Anda di halaman 1dari 5

STUDENT PROJECT

UMBILICAL PERFORATION

Made By:

SGD B6

1. Cindy Gracia Trisina (1702511208)


2. Varennia Bhargah (1702511024)
3. Putu Elmamira Kusmarini (1702511058)
4. Rizaldy Wahyudinata Danupoyo (1702511080)
5. Elisabeth Yunilan (1702511091)
6. Ni Made Wini Jayesthiwi Wanami Putri (1702511107)
7. Jovi Carina Handoko (1702511137)
8. Elvina Veronica (1702511158)
9. I Dewa Agung Gede Oka Dwi Wicaksana (1702511173)
10. Kerthana Sunderasagar (1702511223)
11. Dharshinee Suresh Kumar (1702511232)
12. Hasminderjit Singh Pritam Singh (1702511239)

DOCTOR EDUCATION STUDY PROGRAM


FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY
2019

INFEKSI UMBILIKUS

1. Patoanatomi
Omphalitis adalah infeksi infeksi pada tali pusat yang banyak terjadi pada bayi
yang baru lahir dan jarang terjadi di orang dewasa. Ini biasanya muncul sebagai selulitis
superfisial yang dapat menyebar ke seluruh abdominal wall dan dapat berkembang
menjadi nekrotik fasciitis, mionekrosis, atau penyakit sistemik. Bayi yang baru lahir akan
segera di potong tali pusatnya kira-kira dua sampai tiga sentimeter yang tinggal
menyisakan pangkal pusat (umbilicus), sisa potongan inilah yang sering terinfeksi. Pada
omphalitis, ujung tali pusat akan mengeluarkan nanah dan pada sekitar pangkal tali pusat
akan memerah dan disertai edema. Pada keadaan infeksi berat, infeksi dapat menjalar
hingga ke hati melalui ligamentum (falsiforme) dan menyebabkan abses dan pada
keadaan menahun dapat terjadi granuloma pada umbilicus.

Gambar diatas menunjukan adanya kemerahan di sekitar area infeksi dengan cepat.
Lingkaran di dalam terlihat sejak <12 jam setelah onset kemerahan sekitar area infeksi
muncul.
Pada pemeriksaan mikroskopis didapatkan penemuan material yang
berbentuk ramping dengan morfologi terdapat fragmen – fragmen yang berbentuk kacang
yang memanjang dan tak berwarna, terdapat juga untaian keratin berwarna merah,
terdapat fragmen rambut (jarang) dan polimorphonuclear leukosit.

2. Patofisiologi
Placenta (Umbilical cord) menghubungkan janin dengan ibunya di dalam Rahim.
Plasenta terdiri dair jaringan ikat, pembuluh darah. Pada umumnya palsenta dipotong
setelah lahir, meninggalkan umbilical stump (udel). Placenta aakan menjadi stump saat
kering setelah 5-15 hari dan jatuh membentuk udel. Area cord berpotensi menjadi
kolonisasi bakteri sehingga menarik PMN leukosit ke area plasenta. Mekanisme secara
pasti belum diketahui secara jelas. Walau begitu dapat menyebabkan munculnya
granulosit influx dan fagositosis yang menybebabkan desiccation, jaringan mengalamin
infrack dan nekrosis serta meningkatkan aktivitas collagenase.
Bakteri pathogen ini menginvasi udel dan membuat omphalitis (Umbilical
incfection). Omphalitis is, Bakteri pada umumnya yang sering menyebabkan infeksi
umbilical yaitu Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan bakteri gram-
negatif seperti Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, and Proteus mirabilis. Pada
infeksi maternal yang disertai dengan chorioamnionitis dapat ditemui bakteri anaerob
pathogen seperti Bacteroides fragilis, Clostridium perfringens, dan Clostridium tetani.
Infeksi bisa terjadi di jaringan subkutan termasuk area fascial planes (necrotizing
fasciitis), dinding abdomen (myonecrosis), dan phlebitis (bakteri merambat sistem vena
portal dan pembuluh darah yang mensupplai plasenta dulu).

3. Tanda & Gejala Klinis


a) Selulitis umumnya ditemukan pada tonjolan umbilicus
a. Tanda inflamasi disekitar umbilicus (kemerahan, begkak, panas dan nyeri)
b. Tanda infeksi kulit / cellulitis sekitar umbilicus  Necrotizing fascitis
b) Myonecrosis
a. Dapat ditemukan adanya nanah di tonjolan umbilicus
b. Tanda penyakit sistemik
a. Demam (Demam >38o C)
b. Hipoksia, apneu, tachypnea (RR > 60x/min )
c. Takikardia (HR >180x/mnt)
d. Hidung kemerahan
e. Retraksi subcostal dan iterkostal
f. Hipotensi (tekanan darah sistolit dibawah 60 mmHg pada bayi full-term,
g. Somnolen dan kelemahan
h. Akses makan yang buruk
i. Kulit kekuningan

4. Treatment

Penanganan untuk infeksi umbilicus terdiri dari, terapi antimicrobial, terapi suportif,
dan juga terapi operatif.

a) Antimicrobial teraphy
Meliputi antimikroba parenteral untuk bakteri gram negative dan gram positif.
Kombinasi dari antistaphylococcal penicillin vancomycin dan aminoglycoside
antibiotic sangat direkomendasikan. Selain itu dapat juga ditambahkan pemberian
metronidazole untuk menganani bakteri anaerob.
b) Terapi suportif
 Bantuan ventilasi dan suplementasi oksigen untuk gejala hypoxemia atau apnea
unresponsive
 Pemberian cairan, vasoactive agent untuk penanganan gejala hipotensi
 Pemberian platelet, fresh frozen plasma atau cryoprecipitate untuk penanganan
gejala DIC dan perdarahan klinis
c) Terapi operatif

Penanganan dari fasciitis nekrosis dan myonecrosis meliputi surgical debridement


dari jaringan dan otot yang terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai