Anda di halaman 1dari 18

Pengantar CSL

dr. Dini Sri Damayanti,Mkes Antenatal Care


Ante natal Care :

 Dilakukan minimal : 4 kali selama periode


kehamilan, 1 kali di trisemester pertama, 1 kali di
trisemester kedua, dan 2 kali di trisemester ketiga
 Tujuan :
 Identifikasi faktor resiko kehamilan dan persalinan
sedini mungkin pada ibu dan janin
 Menentukan viabilitas janin dan perkembangan janin
 Menentukan rencana persalinan
Anamnesis Obstetri
 Informasi pribadi
 Keluhan Utama
 Riwayat kehamilan sekarang (Keluhan penyerta dan kondisi
kehamilannya saat ini)
 Riwayat menstruasi dan riwayat kontrasepsi
 Riwayat Kehamilan dan persalinan sebelumnya
 Riwayat imunisasi
 Riwayat Kebiasaan dan gaya hidup
 Riwayat Penyakit dahulu
 Riwayat Keluarga
 Riwayat pengobatan
 Informasi pribadi meliputi semua data identitas
pasien
 Keluhan utama : keluhan yang membawa pasien
pergi ke dokter (kontrol rutin, perdarahan
pervaginam, terlambat haid, perut terasa mules,
keluar cairan ketuban, janin tidak bergerak, mual
dan muntah berlebihan, dll)
Keluhan utama hanya satu keluhan. Selanjutnya
baru dijabarkan 3W1H ‘What, when, where, how”
 Contoh : keluar cairan
Sejak kapan, dari jalan lahir atau dari jalan urinari,
apakah cairan disertai darah, apakah disertai keluhan
lain seperti mules, atau apakah cairan keluar bila
beraktitifas atau beristirahat?
 Keluhan penyerta : Merupakan keluhan lain yang terjadi
bersamaan atau mendahului keluhan utama. Keluhan penyerta
juga harus didiskripsikan dengan 3W 1H. Selain itu juga perlu
ditanyakan kondisi kehamilan saat ini.
 Riwayat Menstruasi dan kontrasepsi yang digunakan : kapan
mens pertama, berapa lama menstruarinya, apakah teratur,
jumlah perdarahannya , apakah ada keluhan penyerta saat
menstruasi.
 Untuk kontrasepsi perlu ditanyakan metode apa yang
digunakan sebelumnya, berapa lama penggunaannya, apakah
ada keluhan efek samping?
 Riwayat Kehamilan dan persalinan sebelumnya :
menanyakan berapa kali hamil, apakah ada
keluhan saat hamil sebelumnya, jenis persalinan
yang dilakukan, apakah ada komplikasi saat
persalinan, bagaimana kondisi bayinya saat setelah
lahir dan kondisi sekarang.
 Riwayat penyakit dahulu : menanyakan semua
penyakit yang berkaitana tau tidak berkaitan
dengan kehamilan saat ini.
apakah sebelum hamil ini pernah sakit , berapa lama,
apakah dirawat di RS, apakah ada tindakan operasi?
 Riwayat penyakit keluarga : menanyakan apakah
ada penyakit keluarga yang sifatnya menurun atau
penyakit menular baik berkaitan atau tidak dengan
kehamilan saat ini
 Riwayat imunisasi : apakah sudah mendapatkan
imunisasi selama kehamilan saat ini dan berap kali
imunisasinya
 Riwayat kebiasaan : ditanyakan aktifitas
/pekerjaannya, berapa lama bekerja, pola
makannya (jumlah, jenis dan kualitasnya), olah
raga, konsumsi obat-oabtan terlarang
 Riwayat pengobatan : obat yang dikonsumsi
selama hamil
Pemeriksaan Fisik
 Vitalsign (kesadaran baik secara kualitaitf
aumpun kuantitatif ) Kualitas kesadaran : CM,
Apatis, somnolen, stupor, koma. Kuantitas
kesaradan : GCS
 Tekanan darah, nadi, frekwensi nafas, suhu axilla,
Berat badan, tinggi badan
 Pemeriksaan fisik Lengkap:
Dilakukan pemeriksaan mulai dari kepala sampai
ujung kaki (seperti pemeriksaan fisik pada penyakit
lain)
Pemeriksaan Obstetri
 Leopold 1 : untuk mengetahui bagian teratas dari
janin, memperkirakan usia janin, dan
memperkirakan berat badan janin

Rumus menentukan taksiran


berat badan janin
(Tinggi fundus uteri – 11/12) x
155
a) Biasakan sebelum dan sesudah memeriksa
pasien mencuci tangan dengan benar.
b) Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
tujuannya secara singkat
c) Pemeriksa berada disebelah kanan pasien
d) Ibu membuka baju setinggi proc. Xypoid
Simpisis pubis.
e) Pemeriksa menghadap ke wajah ibu
f) Dilakukan perabaan seperti gambar

LEOPOLD 1
 Leopold 2 : menentukan posisi bagian punggung
janin dan bagian kecil dari janin
 Leopold 3 : Menentukan bagian terbawah dari
janin.
 Leopold4 : menentukan bagian terendah janin
sudah masuk Pintu atas panggul atau belum. Posisi
pemeriksa berpindah menghadap kaki ibu.
Pemeriksaan denyut jantung janin

1. Funanduskop diletakkan
sesuai dengan punggung
janin.
2. Bila bagian terendah janin kepala,
maka letakkan funanduskup
di antara simpisi pubis dan pusar
3. Bila bagian terendah janin bokong,
maka letakkan funanduskup
di atas pusar –proc. Xypoideus
4. Bila sudah mendengar denyut jantung
janin, untuk membedakan dengan
denyut arteri uterina maka konfirmasi
dengan denyut nadi ibu. Denyut nadi
berkisar antar 70-80 kali permenit,
denyut jantung janin antara 100-120.
Pemeriksaan laboratorium rutin yang
harus dilakukan

 Pemeriksaan kadar Hb
 Pemeriksaan protein urine dan glukosa urine

Anda mungkin juga menyukai