Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRATIKUM

PEMBUATAN BENDA MENGGUNAKAN MESIN CNC 5 AXIS

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

tugas praktek mata kuliah CADCAM Semester VIII

Kelas :

D4 – ME 2018

Oleh :
Damarendro Hutomo Putro (218411901)
Nazar Bagus Herdiansyah (218411908)
Farhan Septiyan Firdaus (218411915)
Wahyu Andrianto (218411937)

PROGRAM TEKNIK REKAYASA DAN MANUFAKTUR


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Penulis ucapkan puji dan syukur atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan berjudul
Pembuatan Benda Menggunakan Mesin CNC 5 Axis dibuat untuk memenuhi salah
satu syarat mata kuliah CAD CAM. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan kendala yang dihadapi
pada saat penyusunan dan penyelesaian laporan ini, khususnya kepada:

1. Yth. Bapak Haris Setiawan, S.S.T., M.T. selaku pembimbing dari jurusan
Teknik Manufaktur yang telah banyak meluangkan kesempatan, tenaga, dan
pikiran untuk membimbing dalam menyelesaikan Tugas praktik ini.

2. Azhar Fitrianto (4MEA 18) yang sudah banyak membantu penulis dalam
proses machining praktikum CNC 5 axis.

3. Rekan-rekan tingkat 4 ME yang tidak bisa disebutkan satu persatu untuk


segala bantuan, kritik dan masukan serta kebersamaan selama semester ini.

Penulis berharap agar laporan ini dapat menginformasikan hasil dari


praktikum yang penulis kerjakan dan mampu memberikan tambahan ilmu serta
wawasan kepada pembaca. Penulis juga memohon maaf apabila dalam laporan ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan demi pengetahuan yang lebih baik.

Bandung, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................4

DAFTAR TABEL ........................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................6


1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................6
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................7
1.3 Batasan Masalah........................................................................................7
1.4 Tujuan Praktikum ......................................................................................8
1.5 Metodologi Praktikum ..............................................................................8
1.6 Sistematika Penulisan ...............................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................10


2.1 Pengertian CNC.......................................................................................10
2.2 Reverse Engineering ...............................................................................11

BAB III IDENTIFIKASI DATA ...............................................................................12


3.1 Diagram Alir Pembuatan ........................................................................12
3.2 Proses Geomagic dan CAD ....................................................................12
3.3 Pembuatan Bakalan .................................................................................14
3.4 Pembuatan Program CAM ......................................................................14
3.5 Eksekusi Program....................................................................................15
3.6 Hasil Benda Kerja ...................................................................................22

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................24


4.1 Simpulan ..................................................................................................24
4.2 Saran ........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................26

LAMPIRAN................................................................................................................27
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Mesin DMG Mori DMU 50 ................................................................ 15


Gambar III.2 Pencekaman Benda Kerja.................................................................... 17
Gambar III.3 Geometri Solidwork Benda Kerja ....................................................... 22
Gambar III.4 Hasil Praktikum Benda Kerja.............................................................. 23
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Keterangan Mesin DMG Mori DMU 50 ................................................ 16


Tabel III.2 Data Cutter Yang digunakan ...................Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri manufaktur merupakan suatu ruang lingkup yang sangat menuntut


kecepatan dan ketepatan dalam hal pembuatan produk/produksi. Segala hal yang
berkaitan dengan kebutuhan manusia coba diwujudkan di sini. Dengan berbekal
teknologi yang ada, produk-produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan
di sisi lain sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan.
Seiring waktu berjalan jumlah pengusaha dalam industri manufaktur
semakin bertambah. Menciptakan suatu persaingan bisnis dimana suatu produk
menenggelamkan produk yang lain dengan inovasi dan keunggulan yang melekat
padanya. Produk yang kuat dan mampu bersaing (competitive) adalah produk
dengan spesifikasi terbaik, kualitas yang terjamin, harga termurah, dan pengiriman
tercepat. Untuk memenangkan persaingan hal-hal tersebut harus mampu dikontrol
dan dikuasai. Sehingga diperlukan suatu metode manufaktur yang terintegrasi dari
hulu ke hilir, yang efektif dan efisien untuk mempersingkat waktu sehingga
mempermudah segala kegiatan yang melekat dengannya.
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman Bandung) selaku institusi
pendidikan di bidang manufaktur terus berkembang dan mengikuti perkembangan
industri manufaktur hingga saat ini. Untuk memenuhi perkembangan kebutuhan
industri tersebut, mahasiswa D4 Jurusan Teknik Manufaktur dibekali dengan mata
kuliah CAD-CAM lanjut. Mata kuliah CAD-CAM lanjut di Polman Bandung ini
mengajarkan teori, pemahaman, serta pengaplikasian lanjutan mengenai CAD-
CAM menggunakan mesin CNC. Sehingga, mata kuliah ini mencakup
pembelajaran teori dan praktikum.
Pengaplikasian berbagai teknologi seperti yang disebutkan di atas penting
untuk dipelajari dan dipahami oleh seseorang yang akan menjadi pelaku di industri
manufaktur. Sehingga konsep-konsep yang mendasarinya perlu dipelajari baik
melalui tulisan-tulisan atau media yang lain, juga penerapannya perlu dipahami
melalui suatu rangkaian praktikum yang tersusun.
Atas dasar itu tulisan ini sebagai kelanjutan proses pembelajaran teknologi
CAD/CAM yang didalamnya ada kegiatan Praktikum CAD-CAM. Mahasiswa D4
Jurusan Teknik Manufaktur di Polman Bandung dituntut untuk membuat sebuah
benda kerja yang didalamnya dibutuhkan mesin 5 axis lebih tepatnya pergerakan
pemakanan simultan. Dimulai dari pembuatan bentukan CAD dengan software
geomagic, penyempurnaan gambar CAD (solidwork CAD), persiapan material,
pembuatan CAM (solidwork CAM), running pada mesin CNC 5-axis dan analisa
hasil pemesinannya.

1.2 Perumusan Masalah

Rumsuan Masalah yang pada praktikum ini adalah:

1. Bagaimana langkah proses reverse engineering?


2. Apakah gambar CAD yang dibuat mendekati atau mirip dengan benda
hasil scan software Geomagic??
3. Bagaimana perbandingan benda yang dihasilkan melalui pemesinan CNC
5 Axis dengan gambar benda CAD yang dibuat?

1.3 Batasan Masalah

Batasan yang kami miliki pada praktikum CAD-CAM ini adalah:

1. Proses pembuatan dilakukan di sektor CNC bengkel teknik manufaktur.

2. Mesin yang digunakan adalah mesin CNC 5 axis DMG Mori DMU 50 CNC
Milling.

3. Software yang digunakan adalah Geomagic, CAD Solidwork dan CAM


Solidwork
1.4 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mempelajari proses reverse engineering.

2. Mempelajari proses pembuatan CAD dan program CAM untuk 5 axis pada
mesin DMG Mori DMU 50.

1.5 Metodologi Praktikum

Praktikum ini dimulai dengan melakukan scanning pada produk


menggunakan software Geomagic. Selanjutnya, dilakukan perancangan model
Benda Kerja menggunakan software CAD Solidworks. Setelah mendapatkan desain
produk maka dilakukan dilakukan pemograman pemesinan pada CNC 5 axis
menggunakan software CAM SolidCAM. Setelah itu bakalan holder perlu disiapkan
dengan melakukan proses pemesinan milling pada material benda kerja. Lalu dari
program tersebut di-generate G-code-nya. Setelah itu maka dilakukan analisa atas
kesesuaian program yang telah direncanakan dengan hasil yang terjadi di mesin.
Disaat terjadi hal yang tidak sesuai atau error, maka proses dihentikan sementara,
kemudian menganalisa kesalahan yang terjadi. Setelah itu maka program diperbaiki
lalu di generate G-code nya kembali kemudian eksekusi lagi di mesin CNC 5 axis.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini, penulisan disajikan dengan sistematis yang
terdiri dari lima bab yang disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan praktikum, metodologi praktikum, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Membahas mengenai teori – teori pendukung dari berbagai sumber.

BAB III IDENTIFIKASI DATA


Membahas mengenai data-data yang dijadikan referensi dan yang diperlukan
untuk melakukan praktikum.
BAB IV ANALISA MODEL, PEMROGRAMAN SOLIDCAM DAN
HASIL PRAKTIKUM
Membahas mengenai analisa model, pemrograman solidcam dan hasil
praktikum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Membahas mengenai kesimpulan dari kajian yang dilakukan dan saran
untuk pengembangan hasil kajian di masa mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian CNC

Computer Numerical Control, disingkat CNC, (berarti "komputer kontrol


numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh
perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan, hal
ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya di mana mesin perkakas biasanya
dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana menggunakan CAM. Kata
NC sendiri adalah singkatan dalam bahasa Inggris dari kata Numerical
Control yang artinya "kontrol numerik". Mesin NC pertama diciptakan pertama kali
pada tahun 1940-an dan 1950-an, dengan memodifikasi mesin perkakas biasa.
Dalam hal ini mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan
menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh
perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera
digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan
Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical
control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC
dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin
CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan
produk massal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
2.2 Reverse Engineering

Reverse Engineering (RE) adalah sebuah proses dalam bidang


manufacturing yang bertujuan untuk mereproduksi atau membuat ulang model yang
sudah ada baik (komponen, sub asembly, atau produk) tanpa mengunakkan data-
data dokumen desain atau gambar kerja yang sudah ada. (Urbanic, R. J. dkk. 2008).
Menurut Bagci, E. (2009) Reverse Engineering (RE) juga dapat dimanfaatkan untuk
mengevaluasi sistematis dari suatu produk dengan tujuan replikasi atau pembuatan
model baru karena bagian yang rusak umumnya terlalu mahal untuk mengganti,
atau tidak lagi tersedia.

Sistem komputerisasi berbasis teknologi digital pendukung proses rekayasa


dan pengembangan produk seperti halnya CAD (Computer Aided Design), CAM
(Computer Aided Manufacturing), CAE (Computer Aided Engineering) yang sangat
membantu sekali sehingga didapatkan produk yang berkualitas tinggi.
Perkembangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) semakin
maju sehingga mempermudah dalam proses Manufacturing. Software yang sering
dipakai seperti CATIA, SOLIDWORKS, ABAQUS, PRO ENGINEERING,
AUTOCAD, INVENTOR, NASTRAN, LS DYNA, MARC dan masih banyak yang
lainya. ( Bagci, E. 2009)
BAB III
IDENTIFIKASI DATA

3.1 Diagram Alir Pembuatan

MULAI

Proses Geomagic & CAD

Pembuatan Bakalan

NO Sesuai
Spesifikasi?

YES

Pembuatan Program CAM

Sesuai NO

Spesifikasi?

YES

Eksekusi Program

NO Sesuai
Rancangan?

YES

SELESAI

Diagram III.1 Alur Pembuatan

3.2 Proses Geomagic dan CAD

Proses pembuatan CAD dengan hasil dari geomagic ini merupakan salah
satu tantangan kami, karena cukup sulit untuk awalnya. Meskipun setelah selesai
gambarnya, baru disadari bahwa pembuatannya cukup sederhana. Dari mulai region
group, kemudian membuat sketch berdasarkan gambar scan yang sudah ada yaitu
dengan fitur mesh sketch, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan landasan
solidnya dengan fitur extrude, sweft, loft dan yang lainnya, hingga masuk tahapan
akhir yaitu boolean dan export ke file CAD solidwork.

Berikut merupakan tahapan proses secara singkat bagaimana proses hasil


geomagic yang diterima kemudian diolah sedemikian supa sehingga mulai
terbentuk produknya, adapun yang dilakukan pada praktek ini adalah sebagai
berikut :

No Visual Keterangan

1 Buka file yang akan di desain


pada geomagic

3 Ekstrude sesuai dengan hasil


sketch berdasarkan hasil
perbaikan titik-titik hasil
scan

4 Kemudian export ke file


solidwork, dan proses
selesai.
Disamping merupakan data
dimensi Benda Kerja setelah
selesainya proses
penggambaran CAD
menggunakan solidwork.

3.3 Pembuatan Bakalan

Pembuatan bakalan pada praktek kali ini dilakukan di Bengkel Manufaktur.


Adapun proses yang dilakukan adalah proses pemesinan Frais (milling). Material
yang digunakan adalah Alumunium dengan berbentuk balok. Pembuatan bakalan
mendekati bentuk jadi Benda Kerja dengan dimensi 40x45x200 mm.

Adapun bakalan yang telah dibuat terdapat pada gambar dibawah ini :

Gambar III.2 Bakalan

3.4 Pembuatan Program CAM

Pembuatan program CAM dilakukan pada software SolidCAM. Sebelum


melakukan proses pembuatan program, harus melewati beberapa tahapan kerja. Hal
tersebut dilakukan agar program yang dibuat bekerja dengan baik dan aman. Ketika
program telah dibuat, program harus melewati tahapan simulasi. Hal ini dilakukan
untuk meyakinkan kembali bahwa program yang dibuat akan membentuk hasil
yang diinginkan dan bekerja dengan baik serta yang paling utama ialah aman saat
program dieksekusi. Saat pembuatan program, harus menentukan tools apa yang
akan digunakan. Adapun tools yang digunakan pada praktik ini adalah sebagai
berikut :

Proses Nama Cutter Fz Vc ap


CNC 5 End Mill dia 10 mm 0.2 175 0.2
Axis End Mill dia 4 mm 0.2 175 0.2
Milling Ball Nose 6 mm 0.2 175 0.2

3.5 Eksekusi Program

Program yang dibuat pada software SolidCAM selanjutnya akan dilakukan


pada mesin CNC 5 Axis. Adapun beberapa aktivitas yang dilakukan pada saat
program di eksekusi seperti pada penjelasan dibawah ini :

a. Data mesin

Mesin DMG Mori DMU 50 CNC milling merupakan mesin CNC milling 5
axis buatan Amerika, keterangan dan spesifikasi mesin akan di jelaskan sebagai
berikut:

Gambar III.1 Mesin DMG Mori DMU 50


Dibawah ini merupakan keterangan dari mesin CNC DMG Mori DMU 50 :
Tabel III.1 Keterangan Mesin DMG Mori DMU 50

b. Proses Pencekaman

Setelah membuat pemodelan menggunakan solidwork maka dilakukan


pemogram untuk membuat arah gerak yang akan di terjemahkan mesin CNC
dengan menggunakan software solidcam. Pada tahap ini model Benda Kerja, stock,
pelat paralel, dan ragum disusun seperti gambar dibawah, dengan tujuan untuk
mempermudah proses pengerjaan CNC dan menjamin benda kerja saat dieksekusi
berjalan dengan aman.
Gambar III.2 Pencekaman Benda Kerja

c. Tahapan Program yang Dieksekusi

Adapun tahapan program yang dilakukan pada mesin CNC 5 Axis dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut ini :
Tabel III. Tahapan Program CNC

No Ilustrasi Keterangan

1 Roughing Contour Menggunakan proses roughing 3D-HSR Rest Roughing,


menggunakan endmill Ø10
2 Contour Kiri Menggunakan proses roughing 3D-HSR Rest Roughing
dan HSS_PC_CZ menggunakan endmill Ø10, endmill
Ø4 dan ball nose Ø6

3 Contour Kanan Menggunakan proses roughing 3D-HSR Rest Roughing


dan HSS_PC_CZ menggunakan endmill Ø10, endmill Ø4
dan ballnose Ø6
4 Contour Belakang Menggunakan proses roughing 3D-HSR Rest Roughing
dan HSS_PC_CZ menggunakan endmill Ø4

Proses pengerjaan CNC diharapkan dan diambil dari data estimasi waktu
pengerjaan dari software SolidCAM, akan menghabiskan waktu selama 3 jam 30
menit. Selanjutnya dilakukan proses pemotongan manual dan milling manual untuk
memisahkan prdsuk dari bakalannya.

d. Data Tools yang Digunakan

Pada praktikum kali ini menggunakan beberapa tools pada proses


pembuatan produk. Adapun data tools yang digunakan adalah seperti pada tabel
berikut ini :
Tabel III. Data Tools

N
Tools Keterangan
o

1 Endmill
Ø10

2 Endmill
Ø4
3 Ballnos
e Ø4

3.6 Hasil Benda Kerja

Sebagaimana dijelaskan tentang model Benda Kerja yang sebelumnya dibuat


pada software solidwork, setelah dilakukan praktikum oleh mesin cnc 5 axis, maka
berikut hasil perbandingannya produk yang dihasilkan :

Gambar III.3 Geometri Solidwork Benda Kerja


Gambar III.4 Hasil Praktikum Benda Kerja

Berdasarkan hasil praktikum, benda kerja terbentuk sesuai dengan desain


dan standar yang berlaku. Alat potong yang digunakan pada proses pemesinan pun
telah mengalami keausan sehingga hasil permukaan yang didapat tidak terlalu
halus.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbandingan gambar antara hasil geomagic dengan CAD tentu


berbeda. Hasil geomagic masih berupa bayangan titik-titik yang
terlampau jauh tiap jaraknya. Maka harus dapat dilakukan pemodelan
melalui proses CAD agar bentuk gambarnya terlihat dengan baik.
Adapun gambar antara hasil geomagic dengan hasil CAD dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :

Hasil Geomagic Hasil CAD

2. Perbandingan benda hasil pemesinan dengan gambar benda berupa


CAD dapat dilihat dibawah ini. :

Hasil CAD Hasil CNC


4.2 Saran

Dari praktikum CAD-CAM yang telah dilakukan terdapat beberapa saran


yang dapat membantu praktikan dalam praktik selanjutnya.

1. Diperlukan proses lebih mendetail pada saat proses reverse engineering


menggunakan software Geomagic untuk mendapatkan dimensi yang sesuai.

2. Menggunakan tools yang dalam kondisi baik agar produk yang dihasilkan
memiliki kehalusan permukaan dan dimensi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

 Lee, Kunwoo. 1999. Principles of CAD/CAM/CAE systems. Addison


Wesley Longman: United States of America.
 https://en.dmgmori.com (diakses pada tanggal 25 Agustus 2019)
 Cncmksr.wordpress.com (diakses pada tanggal 25 Agustus 2019)
 Newbesw.blogspot.co.id (diakses pada tanggal 25 Agustus 2019)
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai