NOTULENSI TUTORIAL
Nama Anggota:
NOTULENSI TUTORIAL
Hasil Diskusi 1:
UNFAMILAR TERMS : -
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Transmisi
Melalui kontak dengan kulit orang yang terinfeksi dan juga bisa melalui ASI. Bisa
juga melalui inhalasi (droplet), ingesti, pencernaan, dan melalui gigitan serangga
(sebagai vector).
Pada orang yang tinggal di daerah endemic, walaupun tidak melakukan kontak
dengan orang terinfeksi,tetapi tetap terdapat DNA bakteri pada pemeriksaan.
Etiologi Lepra
NOTULENSI TUTORIAL
Nama lainnya adalah Morbus Hansen dan disebabkan oleh M. Leprae (bakteri
tahan asam), Tampak pada pengecatan dengan ZN
Merupakan bakteri intraseluler obligat (aerob), suhu optimal 27°C-33°C
Bakteri menyerang kulit melalui luka yang tidak intak, peripheral nerves
Bakteri berfusi didalam makrofag sehingga dapat tumbuh di dalam makrofag
Patofisiologi Lepra
NOTULENSI TUTORIAL
Tuberkuloid lepra : bekerja pada daerah tubuh yang lebih dingin (kulit dan
saluran tubuh bagian atas)
Reaksi lepra : sering terjadi saat dan setelah pengobatan. Dibagi menjadi tipe 1
(reversal lepra) dan tipe 2 (ENL). Bisa terjadi sendiri-sendiri atau bersamaan. Ada
juga tipe 3 (Fenomena Lucio). Faktor risiko terjadi reaksi lepra bisa dipengaruhi
oleh usia (sel T pada orang dewasa lebih rendah), terjadi reaksi silang antara
antigen M. Lepra dan antigen non M. Lepra .
Reaksi tipe 1 lebih sering terjadi pada tuberkuloid (hipersensitivitas tipe IV)
sedangkan tipe 2 lebih sering pada lepromatosa (inflamasi) dengan gejala
demam akut yang tinggi, edem perifer, dan proteinuria. Pada reaksi tipe 3
terdapat nodul eritem yang luas.
Reaksi tipe 1 terjadi segera setelah pengobatan, ada demam ringan, lesi
aktif(kemerahan, hangat), dan bisa muncul lesi baru. Bisa terjadi peradangan dan
nyeri saraf, dapat terjadi lagoftalmus dan tidak ada peradangan pada organ lain.
Sedangkan reaksi tipe 2 tidak langsung terjadi, ada demam ringan sampai berat,
terdapat nodul kemerahan yang lunak dan nyeri bila disentuh atau ditekan.
Dapat terjadi peradangan pada iris, testis, dan organ lain.
Lesi tuberkuloid biasanya didominasi sel T CD4 dan lesi lepromatosa didominasi
oleh limfosit T CD8
Faktor risiko
Paparan langsung oleh orang yang terinfeksi
Paparan oleh armadillo (AS)
Usia tua lebih beresiko terinfeksi
Pada orang yang imunosuppresi
NOTULENSI TUTORIAL
Orang yang tinggal di daerah endemic (dapat dipengaruhi oleh pola makan, pola
tidur, dan air yang terkontaminasi)
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis tergantung jenis lepra (tipe 1 : reversal atau tipe 2 : ENL), masa inkubasi
pada tuberkuloid lepra 5 tahun, sedangkan lepromatosa lepra bisa sampai 20 tahun.
a) Umum
Malaise, demam
b) Pada kulit
Awalnya terdapat luka berwarna merah muda yang bisa disertai rasa sakit atau terasa
seperti terbakar. Terdapat macula hipopigmentasi dengan batas tegas, tepi kemerahan
dengan permukaan rata atau sedikit menonjol di bagian tepi dan disertai sedikit
erimatosa, mati rasa (anestesi), kesemutan. Dapat juga terbentuk papul dan nodul. Bisa
terdapat plak bersisik.
c) Saraf perifer
Menyerang pada N. ulnaris, radialis. Pada stadium lanjut bisa menyebabkan paralisis
ekstremitas. Bisa juga menyebabkan penurunan atau hilangnya sensasi terhadap
rangsangan nyeri dan sentuhan ringan, juga rangsang suhu.
d) Mata
Sensibilitas mata turun, kornea kering, kebutaan, lafgotalmus
e) Mukosa hidung
Menyebabkan hidung tersumbat dan epistaksis. Bisa terjadi perforasi di septum dan di
sekitar lubang hidung
Komplikasi : terbentuk ulkus atau fisura, penurunan aktivitas kelenjar keringat. Bisa
terjadi lagoftalmus dan uveitis
NOTULENSI TUTORIAL
Terapi
Tata laksana Tuberkuloid Lepra / Pausibasiler (PB) : Dapsone & Rifampicin
selama 6 - 9 bulan
1. Obat harian (hari 2-28) : Dapsone 100 mg
2. Obat bulanan (hari 1): Rifampicin 600 mg atau 300 mg 2x1
Tata laksana Lepromatosa lepra / Multibasiler (MB) : Dapsone, Rifampicin, dan
Clofazimine selama 12-18 bulan
1. Obat harian : Dapsone 100 mg dan Clofazimin 50 mg
2. Obat bulanan : Rifampicin 600 mg, Dapsone 100 mg & Clofazimin 100 mg
3x1
3. Simptomatik : Steroid (dosis awal 40 mg, dilanjut 2 minggu 30 mg, lalu
minggu 4-6 jadi 20 mg, dst)
Efek samping Dapson : nyeri kepala, anemia hemolitik
Efek samping Rifampicin : gangguan gastrointestinal
Efek samping Clofazimine : perubahan warna kulit (Cokelat kekuningan)
Terapi simptomatik juga diberikan (Prednison), biasanya diberikan pada
lepromatosa lepra
Update terapi : terapi PB yang hanya dengan 2 obat tidak terlalu efektif, lebih
efektif dengan 3 obat
Pemeriksaan
NOTULENSI TUTORIAL
Pemeriksaan histopatologis (gold standard) dengan biopsy kulit dan pengecatan
dengan ZN (BTA)
Cardinal sign :
Kelainan kulit bercak hipopigmentasi disertai mati rasa (gangguan fungsi
sensoris)
Kelemahan atau paralisis (gangguan fungsi motoris)
Kulit kering dan tidak dapat mengeluarkan keringat
Stage of involvement : saraf menebal yang bisa disertai nyeri tekan dan nyeri
spontan (belum ada gangguan fungsi saraf sensoris)
Stage of remake : Ditegakkan bila terjadi paralisis. Kerusakan saraf permanen
dapat dicegah dengan pengobatan adekuat
Stage of Destruction : Terjadi kerusakan saraf total dan sudah tidak dapat
dicegah dengan pengobatan
NOTULENSI TUTORIAL
persebaran, serta memfasilitasi petugas medis di perifer. Pilar 3 adalah stop
diskriminasi, yaitu dengan memperbaiki stigma dan memberdayakan pasien yang
sudah sembuh dari lepra dan juga memfasilitasi akses social.
NOTULENSI TUTORIAL
Diperlukan pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang
penyakit kusta sehingga dapat memperbaiki stigma penyakit kusta di
masyarakat.
LO :
1. UKK kulit lain oleh virus, bakteri, jamur, parasit, dan gigitan serangga. Jelaskan ciri-
cirinya dan perbedaan dari setiap infeksi.
2. Bagaimana cara membedakan lepra PB dan MB (pathogenesis, terapi), jelaskan wujud
UKK lepra dan penyebab dari UKK pada lepra secara umum.
3. Perbedaan terapi lepra pada anak dan dewasa, dan cari serta jelaskan gambar dari obat
yang tersedia.
4. Jelaskan reaksi lepra (diagnosis, tata laksana awal, dan rujukan).
NOTULENSI TUTORIAL