabs Project dimana Wonderlabs akan melatih calon
talent, khususnya wanita agar bisa mengembangkan Bahasa pemrograman
javascript dengan menerapkan system eliminasi agar di dapat talent terbaik untuk
menjadi rekan kerja di Wonderlabs.io, sedangkan Wonderfood merupakan Grop
Wonderland yang berkerja dibidang penyedia dan pengiriman makanan.

24
3.2 Dagadu

Dagadu pertama kali digagas oleh 25 orang yang merupakan mahasiswa dan
alumni mahasiswa arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun
1994. Perusahaan yang menaungi produk-produk berlabel Dagadu ialah PT. Aseli
Dagadu Djokdja yang didirikan pada 4 Januari 1994. Para pendiri Dagadu yang
sebanyak 25 orang itu memiliki minat yang sama di bidang kepariwisataan dan
perkotaan. Mereka sering berkumpul bersama dan akhirnya mewujudkan keinginan
untuk membuat sebuah ciri khas baru tentang Yogyakarta dalam hal cenderamata.
Akhirnya mereka membuka counter penjualan Dagadu pertama kali di Lower
Ground Malioboro Mall, Yogyakarta. Modal awal yang digunakan dalam pendirian
Dagadu ialah sebesar 4 juta rupiah.

Pilihan nama Dagadu bermula dari salah seorang di antara mereka yang
mengumpat dalam bahasa slang khas Yogyakarta, yaitu kata "dagadu" yang berarti
"matamu". Umpatan itulah yang memberi inspirasi nama merk dagang produk
cenderamata mereka sesaat sebelum mereka berjualan. Akhirnya, Dagadu resmi
menjadi merk produk cenderamata alternatif yang dijual di Malioboro Mall. Untuk
menunjukkan lokalitas dari mana cenderamata itu berasal, ditambahilah kata
Djokdja setelah Dagadu. Sementara itu pemakaian ejaan lama pada kata Djokdja
dimaksudkan untuk memberi muatan nilai historis kota Yogyakarta.

Nama “Dagadu-Djokdja” sebagai identitas kelompok tersebut baru muncul


dan mulai digunakan saat peluncuran perdana produk-produk yang mereka
pasarkan di Lower Ground Malioboro Mall Yogyakarta, pada 9 Januari 1994.
Kegiatan wirausaha yang dilakukan kelompok ini dengan memproduksi dan
menjual produk “cenderamata alternatif dari Djokdja” (berupa kaus oblong,
gantungan kunci, gambar tempel, topi dan pernak-pernik lain yang memuat
rancangan grafis dengan tema-tema kepariwisataan dan lingkungan binaan kota
Yogyakarta) pada mulanya lebih sebagai media penyaluran minat dan idealisme
untuk menyampaikan gagasan-gagasan mengenai artifak, peristiwa, bahasa, serta
living-culture yang gayut dengan citra Yogyakarta melalui tampilan rancangan
grafis yang menarik dan menggugah.

25
Produk-produk Dagadu mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan budaya dan
keunikan Yogyakarta dalam konsep lucu tapi cerdas. Di antaranya ialah tentang
prajurit Kraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, Transportasi di Yogyakarta, bahasa
slang di Yogyakarta, dan lain sebagainya. Sejak awal kelahirannya, Dagadu
Djokdja sudah memposisikan diri sebagai produk cenderamata alternatif dari
Djokdja.

Pertimbangan pemilihan kaos oblong sebagai produk utama Dagadu tak


lepas dari orientasi kegiatan wirausaha ini. Seperti telah diuraikan sebelumnya
bahwa kegiatan wirausaha yang cenderung merupakan wahana penyaluran minat
ketimbang sarana pencapaian laba, ini mengakibatkan perhatian pada sisi
penawaran melebihi perhatian pada sisi permintaan. Pada gilirannya, hal ini
berpengaruh pada pemilihan produk utama, yang secara lebih rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1.Pertama, pengalaman merancang grafis (yang dapat diterapkan pada media
semacam kaos oblong) telah dimiliki oleh para personel kelompok ini berkat
kegiatan mereka selama tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur
UGM,
2.Kedua, proses produksi kaos oblong cenderung mudah dan murah. Hal ini penting
mengingat keterbatasan modal yang ada,
3.Ketiga, kaos oblong merupakan media yang sangat fleksibel untuk bermain-main
dalam mengungkapkan gagasan tematik maupun gagasan visual-grafis.
Djokdja selalu menjadi tema sentral produk Dagadu Djokdja. Everything about
Djokdja. Ya tentang artefaknya, bahasanya, kultur kehidupannya, maupun
peristiwa keseharian yang terjadi di dalamnya. Terdapat beberapa merek kaus
oblong terkenal lainnya seperti C59 di Bandung serta Joger di Bali. Di daerah lain,
juga ada kaus oblong yang identik dengan daerah itu, meski tak setenar tiga merek
di atas. Seperti Cak Cuk Suroboyo dari Surabaya, Menza dari Pringsewu Lampung,
Nyenyes dari Palembang, serta Begenjoh dari Tenggarong, Kutai Kartanegara.

26
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari hasi Studi Ekskursi dapat disimpulkan bahwa Wonderlabs.io adalah


perusahaan startup yang bekerja dibidang jasa.Khusunya dalam pengembangan
Software dapat dipelajari oleh mahasiswa Unirow sebagai pandangan kedepan
tentang Prospek Kerja setelah lulus dari tingkat perkuliahan serta memberi
wawasan tentang cara kerja dan pengembangan perusahaan startup.

Tak lupa juga dengan PT.Aseli Dagadu Djokdja atau yang lebih dikenal
merek Dagadu yang telah mau berbagi sejarah dan trik yang mengajak untuk
membentuk jiwa-jiwa pengusaha dikalangan mahasiswa yang saat ini diakui
sebagai perusahaan sukses yang mengeluti desain rancangan grafis yang dibuat
pada cenderamata terutama baju\kaos,gantung kunci, gambar stempel dan lain-lain.
Dan sudah menjadi salah satu ikon cenderamata khas Yogyakarta.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Reponsitori Umy, 2017, Reponsitori,


(http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5085/bab%20ii.p
df?sequence=3&isAllowed=y diakses pada tanggal 28 Nobember 2018)
2. Cesya Ifni Fadhillah, Kintan Mahendrata, Dwi Puji Wulandari, dan Shofia
Indah Novitasari, 2017, Company Profil Dagadu,
(https://companyprofile9.wordpress.com/, diakses pada tanggal 28
November 2018)

28
LAMPIRAN

Gambar 4 : Mbak Widia Widianti yang tengah menjelaskan tentang Wonderlabs

Gambar 5 : Penyerahan Piagam kepada Wonderlabs

29
Gambar 6 : Mahasiswa Teknik Informatika saat mendengarkan presentasi

Gambar 7 : Foto Mahasiswa Teknik Informatika bersama crew Wonderlabs

30

Anda mungkin juga menyukai