Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAKTERIOLOGI DASAR

Media Perbenihan (Pembuatan Media Cair, Setengah Padat, Padat Tabung, dan Plate)

Dosen Pengampu:

Misbahul huda, M.kes

Disusun oleh : Kelompok 9

Della Wahida (2213353003)


Jihan Hasna Dhiya Ulhaq (2213353026)
Khaila Rara Sevira (2213353027)

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN 2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada ibu Misbahul Huda, M.Kes sebagai
dosen pengampu mata kuliah bakteriologi dasar yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Bandar Lampang, 31 Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Makalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2


2.1 Media Perbenihan Cair ................................................................................... 2
2.2 Media Perbenihan Setengah Padat .................................................................. 4
2.3 Media Perbenihan Tabung Padat (Nutrien Agar) ............................................. 5
2.4 Media Perbenihan Plate .................................................................................. 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9


3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pertumbuhan mkroorganisme adalah suatu bahan yang mengandung
berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Nutrien yang terdapat dalam media dimanfaatkan mikroorganisme untuk menyusun
komponen-komponen sel. Media pertumbuhan dapat digunakan untuk mendapattkan
kultur murni dari isolasi mikroorganisme. Media yang digunakan untuk pertumbuhan
mikroorganisme mengandung: sumber energi, karbon, nitrogen, pH 7,2-7,6, garam
sulfat, fosfat, dan potensial oksidasi-reduksi yang tepat (Krihariyani dkk, 2016).
Selain itu faktor-faktor pertumbuhan juga seperti Triptofan untuk Salmonella
typhii, Glutation untuk Neisseria gonorrhoeae, faktor x dan v untuk
Haemophillusinfluenza. Pembuatan perbenihan ini pertama kali dipelopori oleh
Pasteur, Koch, dan Cohn. Sifat khas perbenihan (media) yang ideal adalah:
1) Memberi pertumbuhan yang baik bagi bakteri
2) Mempercepat pertumbuhan bakteri
3) Bakteri mudah tumbuh
4) Murah
5) Mudah dibuat
6) Mampu memperlihatkan semua sifat-sifat khas dari bakteri
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membuat media perbenihan cair?
b. Bagaimana cara membuat media perbenihan setengah padat?
c. Bagaimana cara membuat media perbenihan padat tabung?
d. Bagaimana cara membuat media perbenihan plate?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media perbenihan cair?
b. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media perbenihan setengah padat?
c. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media perbenihan padat tabung?
d. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media perbenihan plate?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Media Perbenihan Cair


Media cair yaitu media yang mengandung larutan cair dari satu atau lebih konstituen.
Terkadang partikel padat dapat ditambahkan pada medium cair tersebut. Medium cair
pada tabung, botol atau labu Erlenmeyer umumnya dinamakan ‘broth’ (ISO 11133-1,
2009, hal. 2). Contoh dari medium cair adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose
Broth). Medium cair akan memberi kesempatan bakteri untuk menyebar dan
tercampur dengan seluruh nutrisi sehingga lebih cocok untuk mengoptimumkan
pertumbuhan mikrob. Dapat juga untuk mengetahui karakter suatu mikrob
berdasarkan kebutuhan oksigen atau untuk proses fermentasi.
Mempunyai kerugian, diantaranya :
- Pertumbuhan tidak menunjukkan sifat yang khas
- Bakteri yang bercampur tidak bisadiisolasi
1) Air/ekstrakdaging =kaldu=meatextract
Prosedur pembuatan :
1. Daging sapi dibersihkan dari lemak, kemudian diiris kecil-kecil
2. Direbus dalam air mendidih selama 30 menit
Komposisi dari kaldu sapi:
1. Bahan-bahan dari protein : gelatin, albuminosa, pepton,asamamino
2. Senyawa nitrogen : keratin, kreatinin, karnosin, purin, glutation
3. Garam mineral : potassium dihidrofosfat (KH2PO4), sodium klorida (NaCl)
4. Faktor pertumbuhan : tiamin, asam nikotinat, riboflavin, piridoksin, kholin, asam
pantotenat
Yang bisa digunakan sebagai pengganti ekstrak daging adalah:
1. Ekstrak ragi (yeast)
2. Kasein hidrolisa
2) Nutrient Broth(Bouillon)
Komposisi :
 Ekstrak daging ` 3g
 Pepton 10g

2
 NaCl 5g
 Aquadest ad 1L
Prosedur pembuatan : bahan-bahan dilarutkan dalam air panas disaring
dengan kain kasa
(3) Infusion Broth
Prosedur Pembuatan :
1. 500 g daging sapi dibersihkan dari lemak, kemudian diiris-iris sehalus mungkin
2. Direndam dalam 1 L air, kemudian dimasukkan ke dalam almari pendingin
selama 24 jam
3. Disaring dengan kain kasa dan diperas, maka akan didapatkan cairan merah
4. Dididihkan selama 15 menit sehingga cairan menjadi coklat keruh karena
gumpalan-gumpalan protein
5. Disaring lagi, maka akan diperoleh cairan kuning jernih
6. Disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit
Bila akan digunakan sebagai perbenihan, maka harus ditambah :
1. Pepton 1-2% : untuk mengganti protein yang hilang (menggumpal) akibat
pemanasan. Pepton sendiri bersifat tahan panas
2. NaCl 0,5%

(4) Air pepton (pepton water)

Komposisi :

 Pepton 10 g
 NaCl 5 g
 Aquades ad 1 L

Prosedur Pembuatan :

1. 10 g pepton dan 5 g NaCl dimasukkan kedalam beaker glass


2. Ditambahkan aquadest sampai 1 L lalu dipanaskan sambil diaduk hingga larut,
tapi jangan sampai mendidih
3. Setelah larut dituang kedalam tabung reaksi masing-masing 5 ml
4. Mulut tabung reaksi ditutup dengan kapas lemak
5. Disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15 menit
6. Setelah diangkat dan didinginkan, kemudian disimpan di lemari es

3
2.2 Media Perbenihan Setengah Padat
Media setengah padat (semisolid). Media setengah padat yaitu media yang
mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat dan tidak
begitu cair. Media semisolid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikrob dapat
menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika
tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free
Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur.
Media ini juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada
media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme
nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media. Fungsi media
semisolid lainnya adalah untuk uji motilitas. Konsentrasi agar yang tidak begitu padat
memungkinkan bakteri motil dapat bergerak dan berpindah, sedangkan non-motil
cenderung tetap ditempatnya. FDA BAM Media M103 (2001) menyarankan
menggunakan agar sebanyak 4 g/L untuk mendapatkan media semisolid dalam uji ini
Komposisi :
 Agar 2-5g
 Nutrient/pepton broth ad 1 L
Prosedur pembuatan :
1. Ditimbang 2-5 g Agar lalu dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditambah
dengan nutrient/pepton broth sampai 1 L
2. Dipanaskan sampai larut, tapi jangan sampai mendidih
3. Disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15menit
4. Setelah disterilisasi lalu dituangkan ke dalam tabung- tabung dibiarkan
mendingin dalam posisi tegak. Setelah memadat akan didapatkan perbenihan
yang transparan
Cara melihat pergerakan bakteri :
1. Bakteri diambil dengan menggunakan jarum penusuk (ose jarum)
2. Ditusukkan tegak lurus pada tengah-tengah permukaan media, sampai kira-kira
separuh atau 2/3 kedalaman perbenihan lalu diinkubasi 24jam
3. Hasil:
 bakteri bergerak (motil) tampak tumbuh menyebar, sehingga perbenihan
tampak berkabut

4
 bakteri tidak bergerak (non motil) tampak tumbuh disekitar garis/bekas
tusukan, mempunyai batas tepi tajam, dan perbenihan sekitar tetap
transparan.
2.3 Media Perbenihan Padat Tabung (Nutrien Agar)
Medium NA secara spesifik digunakan dalam banyak prosedur standar seperti
melakukan pengujian terhadap sampel air, makanan dan bahan-bahan lain. Medium
ini dapat juga digunakan untuk merawat / menyimpan / reservasi mikroorganisme,
membuat subkultur maupun meguji kemurnian isolat yang ditumbuhkan didalam
laboratorium. Medium NA juga sering digunakan untuk melakukan kegiatan
perhitungan / enumerasi jumlah mikroorganisme yang berada pada sampel air,
limbah, dan feses. Penambahan cairan biologis seperti darah domba, serum darah,
kuning telur dll. kedalam medium NA bertujuan memperkaya nutrisi medium untuk
mempercepat pertumbuhan mikroorganisme.
Komposisi :
- Beef ekstrak 3 gram
- Pepton 5 gram
- Agar 15 gram
- Aquades ± 1000 ml
Prosedur pembuatan :
1. Timbang komponen medium menggunakan timbangan analitik sesuai dengan
formula yang telah ditentukan
2. Larutkan agar dengan aquades sebanyak 500 ml menggunakan gelas ukur dan
mengaduk secara konstan sambil dipanaskan diatas kompor (catatan: panaskan
menggunakan api yang sedang jangan sampai mendidih)
3. Larutkan beef extract dan peptone pada gelas ukur menggunakan aquades
sebanyak 100 ml kemudian mengaduknya hingga larutan menjadi homogen.
4. Setelah keduanya larut, tuangkan kedalam agar yang sudah dipanaskan dan
diaduk kembali hingga semua bahan menjadi homogen.
5. Ukur pH media menggunakan kertas pH indikator (pH media seharusnya 7.0).
Jika pH tidak normal, penyesuaian dapat dilakukan dengan menambahkan
HCl/NaOH.
6. Setelah semua bahan tercampur, siapkan cawan petri dan tabung reaksi

5
7. Tuangkan 10 ml media ke dalam cawan petri dan 10 ml ke dalam tabung reaksi.
Untuk membuat media tegak atau miring cukup tuangkan 5 ml ke dalam tabung
reaksi. Lakukan langkah ini sebelum media menjadi dingin dan mengental
8. Tutup semua cawan petri dan sumbat tabung reaksi menggunakan kapas
kemudian media di sterilisasi menggunakan outoklaf
2.4 Media Perbenihan Plate
Pertumbuhan Media Perbenihan Plate adalah topik yang mengacu pada media
pertumbuhan yang digunakan dalam kultur mikroorganisme di atas permukaan
permukaan datar seperti dalam cawan petri atau "plate". Media perbenihan plate
digunakan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan mengkultur mikroorganisme
seperti bakteri atau jamur. Media ini dapat digunakan untuk melakukan uji kepekaan
terhadap antibiotik, identifikasi spesies mikroba, atau untuk tujuan penelitian lainnya.
Media perbenihan plate umumnya terdiri dari beberapa komponen dasar seperti:
1. Agar: Agar adalah bahan yang ditambahkan ke media untuk memberikan tekstur
padat dan membantu mikroorganisme tumbuh dalam bentuk koloni terpisah. Agar
biasanya berasal dari alga laut dan membentuk gel saat dilarutkan dalam air
mendidih dan kemudian didinginkan.
2. Zat Tambah: Media dapat diperkaya dengan berbagai zat tambah seperti nutrien,
gula, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh
dengan baik.
3. Indikator: Beberapa media perbenihan plate dapat mengandung indikator pewarna
yang membantu dalam mengidentifikasi karakteristik tertentu dari
mikroorganisme. Contohnya adalah media dengan indikator pH yang mengubah
warna sesuai dengan perubahan pH lingkungan.
4. Suplemen Khusus: Terkadang, media perbenihan plate dapat diperkaya dengan
suplemen khusus yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme tertentu, seperti
darah untuk kultur bakteri patogen.
5. Antibiotik atau Agen Selektif: Media dapat mengandung antibiotik atau agen
selektif yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu,
memungkinkan hanya mikroorganisme yang spesifik tumbuh dalam media
tersebut.
Contoh media perbenihan plate termasuk Agar Nutrient (NA), Agar Sabouraud,
MacConkey Agar, Blood Agar, dan sebagainya. Setiap jenis media memiliki

6
komposisi dan tujuan yang berbeda tergantung pada mikroorganisme yang ingin
dikultur atau karakteristik yang ingin diidentifikasi.
Penting untuk mencatat bahwa penggunaan media perbenihan plate harus dilakukan
dengan hati-hati dan sesuai dengan praktik laboratorium yang baik, karena
kontaminasi dapat mengganggu hasil percobaan atau menyebabkan interpretasi yang
salah.
Komposisi :
1. Agar (biasanya dalam bentuk bubuk atau lembaran)
2. Bahan-bahan tambahan sesuai kebutuhan (nutrien, gula, vitamin, dll.)
3. Zat tambahan khusus (jika diperlukan)
4. Indikator pewarna (jika diperlukan)
5. Antibiotik atau agen selektif (jika diperlukan)
6. Alat ukur, bejana, dan perlengkapan laboratorium lainnya
7. Air mendidih

Prosedur pembuatan :

1. Persiapan Bahan: Siapkan semua bahan yang diperlukan sesuai dengan resep
media yang ingin Anda buat. Baca petunjuk penggunaan pada label agar atau
bahan tambahan lainnya.
2. Pembuatan Cairan Media: Campurkan bahan-bahan seperti nutrien, gula, vitamin,
dan mineral dengan air mendidih. Pastikan semua bahan tercampur dengan baik.
Ini adalah langkah awal dalam pembuatan media cair yang nantinya akan
dijadikan media perbenihan plate.
3. Penambahan Agar: Jika Anda ingin membuat media perbenihan plate padat,
tambahkan agar ke dalam cairan media yang telah dibuat. Aduk campuran agar
terlarut dengan baik dalam cairan media.
4. Pemanasan dan Sterilisasi: Panaskan campuran media agar dan bahan-bahan
tambahan dalam autoclave atau alat sterilisasi lainnya. Sterilisasi penting untuk
membunuh semua mikroorganisme yang ada dalam media, termasuk yang tidak
diinginkan.
5. Pemberian Indikator Pewarna dan Zat Tambahan Khusus: Jika Anda
menggunakan indikator pewarna atau zat tambahan khusus seperti antibiotik atau
agen selektif, tambahkan mereka setelah sterilisasi, saat media sudah sedikit
dingin.

7
6. Pengisian ke dalam Plate: Setelah media telah disiapkan dan steril, tuangkan atau
pipetkan media ke dalam cawan petri (plate) dengan hati-hati. Pastikan
permukaan media datar dan rata di dalam cawan petri.
7. Pendinginan dan Penetrasi: Biarkan media di dalam cawan petri mendingin dan
mengeras. Selama proses ini, pastikan cawan petri tetap tertutup untuk mencegah
kontaminasi.
8. Penanaman Mikroorganisme: Setelah media padat, tetapi belum mengeras
sepenuhnya, Anda dapat menanamkan mikroorganisme ke dalamnya dengan
pipet steril atau alat lainnya. Pastikan untuk menanamkan mikroorganisme
dengan hati-hati dan steril.
9. Inkubasi: Tutup cawan petri dengan rapat dan inkubasi di suhu dan kondisi yang
sesuai untuk jenis mikroorganisme yang Anda kultur. Selama inkubasi,
mikroorganisme akan tumbuh membentuk koloni yang dapat diamati.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media perbenihan merupakan komponen penting dalam kultur
mikroorganisme di atas permukaan datar, seperti dalam cawan petri atau plate.
Pembuatan media perbenihan yang efektif dan steril merupakan langkah krusial dalam
memastikan pertumbuhan mikroorganisme yang akurat dan berkualitas tinggi. Dalam
makalah ini, telah dijelaskan komponen dasar media perbenihan plate, langkah-
langkah pembuatannya, serta peran pentingnya dalam bidang mikrobiologi dan
penelitian. Media perbenihan merupakan komponen penting dalam kultur
mikroorganisme di atas permukaan datar, seperti dalam cawan petri atau plate.
Pembuatan media perbenihan yang efektif dan steril merupakan langkah krusial dalam
memastikan pertumbuhan mikroorganisme yang akurat dan berkualitas tinggi. Dalam
makalah ini, telah dijelaskan komponen dasar media perbenihan plate, langkah-
langkah pembuatannya, serta peran pentingnya dalam bidang mikrobiologi dan
penelitian.
3.2 Saran
Penelitian dapat difokuskan pada pengembangan media selektif baru yang
dapat memisahkan spesies mikroorganisme dengan lebih efektif. Ini dapat mencakup
identifikasi bahan kimia baru yang memiliki aktivitas antimikroba atau sifat selektif
terhadap mikroorganisme tertentu.Penelitian dapat dilakukan untuk mengevaluasi
keefektifan antibiotik atau agen selektif yang digunakan dalam media perbenihan. Hal
ini dapat mencakup uji kepekaan mikroorganisme terhadap berbagai jenis antibiotik
serta pengoptimalan konsentrasi antibiotik yang diperlukan untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.microbeholic.com/2020/12/plate-count-agar-pca-definisi-komposisi-
cara-pembuatan-dan-interpretasi-uji.html?m=1
https://www.infolabmed.com/2019/10/cara-pembuatan-medium-padat-dan-cair-untuk-
pertumbuhan-mikroorganisme.html?m=1
Soleha, T. U. (2015). Uji kepekaan terhadap antibiotik. Juke Unila, 5(9), 119-123.
Djayasinga, R., & Fitriany, K. (2021). Penambahan Sistem Aliran Listrik Paralel Pada
Metoda Elektrosterilisasi Untuk Meningkatkan Hasil Sterilisasi Media Perbenihan
Kuman. Jurnal Analis Kesehatan, 9(2), 62-66.

10

Anda mungkin juga menyukai