Anda di halaman 1dari 67

NON DERMATOFITOSIS

Nathania Bellamy Bonnyvena


1765050180
1. PITIRIASIS VESIKOLOR (PV)
• Sering disebut sebagai panu
• PV adalah infeksi kulit superfisial kronik,
disebabkan oleh ragi genus Malassezia,
umumnya tidak memberikan gejala subjektif.
• Ditandai dengan area hipopigmentasi,
berskuama halus, tersebar diskret/
berkofluen, dan terdapat pada bagian atas.
ETIOLOGI
• Disebabkan oleh Malassezia spp.
• Ragi bersifat lipofilik yang merupakan flora
normal pada kulit. Sifat lipofilik menyebabkan
ragi ini banyak berkolonisasi pada area yang
kaya sekresi kelenjar sebasea.
• 6 jenis spesies lipofilik pada kulit manusia: M.
furfur, M. sympodialis, M. globosa, M. restricta,
M. slooffae, M. obtusa
PATOGENESIS

Malassezia spp.
Menyebabkan
yang semula Menjadi bentuk
kelainan kulit
berbentuk ragi miselia
PV
saprofit
• Perubahan warna disebabkan oleh Malassezia spp. yang
memproduksi asam dikarboksilat yang mengganggu
pembentukan pigmen melanin, dan memproduksi
metabolit yang mempunyai kemampuan absorbsi sinar
ultraviolet sehingga menyebabkan lesi hipopigmentasi

• Dengan faktor predisposisi: suhu, kelembaban lingkungan


yang tinggi, tegangan CO2 tinggi permukaan kulit akibat
oklusi, faktor genetik, hiperhidrosis, kondisi
imunosupresif, dan malnutrisi.
GAMBARAN KLINIS
• Terdapat pada badan bagian atas, leher, perut, dan
ekstremitas sisi proksimal, kadang ditemukan pada
wajah dan skalp, dapat juga ditemukan pada aksila,
lipat paha, dan genitalia.

• Lesi berupa makula berbatas tegas, dapat


hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan kadang
eritematosa, terdiri dari berbagai ukuran, dan
berskuama halus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Lampu wood: effloresensi kekuningan akibat metabolit
asam dikarboksilat
– Penyebab positif palsu: penggunaan salep yang
mengandung asam salisilat dan tetrasiklin.
– Penyebab negatif palsu: orang rajin mandi.
• Mikologis dengan sediaan kerokan kulit:
• kumpulan hifa pendek dan sel ragi bulat, kadang oval
(Spaghetti and meatballs)
DIAGNOSIS BANDING (1)
PITIRIASIS VERSIKOLOR PITIRIASIS ALBA
Anamnesis Keluhan : Keluhan :
- Bercak - Bercak
hipopigmentasi, hipopigmentasi
kemerahan, - Tidak gatal
hiperpigmentasi
- Disertai rasa gatal
(terutama saat
berkeringat)
Etiologi - Malassezia - Infeksi Streptococcus
PITIRIASIS VERSIKOLOR PITIRIASIS ALBA
Predileksi Terdapat di badan, Pada anak-anak lokasi
dada, punggung atas, biasanya pada muka (50-
abdomen, dan 60%), paling sering di
anggota gerak atas sekitar mulut, dagu, pipi
serta dahi, dapat juga
pada ekstremitas dan
badan. Dapat simetris
pada bokong, paha atas,
punggung, dan ekstensor
tangan
PITIRIASIS VERSIKOLOR PITIRIASIS ALBA
Pemeri - Bercak bervariasi, bentuk - Makula bentuk oval yang
ksaan tidak teratur – teratur, tidak teratur, ditutupi
fisik & batas jelas – difus. skuama halus
Pemeri - Hipopigmentasi, eritema, - Hipopigmentasi
ksaan hiperpigmentasi - Histopatologik : adanya
penunj - Lab KOH : Campuran hifa akantosis ringan,
ang pendek dan spora yg spongiosa, &
berkelompok ”spaghetti hiperkeratosa,
and meatballs” parakeratosis setempat.
- Wood Lamp : fluoresensi - Mikroskop elektron :
warna kuning keemasan penurunan jumlah dan
berkurangnya melanosom
DIAGNOSIS BANDING (2)
PITIRIASIS MORBUS
VERSIKOLOR HANSEN
Anamnesis Keluhan : Keluhan :
- Bercak - Bercak
hipopigmentasi, hipopigmentasi
kemerahan, - Anastesi/hipastesi
hiperpigmentasi - Riwayat kontak
- Disertai rasa gatal dengan penderita
(terutama saat yang sama
berkeringat)
Etiologi - Malassezia spp. Mycobacterium
leprae
PITIRIASIS MORBUS HANSEN
VERSIKOLOR
Predileksi Terdapat di Wajah dan ekstremitas, distribusi
badan, dada, simetris
punggung
atas,
abdomen, dan
anggota gerak
atas
PITIRIASIS VERSIKOLOR MORBUS HANSEN
Pemeriksaan - Bercak bervariasi, bentuk • Makula
fisik & tidak teratur – teratur, hipopigmentasi
Pemeriksaan batas jelas – difus. yang hipoestesi
• Ada pembesaran
penunjang - Hipopigmentasi, eritema,
saraf tepi dan
hiperpigmentasi gangguan fungsi
- Lab KOH : Campuran hifa saraf
pendek dan spora yg • BTA (+)
berkelompok ”spaghetti
and meatballs”
- Wood Lamp : fluoresensi
warna kuning keemasan
DIAGNOSIS BANDING (3)
PITIRIASIS VERSIKOLOR VITILIGO
Anam Keluhan : Keluhan :
nesis - bercak hipopigmentasi, - Bercak dispigmentasi
kemerahan, hiperpigmentasi - Tidak gatal
- Disertai rasa gatal (terutama
saat berkeringat)

Etiolo - Malassezia - Penyebab belum


gi diketahui, berbagai
faktor pencetus sering
dilaporkan, misalnya
krisis emosi dan trauma
fisis
PITIRIASIS VERSIKOLOR VITILIGO

Predileksi Terdapat di badan, Daerah yang sering terkena


dada, punggung atas, adalah bagian ekstensor
abdomen, dan tulang terutama diatas jari,
periorifisial sekitar mata,
anggota gerak atas
mulut, dan hidung, tibialis
anterior dan pergelangan
tangan bagian fleksor
dengan lesi bilateral dapat
simetris atau asimetris
PITIRIASIS VERSIKOLOR VITILIGO
Pemeri - Bercak bervariasi, bentuk Makula hipopigmentasi
ksaan tidak teratur – teratur, berbatas tegas, biasanya di
fisik & batas jelas – difus. daerah wajah
Histopatologis & wood lamp
Pemeri - Hipopigmentasi, eritema,
: kehilangan pigmen kulit
ksaan hiperpigmentasi yang menyeluruh
penunj - Lab KOH : Campuran hifa
ang pendek dan spora yg
berkelompok ”spaghetti
and meatballs”
- Wood Lamp : fluoresensi
warna kuning keemasan
TATALAKSANA
• Topikal: selenium sulfide (sampo 1,8% / losio 2,5%)
dioleskan tiap hari selama 15-30 menit kemudian
dibilas, dianjurkan pengolesan seluruh badan kecuali
kepala dan genitalia.
• Untuk lesi berbatas tegas: krim derivat azol atau krim
tolsiklat
• Obat topikal dilanjutkan 2 minggu setelah hasil
pemeriksaan penunjang negatif.
• Lesi luas, kambuhan, dan gagal terapi topikal: obat
sistemik ketokonazol 200mg/hari selama 5-10 hari.
TATALAKSANA FITZPATRICK’S
• Terapi topikal: selenium sulfide lotion 2,5%
diaplikasikan selama 7-10 menit
• Pilihan lain: ketokonazole sampo 2%
didiamkan selama 5 menit dan digunakan
selama 3 hari.
Rp29.000,- Rp41.500,-
Rp30.000,-

Rp5.500,-
PROGNOSIS
• Baik jika pengobatan dilakukan secara tekun
dan konsisten, serta faktor predisposisi dapat
dihindari.
2. FOLIKULITIS MALASSEZIA
• Merupakan penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang
disebabkan oleh jamur Malassezia spp., berupa papul dan
pustul folikular, yang biasanya gatal dan terutama
berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas.
• Sering didiagnosis sebagai acne vulgaris
ETIOPATOGENESIS
Adanya faktor predisposisi

Spesies Malassezia tumbuh


berlebihan dalam folikel

Folikel pecah

Peradangan terhadap lemak bebas


yang dihasilkan lipase jamur

Gambaran klinis FOLIKULITIS


• Faktor predisposisi: suhu dan kelembaban udara yang
tinggi, hiperhidrosis, pakaian oklusif, penggunaan bahan-
bahan berlemak untuk pelembab badan yang berlebihan,
penggunaan antibiotik, kortikosteroid lokal dan sistemik,
dan penyakit tertentu.
GAMBARAN KLINIS
• Keluhan gatal pada tempat predileksi
• Terlihat papul dan pustul perifolikular berukuran
diameter 2-3mm, dengan peradangan minimal.
• Tempat predileksi: dada, punggung, dan lengan atas,
terkadang terdapat dileher.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kelompok sel ragi dan spora bulat Malassezia pada
pemeriksaan isi folikel yang dikeluarkan dengan ekstrator
komedo.
• Dilakukan dengan larutan KOH dan tinta Parker biru
hitam.
• Positif folikulitis bila: > 2-6 spora dalam kelompok / 3-12
spora tunggal tersebar
DIAGNOSIS BANDING (1)
FOLIKULITIS AKNE VULGARIS
MALASSEZIA
Anamnesis Gatal ditempat Tidak ada gatal
predileksi

Etiologi Jamur Malassezia spp Masih belum diketahui,


diduga terlibat faktor
instrinsik: genetik, ras
hormonal, dan
ekstrinsik: stres, iklim,
diet, kosmetik.
FOLIKULITIS AKNE VULGARIS
MALASSEZIA
Predileksi Dada, punggung, dan Wajah dan leher (99%),
lengan atas, terkadang punggung (60%), dada
terdapat dileher. (15%), serta bahu dan
lengan atas
FOLIKULITIS MALASSEZIA AKNE VULGARIS
Pemeri • Gatal pada tempat • Jarang ada rasa gatal
ksaan predileksi • Terlihat komedo hitam
fisik & • Terlihat papul dan pustul terbuka dan putih
perifolikular berukuran tertutup, papul, pustul,
Pemeri
diameter 2-3mm, dengan nodul, kista, dan jaringan
ksaan peradangan minimal. parut, serta perubahan
penunj • Kelompok sel ragi dan pigmentasi
ang spora bulat Malassezia • Ada urtikaria
pada pemeriksaan isi
folikel yang dikeluarkan
dengan ekstrator
komedo.
• Dilakukan dengan larutan
KOH dan tinta Parker biru
hitam.
DIAGNOSIS BANDING (2)
FOLIKULITIS FOLIKULITIS BAKTERIAL
MALASSEZIA
Anamnesis Gatal ditempat Gatal ditempat
predileksi predileksi

Etiologi Jamur Malassezia spp Staphylococcus aureus


FOLIKULITIS FOLIKULITIS BAKTERIAL
MALASSEZIA
Predileksi Dada, punggung, dan Di tungkai bawah
lengan atas, terkadang
terdapat dileher.
FOLIKULITIS MALASSEZIA FOLIKULITIS BAKTERIAL
Pemeri • Gatal pada tempat • Gatal pada tempat
ksaan predileksi predileksi
fisik & • Terlihat papul dan pustul • Papul atau pustul yang
perifolikular berukuran eritematosa dan
Pemeri
diameter 2-3mm, dengan ditengahnya terdapat
ksaan peradangan minimal. rambut, biasanya multipel
penunj • Kelompok sel ragi dan
ang spora bulat Malassezia
pada pemeriksaan isi
folikel yang dikeluarkan
dengan ekstrator
komedo.
• Dilakukan dengan larutan
KOH dan tinta Parker biru
hitam.
TATALAKSANA
• Antimikotik oral: ketokonazol 200mg/hari selama 4
minggu
TATALAKSANA FITZ PATRICK’S
• Topikal: ketoconazole sampo 2% pemakaian
setiap hari, selenium sulfide lotion 2,5%
• Sistemik: ketoconazole 200mg/ hari selama 4
minggu

Rp41.500,- Rp5.500,-
Rp29.000,-
PROGNOSIS
• Baik, jika faktor predisposisi tidak dapat dihalangkan
dapat bersifat kambuhan
3. PIEDRA
• Merupakan infeksi jamur pada helai rambut, ditandai
dengan nodul sepanjang rambut.
ETIOPATOGENESIS
• Piedraia hortae (piedra hitam), ditemukan di tanah dan
air tergenang.
• Genus Trichosporon (piedra putih) ditemukan di tanah,
udara, air, tumbuhan, dan permukaan kulit.

Jamur penyebab masuk ke kutikula rambut

Tumbuh mengelilingi rambut membentuk


benjolan-benjolan

Ruptur dan patah rambut


GEJALA KLINIS
• Pedra hitam pada rambut kepala: asimtomatik, ditandai
dengan nodul hitam lonjong, keras, multipel, yang
melekat erat pada rambut, berukuran mikroskopis
sampai 1 mm.
• Piedra putih pada rambut aksila, genital, jenggot:
benjolan lunak, multipel, berukuran mikroskopik sampai
1mm, berwarna putih sampai coklat muda, dan tidak
terlalu melekat pada rambut, kadang benjolan menyatu
membentuk selubung mengelilingi rambut.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Mikroskopik piedra hitam dengan larutan KOH: tampak
benjolan-benjolan terpisah, yang terdiri atas anyaman
padat hifa berwarna coklat hitam, tersusun reguler
dalam substansi seperti semen.
• Pada piedra putih: benjolan cenderung menyatu, terdiri
atas anyaman hifa yang tersusun kuran regular,
membentuk massa seperti gelatin menyelubungi rambut.
DIAGNOSIS BANDING (1)
PIEDRA TINEA KAPITIS
Anamnesis Asimptomatik Penderita merasa gatal

Etiologi Piedraia hortae & Spesies dermatofita:


Genus Trichosporon genus Microsporium
PIEDRA TINEA KAPITIS
Predileksi Piedra Hitam: Rambut Rambut Kepala
kepala.
Piedra Putih: pada
rambut aksila, genital,
jenggot
PIEDRA TINEA KAPITIS
Pemeri • Nodul hitam lonjong, • Lesi bersisik kemerahan,
ksaan keras, multipel, yang alopesia, dan terkadang
fisik & melekat erat pada ada kerion
rambut, berukuran • Pada pemeriksaan dengan
Pemeri
mikroskopis sampai 1 KOH: didapatkan hifa
ksaan mm. sebagai dua garis sejajar,
penunj • Mikroskopik piedra hitam terbagi oleh sekat dan
ang dengan larutan KOH: bercabang
tampak benjolan-
benjolan terpisah, yang
terdiri atas anyaman
padat hifa berwarna
coklat hitam, tersusun
reguler dalam substansi
seperti semen.
DIAGNOSIS BANDING (2)
PIEDRA PEDIKULOSIS
Anamnesis Asimptomatik Rasa gatal terutama
pada daerah oksipital
dan temporal dan
meluas ke kepala
Etiologi Piedraia hortae & Famili Pediculidae
Genus Trichosporon
PIEDRA PEDIKULOSIS
Predileksi Piedra Hitam: Rambut Rambut kepala, aksila, dan
kepala. genital
Piedra Putih: pada
rambut aksila, genital,
jenggot
PIEDRA PEDIKULOSIS
Pemeri • Nodul hitam lonjong, • Karena garukan terjadi
ksaan keras, multipel, yang erosi, ekskoriasi, dan
fisik & melekat erat pada infeksi sekunder spt: pus,
rambut, berukuran krusta
Pemeri
mikroskopis sampai 1 • Bila infeksi sekunder berat,
ksaan mm. rambut akan bergumpal
penunj • Mikroskopik piedra hitam oleh pus dan krusta
ang dengan larutan KOH: disertai pembesaran KGB
tampak benjolan- regional
benjolan terpisah, yang • Menemukan kutu atau
terdiri atas anyaman telurnya ditempat
padat hifa berwarna predileksi
coklat hitam, tersusun
reguler dalam substansi
seperti semen.
TATALAKSANA
• Memotong rambut
• Larutan sublimat 1/2000 setiap hari / sediaan azol topikal

Rp. 6.000,-
TATALAKSANA FITZ PATRICK’S
• Treatment terbaik: Memotong rambut
• Terapi topikal dengan azol
4. TINEA NIGRA PALMARIS
• Merupakan infeksi jamur
superfisial yang
asimtomatik pada stratum
korneum, biasanya pada
telapak tangan, kelainan
kulit berupa makula coklat
sampai hitam
ETIOPATOGENESIS
• Penyebab: jamur dematiaceae atau jamur
berpigmen hitam (Hortaea werneckii /
cladosporium werneckii), yang hidup ditanah,
saluran pembuangan air, dan tanaman busuk.
• Infeksi timbul akibat inokulasi jamur setelah
trauma (masa inkubasi 2-7 minggu)
GEJALA KLINIS
• Umumnya di telapak tangan, dapat juga terjadi di telapak
kaki dan permukaan kulit lainnya.
• Berupa makula coklat hitam berbatas tegas, tidak
bersisik.
• Penderita umumnya berusia <19 tahun dan penyakit
berlangsung kronis.
• Faktor predisposisi: hiperhidrosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan sediaan langsung dengan larutan KOH
terlihat jamur sebagai hifa bercabang, bersekat,
berwarna coklat muda sampai hijau tua.
• Biakan pada agar Sabouraud menghasilkan koloni yang
tampak sebagai koloni yang semula menyerupai ragi dan
koloni filamen berwarna hijau tua atau hitam.
DIAGNOSIS BANDING (1)
TINEA NIGRA NEVUS JUNCTIONAL
PALMARIS
Anamnesis Asimptomatik Asimptomatik

Etiologi jamur dematiaceae Faktor emriologis. Sel


atau jamur nevus yang membentuk
berpigmen hitam kubus besar yang
(Hortaea werneckii / mampu menghasilkan
cladosporium melanin dalam jumlah
besar
werneckii).
TINEA NIGRA NEVUS JUNCTIONAL
PALMARIS
Predileksi Umumnya di telapak
tangan, dapat juga
terjadi di telapak kaki
dan permukaan kulit
lainnya.
TINEA NIGRA PALMARIS NEVUS JUNCTIONAL
Pemeri • Berupa makula coklat • Makula dengan sel nevus
ksaan hitam berbatas tegas, terbatas pada epidermis
fisik & tidak bersisik. berwarna coklat sampai
• Pemeriksaan sediaan hitam
Pemeri
langsung dengan larutan
ksaan KOH terlihat jamur
penunj sebagai hifa bercabang,
ang bersekat, berwarna
coklat muda sampai hijau
tua.
TATALAKSANA
• Anti jamur konvensional dan kombinasi bahan antijamur
dengan keratolitik: salep salisil sulfur.
• Antijamur topikal golongan azol

Rp. 4.000,-
Rp. 6.000,-
TATALAKSANA FITZPATRICK’S
• Terapi topikal: keratolitik, iodine, atau
antifungal, selama 2-4 minggu setelah klinis
sembuh.

Rp. 9.000,-
Rp. 6.000,-
DAFTAR PUSTAKA
• Bramono, Kusmarinah & Unandar B. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi ketujuh. Nondermatofitosis. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016; 103-
109.
• Goldsmith, Lowell A. et al. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. Eighth Edition. Volume One. Chapter
30. Fungal Diseases. 2012; 2307-2311

Anda mungkin juga menyukai